Anda di halaman 1dari 21

Journal Reading

The Longitudinal Assessment of Imaging


and Disability of the Back (LAIDBack)
Study

Oleh:
M. Bagus Ali Hasmi

Pembimbing :
Dr. Irma Darinafitri,Sp.Rad
Tujuan Penelitian
• Untuk menentukan prevalensi hasil temuan
magnetic resonance imaging (MRI) vertebra
lumbal pada pasien tanpa nyeri punggung
bawah atau nyeri panggul dan untuk memeriksa
temuan yang terkait dengan usia atau gejala
nyeri sebelumnya.
Metode
• Menggunakan metode cohort
• Memilih pasien secara acak dari Klinik
Penyaki dalam, Klinik Gigi, Klinik
Dermatologi, dan klinik wanita di Klinik
Perawatan Veterans Affairs (VA), Seattle.
Berdasarkan Usia
• Nyeri punggung 4 bulan terakhir
Usia •


Terdapat skiatika 4 bulan terakhir
Riwayat operasi tulang belakang
Injeksi chymopapin
35-52th • Riwayat diskografi

• Riwayat trauma di punggung bawah


Usia • Fibromyalgia/neuropati perifer
• Penyakit penyerta dalam 3 tahun
terakhir
53-70th • Menurunnya kemampuan komunikasi
• Kontraindikasi MRI
Hasil Penelitian

Total
161 subyek Dianalisis
148 subyek

Ekslusi 13
• Usia rata rata 54 tahun laki laki kulit
putih
• Bekerja penuh/paruh waktu
• Masalah kesehatan Hipertensi, arthritis,
depresi, dan diabetes
• Semua subyek melaporkan hanya memiliki gejala tulang belakang yang
sedikit atau tanpa gejala sama sekali dalam 4 bulan sebelum penelitian.
• Pada tiga parameter gejala atau disfungsi, 82-89% dari subyek tercatat
tidak mengeluhkan gejala sama sekali
Intrepretasi Hasil Pencitraan
• Kesepakatan antar ahli radiologi pada
interpretasi hasil MRI untuk 10 peserta pertama
(50 tingkat diskus) cukup baik.
• Tingkat kesepakatan adalah tidak terlalu baik
untuk tinggi diskus (kappa = 0.56) dan robekan
anular (kappa = 0.54).
• Weighted-kappa adalah 0,84 (hampir sempurna)
untuk desikasi diskus dan 0.68 (substansial)
untuk evaluasi bulging, protrusi, atau ekstrusi.
Skor indeks N (%)
Indeks frekuensi nyeri (<4
bulan) 121 (82)
- 4 (tanpa nyeri) 18 (12)
- 5 3 (2)
- 6 3 (2)
- 7 3 (2)
- 8-24
Indeks nyeri berat (<4 bulan)
- 4 (tanpa nyeri) 126 (85)
- 5 13 (9)
- 6 2 (1)
- 7 6 (4)
- 8-24 1 (1)
Modifikasi Roland score
- 0 (tanpa efek fungsional) 132 (89)
- 1 12 (8)
- 2 3 (2)
- Terlewatkan 1 (1)
Hasil Berdasarkan Tingkat
Hasil
Lumbal Tingkat Lumbal Spinal Keseluruhan *
pencitraan L1-L2 L2-L3 L3-L4 L4-L5 L5-S1 Seluruh^ Murni+
Degenerasi 55 (37) 62 (42) 81 (55) 99 (67) 108 (73) 134 (91) 98 (92)
diskus
Desikasi 44 (30) 58(39) 69 (47) 78 (53) 95 (64) 123 (83) 91 (86)
(sedang atau
berat)
Penurunan 21 (14) 14 (10) 20 (14) 41 (28) 44 (30) 83 (56) 60 (57)
tinggi diskus
Bulging 26 (18) 26 (18) 48 (32) 70 (47) 54 (37) 95 (64) 69 (65)
Protursi 3 (2) 9 (6) 12 (8) 18 (12) 29 (20) 48 (32) 37 (35)
Ekstrusi 0 (0) 0 (0) 1 (1) 4 (3) 5 (3) 9 (6) 5 (5)
Kerusakan 0 (0) 0 (0) 0 (0) 1 (1) 4 (3) 5 (3) 3 (3)
Serabut saraf

Robekan 4 (3) 7 (5) 15 (10) 26 (18) 30 (20) 56 (38) 45 (42)


anular
Perubahan 6 (4) 8 (6) 10 (7) 14 (10) 19 (13) 39 (26) 24 (23)
endplate
Stenosis 0 (0) 4(3) 4 (3) 6 (4) 4 (3) 15 (10)$ 7 (7)$
(sedang atau
berat)
Degenerasi (0) 3 (2) 4 (3) 16 (11) 9 (6) 27 (18) 19 (18)
permukaan
Hubungan Antara Temuan Pencitraan
dan Karakteristik Subjek Penelitian

• Ekstrusi diskus adalah satu-satunya temuan pencitraan


yang bermakna jika dikaitkan dengan riwayat nyeri
punggung bawah.
• Subyek yang mengalami lima atau lebih episode nyeri
punggung bawah sebelumnya memiliki kecenderungan
lebih untuk memiliki ekstrusi diskus daripada subyek
yang tidak pernah mengalami nyeri punggung bawah.
• Prevalensi stenosis sentral sedang hingga berat atau
kompresi serabut saraf juga lebih tinggi pada subyek
yang mengalami beberapa episode nyeri punggung
bawah sebelumnya.
Gambar 1. A. Hidrasi dan tinggi diskus yang normal. Gambar 2. Gambaran T2-weighted axial pada L5-S1
Gambaran sagital T2-weighted menunjukkan sinyal dan tinggi menunjukkan adanya protrusi sentral kecil (panah
diskus normal (dinilai 1 (normal) pada skala 1-4. B. gambaran
hitam) dengan robekan anular sinyal tinggi (panah
sagital T2-weighted yang menunjukkan desikasi ringan (2),
sedang (3), dan berat (4). Catat juga penurunan tinggi L2-L3
putih)
(*) dan robekan anular terlihat pada sinyal linier tinggi L4-L5
dan L5-S1 (panah)
• Penuaan merupakan potensi perancu dalam hubungan
temuan pencitraan dengan gejala.
• Desikasi diskus, penyempitan, dan bulging sangat terkait
dengan usia dan hampir semuanya pada usia 60.
• Degenerasi diskus terjadi pada 100% subyek di atas
usia 65 dan 77% dari subyek di bawah usia 45.
Gambar 3. A. Gambaran T1-weighted
sagital. B. T2-weighted sagital C.
Gambar yang menunjukkan ekstrusi
parasentral besar (panah tunggal) di
L5-S1 dengan tubrukan serabut S1
lateral kiri. Catat serabut S1 kanan
yang normal (panah dobel).
• Penuaan berhubungan signifikan dengan prevalensi yang lebih
tinggi untuk degenerasi diskus, bulging, perubahan endplate,
desikasi, degenerasi permukaan sendi, tinggi badan, dan
spondylolisthesis (semua P < 0,01)). Penuaan (P = 0,02) dan lima
atau lebih episode nyeri sebelumnya (P = 0,03) berhubungan
dengan stenosis sentral sedang atau berat.

T1-weighted axial (A)


dan T2-weighted (B)
menunjukkan adanya
stenosis sentral berat
akibat bulging diskus,
kelemahan ligamentum
flevum (panah) dan
hipertrofi permukaan
Diskusi
• Kebanyakan temuan pencitraan adalah salah satu dari
lima kategori berikut:
1. Temuan umum dengan hubungan yang tidak signifikan dengan penuaan atau
nyeri sebelumnya (misalnya, robekan anular, protrusi diskus)
2. Temuan umum seperti bulging diskus, degenerasi permukaan sendi, perubahan
endplate, dan spondylolisthesis ringan yang meningkat sesuai usia, tetapi tidak
berhubungan dengan nyeri punggung bawah sebelumnya
3. Temuan umum yang berhubungan dengan penuaan dan nyeri punggung bawah
sebelumnya (misalnya, desikasi, penurunan tinggi diskus)
4. Temuan langka yang sebagian besar tidak berhubungan dengan usia, tetapi
terkait dengan nyeri punggung bawah sebelumnya (ekstrusi diskus dan
kompresi serabut saraf)
5. Stenosis sedang - berat, yang terkait dengan nyeri punggungbawah
sebelumnya, nyeri punggung bawah ringan sat ini, dan penuaan.
o Jenis kelamin, ras, tinggi badan, dan berat badan tidak independen
berhubungan dengan temuan pencitraan. Perokok dan mantan perokok pada
kelompok ini memiliki prevalensi lebih tinggi untuk perubahan endplate.
Prevalensi hasil pencitraan dibandingkan
dengan riwayat LBP sebelumnya
Hasil pencitraan Tingkat Lumbal Spinal X2* value 2-sided P Adjusted OR +

Tidak pernah 1-5 kali (n = >5 kali (n=22) (95% CI)


(n=69) 57)

Degenerasi diskus 60 (87) 53 (93) 21 (96) 1.93 0.17 4.80 (0.49, 47.47)

Desikasi (sedang atau 55 (80) 47 (83) 21 (96) 2.4 0.12 8.77 (0.95, 80.93)
berat)

Penurunan tinggi diskus 34 (49) 35 (61) 14 (64) 2.14 0.14 2.10 (0.73, 6.06)

Bulging 42 (61) 37 (65) 16 (73) 0.99 0.32 2.50 (0.79, 7.88)

Protursi 18 (26) 22 (39) 8 (36) 1.64 0.20 1.67 (0.58, 4.84)

Ekstrusi 1 (1) 1(2) 7 (32) - - 32.54 (3.44,


308.33)

Kerusakan Serabut saraf 1 (1) 2 (4) 2 (9) - - 8.88 (0.61, -130.28)

Robekan anular 26 (38) 21 (37) 9 (41) 0.03 0.85 1.10 (0.39, 3.10)

Perubahan endplate 17 (25) 16 (28) 6 (27) 0.13 0.72 2.32 (0.62, 8.70)

Stenosis (sedang atau 5 (7) 5 (9) 5 (23) 3.25 0.07 5.58 (1.23, 25.26)
berat)

Degenerasi permukaan 12 (17) 11 (19) 4(18) 0.03 0.87 1.47 (0.35, 6.25)

Spondylolisthesis0 13 (19) 10 (18) 3 (14) 0.27 0.60 0.82 (0.19, 3.50)


Prevalensi hasil pencitraan
dibandingkan dengan kelompok usia
Hasil pencitraan Kelompok usia t Statistik * 2-sided P Adjusted OR +

<45 tahun 45-55 tahun 55-65 tahun (95% CI)


(n=31) (n=53) (n=35)

Degenerasi diskus 24 (77) 49 (93) 32 (91) - 3.35 <0.01 1.13 (1.04, 1.23)

Desikasi (sedang atau 20 (65) 42 (79) 32 (91) -4.14 <0.01 1.12 (1.05, 1.20)
berat)
Penurunan tinggi diskus 13 (42) 27 (51) 23 (66) -2.56 0.01 1.06 (1.02, 1.10)

Bulging 14 (45) 34 (64) 23 (66) -3.35 <0.01 1.08 (1.03, 1.13)

Protursi 9 (29) 18 (34) 11 (31) -0.01 0.99 1.01 (0.97, 1.05)

Ekstrusi 0 (0) 16(11) 2 (6) 0.34 0.73 1.01 (0.92, 1.10)

Kerusakan Serabut saraf 0 (0) 2 (4) 1 (3) -0.90 0.37 0.99 (0.96, 1.03)

Robekan anular 12 (39) 19 (36) 13(37) 0.14 0.89 1.33 (1.07, 1.19)

Perubahan endplate 1(3) 9 (17) 15 (43) -5.00 <0.01 1.09 (1.02, 1.16)

Stenosis (sedang atau 2 (7) 3 (6) 4 (11) -2.07 0.04 1.14 (1.07, 1.21)
berat)
Degenerasi permukaan 0 (0) 4 (8) 12(34) -4.39 <0.01 1.47 (0.35, 6.25)

Spondylolisthesis 2 (6) 5 (9) 9 (26) -3.33 <0.01 1.09 (1.03, 1.15)


• Subjek dengan gejala yang ringan saat ini atau
penurunan status fungsional memiliki prevalensi yang
lebih tinggi secara signifikan untuk stenosis sentral
sedang atau berat daripada kelompok yang sedang atau
berat asimptomatis.
• Ini berarti bahwa stenosis sentral sedang atau berat,
meskipun berhubungan dengan penuaan dan nyeri
punggung sebelumnya, mungkin lebih baik dibandingkan
dengan beberapa temuan pada pasien dengan gejala
persisten.
• Dengan munculnya modalitas pencitraan CT dan MR,
dokter telah mampu untuk mendiagnosis klinis secara
rinci dengan gambar, dari struktur dan jaringan lunak
vertebra.
• Beberapa mungkin hanya mengalami penuaan dan tidak
berhubungan dengan nyeri sama sekali, sedangkan
yang lain mungkin berhubungan dengan nyeri pada
masa lalu tetapi menetap setelah nyeri teratasi.

Anda mungkin juga menyukai