Anda di halaman 1dari 9

Pemeriksaan Nervus II, III

Nervus Opticus (II)


 Pemeriksaan Tajam Penglihatan
(Visual acuity)
Menggunakan Snellen Eye chart (6 meter)
untuk penglihatan jauh (distant vision) &
Rosenbaum pocked eye chart untuk
penglihatan dekat (near vision).
 Bila tdk bisa dgn Snellen, bisa digunakan
jarijari tangan
(N= 1/60 m), lalu lambaian tangan
(N=1/300), lalu cahaya lampu (N =1/~).
Dgn cahaya lampu tdk bisa buta total.
Kelainan : blindness
 b. Pemeriksaan Lapangan Pandang (Visual Field)
 Paling sederhana: tes konfrontasi. Nilai N untuk penglihatan
superior 60°, penglihatan inferior 75°, penglihatan temporal
100°, penglihatan nasal 60°.
 Cara : Penderita duduk dalam posisi berhadapan dgn
pemeriksa pada jarak ± 1 meter, masing-masing mata
diperiksa bergantian. Mata yg tdk diperiksa ditutup oleh
tangan penderita. Saat pemeriksaan, mata penderita difiksasi
dgn menyuruh melihat ke arah hidung pemeriksa, baru
pemeriksa memeriksa secara cermat masing-masing kuadran
dgn menggunakan ujung tangan/ballpoint. Bila dgn tes
konfrontasi ada kelainan,selanjutnya dilakukan pemeriksaan
Perimetri Goldman.
c. Pemeriksaan warna
Menggunakan tes Ishihara atau benang
wool berwarna (mis:px disuruh
mengambil benang wool merah pd
kumpulan benang wool berwarna).
Kelainan : color blindness
d. Pemeriksaan funduskopi
Pada pemeriksaan ini dapat ditentukan secara kasar
adanya: (1) myopia, hipermetropia atau emetropia
(2) kondisi retina (3) papil nerve optikus.
Cara : Mata yg tidak diperiksa ditutup dgn tangan px,
kemudian ia diminta melihat jauh ke depan. Untuk
melihat mata kanan px dg menggunakan mata
kanan pemeriksa,serta berdiri di sisi kanan, begitu
sebaliknya. Tangan kiri pemeriksa melakukan fiksasi
dahi, opthalmoskop dipegang dgn tangan kanan,
kemudian dilakukkan penyinaran 15° dr nasal.
Nervus Oculomotorius,Troklearis &
Abducens (III, IV &VI)
a. Pemeriksaan kedudukan bola mata saat
diam. Dilihat apakah bola mata terletak di
tengah, bergeser ke lateral dsb.
b. Pemeriksaan gerakan bola mata
Diperiksa masing2 mata scr bergantian.
Gerakan ke lateral untuk m.rectus lateralis
(n.VI), gerakan ke nasal inferior untuk m.obligus
superior (n.IV), gerakan ke medial untul
m.rectus medialis (n.III), gerakan ke nasal
superior untuk m.obligus inferior (n.III), gerakan
ke lateral atas untuk m. rectus superior (n.III)
serta gerakan ke lateral bawah untuk m. rectus
inferior (n.III).
. Pemeriksaan celah mata (lid margin)
1. Reflex cahaya kornea (Kornea light
reflex) Klo kita arahkan sinar ke retina,
ada bayangan putih2, di tengah, tdk akan
tertutup lid margin. Klo tertutup : ptosis
2. Lid margin scr N (2-3 mm) menutupi
limbus kornea. Kita cek langsung dgn
membuka lid margin & lihat jaraknya. Klo
limbus terlihat : ptosis.
d. Pemeriksaan pupil
i. Bentuk, lebar & perbedaan lebar Bilamana ada pupil anisokor,
kita bisa membedakan anisokornya karena Horner’s atau kelainan n
III (parasimpatis). Bila dikenai cahaya pada pupil tsb, pada Horner’s
miosisnya bertambah, sedangkan bila kondisi dibuat gelap pada kx n.
III maka pupil yg berdilatasi makin lebar.
ii. Reflex cahaya langsung & konsensuil
Pada saat melakukan pemeriksaan reflex cahaya langsung, mata yg
tidak diperiksa harus ditutup. Mata yg diperiksa dilakukan
penyinaran dgn senter dari arah lateral ke medial. Reflex langsung
pd mata yg disinari jaras yg ipsilateral Reflex konsensuil pd mata
yg lain jaras yg decussatio lewat commisura posterior
iii. Reflex akomodasi & konvergensi
Px kita minta melihat jauh ke arah jari tangan pemeriksa, kmd jari
pemeriksa mendadak didekatkan ke hidung px & px diminta
mengikuti gerakan jari pemeriksa. Kita lakukan pengamatan pada
kedua mata apakah saling mendekat ke medial (konvergensi positif)
& kita lihat juga apakah tjd pengecilan pada pupil (miosis),
menunjukkan reaksi akomodasi positif. Reflex akomodasi meliputi
jaras dari cortex visual di lobus occipital ke pretectum..

Anda mungkin juga menyukai