KESEHATAN DI
INDONESIA
Tantangan SDM Kesehatan di
Indonesia berkaitan dengan :
1. Isu jumlah tenaga kesehatan
2. Isu jenis tenaga kesehatan
3. Isu mutu tenaga kesehatan
4. Isu distribusi tenaga kesehatan
1. Isu jumlah tenaga
kesehatan
STOK TENAGA KESEHATAN
(Thn 2008)
Banyaknya tenaga kesehatan,
secara tidak langsung berpengaruh
terhadap derajat pembangunan
suatu bangsa.
Semakin banyak tenaga kesehatan
yang tersedia dalam suatu wilayah,
maka akan berpengaruh terhadap
akses, biaya dan kualitas layanan
kesehatan
Hubungan Jumlah tenaga kesehatan dengan biaya,
akses dan kualitas terhadap pelayanan kesehatan
Dimensi akses :
dengan banyaknya tenaga kesehatan, maka terdapat
banyak pilihan yang tersedia sehingga konsumen dapat
memilih jenis layanan kesehatan yang diperlukan.
Aksesibilitas pengguna juga akan semakin membaik,
baik dari segi jarak maupun waktu tempuh. Demikian pula
utilitas pelayanan kesehatan diharapkan juga meningkat
dengan tersedianya berbagai pilihan.
Dimensi Kualitas :
dengan banyaknya provider atau tenaga kesehatan di
masyarakat, maka provideer atau tenaga kesehatan akan
berlomba – lomba meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan.
Dimensi biaya :
banyaknya tenaga kesehatan yang berpraktek akan
menciptakan kompetisi pasar yang tinggi, sehingga ada
kemungkinan menciptakan biaya yang tidak terlalu
mahal.
HUBUNGAN ANTARA DENSITAS TENAGA
KESEHATAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP
Rekapitulasi SDM Kesehatan yang didayagunakan pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di Indonesia
Tahun
No. Jenis SDM Kesehatan
2010 2011 2012 2013
1 Dokter Spesialis 8.403 16.574 27.333 38.895
Misal :
Daerah terpencil, dimana AKI yang cukup
tinggi, maka tenaga kesehatan minimal yang
dibutuhkan a.l. : BIDAN DESA, PERAWAT
DAN KADER KESEHATAN.
Proporsi tenaga kesehatan di Indonesia
berdasarkan jenis tenaga Kesehatan Tahun 2013
17.95%
5.56% 6.06%
6.68%
1.87%
19.56% 42.31%
TENAGA
KESEHATAN
PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN
- Pengendalian mutu
pendidikan
4.Isu distribusi
tenaga
kesehatan
Tipologi tidak seimbangnya distribusi SDM
kesehatan :
1. Ketidakseimbangan profesi atau spesialisasi,
baik antar-profesi tenaga kesehatan maupun
internal tenaga kesehatan tertentu.
2. Ketidakseimbangan geografi, misal kota vs
desa, daerah kaya vs daerah miskin.
3. Ketidakseimbangan institusi dan pelayanan,
misal antara jlh pelayanan kesehatan vs tenaga
kesehatan, maupun antar jenis pelayanan
kesehatan.
4. Ketidakseimbangan jenis kelamin, yaitu
perbedaan keterwakilan nakes Lk vs nakes pr
Distribusi tenaga kesehatan merupakan
pemerataan jumlah tenaga kesehatan pada area
tertentu atau pada institusi pelayanan kesehatan
dalam kurun waktu tertentu dibandingkan dengan
standar normatif yang disepakati
Tujuan utama pendistribusian tenaga kesehatan
adalah pemerataan jumlah, jenis, dan kompetensi
tenaga kesehatan pada waktu tertentu.
Prinsip dasar
terjaminnya kesinambungan pelayanan yang
diselenggarakan oleh tenaga kesehatan
dengan mobilitas yang dinamis.
Konsep ini dipergunakan mengingat terdapat 2
jenis fenomena distribusi, yaitu daerah
distribusi dinamis dan daerah distribusi statis.
Distribusi statis didefinisikan sebagai
ketidakseimbangan antara kebutuhan tenaga
kesehatan dengan jumlah tenaga kesehatan
yang tersedia sampai dengan 5 tahun, walaupun
telah dilakukan intervensi dan terjadi perubahan
karakteristik demografis.
Pengadaan
Penempatan-Distribusi
Retensi (kebetahan)
Kemungkinan yang mengalami masalah
maldistribusi tenaga kesehatan :
Tenaga kesehatan strategis
Daerah sulit jangkauan pelayanan kesehatan
(under-served area) :
Daerah Terpencil, Perbatasan, dan
Kepulauan
Daerah Bermasalah Kesehatan
Daerah Kurang Diminati
PENDEKATAN
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN