SIFAT
• Lipid tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam
pelarut organik
• Lipid mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen. Beberapa jenis lipid juga mengandung nitrogen
dan fosfor
• Hidrolisis dari lipid akan menghasilkan asam lemak yang
berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan.
(Purwanti, 2000).
FUNGSI • Melindungi organ tubuh
• Membentuk sel
• Penghasil panas tubuh
• Sumber asam lemak esensial
• Pelarut vitamin yang larut dalam lemak
• Sumber energi paling padat
• Sebagai pelumas
• Pemeliharaan suhu tubuh
• Pelindung organ tubuh
• Pemberi rasa kenyang dan kelezatan
(Almatsier, 2009).
KLASIFIKASI • Lipid Sederhana
Ester gugus asam lemak (sering disebut juga sebagai
gugus asil) dengan molekul alkohol gliserol.
Contoh : Minyak, Lemak, Lilin (wax)
• Lipid Kompleks
Tidak hanya merupakan ester gugus asam lemak dengan
molekul alkohol, tapi juga berikatan dengan molekul yang
lain, yaitu asam fosfat dan senyawa nitrogen tertentu.
Contoh : Fosfolipid, Glikolipid, Aminolipid, Sulfolipid
• Turunan Lipid
Asam lemak tidak hanya mengalami proses esterisasi
menjadi molekul lipid yang lebih kompleks, tapi juga
dapat mengalami poses transformasi metabolik menjadi
senyawa-senyawa baru
Contoh : Hormon steroid, Vitamin larut lemak, Eikosanoid
(Murray, 2012).
ISOLASI
Saring rebusan ikan
Potong-potong ikan Ekstraksi minyak ikan untuk memisahkan
patin sehingga menjadi dilakukan dengan cara: Rebus ikan sampai antara minyak kasar
Masukkan bagian-bagian mendidih. dan padatan. Murnikan
potongan kecil dengan
ikan yang telah dipotong-
berat ±100 gram yang potong kecil ke dalam Diamkan selama minyak kasar yang
bertujuan untuk panci stainless steel. 30 menit sambil diperoleh dengan
memudahkan proses Tambahkan aquadest penambahan NaCl 2,5%
ekstraksi aduk perlahan. dan panaskan pada
sebanyak 500 ml
suhu 50 C.
(Poedjiadi, 2005).
HASIL UJI KELARUTAN
Lemak larut dalam pelarut eter dan kloroform karena sifat dari pelarut tersebut adalah non polar,
sesuai dengan sifat lemak yang non polar sehingga lemak mudah larut, sedangkan lemak tidak larut
dalam pelarut air, alkohol, dan Na2CO3, karena sifat dari pelarut tersebut tidak sesuai dengan sifat
lemak sehingga tidak dapat melarutkan lemak.
(Poedjiadi, 2005).
UJI Uji ini dilakukan untuk mendeteksi
AKROLEIN keberadaan gliserol
Prinsip:
Ketika lemak dipanaskan dan penambahan agen pendehidrasi kalium bisulfat (KHSO4)
maka bagian gliserol dari molekul didehidrasi membentuk aldehid tak jenuh atau akrolein
yang memiliki bau khas bakaran minyak semir.
Matikan api lalu cium bau campuran, hasil positif jika berbau Campuran akan meleleh
seperti bakaran minyak semir. berwarna hitam
(Pratt, 2011).
ANALISIS
KUANTITATIF
PENENTUAN • Ekstraksi dengan alat Soxhlet merupakan cara
ekstraksi yang efisien, karena pelarut yang digunakan
KADAR dapat diperoleh kembali.
(Ketaren, 1986).
Prosedur Penentuan Kadar Minyak/ Lemak
• Haluskan 15 gr sampel
• Bungkus kertas saring bebas lemak
• Masukkan ke dalam soxhlet
• Masukan petroleum eter 60% dari volume labu ekstraksi
• Ekstraksi 1,5 jam
• Ekstraksi hingga petroleum eter jernih
• Tambahkan Natrium sulfat anhidrat, saring
• Uapkan filtrat dengan evaporator
• Hitung kadar minyak
(Ketaren, 1986).
PENENTUAN • Angka peroksida ditentukan karena angka peroksida
merupakan nilai terpenting untuk menentukan derajat
ANGKA kerusakan minyak.
(Almunandy, 2012).
Prosedur Penentuan Angka Peroksida
+ 30 ml asam + 0,5 ml
Diamkan 1-2 Titrasi
asetat glasial : indikator
kloroform (3:2) menit blangko
amilum 1%
(Sudarmadji, 1989)
Perhitungan Angka Peroksida
𝑎−𝑏 𝑥 𝑁 𝑥 1000
Angka peroksida =
𝐺
(Panagan, 2012).
Prosedur Penentuan Angka Penyabunan
Diambil sebanyak 25 ml
(Ketaren, 1986).
PENENTUAN Angka atau bilangan asam adalah ukuran dari jumlah
asam lemak bebas serta dihitung berdasarkan berat
BILANGAN molekul dari asam lemak atau campuran asam lemak
Keterangan :
V = Volume NaOH yang diperlukan dalam pentiteran (ml)
N NaOH = Normalitas NaOH
M = Bobot contoh, dinyatakan dalam gram
39,9 = Bobot molekul dari NaOH
(Ketaren, 1986).
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Daftar Christie, W. W. and Han X., 2010. Lipid Analysis : Isolation, Separation,
Identification and Lipidomic Analysis. UK : Woodhead Publishing.
Pustaka
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak
Pangan.Jakarta : UI Press
Murray, R. K. 2012. Harper's Illustrated Biochemistry. New York : McGraw-
Hill Medical.
Murray, R. K., Granner, D. K., dan Rodwell, V. W. 2009. Biokimia
Harper, 27 ed. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Panagan, Almunady T., Heni Yohandini, dan Mila Wulandari. 2012.
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuh
Omega-3, Omega-6 dan Karakterisasi Minyak Ikan Patin
(Pangasius pangasius). Jurnal Penelitian Sains, 15 (3).
Poedjiadi, A., dkk. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press).
Pratt, C. W. 2011. A Biology Laboratory Exercise Using
Macromolecule Assays to Distinguish Four Types of Milk. Journal
of Microbiology & Biology Education, 12 (1) : 44-45.
Purwanti, S. R., Salimar. 2000. Perencanaan Menu untuk Penderita
Kegemukan. Jakarta : Penebar Swadaya.
Sudarmadji, Slamet, Suhardi, Bambang H. 1989. Analisa Bahan
Pangan dan Pertanian.Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi UGM.