Anda di halaman 1dari 7

KEPEMIMPINAN

KELOMPOK : 5
NAMA/NIM : 1. NURUL FADILAH SIREGAR / 15 01 035
2. YANA SYAFRINA / 15 01 049
3. AFRICO SIMAMORA / 15 01 052
4. ANIN KARIN KARO S / 16 01 058
5. INDAH SASKIA A / 16 01 097
6. TRISHA F MARBUN / 15 01 153
7. M. RIFALDI DWISETYO / 15 01 117
8. DEVANY SOFIANA PURBA / 16 01 073
9. DEWI LUTVIA / 16 01 074
KELAS : III TK-A
KEPEMIMPINAN
Pucuk pemimpin yang kuat bisa terbentuk dengan 2 syarat yaitu

figure pimpinan yang berani, berkaraakter, visioner, dan tulus

hatai. Yaitu pemimpin yang beani mengambil keputusan tegas jika

menyangkut nasib rakyat dan kepentingan nasional yang utama.

Pemimpin harus mulai belajar untuk rendah hati dan dewasa. Dan

perlu meninggalkan egonisme kelompok dan pribadi untuk suatu

kepentingan strategis dan jangka panjang. Dengan kebersamaan

tersebut, kompleksitas persoalan bangsa bisa diselesaikan.


Ciri-ciri kepemimpinan

1. Jadilah pendengar yang baik

2. Kenali pekerjaan yang dilakukan

3. Kenali bawahan anda

4. Rancang perlombaan yang ingin anda lakukan

5. Gunakan peristiwa-peristiwa khusus

6. Berikan kesempatan

7. Delegasikan tanggung jawab

8. Patuhi batas-batas peran anda


PRODUKTIVITAS

Makna produktivitas dapat diartikan secara bervariasi oleh


setiap organisasi tergantung pada tujuan dan fungsi
organisasi bersangkutan.

‘’ pada umumnya produktivitas mengajcu pada rasio output


dan input. Input disini termasuk jam kerja atau biaya,
biaya produksi dan biaya peralatan. Output terdiri dari
penjualan, pendapatan, pasar, dan kesalahan’’

Jika organisasi dikatakan produktif jika organisasi tersebut


mencapai tujuannya.
Hubungan Moral Kerja dan Produktivitas
Karyawan

Moral dilibatkan kedalam sikap karyawan adalah

penting untuk meninjau akibat moral tinggi dan

moral rendah. Satu dari efek atau pengaruh

yang tidak dapat diramalkan dari moral adalah

dampak pada produktivitas karyawan.


3 PERSEPSI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT MORAL
KERJA

1. Persepsi karyawan terhadap keadaan organisasi yang


tidak dapat dikendalikannya, seperti pengawasan,
kerja sama dengan rekan sekerja, dan kebijakan
organisasi terhadap pekerja.

2. Persepsi karyawan terhadap tingkat kepuasan yang


diperoleh dari imbalan uang diterima.

3. Persepsi karyawan terhadap kemungkinan untuk


mendapatkan imbalan dan masa depan serta
kesempatan unyuk maju.
KESIMPULAN
Pemimpin harus mulai belajar rendah hatinn dan
dewasa. Mereka perlu meninggalkan egoisme
kelompok dan pribadi untuk suatu kepentingan
strategis dan jangka panjang. Dengan kebersamaan,
seacara bertahap kompleksitas persoalan bangsa bisa
diselesaikan. Tanpa persatuan dikalangan elite,
kebangkitan bangsa dari keterpurukan akan menjadi
jargoan belaka. Dengan moral tinggi, menunjukkan
kemauan untuk bekerja sama, lebih puas dengan
kondisi yang ada, dan memenuhi peraturan, dan
berhati-hati menggunakan peralatan perusahaan,dll.

Anda mungkin juga menyukai