Anda di halaman 1dari 49

Analisis Area Kerja

Oleh Kelompok 3A 13.3

Citra Calista W
Fajarul Ulum
Lutphia Rizki
M. Said Azzami
Sridevi Nur A
Parameter yang
dilakukan
V o l u m e d a n K e c e p a t a n A n g i n d e n g a n A l a t
Air Flow and Air Velocity (anemometer)
K e b i s i n g a n d e n g a n A l a t S o u n d L e v e l M e t e r
i n t e n s i t a s c a h a y a d e n g a n d i g i t a l l u x m e t e r
I k l i m K e r j a d e n g a n A l a t A r e a H e a t S t r e s s
Monitor
K e c e p a t a n p u t a r a l a t d e n g a n p o c k e t l a s e r
Analisis Area
Kerja
Kebisingan dengan Alat
Sound Level Meter
Kebisingan itu
apa sih ???
Deskripsi
Di Upload oleh rietzrietz
(Scribd)

Jurnal ditulis oleh Muh. Isran Ramli, Muralia

Jurnal
Hustim,
(Dosen Program Studi Teknik Lingkungan
Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin)
dan Islawati (Mahasiswa Program Studi
Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil
Universitas Hasanuddin)

Analisis Tingkat Kebisingan Pada


Kawasan Sekolah Menengah Atas
Di Kota Makkasar
Studi Kasus
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengukur tingkat
kebisingan menggunakan Sound Level Meter TM 103 dengan
mengambil 38 titik lokasi yang tersebar di bagian dalam dan luar
sekolah. Dari hasil pengukuran kebisingan dibuatkan pemetaan
kebisingan agar diketahui peta sebaran kebisingan di area sekolah.

1
Standar Baku
JURNAL

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun


1996
Tentang : Baku Tingkat Kebisingan
Standar Baku
LABORATORIUM APL

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PERSYARATAN
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN
INDUSTRI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Lokasi Sampling
Titik Pengambilan Data
1
10.0
20.0
30.0
40.0
60.0
70.0
80.0
90.0

50.0

0.0
Titik 26
Titik 22
Titik 21
Titik 23
Titik 31
Titik 25
Titik 20
Titik 27
Titik 29
Titik 32
Titik 7
Titik 28
Titik 38
Titik 9
Titik 34
Titik 24
Titik 37
Titik 33
Titik 36
Titik 30
Titik 35
Titik 6
Titik 19
Titik 8
Titik 12
Titik 5
Titik 11
Titik 10
Titik 13
Titik 14
Titik 17
Titik 15
Titik 18
Titik 1
Titik 16
Titik 4
Titik 3
Titik 2
tingkat kebisingan berdasarkan lokasi titik pengamatan
Hasil & Pembahasan
Hasil peta kontur kebisingan

▧warna hijau untuk tingkat kebisingan dengan intensitas di bawah 70


dB,
▧warna kuning untuk tingkat kebisingan dengan intensitas
kebisingan di atas 70-78 dB,
▧warna merah untuk tingkat kebisingan dengan intensitas di atas 78
dB.
Hasil kontur pada peta
Perbandingan

JURNAL vs APL

1
JURNAL
nilai
Frekue
No. Interval Bising (dB) tengah Persentase (%)
nsi
(dB)

1 72.0 - 74.0 73.0 9 1.5

2 74.0 - 76.0 75.0 55 9.2 Data Pengamatan


3 76.0 - 78.0 77.0 164 27.3

4 78.0 - 80.0 79.0 156 26.0

5 80.0 - 82.0 81.0 99 16.5

6 82.0 - 84.0 83.0 62 10.3 Data Analisis


7 84.0 - 86.0 85.0 31 5.2

Parameter Standar Hasil Analisis


8 86.0 - 88.0 87.0 15 2.5
62 – 79
9 88.0 - 90.0 89.0 7 1.2 Tingkat (Kawasan dalam
Max 55
Kebisingan (dB) sekolah yang dekat
10 90.0 - 92.0 91.0 2 0.3 dengan Lapangan)

Jumlah 600 100.0


LABORATORIUM APL
No Pembacaan (dB) No Pembacaan (dB)

1 56.2 31 60.7
2 55.7 32 60.8
3 55.9 33 61.0
4 56.2 34 61.1
5
6
7
57.4
57.8
58.3
35
36
37
61.2
61.2
61.3
Data Pengamatan
8 58.3 38 61.4
9 58.5 39 61.4
10 58.5 40 61.8
11 58.7 41 61.8
12 58.8 42 61.8
13 58.8 43 62.2
14 58.9 44 62.4
15 58.9 45 62.6
16 59.1 46 62.6
17
18
59.1
59.2
47
48
62.8
62.8 Data Analisis
19 59.4 49 62.9
20 59.7 50 63.1
21 59.8 51 63.3
22 59.8 52 63.9
23 59.8 53 64.1
24 59.9 54 64.1
Parameter Standar Hasil Analisis
25 60.0 55 64.1
26 60.0 56 64.1 Tingkat 56,2 – 66,6
27 60.2 57 64.2
28 60.3 58 64.3 Kebisingan Max 97 (Nilai Median
29 60.6 59 64.6 (dB) 60,65)
30 60.6 60 66.6
Median 60.65
Perbandingan
JURNAL SNI APL
Selama 10’ untuk setiap Selama 10’ untuk setiap Selama 5’ untuk setiap
pengukuran, 1 detik pembacaan pengukuran, 5 detik pembacaan pengukuran, 5 detik pembacaan
Pengambilan data berlokasi di Pengambilan data berlokasi
-
luar dan dalam sekolah hanya di dalam sekolah
Waktu pengambilan data selama Waktu pengambilan data selama Waktu pengambilan data selama
2 hari 1 hari (24 jam) <1 hari
Pengambilan lokasi di 38 titik - Pengambilan lokasi di 1 titik
Berdasarkan
KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
Berdasarkan Keputusan Menteri Berdasarkan Keputusan Menteri INDONESIA NOMOR
Negara Lingkungan Hidup No. 48 Negara Lingkungan Hidup No. 48 1405/MENKES/SK/XI/2002
Tahun 1996 Tahun 1996 TENTANG PERSYARATAN
Tentang : Baku Tingkat Tentang : Baku Tingkat KESEHATAN LINGKUNGAN
Kebisingan Kebisingan KERJA PERKANTORAN DAN
INDUSTRI MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
Kesimpulan
1. Berdasarkan standar baku mutu yang ditetapkan oleh Kementrian
Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, titik sampel telah melebihi standar
baku mutu. Nilai tingkat kebisingan terendah 62 dB, dan Nilai tingkat
kebisingan tertinggi 79 dB.
2. Pada setiap beberapa waktu, tingkat kebisingan mengalami kenaikan dan
penurunan yang menyebabkan adanya nilai terendah dan nilai tingkat
kebisingan tertinggi.
3. Berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI MENTERI

1
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, titik sampel tidak melebihi standar. Nilai
tingkat kebisingan terendah 56,2 dB, dan nilai tingkat kebisingan Tertinggi
66,6 dB.
Saran
LAB APL
JURNAL
Adapun saran yang dapat
Hasil dan pembahasan yang
disampaikan dari hasil Analisis
diperoleh dari penelitian tingkat
Parameter Lingkungan yang
kebisingan di lingkungan MAN 2
dilakukan SMK-SMAK Bogor adalah
MODEL MAKASSAR, yaitu dapat
sebaiknya analisis tidak hanya di
diusulkan sebagai masukan kepada
lingkungan dalam sekolah, tetapi juga
sekolah untuk melakukan
di lingkungan luar sekolah yang bisa
penanganan kebisingan yang
saja dapat mempengaruhi proses
mungkin dapat dilakukan dengan
pembelajaran siswa.
membuat dinding terutama pada titik-
Ataupun menggunakan alat peredam
titik lokasi yang sudah diukur

1
suara, menghindari sumber suara
tingkat kebisingannya dan yang
bising, serta membuat lahan khusus
terpapar kebisingan lebih tinggi.
untuk sumber kebisingan.
Analisis Area
Kerja

Intensitas cahaya dengan


Digital Lux Meter
Deskripsi Jurnal ditulis oleh Oktri Mohammad Firdaus
dan Nelson Julio da Costa Martins

Jurnal
Program Studi Tekhnik Industri
Universitas Widyatama Bandung

(Studi Kasus : Analisis Pangaruh Lingkungan Kerja


Terhadap Aktifitas Pekerja di PT World Yamatex
Spinning Mills)
Studi Kasus
Peneliti ini dilakukan utuk mengetahui keadaan dan
kodisi lingkungan suatu tempat kerja yan mpengaruhi
performasi pekerja, salah satunya yaitu intensitas
cahaya. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengukur
intensitas cahaya menggunakan Digital Lux Meter
dengan mengambil 14 titik di pabrik tersebut.

1
Perbandingan

JURNAL vs APL
1
NO Ruangan Cahaya (lux)
1 Kantor 2000
2 Gudang bahan baku 1424
3 Blowing 2000
4 Carding 2000
Pre Drawing, Lap Formaer< HR
5 2000
100
6 Combing 2000
7 Drawing I & II 2000
8 Roving 2000
9 Spinning 2000
10 Winding 2000
11 Steam Setter 2000
12 Packing 2000
13 Quality Control 2000
14 GUdang Produk Barang 2000
Pengukuran intensitas cahaya di
Laboratorium APL

Lokasi Hasil Analisis Standar

Laboratorium 322,5 100


APL
STANDAR
Laboratorium APL Jurnal
KEPUTUSAN MENTERI -
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR
1405/MENKES/SK/XI/2002
Kesimpulan
Jika dibandingakn dengan standar yang dipakai,
Laboratorium APL SMK-SMAK Bogor memenuhi
standar yang berlaku. Sedangkan dijurnal dikatakan
hasil analisis yang diperoleh di PT World Yamatex
Spinning Mills dikatakan sudah cukup baik kaena
setiap lampuyang berada dalam ruangan kerja dapat
membantu para pekerja dam melakukan

1
pekerjaannya.
Saran

Sebaiknya analisis yang dilakukan di Laboratorium


SMK-SMAK Bogor dilakukan di beberapa titik, tidak
di satu titik saja agar hasilnya lebih akurat. Hal ini
disebabkan karena setiap ruangan di suatu tempat
pasti memiliki intenditas cahaya yang berbeda-
beda, sehingga diperlukan pengecekan intensitas
cahaya di beberapa ruanga tidak hanya satu
ruangan saja.

1
Analisis Area
Kerja
Iklim Kerja
dengan Alat Area Heat Stress
Monitor
Deskripsi Jurnal ditulis oleh:
▧Adhitomo Wirawan
▧Denny Dermawan

Jurnal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya,


Surabaya, Indonesia

23 Juli 2011

Jurnal Pengaruh Iklim Kerja Terhadap


Produktivitas Kerja Pada Pembuatan Kapal Fiber
(Studi Kasus: Pt. Fiberboat Indonesia)
Studi Kasus
Iklim kerja adalah hasil perpaduan suhu, kelembaban,
kecepatan gerakan udara dan panas radiasi. Iklim kerja
merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja pekerja di tempat kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi lingkungan
kerja dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja pada
pembuatan kapal fiber berdasarkan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja No.51/1999 tentang NAB Faktor Fisika di Tempat
Kerja.
Standar Baku
Jurnal Lab. APL
Keputusan Menteri Nilai Ambang Batas Iklim
Tenaga Kerja No. Kerja(Panas),Kebisingan,
51/1999 Getaran Tangan-
Lengan dan Radiasi
Sinar Ultra Ungu di
Tempat Kerja (SNI 16-
7063-2004)
Perbandingan

JURNAL vs APL
1
JURNAL
Data Pengamatan di PT Fiberboat Indonesia
Suhu Basah (0C) Suhu Kering (0C) Suhu Bola (0C)

27,4 30,6 32,1

27,6 30,7 32,8

27,0 30,4 33,1

Hasil Analisis di PT Fiberboat Indonesia


PT Fiberboat Indonesia Standar

ISBB (oC ) 28,72 Max 26,7


Perhitungan

a. Perhitungan pada titik 1


ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering
= (0,7 × 27,4) + (0,2 × 32,1) + (0,1 × 30,6)
= 19,18 + 6,42 + 3,06
= 28,66oC
b. Perhitungan pada titik 2
ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering
= (0,7 × 27,6) + (0,2 × 32,8) + (0,1 × 30,7)
= 19,32 + 6,56 + 3,07
= 28,95oC
c. Perhitungan pada titik 3
ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering
= (0,7 × 27,0) + (0,2 × 33,1) + (0,1 × 30,4)
= 18,9 + 6,62 + 3,04
= 28,56oC
Berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh nilai ISBB rata-rata sebesar
28,72oC.
APL
Data Pengamatan di Laboratorium APL SMK-
SMAK Bogor
No Waktu (menit) Wet ( oC ) Dry ( oC ) Globe ( oC)
1 5 25,6 29,8 30,2
2 10 25,7 29,8 30,2
3 15 25,7 29,8 30,2
4 20 25,7 29,8 30,2
5 25 25,7 29,8 30,3
6 30 25,9 29,9 30,4
Rata – rata 25,72 29,82 30,25

Hasil Analisis di Laboratorium APL SMK-SMAK


Bogor
Lab. APL(Indoor) Standar
ISBB (oC ) 27.08 Max 30,0
Perhitungan

Perhitungan ISSB di dalam atau diluar ruangan


tanpa panas radiasi :
ISSB : (0,7 x suhu basah alami ) + (0,3 x suhu
bola )
Maka,
ISSB : (0,7 x 25,72) + (0,3 x 30,25) = 27.08oC
Jurnal

o Pengukuran dilakukan outdoor


o Pengukuran dilakukan di
beberapa titik
o Menggunakan kuesioner
tentang pengaruh iklim kerja

Lab. APL

o Pengukuran dilakukan
indoor
o Prngukuran dilakukanj
hanya di satu titik
Kesimpulan
1. Kondisi iklim kerja di Bengkel Non Metal Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dikaitkan dengan
beban kerja pekerja PT. Fiberboat Indonesia telah
melampaui standar, seharusnya berdasarkan Keputusan
Menteri
Tenaga Kerja No. 51/1999 tentang NAB iklim kerja, iklim
kerja maksimum yang diperbolehkan adalah sebesar 26,7
°C, tetapi berdasarkan pengukuran iklim kerja sebesar
28,72 °C.
2. Kondisi iklim kerja yang berada di Lab. APL telah masuk
1 standar SNI 16-7063-2004 yaitu sebesar 30 °C, dan hasil
pengukurannya sebesar 27,08 °C.
Saran
Saran yang kami berikan untuk analisis
yang dilakukan di Lab. APL di lakukan
dibeberapa titik di area tersebut.

1
Analisis Area
Kerja
Volume dan Kecepatan
Angin
dengan Alat Air Flow and Air
Velocity (anemometer)
Jurnal Kecepatan Angin dan Penunjuk Arah
Angin di Bandara (Minangkabau)

Tanggal Bandara (Minangkabau)


Data dari alat Data BMKG
Kecepatan Arah Angin Kecepatan Arah angin
Sabtu, 15 7,2 km/jam 225° 7,2 km/jam 227°
Juni 2013 Barat daya 2 m/s Barat daya
2 m/s
Minggu, 16 14,4 km/jam 247° 15 km/jam 250°
Juni 2013 Barat daya 4,1 m/s Barat daya
4 m/s
Senin, 17 7,2 km/jam 247° 7,5 km/jam 257°
Juni 2013 Barat daya 2,1 m/s Barat daya
2 m/s
Pengukuran Kecepatan Angin dengan
Anemometer DI BENTENG TAKESHI

No Waktu ( s ) Volume ( m3/s ) Kecepatan ( m/s )

1 5 0.00511 0.81
2 10 0.01073 1.71
3 15 0.00927 1.48
4 20 0.00220 0.35
5 25 0.01052 1.67
6 30 0.00657 1.05
Rata-rata 0.0074 1,18
Standar
Jurnal Lab. APL
Data Badan Metereologi Keputusan Menteri
dan Geofisika (BMKG) Kesehatan Republik
Padang Panjang Indonesia Nomor
(Sumatera Barat) 1405/MENKES/SK/XI/200
2 tentang Persyaratan
Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri
Pembahasan

Hasil

Metode
Kesimpulan dan
Saran
Kadar
Kadar C – Organik & Pemeriksaan
Sitronellal Bahan Organik pH Tanah

Dalam Minyak Atsiri Dalam Tanah


Terimakasih
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai