Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN TINGKAT

KESADARAN PADA KLIEN SRTOKE

RAUDATUL JANNAH
 WHO mendefenisikan bahwa srtoke adalah
gejala-gejala defisit susunan saraf yang di
akibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak
dan dan bukan oleh yang lain.
 menurut dari price & wilson (2006) pengertian
dari srtoke adalah setiap gangguan neurologik
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau
terhentinya aliran darah melalui sistem suplai
arteri otak.
 Srtoke di klafikasikan menjadi dua:
 1, stroke non hemoragik
 Suatu gangguan peredaran darah otak tanpa
terjadi suatu perdarahan yang di tandai
dengan kelemahan pada satu atau ke empat
anggita gerak atau hemiparese,nyeri
kepala,mual,muntah,pandangan kabur dan
dysfhagia (kesulitan menelan).stroke non
hemoragik di bagi menjadi dua yaitu srtoke
embolik dan srtoke trombotik.
 2,srtoke hemoragik
 Suatu gangguan peredaran darah otak yang di
tandai dengan adanya peredaran intra serebral
atau peredaran darah subarakhnoid.tanda
yang terjadi adalah penurunan kesadaran
,pernapasan cepat,nadi cepat,gejalah fokal
berupa hemiglegi,pupil mengecil,kaku kuduk.
 Menurut potter & perry , srtoke biasanya di akibatkan dari
salah satu empat kejadian yaitu:
 1, Trombosit yaitu bekuan darah di dalam pembuluh darah
otak atau leher,
 2,Embolisme serebral yaitu bekuan darah atau material lain
yang di bawah ke otak dari bagian tubuh yang lain.
 3,Iskemiah yaitu penurunan aliran darah ke arah otak.
 4,Hemoragi serebral yaitu pecahnya pembuluh darah
serebral dengan perdarahan ke dalam jaringan otak atau
ruang sekitar otak.
 Akibat dari ke empat kejadian di atas maka terjadi
penghentian suplai darah ke otak,yang menyebabkan
kehilangan sementara atau permanen gerakan, berpikir,
memori,bicara,atau sensasi.
 Faktor resiko terjadinya srtoke menurut
mansjoer(2005) adalah:
 1) yang tidak dapat di ubah :usia,jenis
kelamin,ras,riwayat keluarga,riwayat
srtoke,penyakit jantung koroner,dan fibrilasi
atrium.
 2)yang dapat di ubah:hipertensi,diabetes
militus,merokok,penyalagunaan alkohol dan
obat,kontrasepsi oral \,dan hematorik
meningkat.
 Menurut price &wilson (2006) tanda dan gejala
penyakit sroke adalah kelemahan atau
kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu
sisi tubuh,hilangnya sebagian penglihatan atau
pendengaran,penglihatan ganda atau kesulitan
pada satu atau kedua mata, pusing dan
pingsan,nyeri kepala mendadak tanpa kausa yang
jelas(pelo), sulit memikirkan atau mengucapkan
kata-kata yang tepat,tidak mampu mengenali
bagian dari tubuh,ketidakseimbangan dan terjatuh
dan hilangnya pengendalian terhadap kandung
kemih.
 Berdasarkan lokasinya di tubuh , gejala-gejalah srtoke yaitu:
 1)Bagian sistem saraf pusat:kelemahan otot (
hemiplegi),kaku,menurunya fungsi sensorik
 2)batang otak,di mana terdapat 12 saraf kranial :menurun
kemampuan membau, mengecap, mendengar,dan meligat
parsial atau keseluruhan , refleks menurun ,ekpresi wajah
terganggu,pernapasan dan detak jantung terganggu,lidah
lemah.
 3)cerebral cortex:aphasia, apraxia,daya ingat menurun
,hemineglect, kebingungan.
 Jika tanda-tanda dan gejalah hilang dalam waktu 24
jam,dinyatakan sebagai transient ischemic attack (TIA), di
mana merupakan serangan kecil atau serangan awal srtoke.
 Menurut doenges,(2000) pemeriksaan diaknostik
yang dapat di lakukan pada penyakit stroke
adalah:
 1) angiografi serebral:membantu menentukan
penyebab srtoke secara spesifik seperti perdarahan
,obsrtuksi arteri atau adanya titik oklusi/ ruptur.
 2)CT-san:pemperhatikan adanya
edema,hematoma,iskemia,dan adanya infrark.
 3)fungsi lumbal:menunjukkan adanya tekanan
moral dan biasanya ada trombosis,emboli
serebral,daTIA(transient ischaemia attack) atau
serangan iskemia otak sepintas.
 Pelaksanaan medis menurut price & wilson
(2006) meliputi:
 1)diureetik untuk menurunkan edema serebral
yang mencapai tingkat maksimum 3 sampai 5
hari setelah infrark serebral.
 2)antikoagulan untuk mencegah terjadinya
thrombosis atau embolisasi dari tempat lain
dalam sistem kardiovaskuler.
 3)antitrombosit karena trombosit memainkan
peran sangat penting dalam pembentukan
thombus dan embolisasi.
 1)Pengkajian
 Pengkajian pada asien srtoke meliputi identitas klien , keluhan utama ,
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,riwayat penyakit
keluarga,dan pengkajian psikososial
 2)diagnosa keperawatan
 untuk membuat diagnosis keperawatan yang akurat, perawat harus
mampu melakukan hal berikut yaitu mengumpulkan data yang valid dan
berkaitan ,mengelompokkan data, membedakan diagnosis keperawatan
dari masalah kaloboratif merumuskan diagnosis keperawatandan
tepat,dan memiliki diagnosis prioritas meliputi:
 A)perubahan perfusi jaringan serebral .
 B)kerusakan mobilitas fisik
 C)kerusakan komunikasi verbal
 D)perubahan sensori persepsi
 E)kurang perawatan diri
 F)gangguan harga diri
 G) resiko tinggi kerusakan menelan
 H) kurang pengetahuan tentang kondisi dan pengobatan.
 Perencanaan
 Perencanaan adalah kategori dari perilaku
keperawatan di mana tujuan yang berpusat
pada klien dan hasil yang di perkirakan di
tetapkan dan intervensi keperawatan di pilih
untuk mencapai tujuan tsb,

Anda mungkin juga menyukai