Anda di halaman 1dari 49

ASMA BRONKIAL

LAPORAN KASUS

• Nama : Ny. PS
• Umur : 25 Tahun
• Masuk : 8 September 2017
• Rumah sakit : RSUD Encik Mariyam
• No Rekam Medik : 00.81.02
• Anamnesis : Autoanamnesis
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama: Sesak nafas, batuk berdahak
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan sesak yang terjadi sejak
12 jam SMRS. Pasien merasa sesak saat bangun tidur
pada pagi hari, disertai bunyi mengi saat
menghembuskan nafas. Pasien juga merasa lebih
nyaman dengan posisi duduk dibandingkan posisi
terlentang, merasa keringat dingin, berdebar-debar,
hanya bisa berbicara beberapa kata dan aktifitas fisik
terbatas.
Riwayat Penyakit Sekarang (2)
Sebelumnya pasien juga mengeluhkan batuk berdahak &
pilek berwarna putih kental 3 hari yang lalu, dan untuk
mengurangi keluhannya pasien meminum obat CTM,
prednisone, bromhexine, sulfametaxone yang sudah
diminumnya selama 2 bulan terakhir tanpa anjuran dan
kontrol ke dokter. Setelah pasien mengalami sesak, pasien
juga meminum obat tersebut namun keluhan tidak
membaik. Keluhan lain seperti mual, muntah, dan demam
disangkal.
Riwayat Keluarga
• Pasien mengaku ayah pasien menderita hal yang sama
dengan pasien.

Riwayat Kehidupan Pribadi


• Pasien sering berpergian menggunakan sepeda motor
untuk bekerja dan sering terpapar debu, riwayat merokok
disangkal

Riwayat Menstruasi
• Pasien menarche pada usia 13 tahun . Siklus haid teratur
dengan jumlah 2-3x ganti pembalut dalam sehari .
Lamanya menstruasi 5-7 hari .
Riwayat penyakit sebelumnya:
• Pasien mempunyai riwayat asma sejak ± 10 tahun
lalu, yang biasanya timbul setelah pasien terpapar
oleh debu
• Pasien terakhir mengalami serangan asma pada 6
hari yang lalu
• Pasien pernah menggunakan inhealer hirup namun
tidak rutin dipakai
• Riwayat alergi makanan disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran : CM, GCS 15
BB : 50 kg ,TB : 164 cm ,IMT : 18,96 kg/m2

Tanda Vital
• Tekanan darah : 140/100mmHg, lengan sebelah kanan,
manset dewasa
• Nadi : 120 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup
• RR : 45x/menit, teratur, pernafasan thorakoabdominal
• Suhu : 37,6 °C per aksilla
PEMERIKSAAN FISIK (2)

Kepala:
• Mata: konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-,
palpebra tidak bengkak, reflex cahaya +/+, pupil
isokor
• Hidung : napas cuping hidung -/-
• Telinga : tidak dilakukan pemeriksaan
• Mulut : tidak ada sianosis di bibir
• Leher : kelenjar getah bening tidak membesar,
JVP tidak meningkat
PEMERIKSAAN FISIK (3)
Thoraks:
• Inspeksi : P/ normochest, retraksi sela iga (+)
C/ ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : P/ fremitus taktil tidak dilakukan, pergerakan
dinding dada simetris
C/ ictus cordis teraba pada ICS 5 garis midklavikula
• Perkusi : P/ sonor hampir di seluruh lapang paru
C/ batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : P/ vesikuler dengan ekspirium memanjang,
ronchi -/-, wheezing +/+
C/ S1-2 murni di 4 katup, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK (4)
Jantung:
I : ictus cordis tidak nampak
P: ictus cordis tidak teraba
P: pekak, batas jantung dalam batas normal
batas jantung kanan: Linea Sternalis Dextra
batas jantung kiri:Linea Midclavicularis Sinistra
A:Bunyi jantung I/II murni regular, Bunyi
tambahan : (-).
PEMERIKSAAN FISIK (5)

Abdomen:
• Inspeksi : dinding perut tampak datar
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Perkusi : timpani, nyeri ketok (-)
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas:
Edema -/- , akral dingin (-), CRT<2 detik
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
8/9/2017 pukul 19.00 8/9/2017 (Cek ulang pukul 20.00
dengan darah yang sama )
WBC 12.200/uL (↑) 11.800/uL (↑)

RBC 4,96x106/uL (N) 4,93x106/uL (N)

HGB 14,6 g/dl (N) 14,9 g/dl (N)

HCT 44,2 % (N) 43,8 % (N)

PLT 91.000/uL (↓) 133.000/uL (N)

MCV 89,2 fl (N) 88,9 fl (N)

MCH 29,5 pg (N) 30,2 pg (N)

MCHC 33 % (N) 33,9 % (N)


DIAGNOSA SEMENTARA
-Asma Bronkial Persisten Ringan Serangan
Sedang
Tatalaksana
• Diet : Biasa • Nebulizer ventolin 1
• IVFD RL 16 tpm tube/8jam
• EKG : sinus rhytm • Ceftriaxone 1x2gr (skin
• O2 Nasal kanul 4 lpm test)
• Lapor dr. Sp.PD instruksi • OBH syr 3x1C
sudah konfirmasi • PCT 3x500mg
• Pantau TTV dan Saturasi • Inj Metil Prednisolone ½
O2 vial bila kondisi memberat
(RR↑, SpO2↓)
FOLLOW UP
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI DOKTER
8/9/2017 PERAWATAN HARI-0 Skin test (+), alergi
20.30 S: ceftriaxone (+)
Sesak napas(+), demam (-) PCT 1 tab
OBH 1 C
O:
Kesadaran: CM
T: 140/100
RR: 44
S: 37,6
N: 120
SpO2: 99%
Thorax : wh +/+

A:
Asma Bronkiale Persisten Ringan
Serangan Sedang
FOLLOW UP
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI DOKTER
9/9/2017 PERAWATAN HARI-1 EKG ulang : sinus ritmik
06.00 S:
Sesak napas(+), demam (-)

O:
Kesadaran: CM
T: 120/80
RR: 41
S: 36.5
N: 96
SpO2: 99%
Thorax : wh +/+

A:
Asma Bronkiale Persisten Ringan
Serangan Sedang
FOLLOW UP
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI DOKTER
9/9/2017 PERAWATAN HARI-1 OBH syr 3 x 1 C
09.10 S: PCT 3x500mg k/p demam
Sesak napas(+), demam (-) Ventolin/8jam
RL 500cc/12 jam
O:
Kesadaran: CM Diazepam 2x2mg
T : 110/80 Besok MP 4-4-0
RR: 37
S: 36.4
N: 90
SpO2: 99%
PF : dbn

A:
Asma Bronkiale Terkontrol
Sebagian Riwayat Serangan Sedang
FOLLOW UP
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI DOKTER
10/9/2017 PERAWATAN HARI-2 Infus phlebitis  aff
08.00 S: sementara
Sesak napas(+), pandangan gelap O2 3 lpm Nasal Kanul
Diazepam 2x2mg
O:
Kes : CM MP 4-4-0
T : 100/60 Nebu ventolin/8 jam
RR: 28 OBH syr 3 x 1 C
S: 36 PCT k/p demam
N: 78
SpO2: 99%
PF : dbn
A:
Asma Bronkiale Terkontrol
Sebagian Riwayat Serangan Sedang
FOLLOW UP
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI DOKTER
10/9/2017 PERAWATAN HARI-2 Infus dipasang kembali RL
18.00 S: 16tpm
Sesak napas(+)

O:
Kes : CM
T : 120/80
RR: 24
S: 36
N: 88
SpO2: 99%
PF : dbn

A:
Asma Bronkiale Terkontrol
Sebagian Riwayat Serangan Sedang
FOLLOW UP
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI DOKTER
11/9/2017 PERAWATAN HARI-3 Diazepam 2mg
06.00 S: MP 4mg
Sesak napas(+) Nebu ventolin 1 tube
OBH syr 1 C
O:
Kes : CM
T : 110/80
RR: 50
S: 36
N: 100
SpO2: 99%
PF : wh +/+

A:
Asma Bronkiale Terkontrol
Sebagian Riwayat Serangan Sedang
FOLLOW UP
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI DOKTER
11/9/2017 PERAWATAN HARI-3 Salbutamol 3 x 4mg
08.15 S:
Sesak napas(+)

O:
Kes : CM
T : 110/80
RR: 38
S: 36
N: 94
SpO2: 99%
PF : wh +/+

A:
Asma Bronkiale Terkontrol
Sebagian Riwayat Serangan Sedang
FOLLOW UP
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI DOKTER
11/9/2017 PERAWATAN HARI-3 Th/ lanjut
14.00 S:
Sesak napas(+)

O:
Kes : CM
T : 110/80
RR: 28
S: 36
N: 88
SpO2: 99%
PF : wh +/+

A:
Asma Bronkiale Terkontrol
Sebagian Riwayat Serangan Sedang
FOLLOW UP
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI DOKTER
12/9/2017 PERAWATAN HARI-4 • Rencana pulang
08.00 S: • Edukasi stop obat lama
Sesak napas(+) • Saran : symbicort 2x160mg
• Vit C 2x1tab
O:
Kes : CM
T : 110/60
RR: 24
S: 36
N: 90
SpO2: 99%
PF : dbn

Cek lab :
Hb : 13,4
HT : 40,7
Leuko : 8,900
Trombo : 250.000

A:
Asma Bronkiale Terkontrol
Sebagian Riwayat Serangan Sedang
RESUME
• Seorang perempuan datang dengan keluhan sesak
yang terjadi sejak 12 jam SMRS
• Sesak dirasakan saat bangun tidur pada pagi hari,
disertai bunyi mengi saat menghembuskan nafas,
merasa lebih nyaman dengan posisi duduk
dibandingkan posisi terlentang, merasa keringat
dingin, berdebar-debar, hanya bisa berbicara
beberapa kata, dan aktifitas fisik terbatas..
RESUME (2)
• Riwayat batuk berdahak & pilek berwarna putih
kental 3 hari yang lalu,dengan riwayat
pengobatan CTM, prednisone, bromhexine,
sulfametaxone yang sudah diminumnya selama
2 bulan terakhir tanpa anjuran dan kontrol ke
dokter.
RESUME (3)
• Pasien memiliki riwayat asma sejak ± 10 tahun
lalu dan terakhir mengalami serangan pada 6
hari yang lalu

• Pasien mengaku sering merasa sesak setelah


terkena debu
RESUME (4)
• Pemeriksaan fisik:
▫ Thorax :
 Inspeksi : retraksi sela iga (+)
 Auskultasi : BND vesikuler dengan ekspirium
memanjang, wh +/+

• Darah lengkap : Leukosit 12.200 (↑)


DISKUSI KASUS
• Definisi asma menurut GINA tahun 2017:
Penyakit heterogen, biasanya ditandai dengan
inflamasi jalan nafas kronik.
• Asma ditandai dengan :
▫ Lebih dari satu gejala berikut ini (wheezing, dispnea,
batuk, dada terasa berat), terutama pada dewasa
▫ Gejala memburuk pada malam hari atau pada awal
pagi hari
▫ Gejala bervariasi dalam hal waktu dan internsitas
▫ Gejala dipicu oleh infeksi virus (flu), olahraga,
paparan alergen, perubahan musim, atau iritan seperti
asap, atau bau yang menyengat

▫ = terjadi pada pasien


DISKUSI KASUS
• Berikut ini adalah faktor resiko asma yang dapat
dimodifikasi :
▫ Pasien dengan minimal 1 faktor risiko eksaserbasi
▫ Minimal 1 periode eksaserbasi berat di tahun
terakhir
▫ Paparan tembakau dan rokok
▫ Penurunan FEV1, terutama kurang dari <60%
prediksi
▫ Permasalahan psikologis besar
▫ Permasalahan sosioekonomik besar
▫ Alergi makanan terkonfirmasi
▫ Paparan allergen jika tersensitisasi
Patofisiologi
• Hygiene Hypothesis :
▫ infeksi dan kontak dengan lingkungan yang tak higienis dapat
melindungi diri dari perkembangan alergi
• Mekanisme Inflamasi Saluran Nafas
▫ Inflamasi saluran napas melibatkan interaksi beberapa tipe sel
dan mediator yang akan menyebabkan gejala rinitis dan asma
Peran Eosinofil dalam Reaksi Asma
Patofisiologi
• Sitokin pada Asma
▫ Sitokin adalah polipeptida yang diproduksi tubuh
sebagai respons terhadap rangsang mikroba dan
antigen lainnya dan berperan sebagai mediator
pada reaksi imun dan inflamasi
DISKUSI KASUS
Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan gambaran klinis sebelum
pengobatan GINA 2002
• Serangan terakhir 6 hari yang lalu &
mengganggu aktifitas

Asma Bronkiale Persisten Ringan


DISKUSI KASUS
Klasifikasi derajat serangan asma berdasarkan gambaran klinis
menurut GINA 2002
• Lebih nyaman dengan posisi duduk, hanya bisa
berbicara beberapa kata, otot bantu nafas (+),
mengi saat ekspirasi, RR ↑

Asma Bronkiale Serangan Sedang


Penilaian Kendali Asma dan Risiko
Prognosis Buruk Asma GINA 2017
A. Kontrol Gejala Tingkat Kontrol Gejala Asma
Dalam 4 minggu terkakhir apakah pasien Terkontrol Tidak
Terkontrol Penuh
memiliki : Sebagian Terkontrol
1. Gejala asma harian Ya (1 poin)
lebih dari dua kali
Tidak ( 0 poin)
dalam 1 minggu

1. Terbangun di malam Ya (1 poin)


hari karena asma Tidak ( 0 poin)

Tidak terdapat Terdapat 1-2 Terdapat 3-4


1. Penggunaaan obat
pelega untuk satupun kriteria kriteria kriteria
Ya (1 poin)
mengatasi gejala* lebih
Tidak ( 0 poin)
dari dari dua kali
dalam 1 minggu

1. Keterbatasan aktifitas Ya (1 poin)


fisik karena asma Tidak ( 0 poin)
Keterbatasan aktifitas fisik

Asma Bronkiale Terkontrol Sebagian


Pemeriksaan Penunjang
• Spirometri
• Tes provokasi bronkus
• Tes alergi
Derajat Keparahan Asma GINA 2017
• Dinilai secara retrospektif berdasarkan tingkat
tatalaksana yang diberikan terhadap pasien
▫ Asma ringan : Bila pasien dapat terkontrol secara
baik dengan pengobatan tingkat 1 atau tingkat 2
▫ Asma sedang : Bila pasien dapat terkontrol secara
baik dengan pengobatan tingkat 3
▫ Asma berat : Bila pasien membutuhkan
pengobatan tingkat 4 atau tingkat 5 dalam
mencegah asma menjadi kriteria tidak terkontrol
Tatalaksana Farmakologis
Tatalaksana
• Nonfarmakologis :
▫ Penghentian kebiasaan merokok dan paparan alergen
▫ Aktivitas fisik
▫ Penghindaran paparan alergen kerja
▫ Penghindaran obat-obatan yang dapat memicu asma
▫ Penghindaran alergen dalam ruangan
▫ Latihan bernafas
▫ Diet sehat dan Penurunan Berat badan
▫ Vaksinasi
▫ Bronkial termoplasti
▫ Kontrol stress emosional
▫ Imunoterapi alergen
▫ Penghindaran alergen dan polutan di luar ruangan
▫ Penghindaran makanan alergen dan makanan berkimiawi
Farmakologis
• Controller medication  obat yang digunakan
untuk pemeliharaan asma secara reguler
• Reliever (rescue) medication  yaitu obat yang
digunakan untuk meredakan gejala asma,
misalnya saat perburukan atau eksaserbasi, atau
saat terjadi brokonstriksi terkait olahraga.
Contoh Obat Controller
Nama generik Nama dagang Sediaan Keterangan
Golongan anti-inflamasi non-steroid
Kromoglikat MDI Tidak tersedia lagi
Nedokromil MDI Tidak tersedia lagi
Golongan anti-inflamasi–steroid
Budesonid Pulmicort inflammide MDI, Turbuhaler
Flutikason Flixotide MDI Tidak tersedia lagi
Beklometason Becotide MDI
Golongan β-agonis kerja panjang
Prokaterol Meptin Sirup tablet, MDI*
Bambuterol Bambec Tablet
Salmeterol Serevent MDI
Klenbuterol Spiropent Sirup, tablet
Golongan obat lepas lambat / lepas terkendali
Terbutalin Ka
sul
Salbutamol Volmax Tablet
Teofilin Tablet salut
Golongan antileukotrin
Zafirlukas montelukas Accolade Tablet -ada
- belum ada
Golongan kombinasi steroid + LABA
Budesonid + form oterol Symbicort Turbuhaler
Flukason + salme terol seretide MDI
Contoh Obat Reliever
Nama generik Nama dagang Sediaan Keterangan

G
longan β-agonis (kerja pendek)
Terbutalin Bricasma Sirup, tablet, turbuhaler sirup, 0,05-0,1
Nairet tablet, ampul sirup, tablet mg/kgBB/kali
Forasma

Salbutamol Ventolin Sirup, tablet, MDI 0,05-0,1


mg/kgBB/kali

Orsiprenalin Alupent Sirup, tablet, MDI

Heksorenalin Tablet

Fenoterol Berotec MDI


Golongan santin
Teofilin Sirup, tablet
Penanganan Asma Eksaserbasi di
Fasilitas Penanganan Akut (UGD)
Apakah gejala berikut menyertai?
PENILAIAN AWAL
A: Airway B:Breathing C:Circulation Mengantuk berat, kebingungan, silent chest

Tentukan terapi berdasarkan status klinis pasien, Konsul ke ICU, terapi dengan SABA dan O2,
Dinilai dari gejala yang paling parah dan persiapkan pasien untuk intubasi

RINGAN atau SEDANG BERAT


Bicara dalam frasa Bicara dalam kata
Memilih posisi duduk dibanding berbaring Posisi tubuh duduk membungkuk ke depan
Tidak gelisah Gelisah
Laju respirasi meningkat Laju respirasi > 30 kali per menit
Otot bantu napas tidak digunakan Otot bantu napas digunakan
Denyut jantung 100-120 denyut/menit Denyut jantung > 120 denyut/menit
Saturasi O2 (di udara) 90-95% Saturasi O2 (di udara) < 90%
APE > 50% dari angka prediksi atau nilai tertinggi APE ≤ 50% dari angka prediksi atau nilai tertinggi

I
BERAT
RINGAN atau SEDANG Beta-2-agonis kerja cepat
Beta-2-agonis kerja cepat (SABA) Pertimbangkan kortikosteroid inhalasi
Kontrol O2 untuk mempertahankan saturasi dosis tinggi
hingga 93-95% (pada anak 94-98%) Ipratropium bromida
Kortikosteroid oral Kontrol O2 untuk mempertahankan saturasi
Pertimbangkan ipratropium bromida hingga 93-95% (pada anak 94-98%)
Kortikosteroid oral atau IV
Pertimbangkan magnesium IV
Konsul ke ICU,
Jika pasien terus memburuk, lakukan terapi sebagai terapi dengan SABA & O2,
derajat BERAT dan nilai ulang untuk terapi di ICU dan persiapkan intubasi

PENILAIAN ULANG ATAS KEMAJUAN KLINIS SECARA BERKALA


UKUR FUNGSI PARU pada semua pasien, satu jam setelah terapi awal

VEP1 atau APE <60% dari angka prediksi


VEP1 atau APE 60-80% dari angka prediksi
atau nilai terbaik, atau respon klinis kurang
atau nilai terbaik dan gejala membaik dari
memadai dari derajat BERAT
derajat SEDANG
Lanjutkan terapi seperti diatas dan lakukan
Pertimbangkan untuk pasien dipulangkan
Penilaian secara berkala
Anjuran
Sebaiknya dilakukan pemeriksaan spirometri agar
dapat menilai prediksi outcome yang terjadi pada
pasien, dan untuk menilai reversibilitas pasien
terhadap bronkodilator

Anda mungkin juga menyukai