Anda di halaman 1dari 14

HOME CARE

Oleh :
Azhari Ristami
Ayu Lestari Rundy Irama
Fitriani Selly Resty Pratama
Noor Laila Sari Sri Linda
Yullia
Definisi
Pelayanan kesehatan rumah adalah komponen dari rentang
pelayanan kesehatan yang komprehensif yang di dalamnya
terdapat pelayanan kesehatan untuk indiidu dan keluarga di
tempat tinggal mereka dengan tujuan meningkatkan,
memelihara atau memulihkan kesehatan atau meningkatkan
kemandirian, menimalkan akibat dari ketidakmampuan dan
penyakit terminal (Warhola, 2010).
•Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat
•Pelaksana Home Care adalah terdiri dari profesi kesehatan yang ada (dokter,
bidan, perawat,ahli gizi, apoteker, sanitarian dan tenaga profesi yang lain).
•Mengumpulkan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.
•Memberipelayananparipurna yang terdiri dari prepentif, kuratif, promotif dan
rehabilitaif.
•Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen.
•Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.
•Berpartisipasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care.
•Menggunakan kode etik profesi dalam melaksanakan pelayanan di home care.
Bentuk-bentuk layanan home Care
Berdasarkan fokus
masalah kesehatan
1. Layanan perawatan
Berdasarkan institusi
pasien sakit
penyelenggara
2. Layanan berbasis 1. Institusi Pemerintah
promotif dan 2. Institusi Sosial
preventif 3. Institusi Swasta
3. Pelayanan atau 4. Home Care (HC)
asuhan spesialistik Berbasis Rumah
Sakit (Hospital Home
Care)
Berdasarkan pemberi
layanan
1. Tenaga informal
2. Tenaga formal
Perizinan home care
Fungsi Hukum dalam Praktik
Perawat :
1) Memberikan kerangka untuk
menentukan tindakan
keperawatan mana yang sesuai
dengan hukum.
2) Membedakan tanggung jawab Landasan Hukum :
perawat dengan profesi lain. 1) UU Kes.No. 23 tahun 1992
3) Membantu menentukan batas- tentang kesehatan
batas kewenangan tindakan 2) PP No. 25 tahun 2000 tentang
keperawatan mandiri.
4) Membantu mempertahankan
perimbangan keuangan pusat
standard praktik keperawatan dan daerah
dengan meletakkan posisi 3) UU No. 32 tahun 2004 tentang
perawat memiliki akuntabilitas pemerintahan daerah
dibawah hukum. 4) UU No. 29 tahun 2004 tentang
praktik kedokteran
1. Berbadan hukum yang ditetapkan di badan kesehatan akte notaris tentang yayasan di
badan kesehatan
2. Mengajukan permohonan izin usaha pelayanan kesehatan rumah kepada Dinas
Kesehatan Kota setempat
3. Memiliki SIP, SIK dan SIPP.
4. Perawat dapat melaksankan praktik keperwatan pada saran pelayanan kesehatan,
praktik perorangan dan/atau berkelompok
5. Perawat yang melaksanakan praktik keperawatan pada sarana pelayanan kesehatan
harus memiliki SIK
6. Perawat yang praktik perorangan/berkelompok harus memiliki SIPP
7. Mendapatkan rekomendasi dari PPNI
Kebijakan dalam Home Care
1. Perawat dalam melakukan praktek harus sesuai dengan kewenangan yang
diberikan
2. Perawat dalam menjalankan praktek harus membantu program pemerintah
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Perawat dalam menjalankan praktik keperawatan harus senantiasa
meningkatkan mutu pelayanan profesinya
4. Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang/pasien
5. Perawat yang menjalankan praktik perorangan harus mencantumkan SIPP
diruang prakteknya
Praktik Pelayanan Home Care
1. Standar I (Organisasi)
2. Standar II-IV (Teori)
3. Standar V (Perencanaan)
4. Standar VI (pelaksanaan / intervensi)
5. Standar VII (evaluasi)
6. Standar VIII ( keperawatan Berkelanjutan)
7. Standar IX (kerja sama antar disiplin)
8. Standar X (pengembangan Profesional)
9. Standar XI (Riset)
10. Standar XII (Etika)
Kesimpulan
Home care merupakan pelayanan kesehatan yang
holistik dengan mempertimbangkan aspek bio, psiko,
sosial, spiritual dan ekonomi secara komprehensip
dengan mengutamakan kepentingan dan kepuasan
pasien yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Ada beberapa bentuk pelayanan home care di
masyarakat sehingga home dapat menjadi upaya
terbaik bagi pasien – pasien penyakit kronik atau
terminal untuk meningkatkan dan mempertahankan
kemampuan optimal.

Anda mungkin juga menyukai