Anda di halaman 1dari 16

KONSEP SUPERVISI

MANAJEMEN KEPERAWATAN

AULIA TRI FIBRIANI


JOHANA FRANSISKA
DESY LYNA SARI
Latar Belakang
• Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi
beberapa perubahaan dalam aspek keperawatan yaitu: penataan
pendidikan tinggi keperawatan, pelayanan dan asuhan
keperawatan, pembinaan dan kehidupan keprofesian, dan penataan
lingkungan untuk perkembangan keperawatan.
• Perubahaan-perubahaan ini akan membawa dampak yang positif
seperti makin meningkatnya mutu pelayanan
kesehatan/keperawatan yang diselenggarakan, makin sesuainya
jenis dan keahlian tenaga kesehatan/keperawatan yang tersedia
dengan tuntutan masyarakat, bertambahnya kesempatan kerja bagi
tenaga kesehatan. Oleh karena alasan-alasan di atas maka
Pelayanan keperawatan harus dikelola secara profesional, karena
itu perlu adanya Manajemen Keperawatan.
DEFINISI
Supervisi merupakan bagian penggerak dalam fungsi
manajemen sebagai cara efeketif untuk mencapai tujuan di
suatu tatanan pelayanan keperawatan untuk mengelola
pelayanan keperawatan termasuk tenaga keperawatan
dibutuhkan kemampuan ilmu manajemen dari seorang
pimpinan perawatan.
TUJUAN
1. Memperhatikan anggota unit organisasi
disamping itu area kerja dan pekerjaan itu
sendiri.
2. Memperhatikan rencana, kegiatan dan evaluasi
dari pekerjaannya.
3. Meningkatkan kemampuan pekerjaan melalui
orientasi, latihan dan bimbingan individu sesuai
kebutuhannya serta mengarahkan kepada
kemampuan ketrampilan keperawatan.
4. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan
keperawatan.
5. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
6. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya
agar menyadari dan mengerti terhadap peran,
fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan.
7. Memberikan layanan kemampuan staf dan
pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
8. Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja
yang kondusif dan nyaman
FUNGSI SUPERVISI
• Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja.
• Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja.
• Menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah
direncanakan secara benar dan tepat.
• Mengatur dan mengorganisir proses pemberian
pelayanan keperawatan
• Mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong ke
arah peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
• Membantu (assisting), memberi support (supporting)
dan mengajak untuk diikut sertakan (sharing).
JENIS / MODEL SUPERVISI
1. Model konvensional
Model supervisi dilakukan melalui
inspeksi langsung untuk menemukan
masalah dan kesalahan dalam pemberian
asuahan keperawatan.
2. Model ilmiah
• Supervisi dilakukan dengan
pendekatan yang sudah
direncanakan sehingga tidak hanya
mencari kealahan atau masalah
saja.
3. Model Klinis
• Supervisi model klinis bertujuan
untuk membantu perawat
pelaksana dalam
mengembangkan profesionalisme
sehingga penampilan dan
kinerjanya dalam pemberian
asuahn keperawatan meningkat.
4. Model artistic
• Supervisi model artistic dilakukan
dengan pendekatan personal untuk
menciptakan rasa aman sehingga
supervisor dapat diterima oleh
perawat pelaksana yang
disupervisi.
Langkah – langkah
supervisi :

Supervisi Supervisi
langsung tidak langsung
1. Supervisi Langsung :
• Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang
sedang berlangsung.

Mengevaluasi

Mengobservasi

Memotivasi
Membimbing

Mengarahkan

Merencanakan
2. Supervisi Tidak Langsung
• Supervisi dilakukan melalui laporan tertulis,
seperti laporan pasien dan catatan asuhan
keperawatan dan dapat juga dilakukan
dengan menggunakan laporan lisan seperti
saat timbang terima dan ronde keperawatan.
• Pada supervisi tidak langsung dapat terjadi
kesenjangan fakta, karena supervisor tidak
melihat langsung kejadian dilapangan.
PELAKSANA SUPERVISI
1. Kepala ruangan
• Bertanggung jawab untuk melakukan supervisi pelayanan
keperawatan yang diberikan pada pasien di ruang
perawatan yang dipimpinnya.
2. Pengawas perawatan (supervisor)
• Ruang perawatan dan unit pelayanan yang berada di
bawah unit pelaksana fungisional (UPF) mempunyai
pengawas yang bertanggung jawab mengawasi jalannya
pelayanan keperawatan.
3. Kepala bidang keperawatan
• Sebagai top manager dalam keperawatan, kepala bidang
keperawatan, kepala bidang keperawatan bertanggung
jawab melakukan supervisi baik secara langsung atau
tidak langsung melalui para pengawas keperawatan.
KESIMPULAN
Supervisi dilakukan untuk mencapai tujuan
keperawatan dan menciptakan kepuasan bagi
seluruh pihak yang terlibat (manager
keperawatan, staf dan pelaksana keperawatan,
pasien dan keluarganya), dan bermuara akhir
pada kreasi kualitas atau mutu pelayanan
keperawatan. Supervisi tidak dilakukan untuk
mencari kesalahan dan penyimpangan,
namun untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap, dan perilaku yang lebih baik bagi
perawatan, pasien dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai