Anda di halaman 1dari 17

Klasifikasi

Penyakit dan
Tindakan
Berdasarkan
ICD 10 dalam
system
pembiayaan
kesehatan
Peraturan Regulasi Yang Digunakan
dalam Pengkodean BPJS
– PMK No.76 tahun 2016 tentang Pedoman INACBG Dalam
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan
– HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktek Klinis Bagi
Dokter Di Faskes PPK TP
– HK.03.03/Menkes/518/2016 tentang Pedoman Penyelesaian
Permasalahan Klaim INA-CBG dalam penyelenggaraan jaminan
kesehatan nasional
– BA Dispute Pending Klaim 2017
3 DIAGNOSIS :
oleh karenanya:

– titik mula serangkaian kegiatan


adalah
pelayanan/asuhan – Diagnosis harus
– kondisi pasien saat admisi dan
pulang dari institusi pelayanan memaparkan
– penyerap sumber daya konsistensi runtutan
pelayanan yang tersedia/harus tindakan
disediakan
– penentu jumlah biaya
diagnostik/terapi
pelayanan yang
wajar/standard!
4 CODING DIAGNOSIS

Coding: Data
– adalah proses
– di sini adalah sebutan
pengklasifikasian DIAGNOSIS pasien , bisa:
data & penentuan – Nama penyakit
code (sandi) – Proses penyakit
nomor/alfabet/ – Etiologi/Causa penyakit
alfanumerik untuk – Masalah terkait
mewakilinya. kesehatan.
5
Coding diagnosis
harus dilaksanakan dengan:

– Presisi (sesuai aturan sistem coding ICD)


– Akurat (sesuai proses hasil akhir produk)
– Tepat waktu (sesuai episode pelayanan)

Nara Sumber Utamanya adalah para dokter!


POIN PENTING

1. Penentuan Diagnosis Primer (Utama)


2. Penentuan Diagnosis Sekunder (Lain,
Komplikasi)
3. Penunjang yang mendukung diagnosis
4. Tindakan kedokteran / operasi
5. Obat yang diberikan selama dan lanjutan
setelah keluar RS
CONTOH-CONTOH

Px Penunjang

Dx Utama : Carsinoma
Episode Perawatan
1. Pemberian Kemotx :
 Dx Utama : Chemotx session
 Dx Sekunder : Carsinomanya
2. Perbaikan KU (Transfusi, GCSF)  Chemotx
 Dx Utama : Chemotx session
 Dx Sekunder : Carsinoma + Problem Medis
3. Perbaikan KU  pulang
 Dx Utama : Problem Medis
 Dx Sekunder : Carsinomanya
4. Carsinoma + Paliatif 
 Dx Utama : Problem Medis
Hematemesis
+ Melena

Ikterik
Asites

Anemia Gejala Lain

- USG Hepar
- Gastrocopi
- Lab

Dx Utama Sirosis Hati


Sekunder : - Asites
- Anemia
- VE
SIROSIS
HATI
Pungsi Asites

Asites Permagna Diuretika

Dx Ut. : Asites Permagna


Sek : Sirosis Hati

Dx Ut. : Koma Hepatikum


Koma Hepatikum Sek : SH

Dx Ut. : Hemel OK VE
Perdarahan Hemel Sek : SH
Nyeri Dada Angiografi Koroner 
Dx Ut : CAD (PCI)
Sek : STEMI
Ax
Px
Pulang Dx Ut. STEMI
EKG
Enzim Jantung Trombolisis
PCI  CAD
STEMI
Pulang  STEMI

Heparinisasi
PCI  CAD

Heparinisasi  Pulang : NSTEMI

NSTEMI
PCI  CAD
Creatinin > 3  ARF

(1,5 x)
Creatinin < 3 - AKI
membaik

Chronic Kidney Disease  gradasi


(> 3 bulan)
Penunjang Tindakan
PA
Thypoid pada ibu hamil

– Diagnosa Utama : Typhoid pada ibu hamil


– Keterangan DPJP adalah spesialis dalam
– Dikode oleh Coder : A01.0 dan O98.9
– Contoh Hasil Grouper :
Aturan Yang Digunakan
Sesuai PMK No.76 Tahun 2016 Jika ada Catatan Use Additional Code,If
Desired to Identify Specified Condition maka kode tersebut dapat digunakan
sesuai dengan kondisi pasien. Untuk kasus ini pengkodean yang tepat
adalah Du : O98.9 ; Ds : A01.0. Contoh hasil grouper
Thypoid Fever dengan Diarrhoea

– Diagnosa Utama : Thypoid Fever (A01.0)


– Diagnosa Sekunder : Diarrhoea (A09)
– Dikode oleh koder : A01.0 dan A09
– Hasil Grouper
Aturan Yang Digunakan
Sesuai dengan ICD 10 Ver.2010 Volume I Pada Sub A09 :

Sehingga kode A09 seharusnya tidak dikoding lagi apabila sudah ada
thypoid fever (A01.0) yang tegak secara medis.

Anda mungkin juga menyukai