Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PRODUKSI

PENDAHULUAN
• Sistem Produksi, sebagai sistem produksi yang
paling populer dalam masyarakat industri, tidak
muncul secara tiba-tiba.
• Industri Pabrik adalah sebuah produk mutakhir
dari sejarah perkembangan sistem produksi yang
pernah ada di dalam masyarakat
• Fase perkembangan sistem produksi dimulai
Produksi agraris, gilda, putting out hingga
kemunculan sistem pabrik
Sistem Produksi Primer
• Sistem produksi primer banyak terdapat dalam
masyarakat agraris.
• Sistem ini biasanya terdiri dari suatu keluarga
yang luas (extended)
• Semua anggota dalam unit sosial ini bertalian
darah
• Pembagian kerja dalam masy. Agraris bersifat
rendah bahkan nyaris tidak ada. Kalaupun ada,
hanya terbatas pada pembagian kerja seksual
(jenis kelamin) dan usia.
• Hub. Mereka lebih banyak bersifat “sosial”
• Posisi kepala keluarga akan menentukan pekerjaan
• Seluruh pekerjaan sistem produksi ini sepenuhnya
bergantung pada alam.
• Seluruh hasil produksi yg diperoleh dari alam
sepenuhnya ditujukan untuk kepentingan konsumsi
mereka sendiri, kecuali persiapan untuk masa pacaklik,
bahan barter dgn kebutuhan kecil yg tdk dapat
diproduksi sendiri seperti garam,sejumlah perkakas yg
terbuat dari logam.
• Sebagian besar kebutuhan hidup sehari-hari bisa
diusahakan sendiri
• Mereka praktis memiliki dengan ketergantuan
dgn pihak lain.
• Sebagian bergantung kepada tuan tanah
bangsawan atau raja kecil tertentu.
• Pemhambaan ini memberi keuntungan seperti
mendapat perlindungan politik dan keamanan
serta sejumlah pinjaman yang meringankan
pada masa sulit, pemasaran produk.
SISTEM PRODUKSI GILDA
• Sistem ini muncul akibat tidak tahan pada kehidupan yg
membosankan, adanya tekanan di bawah perlindungan
tuan tanah
• Golongan ini menuju ke tempat yang padat dengan
penduduk dan bersifat terbuka (kota).
• Biasa dibekali dengan keterampilan diluar bidang
pertanian.
• Ukurannya masih kecil dibanding dgn sistem produksi
primer.
• Suasananya masih bersifat kekeluargaan
• Gilda dipimpin oleh seorang master (tuan) yang memiliki
keterampilan tinggi dalam bidang tertentu, mis. Pandai
besi, sepatu, kayu atau tukang batu.
• Sang master juga memiliki mdal dan alat
• Gilda jg belum mampu mengembangkan mesin untuk
melaksanakan pekerjaan rutinnya.
• Gilda mampu mengembangkan alat-alat yang jauh
lebih lengkap dan memiliki presisi yg lebih dapat
diandalkan
• Produksinya bersifat sekunder.
• Barang yg diproduksi harus dijual sendiri ke pasar dan
umumnyaa sang master yang melakukannya.
• Gilda memiliki tingkat ketergantung (depend) yg tinggi
dengan pihak luar.
• Adanya ketergantungan yg tinggi ini membuat setiap jenis
gilda membentuk semacam asosiasi induk,mis. Asosiasi
gilda sepatu, dll.
• Tujuan pembentukan Asosiasi
- Untuk mengatur mutu
- standar
- kontor harga
- penyelesaian perselisihan
- kelompok kepentingan khususnya dalam rangka
menghadapi tekanan dan ancaman dari pihak luar.
 Lama kelamaan gilda menjadi lemah walau tidak hancur
sama sekali.
Penyebab Lemahnya sis. Gilda
1. Terhambatnya mobilitas vertikal karyawan penuh untuk
menjadi master.
2. Terjadi kompetisi yg tidak sehat diantara gilda-gilda itu
sendiri
3. Ada sejumlah pengusaha gilda berhasil memupuk
kekayaan secara berlebihan, kemudian digunakan untuk
menjalankan usaha lain diluar gilda.
4. Beberapa ilda bersalin rupa menjadi semacam gilda
pedagang.
5. Semakin luasnya pasar diluar negeri, para gilda mjd
semakin bergantung pd pedagang ekspor.
6. Semakin mahalnya produksi yang kebanyakan berasal
dari impor.
Sist.Produksi Putting-Out
• Diawali ditemukannya berbagai rute perjalanan ke
daerah-daerah disebarang lautan dari kawasan eropa.
• Lahirnya kolonilisasi pada abad 16 – 18
• Jumlah pedagang menjadi besar, sehingga muncul
kaum borjuis.
• Pedagang terus memupuk modal karena pasar sangat
besar (domestik dan luar negeri)
• Dari Luar negeri memperoleh bahan mentah dgn harga
rendah dan dijual dinegaranya dengan harga tinggi,
sebaliknya membawa barang olahan dari produksi
gildauntuk dijual ke negeri koloni
• Kebutuhan barang semakin tinggi dan gilda tdk bisa
diandalkan sehingga pedagang ini mengalihkan ke
petani yg ingin memiliki pekerjaan sampingan.
• Saudagar memberikan alat,bahan mentah ke petani
sehingga petani disini kedudkannya bukan sbg
karyawan tetapi sekedar pekerja upahan oleh kaum
saudagar.
• Petani dalam sistem ini tidak mempunyai hak otonomi.
Hak dan kewajibannya tergantung dari kontrak kerja
dari saudagar.
• Lama kelamaan sistem ini pun runtuh
Faktor penyebab runtuhnya sistem putting out:

1. Tidak adanya standar mutu

2. Masalah ketetapan waktu

3. Saudagar sulit melakukan pengawasan

Runtuhnya sistem putting out akhirnya muncul sistem

produksi pabrik
Sistem Produksi Pabrik
• Sistem produksi pabrik berkembang seiring
dengan perkembangan industrialisasi
“ Industrilisasi adalah proses pemakaian mesin
dalam kegiatan-kegiatan produksi”.
 Dalam industrialisasi : alam, alat, bahkan tenaga
serta keterampilan manusia secara perlahan-
lahan berkurang perannya digantikan oleh mesin.
 Para pekerja bekerja mengikuti secara ketat logika
teknologi yg digunakan.
• Industrialisasi jg merujuk pada proses semakin
banyaknya rang yg bekerja di pabrik dan perusahaan2
yg mengrganisasikan dengan logika pabrik.
• Di tingkat masyarakat,industrialisasi mengimplikasikan
berkembangnya beragam jenis pekerjaan lain di luar
industri yg sangat pesat, pembentukan stratifikasi
sosial baru.
• Terjadi pergeseran pertumbuhan ekonomi dari
pertanian tradisonal kepada indusstri2 penghasil
barang dan jasa dalam jumlah yg sangat luar biasa
dalam waktu yg relatif singkat
Dampak Penggunaan Mesin

1. Produksi menjadi meningkat beberapa kali


lipat.
2. Memudahkan pekerjaan manusia sehingga
tidak membutuhkan banyak tenaga
manusia.
3. Pekerjaan dipecah-pecah ke dalam satuan yg
kecil, sederhana dan saling berhubungan.
Keuntungan apabila pekerjaan dibagi-bagi :
1. Pekerjaan menjadi kecil dan sederhana dan
relatif dapat dikerjakan oleh semua orang.
2. Produktivitas setiap pekerja menurut satuan
pekerjaannya menjadi meningkat drastis.
3. Produktivitas akhir meningkat karena adanya
hubungan yg erat diantara satuan-satuan
pekerjaan melalui manajemen yg tepat.
Pertanian Gilda Putting-Out Pabrik
Ukuran sedang kecil kecil Sangat besar
Pembagian
rendah rendah rendah Tinggi
Kerja

Hubungan sosial sosial sosial Formal

Swasembada tinggi sedang sedang Rendah


Dependasi rendah sedang sedang Tinggi
Keterampilan rendah tinggi rendah Sangat rendah
Modal sendiri sendiri Pihak lain Pihak lain
Alat sendiri sendiri sendiri Pihak lain
Mesin Tdk pakai Tdk pakai Tdk pakai Pihak lain
Pemasaran Tdk pakai 1/2 Pihak lain Pihak lain
Lokasi Usaha rumah rumah rumah pabrik

Anda mungkin juga menyukai