Anda di halaman 1dari 18

NASIONALISME

DALAM KEBHINEKAAN

ABD MU’ID ARIS SHOFA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


Realitas

 Multikulturalitas
 Pluralitas
 Heterogenitas
 Kemajemukan
 Menjadi fakta/realitas yang tidak dapat dipungkiri
dari negara bangsa Indonesia
 Mengandung makna positif dan negatif
 Perbedaan /keanekaragaman itulah yang menjadi
pondasi bangunan keindonesiaan kita
NASIONALISME DIDASARKAN PADA
BHINEKA TUNGGAL IKA
KONSEP NASIONALISME DI INDONESIA

CERMINAN NASIONALISME SUDAH ADA PADA SILA PANCASILA


Lanjutan…

 HO CHI MINH : KAMI AKAN MENANG PERANG,


KARENA KAMI MEMPUNYAI SENJATA RAHASIA
YAITU NASIONALISME
 IAN LUSTIC: NASIONALISME MERUPAKAN
KEKUATAN PEMBANGUNAN YANG TIDAK ADA
TANDINGANNYA DI DUNIA MASA KINI
 HAR TILAAR: NASIONALISME MASYARAKAT
INDONESIA PERLU DIGALAKKAN JIKA KITA
TETAP INGIN MEMELIHARA TETAP HIDUPNYA
BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
Nasionalisme
 paham  menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan
sebuah negara bangsa (dalam
bahasa Inggris "nation state ") 
mewujudkan identitas bersama untuk
sekelompok manusia.
MAKNA NASIONALISME :

POLA PIKIR,POLA SIKAP, POLA TINDAK


MENAMPILKAN CITRA KESETIAAN TERTINGGI
SESEORANG DIBERIKAN KEPADA BANGSA DAN
NEGARANYA.

MAKNA PATRIOTISME :
RELA BERKORBAN DEMI BANGSA DAN
NEGARA
Bertanyalah apa yang telah kau berikan kepada
negaramu bukan apa yang ingin kau minta dari
negara bangsamu
NASIONALISME INDONESIA

 Muncul sebagai reaksi atas kezaliman


kolonialisme.
Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum
terjajah melahirkan semangat solidaritas sebagai
satu komunitas yang harus bangkit dan hidup
menjadi bangsa merdeka.
 Semangat persatuan dalam perbedaan untuk
membangun masa depan Indonesia lebih baik.
Gerakan Awal Indonesia

 Budi utomo 1908 (Jawa Sentris dan Elitis)


 Sarekat Islam 1911 (Agamis dan Kongsi Dagang)
 Muhammadiyah 1912 (Pendidikan Agama)
 Indische Partij (politis dan indo sentris)
 Perhimpunan Indonesia 1922 (Bergerak di Belanda )
 NU 1926 (Syiar Agama)
 SUMPAH PEMUDA 1928 (Nasionalisme Utuh)
 KEMERDEKAAN 1945 PPKI UUD 1945
(Nasionalisme Utuh)
SEJARAH NASIONALISME
pertama

 Semangat rasa persatuan secara utuh di mulai sejak


1928
 (ikrar dari seluruh komponen anak bangsa yang
menyatakan diri bersatu dalam satu kesatuan)
 Pertama: kami poetra dan poetri Indonesia
mengakoe bertoempah darah satoe, tanah indonesia
 Kedua : kami poetra dan poetri Indonesia
mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
 Ketiga : kami poetra dan poetri Indonesia
mengakoe mendjoendjoeng bahasa persatoean,
bahasa Indonesia
Lanjutan…

 Itulah tonggak awal semangat nasionalisme


Indonesia dan meninggalkan nasionalisme
lokal/primordialisme dan etnosentrisme.
 Jong java, jong sumatranen bond, jong minahasa,
jong islamiten bond, jong bataks bond, jong celebes,
jong ambon
 Menyingkirkan kedudukan dominan demi persatuan
bangsa
 Bahasa melayu dinobatkan menjadi bahasa
Indonesia
Nasionalisme Jilid Dua

 1 Juni 1945 (BPUPKI) Soekarno merumuskan lima


dasar Pancasila
1. KEBANGSAAN (NASIONALISME)
2. KEMANUSIAAN (INTERNASIONALISME)
3. MUFAKAT (DEMOKRASI)
4. KESEJAHTERAAN SOSIAL
5. KETUHANAN YANG BERKEBUDAYAAN
 Persatuan menjadi pondasi utama dalam kehidupan
bangsa Indonesia
Lanjutan…

 Untuk menyatukan semua komponen bangsa


Soekarno memakai filsafat kemanusiaan Gandhi dan
San Min Chu I
 Pemikiran filosof barat Ernest Renan : nasionalisme
yang menonjolkan keinginan bersama untuk bersatu
 Otto Bauer : nasionalisme di bangun karena
pesamaan watak atau karakter
 Nasionalisme Indonesia: Nasionalisme yang melihat
bangsa sebagai suatu komunitas yang di ikat oleh
kewarganegaraan yang sama tanpa memandang
latar belakang etnis, ras, bahasa dan agama.
Akhirnya…

 Peristiwa kedua ini adalah penetapan lima sila


Pancasila sebagai dasar negara dalam Pembukaan
UUD 1945
 Kesepakatan itu memastikan bahwa Indonesia
menjadi milik seluruh rakyat Indonesia tanpa
membedakan aspek agama (mayoritas dan
minoritas)
 Persatuan bangsa Indonesia dari Sabang sampai
Merauke
PERSATUAN INDONESIA

 NASIONALISME SESUAI DENGAN AZAS


BHINEKA TUNGGAL IKA (bukan berdasarkan
chauvinisme dan etnosentrisme /primordialisme)
 MENGHILANGKAN PENONJOLAN KEKUATAN
ATAU KEKUASAAN, KETURUNAN DAN
PERBEDAAN WARNA KULIT
 MENUMBUHKAN RASA SENASIB DAN
SEPENANGGUNGAN
Next…

 NASIONALISME TETAP RELEVAN DAN TIDAK


PERNAH USANG
 “GIVE ME LIBERTY OR GIVE ME DEATH”
Tantangan Nasionalisme…

 Banyaknya konflik berlatar belakang suku, agama


dan antar golongan
 Semangat etnosentrisme atau primordialisme yang
berlebihan
akhirnya

 TERIMAKSIH
 MATURNUWUN
 MATURSUKSEMA

Anda mungkin juga menyukai