Anda di halaman 1dari 9

TUK 6 : Klien dapat mendemonstrasikan

cara fisik untuk mencegah perilaku


kekerasan
Intervensi keperawatan :

• Diskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien


• Beri pujian atas kegiatan fisik yang dilakukan
• Diskusikan dua cara fisik yang paling mudah dilakukan untuk
mencegah perilaku kekerasan yaitu; tarik napas dalam dan pukul
kasur serta bantal.
• Diskusikan cara melakukan napas dalam dengan klien
• Beri contoh kepada klien tentang cara menarik napas dalam
• Minta klien mengikuti contoh yang diberikan sebanyak 5 (lima) kali.
• Beri pujian positif atas kemampuan klien mendemonstrasikan cara menarik
napas dalam
• Tanyakan perasaan klien setelah selesai
• Anjurkan klien untuk menggunakan cara yan telah dipelajari saat
marah/jengkel
• Lakukan hal yang sama untuk cara fisik lain di pertemuan lain
• Diskusikan dengan klien menegenai frekuensi latihan yang akan dilakukan
sendiri oleh klien
• Susun jadwal kegiatan untuk melatihcara yang telah dipelajari
• Klien mengevaluasi pelaksanaan latihan, cara pencegahan perilaku kekerasan
yang telah dilakukan dengan mengisi jadwal kegiatan harian ( self evaluation
)
• Validasi kemampuan klien dalam melaksanakan latihan
• Berikan pujian atas keberhasilan klien
• Tanyakan kepada klien ”apakah kegiatan cara pencegahan perilaku kekerasan
dapat mengurangi parasaan marah”
TUK 7 : Klien dapat mendemonstasikan cara sosial
untuk mencegah perilaku kekerasan

• Intervensi keperawatan :
• Diskusikan cara bicara yang baik dengan klien
• Beri contoh cara bicara yan baik
– Meminta dengan baik
– Menolak dengan baik
– Mengungkapkan perasaan dengan baik
• Meminta klien mengikuti contoh cara bicara yang baik
– Meminta dengan baik : ”saya minta uang untuk beli makanan
– Menolak dengan baik : ” maaf, saya tidak dapat melakukannya
kerena ada kegiatan lain
– Mengungkapkan perasaan dengan baik : ”saya kesal karena
permintaan saya tidak dikabulkan ”disertai nada suara yang
rendah
• Meminta klien mengulang sendiri
• Beri pujian atas keberhasilan klien
• Diskusikan dengan klien waktu dan kondisi cara bicara yang dapat
dilatih di ruangan, misalnya: meminta obat, baju,dll; menolak
ajakan merokok, tidur pada waktunya, menceritakan kekesalan
kepada perawat
• Susun jadwal kegiatan melatih cara yang telah dipelajari
• Klien mengevaluasi pelaksanaan latihan cara bicara yang baik
dengan mengisi jadwal kegiatan ( self evaluation )
• Validasi kemampuan klien melaksanakan latihan
• Berikan pujian atas keberhasilan klien
• Tanyakan kepada klien : ”Bagaimana perasaannya setelah latihan
bicara yang baik? Apakah keinginan marah berkurang?”
TUK 8 : Klien dapat mendemonstrasikan cara
spritual untuk mencegah perilaku kekerasan

Intervensi keperawatan :
• Diskusikan dengan klien kegiatan ibadah yang pernah dilakukan
• Bantu klien menilai kegiatan yang dapat dilakukan di ruang rawat
• Bantu klien memilih kegiatan ibadah yang dapat dilakukan
• Minta klien mendemonstrasikan kegiatan ibadah yang dipilih
• Diskusikan dengan klien tentang waktu pelaksanaan kegiatan
ibadah
• Susun jadwal kegiatan untuk melatih kegiatan ibadah
• Klien mengevaluasi pelaksanaan ibadah dengan mengisi jadwal
kegiatan harian ( self evaliation )
• Validasi kemampuan klien dalam melaksanakan latihan
• Berikan pujian atas keberhailan klien
• Tanyakan kepada klien ”bagaimana perasannya setelah teratur
melakukan ibadah? Apakah keinginan marah berkuran?”
TUK 9 : Klien dapat mendemonstrasikan
kepatuhan minum obat untuk mencegah
perilaku kekerasan
Intervensi keperawatan :
• Diskusikan dengan klien tengtang jenis obat yang diminumnya ( nama,
warna, besarnya), waktu minum obat ( jika 3 kali pkl.07.00,13.00,19.00 ),
cara minum obat.
• Diskusikan dengan klien tentang manfaat minum obat secara teratur:
• Beda perasaan sebelum minum obat dan sesudah minum obat
• Jelaskan bahwa dosis hanya boleh diubah oleh dokter
• Jelaskan mengenai akibat minum obat yang tidak teratur,
• misalnya, penyakitnya kambuh.
• Diskusikan tentang proses minum obat :
• Klien meminta obat kepada perawat (jika di rumah sakit), kepada keluarga
(jika di rumah).
• Klien memeriksa obat sesuai dosisnya.
• Klien meminum obat pada waktu yang tepat
• Susun jadwal minum obat bersama klien.
• Klien mengevaluasi pelaksanaan minum obat
dengan mengisi jadwal kegiatan harian (self-
evaluation).
• Validasi pelaksanaan minum obat klien.
• Beri pujan atas keberhasilan klien
• Tanyakan kepada klien :’’Bagaimana
perasaannya dengan minum obat secara
teratur ? Apakah keinginan untuk marah
berkurang?
TUK 10 : Klien dapat mengikuti TAK: Stimulasi persepsi
pencegahan perilaku kekerasan

Intervensi keperawatan :
• Anjurkan klien untuk ikut TAK : Stimulasi persepsi pencegahan perilaku kekerasan
• Klien mengikuti TAK : Stimulasi persepsi pencegahan perilaku kekerasan( kegiatan
sendiri ).
• Diskusikan dengan klien tentang kegiatan selama TAK
• Fasilitasi klien untuk mempraktikan hasil kegiatan TAK dan beri pujian atas
keberhasilanya.
• Diskusikan dengan klien tentang jadwal TAK
• Masukkan jadwal TAK ke jadwal kegiatan harian klien
• Klien mengevaluasi pelaksanaan TAK dengan mengisi jadwal kegiatan harian (
self-evaluation)
• Validasi kemampuan klien dengan mengikuti TAK
• Beri pujian atas kemampuan klien mengikuti TAK
• Tanyakan kepada klien : ’’ Bagaimana perasaan klien setelah mengikuti TAK.
TUK 11 : Klien mendapat dukungan keluarga dalam
melakukan cara pencegahan perilaku kekerasan

Intervensi keperawatan :
• Identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat klien sesuai dengan
yang telah dilakukan keluarga terhadapklien selama ini
• Jelaskan keuntungan peran serta keluarga dalam merawat klien
• Jelaskan cara-cara merawat klien :
a. Terkait dengan cara mengontrol perilaku marah secara konstruktif
b. Sikap dan cara bicara
c. Membantu klien mengenal penyebab marah dan pelaksanaan cara
pencegahan perilaku kekerasan.
• Bantu keluarga mendemonstrasikan cara merawat klien
• Bantu keluarga mengungkapkan perasaannya setelah melakukan
demonstrasi.
• Anjurkan keluarga mempraktikkannya pada klien selama di rumah sakit
dan melanjutkannya setelah pulang ke rumah

Anda mungkin juga menyukai