Anda di halaman 1dari 27

RESUME KEPERAWATAN PADA PASIEN

AN .R.S DENGAN HERNIA SCROTALIS


SINISTRA DI RUANG BEDAH SENTRAL
RSUD KOTA BANDUNG
KELOMPOK 2
DADANG MUSTOFA
MAYA INDRIANI
RUBBY RASYID
PENGERTIAN HERNIA......

 Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi


suatu rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan.
 Hernia adalah keluarnya bagian dalam dari
tempat biasanya. Hernia scrotal adalah burut lipat
paha pada laki-laki yang turun sampai ke dalam
kantung buah zakar.
ETIOLOGI

1. Hernia inguinalis indirect, terjadi pada suatu kantong


kongenital sisa dan prosesus vaginalis.
2. Kerja otot yang terlalu kuat.
3. Mengangkat beban yang berat.
4. Batuk kronik.
5. Mengejan sewaktu miksi dan defekasi.
6. Peregangan otot abdomen karena meningkatkan tekanan
intra abdomen (TIA) seperti: obesitas dan kehamilan.
TANDA DAN GEJALA

 Benjolan di lipatan paha.


 Anak menangis dan gelisah
 Terasa nyeri
Klasifikasi hernia Menurut Sabiston, 1994 : 229
dan Long Barbara C, 1996 : 46)

Menurut lokasinya Menurut terlihat atau tidaknya,


1. Hernia inguinalis terbagi atas

2. Hernia umbikalis 1. Hernia interna

3. Hernia femoralis 2. Hernia eksterna

Menurut isinya, terbagi atas : Menurut kausanya, terbagi atas :

1. Hernia usus halus 1. Hernia konginetal

2. Hernia omentum 2. Hernia traumatic


3. Hernia incisional
Menurut keadaannya, terbagi atas :  Beberapa hernia lainnya :
1. Hernia reponibilis 1. Hernia pantolen
2. Hernia irreponibilis 2. Hernia scrotalis
3. Hernia incarserata 3. Hernia littre
4. Hernia stragulasta
Pafofisiologi
MANIFESTASI KLINIS (Oswari, 2000 : 218)

1. Tampak benjolan di lipat paha.


2. Bila isinya terjepit akan menimbulkan perasaan sakit di tempat itu disertai perasaan mual.
3. Bila terjadi hernia inguinalis stragulata perasaan sakit akan bertambah hebat serta kulit di
atasnya menjadi merah dan panas.
4. Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kandung kencing sehingga menimbulkan
gejala sakit kencing (disuria) disertai hematuria (kencing darah) disamping benjolan di
bawah sela paha.
5. Hernia diafragmatika menimbulkan perasaan sakit di daerah perut disertai sasak nafas.
6. Bila pasien mengejan atas batuk maka benjolan hernia akan bertambah besar.
FOKUS KEPERAWATAN

 Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat
2. Eliminasi
3. Integritas ego
4. Neuro sensori
5. Nyeri atau ketidaknyamanan
6. Keamanan
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

 Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan kompresi


syaraf, spasme otot
 Koping individu tidak efektif (ansietas) sehubungan dengan krisis
situasional, perubahan status kesehatan
 Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan nyeri, spasme otot
 Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan muntah, mual, gangguan peristaltic usus
 Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan
aliran darah pembentukan hematoma
PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama pasien : A.n R.S
Tanggal Lahir : 04-03-2013
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Suku / bangsa : Sunda
No. RM : 340215
Status : Balita
Diagnosa Medis : Hernia Scrotalis ( S)
Tanggal masuk : 27-11-2017
Tanggal pengkajian : 28-11-2017
Alamat : Jln Bojong koneng 01/15 ,sukapada Cibeunying kaler
Keluhan utama :Adanya benjolan di scrotum kiri,
Riwayat kesehatan

 Riwayat kesehatan sekarang


Menurut penuturan ibunya terdapat benjolan pada scrotum sebelah kiri
semenjak lahir, benjolan semakin besar seiring umur anak bertambah dan bila
anaknya bermain suka mengeluh nyeri dan nyeri berkurang jika pasien istirahat,
skla nyeri 2 ( 0- 4).
 Riwayat kesehatan Dahulu
Menurut penuturan ibunya benjolan di scrotum sebelah kiri anaknya sudah ada
sejak lahir.
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut penuturan ibunya ada saudaranya yang mempunyai penyakit seperti
anaknya
Pemeriksaan fisik

 Keadaan umum : kesadaran compos mentis,conjungtiva tidak anemis, pasien


menangis terus.
TD : 100/90 mmHg
Nadi : 120 X / menit
Suhu : 36,5
Resp : 28x/menit
BB : 24 kg
Data penunjang LAB

Jenis Hasil Nilai Rujukan


pemeriksaan
Haemoglobin 11,5 11.7 – 15.5
Pcv 35 40 - 52
Leucosit 11.590 3,6- 11,0
Trombocit 351000 150- 450
BT 2 74 - 106
CT 7
GDS 109
Data penunjang Radiologi

 Hasil thorak : Tidak tampak kp


Tidak tampak kardiomegali
Pre Operasi

 Tanggal pengkajian 28 nov 2017 jam 08.30 WIB


 Indikasi op : hernia scrotalis
 Rencana tindakan : herniotomy
 Terpasang infus RL tangan kanan 40 gtt/mnt
 Kesadaran CM
 Lokasi op hernia scrotalis sebelah kiri ( perut kiri bawah)
 Menyiapkan dan menyiapkan pakaiaan op kpd klien
 Menyiapkan alat tenun steril,instrumen steril dan BHP
Analisa data

DATA MASALAH ETIOLOGI


DS : Menurut penuturan ibunya Ketakutan akan tindakan Gangguan cemas ( takut)
ada benjolan di scrotum operasi
sebelah kiri, ibunya
mengatakan anaknya
menangis terus tidak mau di
ruangan

DO : Adanya benjolanya
discrotum sebelah kiri
Anak rewel,menangis terus
Intra operasi
 Klien masuk kamar op jam 09.00
 Time out dibacakan
 Mulai oprasi jam 09.05
 Jenis oprasi herniotomy
 Pembiusan anastesi umum
 Therpy : N2 2,5 lt , O2 2,5 lt, propopol 150 mg, pentanyl 100 mg, ketorolak 15 mg
 Posisi klien supine
 Preparasi dengan chlorexsiden dan alkohol dan iodine 7,5 %
 Terpasang cauter monopolar lokasi netral plate paha kanan
 TTV : N 122 x/mnt, spo2 99%
 Instrumen oprasi bedah minor set
 Bhp handscone, benang VGA, advantime, kassa dll
 Pendarahan 5 ml
DATA MASALAH ETIOLOGI

DS : - Resiko perdarahan Adanya tindakan


DO : Pasien mengalami operasi/pembedah
perdarahan kurang lebih 5 cc an
TD : 100/60 mmHg
Nadi :120 x/menit
Suhu :36,5
Saturasi oksigen :99 %
Resp : 28 x / menit
Pre oprasi

 Oprasi selesai 9.45


 Klien pindah ke RR jam 10.00
 Tingkat kesadaran CM
 TTV : N 120 x/mnt
 Akral dingin
 Tampak mengigil
 BB 24 kg
Analisa Data

DATA MASALAH ETIOLOGI


DS : Resiko hipotermia Suhu ruangan
DO :Kesadaran delirium ( yang dingin
masih dalam pengaruh
anestesi ), Akral dingin
,wajah pucat
TD 100/60 mmHg
Nadi 100 x / menit
Suhu 36 c
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan cemas ( takut ) b/d ketakutan akan


tindakan operasi.
2. Resiko perdarahan b /d adanya tindakan
operasi/pembedahan
3. resiko hipotermia b/d suhu ruangan yang dingin
Intervensi keperawatan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI
DX 1 Gangguan cemas ( takut ) b/d ketakutan akan tindakan -.Mengkaji tingkat kecemasan
operasi. pasien dan klg
-.berikan pendekatan yang
menenangkan

DX II Resiko perdarahan b /d adanya tindakan - Observasi perdarahan


operasi/pembedahan - observasi tanda tanda Vital
- Pertahankan intake cairan

DX III Resiko hipotermia b/d suhu ruangan yang dingin -. Observasi ttv
- observasi kesadaran
- berikan extra selimut dan lampu
sorot
- pertahankan oksigenasi
Implementasi dan Evaluasi

NO IMPLEMENTASI EVALUASI

DX I Jam 08. 30 ; mengkaji tingkat kecemasan pasien dan klg S :-


Respon ;keluarga merasa takut akan tindakan operasi yang O ; Anak dan ibu
akan di lakukan dan tampak ibunya menangis tampak masih
menangis
Jam 08. 35 : Memberikan pendekatan yang menenangkan A :Masalah belum
dengan cara komunikasi dengan keluarga terutama ibunya teratasi
Respon wallaupun sudah dilakuakan pendekatan dengan P ; lanjutkan intervensi
ibunya tetapi ibunya masih tampak menangis ,
DX Jam 09. 20: ,mengobservasi perdarahan S:-
II Respon perdarahan minimal (10 cc ) O : Perdarahan
Jam 09. 30 mengobservasi TTV minimal ( 5 cc )
respon . TD : 100/90 mmHg A : Masalah
Nadi : 118 X / menit teratasi
Suhu : 36,5
Resp : 28x/menit
Jam 09. 35 : mempertahankan intake cairan
Respon :terpasang infus Ringer lactate 40 gtt/menit (
mikrodrip )
DX Jam 09. 45 pasien masuk ruangan RR S:-
III Jam 09. 45 observasi ttv O : Suhu 36 ,5
respon . TD : 100/90 mmHg Pasien tidak
Nadi : 120/ X / menit menggigil
Suhu : 36,5 A : Masalah teratasi
Resp : 28x/menit P : Pasien pindah ke
Jam 09.50 Mengobservasi kesadaran ruangan rawat inap
Respon : Pasien sadar tapi belum sepenuhnya (samnolen )
Jam 09. 45 Memberikan etra selimut dan lampu sorot
Respon : Pasien tidak menggigil
Jam 09. 45 Memberikan oksigen 2 lt /menit

Anda mungkin juga menyukai