Anda di halaman 1dari 23

SEPSIS

Fathya Auliannisa
1710221066
Definisi SIRS
• Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS)
• Suatu bentuk respon inflamasi tubuh terhadap
infeksi atau non-infeksi.
• Minimal 2 dari gejala :
– Temperature >38.5ºC or <36ºC
– Heart rate >90 beats/min
– Respiratory rate >20 breaths/min or PaCO2 <32
mmHg
– WBC >12,000 cells/mm3, <4000 cells/mm3, or >10 %
immature (band) forms
Sepsis
• Sepsis adalah Systemic Inflammatory
Response Syndrome (SIRS) yang disebabkan
oleh infeksi.
• Suspected or confirmed infection (dengan
kultur atau dengan pemeriksaan fisik)
• Dapat menyebabkan disfungsi organ jika
terjadi kegagalan regulasi tubuh terhadap
infeksi tsb
Sepsis berat
• Sepsis + at least one sign of organ hypo-
perfusion or dysfunction
Syok sepsis
• Sedangkan syok sepsis adalah sepsis dengan
hipotensi yang ditandai dengan penurunan
TDS< 90 mmHg atau penurunan >40 mmHg
dari tekanan darah awal tanpa adanya obat-
obatan yang dapat menurunkan tekanan
darah.
• Subset of sepsis with circulatory and
cellular/metabolic dysfunction associated with
higher risk of mortality
Etiologi
• Penyebab dari sepsis terbesar adalah bakteri
gram negative dengan presentase 60-70%
kasus yang menghasilkan berbagai produk
yang dapat menstimulasi sel imun yang
terpacu untuk melepaskan mediator inflamasi.
Bakteri mengeluarkan endotoksin, virus
dengan virulensi tinggi

Aktivasi WBC, rekrutmen WBC

Dilatasi PD

Resistensi vaskular ↓

↓ blood presure
Sel darah berleluasa bergerak

Meningkatkan diameter pembuluh


darah, dan permeabilitas vaskular

Ekstravasasi cairanke interstisial

Transfer O2 ke jaringan sulit

Sel hipoksia
WBC menghancurkan patogen

Damage blood vessel

Faktor koagulasi aktif

Clotting pd seluruh pembuluh darah

DIC (komplikasi)
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan sepsis yang optimal
mencangkup stabilisasi pasien langsung
(perbaikan hemodinamik) airway, breathing
circulation, pemberian antibiotik, pengobatan
fokus infeksi dan resusitasi serta terapi
suportif apabila telah terjadi disfungsi organ.
Sumber infeksi
• Menentukan diagnosis, mengetahui sumber
infeksi
• Menghilangkan yang menjadi sumber infeksi.
Angkat organ yang terinfeksi, hilangkan atau
potong jaringan yang menjadi gangrene,
• Konsultasikan ke bidang terkait
Terapi cairan
Terapi cairan
sepsis dapat menyebabkan syok disertai demam, venadilatasi
dan diffuse capillary leackage  inadequate preload sehingga
terapi cairan merupakan tindakan utama
• Untuk sepsis yang menyebabkan hipoperfusi, 30ml/kg iv
cairan kristaloid harus diberikan dalam 3 jam pertama
Antibiotik
• IV antibiotik diberikan dalam 1 jam pertama
pada sepsis dan shock sepsis
• Pemberian antibiotik spektrum luas
• Antibiotik sesuai jenis kuman atau tergantung
suspek tempat infeksinya
Terapi vasopresor

• Bila cairan tidak dapat mengatasi cardiac output (arterial


pressure dan perfusi organ tidak adekuat) dapat diberikan
vasopresor potensial seperti norepinefrin, dopamine,
epinefrin dan phenylephrine .
• Norepinefrin merupakan pilihan utama yang
direkomendasikan
Terapi inotropik
• Bila resusitasi cairan adekuat tetapi kontraktilitas miokard
masih mengalami gangguan
• Pada kebanyakan pasien akan mengalami cardiac output
yang turun
• Contoh : seperti dobutamin, dopamine, noreprinefrin
• Dobutamin : efek samping minimal dibanding dopamin,
dosis : 2-20mcg/kgbb/mnt
• norepinefrin dosis : 0.5-30mcg/kgbb/mnt
Kortikosteroid
• Pemberian kortikosteroid (hidrokortison iv) dilakukan
pada pasien shock sepsis yang hemodinamiknya
tidak dapat diperbaiki setelah pemberian resusitasi
cairan dan vasopressor
• Sbg antiinflamasi
• Dosis yang dianjurkan untuk hidrokortisone iv 200
mg/hari
Terapi suportif
– Pemberian elektrolit dan nutrisi
– Terapi suportif untuk koreksi fungsi ginjal
– Koreksi albumin apabila terjadi hipoalbumin
– Regulasi ketat gula darah
– Heparin sesuai indikasi
– Proteksi mukosa lambung dengan AH-2 atau PPI
– Transfuse komponen darah bila diperlukan
– Kortikosteroid dosis rendah (masih kontroversial)
– Recombinant Human Activted Protein C : Merupakan
antikoagulan yang menurut hasil uji klinis Phase III yang
dapat menurunkan resiko relative kematian akibat sepsis
dengan disfungsi organ akut yang terkait sebesar 19,4%
yang dikenal dengan nama zovant.

Anda mungkin juga menyukai