Anda di halaman 1dari 16

FISIOLOGI CAIRAN

By: MUSLIHATI
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang
menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion
jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam
tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan
didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
Cairan dan elektrolit merupakan bagian dalam tubuh yang
berperan dalam memelihara fungsi daro organ tubuh. Kesimbangan
cairan dan elektrolit sangat pentng dalam proses homestasis baik
untuk meningkatkan kesehatan maupun dalam proses
penyembuhan penyakit.
Fungsi Cairan
Komposisi Cairan Tubuh
 Oksigen yang berasal dari paru-paru
 Nutrien yang berasal dari system pencernaan
 Produk metabolism seperti karbondioksida
 Ion-ion yang merupakan bagian dari senyawa atau molekul
(elektrolit)
Kompartemen Cairan
1. Cairan intraselular
2. Cairan ekstrasel
1. Cairan interstisial (ISF)
Cairan yang berada disekitar sel
misalnya cairan limfe, jumlahnya sekitar 10%-15%
dari cairan ekstrasel.
2, Cairan intravaskular (IVF)
Cairan yang terkandung dalam pembuluh darah,
misalnya plasma, jumlah sekitar 5%
dari cairan ekstrasel.
3. Cairan Transelular
Cairan yang berada pada ruang khusus
seperti cairan seresrospinalis, pericardium pleura,
synovia, air mata, intraokuler dan sekresi lambung,
jumlahnya 1%-8%.
Perpindahan Cairan dan
Elektrolit Tubuh
 Fase I
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi,
dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus
gastrointestinal.
 Fase II
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler
dan sel
 Fase III
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan
interstitial masuk ke dalam sel.
Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :
• Diffusi
Partikel (ion atau molekul) suatu substansi yang terlarut selalu bergerak
dan cenderung menyebar dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke
konsentrasi yang lebih rendah sehingga konsentrasi substansi partikel
tersebut merata
• Osmosis
Bila suatu substansi larut dalam air, konsentrasi air lebih rendah
dibandingkan konsentrasi air dalam larutan air murni dengan volume yang
sama. Hal ini karena tempat molekul air telah ditempati oleh molekul
substansi tersebut. Jadi bila konsentrasi zat yang terlarut meningkat,
konsentrasi air akan menurun.
• Filtrasi
Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua ruang yang
dibatasi oleh membran. Cairan akan keluar dari daerah yang bertekanan
tinggi ke daerah bertekanan rendah.
• Aktiv Transport
Transport aktif diperlukan untuk mengembalikan partikel yang telah
berdifusi secara pasif dari daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah
Keseimbangan Cairan
Intake Cairan Pengeluaran Cairan

Minum : 1300 Ginjal : 1500 ml


ml Melalui keringat : 0-500 ml
Pencernaan makanan : 1000 ml Insensible Water Loss (IWL)
Oksidasi metabolism : 300 ml -Kulit :600-900 ml
-Paru-paru : 400 ml
Feses : 100 ml

Jumlah : 2600 Jumlah : 2600-2900


ml ml
Pengaturan Keseimbangan
Cairan
 Rasa haus
 Pengaruh hormonal
 System limpatik
 Ginjal
 Persarafan
Faktor-faktor Yang
Berpengaruh Pada
Keseimbangan Cairan Dan
Elektrolit
 Umur
Tubuh
 Iklim
 Diet
 Stress
 Kondisi Sakit
 Tindakan Medis :
 Pengobatan :
 Pembedahan :
Keseimbangan Asam-Basa

 Asam adalah setiap senyawa kimia yang terdapat ion hhidrogen ke


suatu larutan atom ke senyawa basa. Contoh HCl yang berion dalam air
membentuk hydrogen (H+) dan ion klorida (Cl+).
 Basa adalah senyawa kimia yang menerima ion hydrogen, contoh
HCO3-, adalah suatu basa karena dapat menerima ion H+ untuk
membesuk ion karbonat (H2CO3).
 Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan pengaturan
konsentrasi ion H bebas dalam cairan tubuh. pH rata-rata darah adalah
7,4, pH darah arteri 7,45 dan darah vena 7,35. Jika pH darah < 7,35
dikatakan asidosis, dan jika pH darah > 7,45 dikatakan alkalosis. Ion H
terutama diperoleh dari aktivitas metabolik dalam tubuh.
Mekanisme tubuh mengendalikan asam-basa

Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal


Tubuh: menggunakan penyangga pH dalah darah sebagai
pelindung terhadap perubahan pH secara tiba-tiba dalam air. Ada 4
penyangga dalam cairan tubuh, yaitu: Sistem bikarbonat, Sistem
protein, Sistem hemoglobin, Sistem fosfat
Pembuangan CO2
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai