Anda di halaman 1dari 10

MENGELOLA BENTURAN BUDAYA

ORGANISASIONAL PASKA MERGER


ANTAR PERUSAHAAN INTERNASIONAL
Brigham (1991) mengemukakan bahwa Merger
penggabungan dua perusahaan atau lebih
menjadi satu perusahaan. Tujuan Merger:
1. Sinergi
2. Pertimbangan pajak
3. Pembelian aktiva di bawah nilai penggantian
4. Diversifikasi
5. Keinginan perusahaan agar mampu
mengendalikan secara lebih besar
Hal-Hal Yang Dipertimbangkan
Dalam Merger
1. Perspektif pemegang saham
2. Perspektif eksekutif
3. Perspektif Karyawan
4. Perspektif masyarakat

Masing-masing harus diuntungkan (Glueck


dan Jauch, 1992)
Jenis-Jenis Merger
1. Merger horisontal
2. Merger Vertikal
3. Merger kongenerik
4. Merger Konglomerat
Mengelola Budaya Organisasional
pada Perusahaan Multinasional
Kelompok Kontra
1. Budaya menuntun kebijakan perusahaan
terhadap pegawai dan pelanggan (Athos,1981)
2. Budaya merupakan kepercayaan dasar
organisasi
3. Mengelola budaya berarti mengubah budaya
4. Mengelola budaya akan berdampak pada
kinerja
5. Budaya cenderung menolak perubahan
Mengelola Budaya Organisasional pada
Perusahaan Multinasional (Lanjutan)
Kelompok Pro
1. Budaya organisasional dapat diubah
2. Budaya organisasional mungkin cocok untuk
keadaan dan waktu tertentu, sehingga dapat
diubah
3. Jika budaya dapat dipelajari berarti budaya
dapat dilepaskan
4. Budaya menjadi kuat bila banyak nilai, pola
perilaku, dan praktik bersama terkait satu
sama lain
Menciptakan Perubahan Budaya Yang
Mendukung Strategi
Beberapa Faktor Yang membantu perubahan
budaya
1. Krisis yang dramatis: krisis keuangan,
pengambilalihan yang tidak bersahabat,
merger dll
2. Pergantian pimpinan
3. Tahap daur hidup organisasi
4. Umur organisasi perusahaan
5. Ukuran organisasi
6. Kekuatan dari budaya yang berlaku
7. Tidak adanya sub budaya
Mengelola Budaya Organisasional
Paska Merger
Hunger & Wheelen (2001) mengatakan jika
masing-masing perusahaan yang merger tidak
memperhatikan budayanya, maka akan
berdampak negatif/kerugian yang besar

Clarke (1987) mengatakan bahwa perusahaan


yang bergabung harus membandingkan budaya
kedua calon merger tersebut mengenai
karakteristik budaya yang utama yang menjadi
pembeda budaya organisasi yang lain
Karakteristik Budaya yang Menjadi
Pembeda Organisasi
1. Inisiatif Individual
2. Toleransi terhadap tindakan beriko
3. Arah Organisasi
4. Integrasi Organisasi
5. Dukungan manajemen
6. Pengendalian/kontrol
7. Identitas
8. Sistem imbalan
9. Toleransi terhadap konflik
10.Pola komunikasi
Metode Mengelola Budaya
Organisasional Paska Merger
Hunger & Wheelen (2001) membagi menjadi empat:
1. Integrasi: Kesempatan kedua budaya untuk
bergabubg, sedangkan perbedaan sahaadapat
mencapai budaya bersama
2. Asimilasi: Perusahaan yang diakuisisi menyerahkan
budayanya dan mengadopsi budaya perusahaan yang
mengakuisisi
3. Pemisahan: Budaya kedua perusahaan secara
struktural tetap terpisah, tanpa adanya pertukaran
budaya
4. Dekulturisasi: Adanya disintegrasi budaya, salah satu
dari kedua perusahaan melakukan penolakan
terhadap budaya yang lain
Keberhasilan Perubahan Budaya
Organisasional pada Perusahaan
Multinasional
Daniel dalam Forbes (1989) empat langkah sukses
perubahan budaya
1. Merampingkan hirarki
2. Memberdayakan karyawan
3. Mendekati pelanggan
4. Melatih karyawan terus-menerus

Anda mungkin juga menyukai