Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PALIATIF PADA KLIEN


DENGAN
SOL (SPACE OCCUPYING
LESION )
SOL
• Space Occupying Lesion merupakan generalisasi masalah
tentang adanya lesi pada ruang intracranial khususnya
yang mengenai otak.
• SOL pada otak umumnya berhubungan dengan
malignansi namun keadaan patologi lain meliputi abses
otak atau hematom.
• Adanya SOL dalam otak akan memberikan gambaran
seperti tumor.
• Tumor tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada
struktur organ yang penting seperti terjadinya obstruksi
pada aliran LCS yang menyebabkan hidrosefalus dan
edem otak.
Identitas Klien
• Nama : Tn. S
• Tanggal lahir/usia : Semarang, 18 November 1957
(61 tahun)
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Diagnosis utama : Tumor otak (SOL)
Riwayat Kesehatan

Obat-obatan
Dahulu sebelumnya

Sekarang Keluarga
Pengkajian Fisik Kepala Abdomen
Mata Genetalia
KU : baik, tubuh lemah
Hidung Ekstremitas
Kesadaran : Composmentis
Telinga Thorax
GCS E4M6V5
Mulut
TD : 160/90 mmHg
Sistem Integumen
HR : 90 x/menit teraba kuat,
reguler Sistem Endokrin

T : 37 oC Sistem Pernapasan

RR : 21 x/menit Sistem Neurologi


BB : 60 kg Sistem Eliminasi
Data Penunjang

• Foto Rontgen
• CT scan
• Terapi
• Kondisi Psikologis, Sosial, dan Spiritual
Tujuan Asuhan
Jangka panjang
 Klien melakukan terapi rutin dan ADL’s dengan sedikit bantuan

 Memandirikan keluarga untuk perawatan klien

 Terbentuk support system dari keluarga dan lingkungan

Jangka pendek
• Klien dan keluarga paham penyakitnya

• Klien dan keluarga mampu mengatasi masalah

• Klien mau belajar terapi

• Klien dan keluarga berfikir positif


Masalah Saat Ini

Nyeri kepala klien hilang timbul


Klien tidak mampu memenuhi ADL’s secara mandiri
Psikologis klien dan keluarga yang tidak stabil
Tindakan Saat
Kunjungan
Fisik :
- Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit paliatif
- Memberikan alternatif terapi non farmakologis dengan cara
kompres hangat pada leher untuk meredakan nyeri kepala
- Melatih terapi ROM aktif dan spherical grip

Fungsional :
- Memaksimalkan adaptasi peran masing – masing anggota
keluarga sesuai kemampuannya
- Memaksimalkan kemampuan klien untuk memenuhi ADL’s
nya
Tindakan Saat
Kunjungan
Psikologis
Memberikan motivasi kepada keluarga dan Tn. S untuk
tetap semangat melanjutkan terapi pengobatan.
Sosial
Menganjurkan keluarga untuk tetap hidup bermasyarakat
dan menjalani aktifitas sesuai perannya dalam lingkungan
sosial. Membangun support system di lingkungan klien
untuk mendukung kesehatannya.
Spiritual
Memotivasi klien untuk beribadah semampunya.
Memotivasi keluarga untuk selalu mendoakan klien agar
tetap semangat terapi.
DAFTAR MASALAH

 Klien mengatakan sering sakit kepala tiba – tiba di semua


bagian kepala sejak tahun 2013, hilang timbul skala 4-5
 Keluarga mengatakan klien harus menggunakan bantuan
dalam menjalani aktfitas sehari – hari
 Keluarga mengatakan klien tidak mampu berbicara
dengan baik.
 Keluarga mengatakan kadang lelah mengurus klien. Klien
dan keluarga kerap menangis jika melihat keadaan klien
dan hanya istri yang menanggung segala kebutuhan
keluarga sebagai pengganti peran suami.
DAFTAR MASALAH

• Klien terlihat menahan sakit kepala


• Kesadaran composmentis GCS E4M6V5
• TD : 160/90 mmHg
• N : 90 x/menit teraba kuat, reguler
• RR : 21 x/menit
• S : 36 oC
• Terdapat benjolan di kepala belakang bawah
• Hasil CT scan menunjukkan SOL dengan gambaran
tampak massa pada fosa posterior
DAFTAR MASALAH
• Ekstremitas atas dan bawah mengalami kelemahan otot
skor 4
• Klien hanya mengucap 1 kata sederhana
• Klien menggunakan gerakan isyarat sederhana untuk
meminta bantuan untuk memenuhi aktifitas
• Ekspresi wajah sedih dan lebih sering berdiam diri
• Klien mampu terapi berjalan namun kadang enggan
melakukannya
• Keluarga mengangis saat menceritakan kehidupannya
• Klien sudah tidak menjalani pengobatan rutin di Prolanis
Puskesmas Ngesrep karena tidak mampu lagi berangkat
sendiri
• Nyeri kronis b.d metastase tumor otak
• Resiko injury b.d penekanan sensorik patologi
intrakranial
• Gangguan komunikasi verbal b.d efek afasia
• Penurunan koping keluarga b.d kelelahan dalam
kemampuan supportif

Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Rabu, 14 Februari 2018

 Menyediakan informasi penting tentang perawatan paliatif


 Membantu klien dan keluarga beradaptasi terhadap persepsi
stressor dengan pengalihan perhatian dengan hobi yang
disukai
 Membentuk support system dalam keluarga dan tetangga
 Mengalihkan perhatian pada hal yang disukai jika stres mulai
muncul
Implementasi Nyeri kronis b.d metastase tumor otak

Kamis, 15 Februari 2018

Mengkaji tingkat nyeri


Memonitor TTV
Mengajarkan terapi non farmakologis kompres air
hangat paa leher
Menganjurkan untuk menghindari stres dengan
melakukan hobi yang disukai (duduk diluar dan
berjalan – jalan
Sabtu, 17 Februari 2018
Implementasi
Gangguan komunikasi verbal b.d efek afasia
 Memperhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan umpan balik.

 Memberikan metode komunikasi alternatif dengan petunjuk visual


(gerakan tangan, gambar-gambar, daftar kebutuhan, demonstrasi).

 Mengatakan secara langsung dengan klien, bicara perlahan, dan dengan


tenang. Gunakan pertanyaan tertutup dengan jawaban “ya/tidak”
selanjutnya kembangkan pada pertanyaan yang lebih komplek sesuai
dengan respon klien.

Resiko injury b.d penekanan sensorik patologi intrakranial

 Mengajarkan latihan ROM aktif dengan kombinasi spherical grip dengan


menggenggam bola

 Menganjurkan keluarga untuk selalu menemani klien


Implementasi Senin, 19 Februari 2018

Gangguan komunikasi verbal b.d efek afasia


 Memperhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan umpan
balik.
 Memberikan metode komunikasi alternative. Berikan petunjuk
visual (gerakan tangan, gambar-gambar, daftar kebutuhan,
demonstrasi).
Resiko injury b.d penekanan sensorik patologi intrakranial

 Memotivasi klien untuk berlatih berbicara perlahan dan semangat


 Mengajarkan latihan ROM aktif dengan kombinasi spherical grip
dengan menggenggam bola
 Menganjurkan keluarga untuk selalu menemani klien
Evaluasi
Kamis, 15 februari 2018

S : Keluarga klien mengatakan merasa lebih lega setelah


menceritakan perasaanya kepada orang lain
Keluarga dan tetangga klien mengatakan semangat
mendukung klien dalam melatih aktifitasnya dan
mengontrol kesehatan klien
O : - keluarga dan klien tampak antusias dan semangat
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
Evaluasi
Sabtu, 17 februari 2018
S : Klien mengatakan kadang masih merasakan nyeri

P : nyeri muncul saat sedang banyak pikiran S : skala 2

Q : sepeti ditekan beban berat, cekot-cekot T : hilang timbul

R : semua bagian kepala

O : klien tampak lebih rileks, mampu mempraktekan pemberian kompres hangat pada
leher dengan mandiri secara perlahan

TD : 140/90 mmHg S : 36oC

N : 86 x/mnt RR : 20 x/mnt

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi
Evaluasi

Senin, 19 februari 2018


S : keluarga klien mengatakan klien mampu melakukan latihan gerak dengan
didampingi meskipun masih sedikit sulit untuk menggerakan tangan
kanannya

O : klien tampak aman dan nyaman dengan didekatkan barang yang


diperlukan, sehingga mudah dijangkau

klien mampu melatih menggerakan anggota badannya dengan perlahan

klien tampak belum terbiasa menggerakan tangan kanannya

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi
Evaluasi
Senin, 19 februari 2018
S : keluarga klien mengatakan, klien mulai sedikit mampu berkomunikasi
dengan mengucapkan beberapa kata

O : klien tampak berkata sederhana, masih sedikit kesulitan saat ingin


berbicara

Klien menggunakan gerakan tangan sebagai kode ingin melakukan sesuatu

Klien tampak semangat belajar komunikasi dengan dibantu keluarga, dan


klien tertawa apabila tidak mampu melanjutkan kata-kata

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai