Anda di halaman 1dari 36

HERPES ZOSTER

Afwan Fajri
Fauziah Indah Lestari
Nindy Fransiska
Wisely Charisma Pendar

L/O/G/O

Preceptor : dr. H. Yosse Rizal,SpKK


DEFINISI

Herpes zoster merupakan sebuah


manifestasi oleh reaktivasi infeksi laten
endogen virus Varisela-zoster di dalam
neuron ganglion sensoris radiks dorsalis,
ganglion saraf kranialis atau ganglion saraf
autonomic yang menyebar ke jaringan saraf
dan kulit dengan segmen yang sama.
Epidemiologi

Insidennya
2-3 kasus per 1000
orang per tahun meningkat dengan
bertambahnya usia.

meningkat pada infeksi


HIV Daya tularnya kecil bila
dibandingkan dengan
varisela
ETIOLOGI

Varicella Zoster Virus


PATOGENESIS
PATOGENESIS
Reaktivasi Varisela zoster virus (VZV)
Imunosupresi
VZV laten
Stress

Usia lanjut Inflamasi ganglion


Reaktivasi saraf sensorik
Spontan

Obat-obatan Saraf sensorik

Erupsi kulit Kulit yang dipersarafi


dermatomal
Gejala klinis

Gejala • Nyeri otot lokal, nyeri tulang, pegal,


parestesia sepanjang dermatom, gatal,
prodromal rasa terbakar dari ringan sampai berat

Gejala • Nyeri kepala , malaise dan demam


konstitusi

Gejala prodromal dapat berlangsung beberapa hari


(1-10 hari, rata-rata 2 hari)
Gambaran perkembangan rash pada herpes
zoster

Munculnya lenting-lenting
kecil yang berkelompok.

Lenting-lenting tersebut
berubah menjadi bula-bula.

Bula-bula terisi dengan


cairan limfe, bisa pecah.

Terbentuknya krusta (akibat


bula-bula yang pecah).

Lesi menghilang.
DERMATO
M

Dermatom adalah area kulit yang


dipersarafi terutama oleh satu saraf
spinalis. Masing masing saraf
menyampaikan rangsangan dari kulit
yang dipersarafinya ke otak
DERMATOM
Saraf yang paling sering
terkena adalah nervus
trigeminal, fasialis, optikus,
C3, T3, T5, L1, dan L2. Jika
terkena saraf tepi jarang
timbul kelainan motorik,
sedangkan pada saraf pusat
sering dapat timbul gangguan
motorik akibat struktur
anatomisnya.
KLASIFIKASI

Herpes Herpes Herpes


zoster zoster zoster
oftalmikus facialis brachialis

Herpes Herpes Herpes


zoster zoster zoster
thorakalis lumbalis sacralis
DIAGNOSIS

Pemeriksaan
fisik
- Tzanck Test
Pemeriksaan - PCR
penunjang
- Biopsi Kulit
DIAGNOSA BANDING

Dermatitis venenata
atau Dermatitis Kontak

Herpes simpleks

Varisela
PENATATALAKSANA

SISTEMIK TOPIKAL

OBAT ANTIVIRUS ANALGETIK TOPIKAL

KOMPRES
KORTIKOSTEROID
ANTI INFLAMASI
NONSTEROID
ANALGETIK
ANESTETIK LOKAL
ANTI DEPRESAN DAN
ANTI KONVULSAN
KORTIKOSTEROID
PENCEGAHAN

Pemberiaan booster vaksin


varisela strain Oka
KOMPLIKASI

Postherp
etic
neuralgi
a

Nyeri neuropatik yang


menetap setelah
penyembuhan herpes
zoster
PROGNOSIS

Infeksi primer herpes virus merupakan penyakit


yang dapat sembuh spontan,biasanya berlangsung
selama 1-2 minggu. Kematian dapat terjadi pada masa
neonatus, anak dengan malnutrisi berat, kasus
meningo-ensefalitis, dan eksema herpetikum yang
berat,diluar keadaan ini biasanya prognosis baik.
Mungkin sering ditemukan serangan berulang,tetapi
serangan ulang tersebut jarang berat, kecuali serangan
ulang pada mata yang dapatmenyebabkan timbulnya
jaringan parut pada kornea dan menimbulkan kebutaan.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. B
• Umur : 60 Tahun
• Jenis Kelamin : laki-laki
• Alamat : Bukittinggi
• Status : Menikah
• Suku : Minang
Timbul bintil-bintil merah berair disertai kulit
kemerahan diperut dan punggung sebelah
kanan dengan rasa nyeri sejak 3 hari yang
lalu.

KELUHAN
UTAMA
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Timbul bintil-bintil merah berair disertai kulit
kemerahan diperut dan punggung sebelah kanan
dengan rasa nyeri sejak 3 hari yang lalu.
• Awalnya berupa bintik merah di perut berubah
menjadi gelembung menyebar ke punggung.
• Selain nyeri, pasien merasakan pegal-pegal dan
kulit rasa terbakar. Satu minggu sebelumnya
pasien kelelahan dan kurang tidur. Pasien tidak
ada riwayat mengoleskan obat atau zat tertentu ke
dada dan punggung.
• Pasien sedang tidak mengkonsumsi obat-obatan
Riwayat penyakit dahulu
• Pasien belum pernah mengalami sakit
seperti ini sebelumnya.
• Pasien tidak ingat apakah dulu dia pernah
terkena bintil-bintil merah berair
sebelumnya.
• Tidak ada riwayat DM
Riwayat penyakit Keluarga
• Tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit seperti ini
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis Cooperatif

Pemeriksaan Thoraks : Diharapkan dalam batas normal

Pemeriksaan Abdomen : Diharapkan dalam batas normal


Status Dermatologikus
• Lokasi : Perut dan punggung kanan
• Distribusi : Unilateral,
Dermatom Th 6 – L 3
• Bentuk : Tidak khas
• Susunan : Herpetiformis
• Ukuran : Miliar – plakat
• Effloresensi : Vesikel berkelompok, bula,
plak eritema.
• Status Venerologikus
Tidak ditemukan kelainan
• Kelainana selaput
Tidak ditemukan kelainan
• Kelainan kuku
Tidak ditemukan kelainan
• Kelainan rambut
Tidak ditemukan kelainan
• Kelaian kelenjar limfe
Tidak ditemukan kelainan
• Ekstremitas
Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Anjuran
• Tzank test : diharapkan ditemukan sel datia
berinti banyak

Diagnosa Kerja
• Herpes zooster thoracalis setinggi
dermatom Th 6 – L 3 dextra
Diagnosa Banding
• Dermatitis venenata atau dermatitis
kontak.
• Herpes simpleks
• Varisela
Penatalaksanaan
Tatalaksana Umum

pasien dianjurkan tidak keluar


rumah (pada fase akut)

Usahakan agar vesikel tidak pecah

Pakai baju yang longgar

Jaga kebersihan badan


Tatalaksana Khusus
• Topical : Salisil talc 2%
• Sistemik
Asam mefenamat 3 x 500 mg sehari
• Anti viral
Asiklovir 5 x 800 mg sehari
(Diminum saat jam 06.00, 10.00, 14.00,
18.00, 22.00)
Prognosa
• Quo ad sanationam : Bonam
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad kosmetikum: Dubia ad Bonam
• Quo ad functionam : Bonam
Thank You!
www.themegallery.com

L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai