Anda di halaman 1dari 12

SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA

BERBASIS MIKROKONTROLLER SECARA


MOBILE DAN REAL-TIME
Latar Belakang
• Pencemaran udara menyebabkan terjadinya perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.
Kehadiran bahan atau zat asing dalam udara dengan jumlah tertentu yang berada di udara dalam waktu
yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Bila keadaan tersebut
terjadi maka udara dikatakan sudah tercemar.

• Di jakarta kualitas udara di suatu tempat dapat kita lihat tingkat pencemaran udaranya secara langsung di
(http://iku.menlhk.go.id/index/index/prop/31/id/ID-JK) kualitas udara berkurang kelayakannya karena
adanya berbagai gas polutan. Padahal kualitas udara yang baik sangat diperlukan untuk kenyaman hidup
manusia. Dampak negatif yang akan muncul akibat tercemarnya udara diantaranya adalah Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) dan gangguan saluran pernafasan lain, permasalahan ini selalu menduduki peringkat
pertama dari 10 penyakit terbanyak yang dilaporkan oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat
seperti: Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Diketahui bahwa penyebab terjadinya ISPA dan penyakit
gangguan saluran pernapasan lain adalah karena rendahnya kualitas udara di dalam rumah dan atau di luar
rumah baik secara biologis, fisik, maupun kimia.
Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang pendeteksi kualitas udara berbasis Microkontroller


Respberry Pi?

2. Bagaimana merancang sistem air quality monitoring yang bisa digunakan secara
mobile?

3. Bagaimana membangun sistem monotoring kualitas udara yang dapat langsung


diakses melalui webserver (real-team)?
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini merancang dan mengimplementasikan Prototipe alat
Sistem Monitoring Kualitas Udara Berbasis Mikrokontroller secara Mobile dan Real-
Time. Prototipe ini adalah sebuah alat yang dapat dimanfaatkan untuk membantu
dalam memonitoring kualitas udara yang dapat dilakukan dimana saja, dan kapan
saja. Serta diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Indonesia dan seluruh
instansi terkait dalam hal Pemantauan Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU)
Seperti yang telah di tetepkan oleh NIOSH (The National Institute For Occupational
Safety and Healt, 2010).
Penelitian terkait
a) Case Study: Monitoring of AIR quality in King Faisal University using a
microcontroller and WSN.

b) Analisis Tingkat Pencemaran Udara Pada Kawasan Terminal Malengkeri di


Kota Makasar.

c) Elemental analysis of tree leaves by total reflection X-ray fluorescence: New


approaches for air quality monitoring.
Perancangan Sistem
Metode Pengumpulan Data
• Untuk metode pengumpulan data akan di lakukan dengan
menguji data logger yang didapat dengan mencatat 1 raw
data dalam jarak ± 500 meter sebanyak 30 kali. Data RAW
tersebut merupakan nilai rata-rata (untuk sensor analog,
posisi).
Activity Diagram of Data Logging
Analisis
• Analisis data akan di hitung Varian dan Standar Deviasinya berdasarkan
dari data yang diambil sejauh 30 km, kemudian hasil perhitungan
tersebut nantinya akan dibandingkan dengan hasil ISPU yang di
laporkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan. Untuk
titik pengukuran sendiri akan dilaksanan di tempat yang sama dalam
waktu yang berbeda, yaitu pada hari kerja dan hari libur.
Kalibrasi dan Validasi
• Kalibrasi akan di lakukan dengan menguji coba pada tempat yang telah
tersedia alat konvensional yang terpasang. Data pengukuran akan di
bandingkan dan dianalisis menggunakan metode regresi linier untuk
mendapatkan nilai atau faktor kalibrasi (jika patten yang didapatkan
menunjukkan pola yang sama namun memiliki rentan nilai yang
berbeda). Kemudian untuk Validasi dilakukan dengan cara yang sama,
namun di ujicoba dengan rentan jarak yang telah ditentukan. Sehingga
data tiap titik ± 500 meter dalam GPS akan menandai tempat dan
menampilkan hasil data analisis.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai