Gas GI2015
Gas GI2015
zat cair
Zat gas
Zat cair
air
darah,
zat asam H4SO4, air laut
Zat gas
udara
oksigen
nitrogen
CO2
Perbedaan cair vs Gas
Cair
Molekul2
Terikat longgar, Berdekatan.
Tekanan
Karena gaya gravitasi bumi
Terjadi tegak lurus bidang.
Perbedaan cair vs Gas
GAS
Molekul
Bergerak
bebas dan saling
bertumbukan.
Tekanan
Bersumber perubahan momentum
tumbukan
Terjadi tidak tegak lurus bidang.
Paru-paru
Letaknya di rongga dada (thorax) diatas
diafragma
Terdiri dari 2 bagian kanan dan kiri
Dibungkus dengan selaput yang disebut pleura
viselaris
Paru-paru
Di luar pleura viseralis terdapat selaput
pleura parietalis.
Ruang antara
pleura viseralis dan parietalis disebut
ruang intrapleural
Ruang ini berisi lapisan cairan yang tipis.
Paru-paru
Terdapat saluran (bronkus) dan
bercabang-cabang yang disebut
bronkiolus
Dari bronkiolus itu tiap ujung membentuk
kantung disebut Alveolus
Fungsi Paru
Ventilasi paru
Difusi Oksigen O2 dan Karbon Dioksida CO2
Transport Oksigen O2 dan Karbon Dioksida CO2
Pengaturan Ventilasi
Pengembangan dan pengempisan
rangka dada
Ventilasi paru
Masuk dan keluarnya udara antara
atmosfir dan alveoli paru
Hukum Boyle PV=Konstan
Hukum Boyle
Robert Boyle (1627-1691),
∆ P π R2 =4γπR
PR = 4 γ
P = ( Hukum Laplace )
γ = tegangan permukaan
R = jari – jari
Membran Kenyal
Kelembaban udara yang tinggi dapat mencapai titik embun
yaitu kandungan air mencapai jenuh diudara.
Di Indonesia kelembaban udara relatif rata-rata 80%.
Kelembaban tertinggi misalnya terjadi di hutan hujan
tropis yang terletak didataran tinggi.
Pegunungan diperbatasan
Kalimantan Barat
Kalimantan Utara,
Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara
sering tercatat angka kelembaban relatif 100%
terutama terjadi pada suhu udara mencapai minimum
dipagi hari.
Kelembaban udara relatif sebenarnya hanya salah
satu bentuk untuk menyatakan kandungan uap air
diudara. Kelembaban udara juga dapat dinyatakan
sebagai kelembaban mutlak dan defisit tekanan
uap air.
Kelembaban udara relatif adalah perbandingan
antara kandungan uap air aktual dengan keadaan
jenuhnya sesuai dengan kapasitas udara menampung
uap air. Jika kandungan uap air diudara diekspresikan
sebagai tekanan uap air aktual dan kapasitas udara
menampung uap air adalah tekanan uap jenuh maka
perbandingan keduanya merupakan perbandingan
relatif, sehingga disebut sebagai kelembaban udara
relatif (RH, Relative humidity).
Satuan perbandingan tsb menggunakan persen (%)
Jika = , maka sehingga RH = 100%. Tekanan uap
jenuh atau kapasitas udara menampung uap air sangat
ditentukan oleh suhu udara.
Suhu udara yang tinggi menampung uap air yang lebih
banyak daripada suhu udara yang rendah, atau nilai
akan semakin besar dengan meningkatnya suhu udara.
Jadi, pada nilai yang tetap, nilai RH akan semakin kecil
jika suhu udara meningkat, kebalikannya nilai RH akan
semakin besar jika suhu udara turun.
Dengan demikian dapat dimengerti bahwa pada pagi
atau dini hari, saat suhu udara mencapai minimum
dihutan hujan tropis, nilai RH dapat mencapai angka
maksimum 100%. Pada saat itu tercapai titik embun.
Jika suhu terus menurun maka terjadi kondensasi
yang mengubah uap air diudara menjadi butiran air.
Kelembaban mutlak menyatakan kandungan uap air yang
ada diudara. Dari kandungan uap air tersebut dapat diukur
massa uap air atau tekanannya. Sedangkan
Defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap
jenuh dan tekanan uap aktual. Berdasarkan pertimbangan
praktis dan alat yang digunakan untuk pengukuran
kelembaban udara maka pernyataan kelembaban yang
sering digunakan adalah kelembaban udara relatif.
Namun demikian, defisit tekanan uap air lebih banyak
berhubungan dengan neraca air bagi tumbuhan dan lebih-
lebih vegetasi.
Tumbuhan harus menjaga agar air tetap tersedia dari ujung
akar hingga ke puncak kanopi atau tajuk, selain itu air
ditranspirasikan melalui stomata didaun. Jumlah air yg dpt
ditrans pirasikan tergantung pada defisit tekanan uap air.
Kelembaban udara mempunyai kisaran tempat dan
waktu. Kisaran menurut tempat sebenarnya
merupakan fungsi perubahan kelembaban udara
berdasarkan perubahan suhu serta ketersediaan air
yang menjadi sumber kandungan uap air diudara.
Tempat yang mempunyai ketersediaan air yang tinggi
serta suhunya panas, seperti di Kalimantan cenderung
mempunyai kelembaban udara yang tinggi. Lebih-
lebih jika tempat tersebut terletak cukup tinggi dari
permukaan laut. Pada kasus elevasi tinggi tersebut,
kelembaban udara meningkat karena suhu ditempat
tersebut relatif rendah.
Kisaran kelembaban udara juga terjadi menurut perbedaan
waktu. Dipagi atau dini hari tercapai kelembaban udara
mendekati maksimum harian, sedangkan ditengah hari terukur
kelembaban udara yang mendekati minimum harian.
Perubahan tersebut juga tidak terlepas dari perbedaan suhu
udara harian.
Secara umum kelembaban udara dihutan hujan tropis pada
malam hari mendekati titik embun, sedangkan disiang hari
pada saat musim kemarau kelembaban terendah dapat
mencapai 55% atau pada saat tertentu bisa lebih rendah.
Bahkan di Bogor yang terkenal sebagai daerah dengan curah
hujan tinggi di Indonesia, pernah tercatat kelembaban udara
terendah 28%. Kelembaban udara minimum lainnya yang
pernah tercatat dikawasan tropis, misalnya di Pontianak 35%
atau di Kongo 56%, Uganda 42%, serta Nigeria 11%
(Richard’s, 1957).