• Fasa (P)
• Sering istilah fasa diidentikkan dengan wujud
atau keadaan suatu materi, misalnya es berwujud
padat, air berwujud cair atau uap air yang
berwujud gas.
• Konsep ini tidak benar karena sistem padatan dan
sistem cairan dapat terdiri dari beberapa fasa.
Sedangkan gas cenderung bercampur sempurna
sehingga dalam sistem gas hanya terdapat satu
fasa.
lanjutan
• Fasa dapat didefinisikan sebagai setiap bagian sistem yang :
a. homogen dan tdk dpt dipisahkan oleh batas yang jelas
b. heterogen yaitu sifat fisik dan sifat kimia berbeda dari bagian
sistem lain
• c. Heterogen tapi dapat dapat dipisahkan secara mekanik dari
bagian lain sistem itu
• Contoh
• sistem satu fasa : Dua cairan yang bercampur homogen
• sistem 2 fasa : cairan polar (misal air) dan non polar (misal :minyak)
sistem belerang padat (monoklin dan rombik)
• sistem 3 fasa : padat, gas dan larutan ;
• Ca2+ + 2HCO3- CaCO3 (s) + CO2 (g) + H2O(l)
KESETIMBANGAN FASE DALAM
PERAIRAN
• Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada lingkungan perairan
melibatkan interaksi antara ion dengan fase yang lain.
•tanah liat, pasir, bahan kimia organik, dan material lain tercuci ke
dalam danau dan menempati bagian luar dari sedimen.
[Ba2+] = [SO42-] = s
[ X(aq) ] = K.Px
di mana, [ X(aq) ] = konsentrasi gas yang terlarut, mol/liter
Px = tekanan parsial gas , atm
K = konstanta gas pada suhu tertentu, mol/liter atm
NILAI K UNTUK GAS TERLARUT
• Beberapa nilai K untuk gas-gas terlarut yang
signifikan dalam air diberikan dalam tabel di
bawah ini :
• Gas K, mol x L-1 x atm-1
O2 = 1,28 x 10-3
CO2 = 3,38 x 10-2
H2 = 7,90 x 10-4
CH4 = 1,34 x 10-3
N2 = 6,48 x 10-4
NO =2,0 x 10-4
CONTOH SOAL
•Dalam perhitungan kelarutan gas dalam air, pembetulan harus dilakukan untuk
tekanan parsial udara dengan menguranginya dari jumlah tekanan total gas. Pada
suhu 250C, tekanan parsial uap air di udara adalah 0,0313 atm; nilai pada temperatur
yang berbeda diperoleh dari buku pegangan/pedoman standar. Konsentrasi oksigen
yang jenuh dengan udara pada 1,00 atm dan suhu 250C bisa dihitung sebagai contoh
dari perhitungan kelarutan gas secara sederhana. Mengingat bahwa 20,95% dari
udara adalah oksigen dan faktor tekanan parsial udara diberikan sebagai berikut :
Sementara bobot molekul oksigen adalah 32, maka konsentrasi oksigen terlarut
dalam air dalam kesetimbangan dengan udara di bawah kondisi yang telah diberikan
di atas adalah 8,32 mg/L atau 8,32 ppm. Kelarutan gas menurun dengan naiknya
temperatur.
Karbon dioksida dalam air
Hujan umumnya selalu asam, hal tersebut karena adanya gas
karbon dioksida dan gas-gas lain yang larut dalam air
Asam lemah yang paling penting dalam air adalah CO2 karena
kandungan CO2 di udara dan CO2 ini dapat diproduksi dari
pembusukan zat-zat organik oleh mikrobia.
• CO2 terlarut secara keseluruhan terdapat dalam air alami dan air
buangan/limbah.
Karbon dioksida merupakan komponen yang sangat kecil dari atmosfer kering yang normal, hanya berkisar
0,035% volume. Dengan demikian air murni adalah air yang bebas alkalinitas (kemampuan menetralisir H+)
dalam kesetimbangan dengan atmosfer hanya mengandung karbon dioksida sangat rendah.
Oleh karena itu pembentukan HCO3- dan CO32- akan menaikkan kelarutan CO2. Konsentrasi yang tinggi dari
CO2 di air akan berpengaruh cukup besar bagi pernafaasan dan pertukaran gas terutama bagi hewan
perairan, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Kandungan CO2 dalam air yang aman tidak boleh
melebihi 25 mg/L.
lanjutan
• Dalam perairan alami, gas CO2 dihasilkan dari penguraian bahan-
bahan organik oleh bakteri. Ganggang yang menggunakan CO2
dalam fotosintesisnya juga menghasilkan gas CO2 melalui
metabolisme tanpa cahaya.
Hanya sekitar 2 x 10-3 M pada suhu 250C dan hanya sebagian kecil dari CO2
terlarut secara aktual terdapat sebagai H2CO3.
Jadi dapat disimpulkan bahwa karbon dioksida yang tidak mengalami ionisasi
dalam air sebagai CO2 terlarut dan juga H2CO3 yang tidak terdisosiasi. Berarti
total dari CO2 terlarut adalah CO2 molekular yang terlarut dan H2CO3 yang
tidak terdisosiasi.
• Sistem CO2, HCO3-, CO32- dalam air dapat dituliskan dengan
reaksi-reaksi dan konstanta kesetimbangan sebagai berikut :
CO2 (aq) + H2O(l) HCO3- + H+
K1 = [H+] [HCO3-] = 4,45 x 10-7 pK1 = 6,35
[CO2]
• selanjutnya: HCO3- H+ + CO32 -
K2 = [H+] [CO32-] = 4,69 x 10-11 pK2 = 10,32
[HCO3-]
di mana pKa = – log Ka.
• Fe3+ + e- Fe 2+
.
• Potensial redoks yang positif menunjukkan kondisi oksidasi,
sedangkan nilai negatif menunjukkan kondisi reduksi.
• proses oksidasi ferro karbonat menjadi ferri karbonat yang melibatkan
oksigen ditunjukkan dalam persamaan reaksi.
(Larut) (Mengendap)