Anda di halaman 1dari 11

1.

POSTULAT KESEJAJARAN EUCLID

 Euclides, seorang ahli logika, masih mendasarkan pada gambar geometri dalam
pembuktiannya.
 Geometri Euclides adalah satu-satunya teori ruang yang mungkin dan betul-betul
menggambarkan dunia fisik. Tidak terpikir oleh mereka bahwa gambar geometri mungkin
dapat menyesatkan mereka. Tetapi
 Kedudukan geometri Euclides yang mutlak dan unik ini dibantah pada awal abad 19 oleh
penemu geometri non-Euclides, para ahli matematika seolah terguncang.
 Revolusi dalam matematika telah terjadi, yang dapat disamakan dengan revolusi
Copernicus dalam ilmu astronomi atau revolusi Darwin dalam biologi.
 Kegagalan dalam setiap usaha untuk membuktikan postulat kesejajaran membawa pada
suatu kenyataan bahwa postulat kesejajaran tidak pasti, teori Euclides tidak keramat, dan
teori geometri yang lain (non Euclides) mungkin benar.

1.1. STRUKTUR GEOMETRI BIDANG EUCLID

Postulat kesejajaran Euclid yang merupakan salah satu dari kalimat tunggal yang paling
penting dalam sejarah perdebatan para cendikiawan, dapat dinyatakan sebagai berikut:

Postulat Kesejajaran Euclides

Jika dua garis dipotong oleh sebuah garis transversal sedemikian hingga membuat

jumlah sudut dalam sepihak kurang dari 1800, maka kedua garis itu berpotongan

𝑔


pada pihak yang jumlah sudut
1
dalam sepihaknya kurang dari 1800

� 1

Garis � memotong garis 𝑔 dan � sedemikian hingga  �1 +  �1 ˂


𝑔
1800 . Jika garis 𝑔 dan � diperpanjang maka kedua garis itu berpotongan


1


dipihak 1 kedua sudut dalam sepihak kurang dari 180 .
tempat 0
Pentingnya sejarah postulat kesejajaran didasarkan pada peran pentingnya dalam teori
geometri Euclides. Agar peran tersebut jelas, perlu diuji strukturnya. Oleh karena itu, kita mulai
dengan sketsa teori bidang Euclides. Kita mulai dengan mendaftar sejumlah asumsi atau postulat
geometri Euclides, yakni:

I. Barang-barang yang sama dengan sesuatu barang, satu sama lain adalah sama.
(jika a = c dan b = c , maka a = b)

II. Jika barang sama ditambah dengan barang yang sama, jumlahnya sama.
(jika a = b dan c = d , maka a + c = b + d)

III. Jika barang sama dikurangi dengan barang yang sama, selisihnya sama.
(jika a = b dan c = d , maka a – c = b – d)

IV. Keseluruhan lebih besar dari bagiannya.

V. Bentuk geometri dapat dipindah tanpa mengubah ukuran dan bentuknya.

VI. Setiap sudut mempunyai garis bagi.


(garis bagi: garis yang membagi dua sudut sama besar pada segitiga)

VII. Setiap segmen mempunyai satu dan hanya satu titik tengah.
̅�̅ membagi dua hanya di �, � adalah titik tengah ��)
(�

� � �

VIII. Dua buah titik terletak pada satu dan hanya satu garis.
(melalui dua buah titik yaitu titik � dan titik � dapat dibuat tepat satu garis, yaitu garis
�)

� � �

IX. Sebuah segmen dapat diperpanjang sehingga sama dengan segmen tertentu.
̅�̅ dapat diperpanjang menjadi ��, �� = ��)
(�

� � �

X. Sebuah lingkaran dapat digambar jika diketahui pusat dan jari-jarinya.

O = titik pusat
OA = jari-jari
� �
XI. Semua sudut siku-siku besarnya sama
� �  ��
�  ��� =  ��� = 
��� =

��� � O �

Dari postulat-postulat di atas dapat disimpulkan sejumlah teorema dasar, di antaranya :

1. Sudut-sudut yang bertolak belakang besarnya sama.


Bukti :
 Lukis garis 𝑔 dan � saling tegak lurus
  P =  Q (Postulat 11: Semua sudut siku-siku besarnya sama)
 P dan Q dua sudut bertolak belakang, jadi sudut bertolak belakang sama besar
(terbukti)

� P

2. Sifat-sifat kongruensi segitiga (ss-sd-ss, sd-ss-sd, ss-ss-ss)


Bukti : Sifat kongruensi segitiga (ss-sd-ss)
 Lukis ΔABC dan ΔPQR sehingga A= P, B = Q dan AB = PQ
 Pindahkan Δ ABC pada Δ PQR sehingga
A berimpit dengan P,
B berimpit dengan Q dan
AB berimpit pada PQ
 Maka C berimpit pada R dan C = R ( Postulat 5: Bentuk geometri dapat dipindah tanpa
mengubah ukuran dan bentuknya)

C R

x x

A 0 B Q 0 P
3. Teorema tentang kesamaan sudut-sudut alas segitiga samakaki dan konversnya.
C

A B

Bukti :
Diketahui ∆ABC, AC = BC
Akan dibuktikan  BAC =  ABC.
Pandang ACB dan BCA sebagai segitiga dengan titik sudut A, C, B bersesuaian dengan
titik sudut B, C, A, maka:
AC = BC, BC = AC,  ACB =  BCA

Sehingga unsur-unsur AC, BC,  ACB dari ∆ACB adalah sama dengan unsur-unsur yang
Jadi,  BAC =  ABC (unsur-unsur yang bersesuaian dari segitiga yang kongruen adalah
sama)

4. Adanya satu garis yang tegak lurus pada suatu garis melalui satu titik pada garis tersebut.
bersesuaian dengan BC, AC,  BCA dari ∆BCA

Karena itu ∆ACB ≅ ∆BCA (ss-sd-ss)

5. Adanya garis tegak lurus pada garis tertentu melalui titik di luar garis tersebut.

6. Pembuatan sudut yang sama dengan sudut tertentu pada titik tertentu dengan menetapkan
titik sudut dan sisinya.
7. Pembuatan segitiga yang kongruen dengan segitiga tertentu dengan menetapkan sisi yang
sama dengan sisi dari segitiga tertentu tersebut.
(∆ABC dan ∆DEF disebut kongruen)

C F

B E

A D

Jika pada ∆ABC dan ∆DEF


AB = DE
AC = DF
BC = EF

Sekarang kita dapat membuktikan teorema sudut luar, sebagai kunci pengembangan
selanjutnya.

Teorema 1 (Teorema sudut luar):

Sudut luar suatu segitiga lebih besar daripada sudut dalam yang tidak bersisian
dengan sudut luar tersebut.

Bukti:
 Misalkan diketahui ∆ABC dan D pada perpanjangan �̅�̅ melalui C
Pertama, kita tunjukkan bahwa sudut luar ∆ACD >  A.
Misalkan E titik tengah ̅�̅�̅ ……. (Proposisi 10: Garis lurus terbatas dapat dibagi
menjadi dua bagian yang sama panjang),
dan �̅�̅ diperpanjang melalui E sedemikian hingga BE = EF ……. (Postulat 2: Ruas
garis dapat
diperpanjang
secara kontinu
menjadi garis
lurus)
Maka AE = EC,
BE = EF, dan
 AEB =  CEF (sudut bertolak belakang besarnya sama).
Jadi ∆AEB ≅ ∆CEF (ss – sd – ss) ……. (Proposisi 4: Jika dua buah segitiga
memiliki dua sisi bersesuaian yang
panjangnya sama dan sudut-sudut yang
dibentuk oleh kedua sisi tersebut besarnya
juga sama, maka panjang sisi dan besar
sudut yang bersesuaian lainnya juga sama)
dan
 BAE =  FCE (sudut yang bersesuaian pada segitiga yang kongruen adalah
sama).
Karena  ACD >  FCE ……. (Aksioma 5: keseluruhan lebih besar dari
bagiannya),
kita dapat menyimpulkan  ACD >  BAE =  A.

 Untuk menunjukkan bahwa  ACD >  B, perpanjang AC melalui C ke H,


sehingga membentuk  BCH.
Selanjutnya tunjukkan  BCH >  B
Misalkan M titik tengah �̅�̅ ……. (Proposisi 10: Garis lurus terbatas dapat dibagi
menjadi dua bagian yang sama panjang),
dan �̅𝑀̅ diperpanjang melalui M sedemikian hingga AM = MN……. (Postulat 2:
Ruas
garis dapat
diperpanjang
secara kontinu
menjadi garis
lurus)
Maka BM = MC,
AM = MN, dan
 AMB =  CMN (sudut bertolak belakang besarnya sama).
Jadi ∆AMB ≅ ∆CMN (ss – sd – ss) ……. (Proposisi 4: Jika dua buah segitiga
memiliki dua sisi bersesuaian yang
panjangnya sama dan sudut-sudut yang
dibentuk oleh kedua sisi tersebut besarnya
juga sama, maka panjang sisi dan besar
sudut yang bersesuaian lainnya juga sama)
dan
 ABM =  NCM (sudut yang bersesuaian pada segitiga yang kongruen adalah
sama).
Karena  MCH >  MCN ……. (Aksioma 5: keseluruhan lebih besar dari
bagiannya),
 BCH >  ABC
perhatikan bahwa  BCH =  ACD (sudut bertolak belakang besarnya sama)
kita dapat menyimpulkan  ACD >  ABM =  B.
Terbukti.
A

C D
B M

N H
Teorema 2:

Jika dua garis dipotong oleh sebuah garis transversal sedemikian hingga
membentuk sepasang sudut dalam berseberangan yang yang sama,
maka kedua garis tersebut sejajar.

Bukti:
Ingat bahwa dua garis sebidang dikatakan sejajar jika keduanya tidak bertemu
(berpotongan).
Misalkan sebuah garis transversal memotong dua garis k dan m di titik A dan B dan
membentuk sepasang sudut dalam berseberangan  1 dan  2 yang sama.

Andaikan k dan m tidak sejajar.


A

B �

Maka keduanya berpotongan di titik C, dan membentuk ∆ABC. Titik C terletak di sebelah
kiri AB atau di sebelah kanannya.
Dalam hal ini sudut luar ∆ABC sama dengan sudut dalam yang tidak bersisian dengannya
(  1 =  2). Hal ini kontradiksi dengan Teorema 1.

Teorema 1:
Sudut luar suatu segitiga lebih besar daripada sudut dalam yang tidak bersisian
dengan sudut luar tersebut.

Jadi pengandaian salah, yang benar k dan m sejajar.

Akibat 1 teorema 2 :

Dua garis yang tegak lurus pada garis yang sama adalah sejajar

Akibat 2 teorema 2 :

Hanya ada satu garis tegak lurus pada garis tertentu yang melalui
satu titik di luar garis tersebut.
Akibat 3 teorema 2 :

Jika titik P tidak ada garis k, maka ada sedikitnya satu garis lurus
yang melalui P yang sejajar k.

Bukti:
Dari P ditarik garis tegak lurus k dengan titik kakinya Q, kemudian buat garis m yang
melalui P dan tegak lurus �̅�.̅
Maka m sejajar dengan k (sesuai dengan Akibat 1 Teorema 2: Dua garis yang tegak lurus
pada garis yang sama adalah sejajar )

Teorema 3:

Jumlah dua sudut segitiga kurang dari 1800

Gambar 1.4

Bukti:
Misalkan diketahui ∆ABC.
Akan kita tunjukkan bahwa  A +  B < 1800 .
Perpanjang �̅�̅ melalui B ke D. Maka  ABD adalah sudut luar  ABC.

Menurut Teorema 1 :  ABD >  A


Tetapi
 ABD = 1800 -  B
Dengan demikian berarti :
1800 -  B >  A
atau
1800 >  A +  B
Jadi :  A +  B < 1800 (teorema terbukti)
1.2. PENGGANTI POSTULAT KESEJAJARAN EUCLID

Berdasarkan permulaan perkembangan geometri bidang Euclid, postulat kesejajaran tidak


digunakan. Perkembangan selanjutnya, ternyata membutuhkan postulat tersebut. Tetapi, pada
buku-buku teks sekarang, postulat kesejajaran Euclides biasanya digantu dengan pernyataan yang
disebut postulat Playfair, yakni:

Postulat Playfair
Hanya ada satu garis yang sejajar dengan garis yang diketahui
yang melalui sebuah titik di luar garis yang diketahui

Hubungan antara Postulat Playfair dengan Postulat Kesejajaran Euclid:


 Keduanya tidak sama, karena Postulat Playfair membahas tentang kesejajaran garis dan
postulat kesejajaran Euclides tentang garis-garis yang berpotongan.
 Postulat ke lima dan postulat Postulat Playfair. keduanya mempunyai peran yang sama
dalam perkembangan geometri.
 Kedua postulat tersebut ekivalen secara logis atau hanya ekivalen. Ini berarti, jika
postulat Playfair diambil sebagai postulat (bersama dengan semua postulat Euclides
kecuali postulat kesejajaran Euclides), maka postulat kesejajaran Euclides dapat
disimpulkan sebagai teorema; dan sebaliknya, jika postulat kesejajaran Euclides diambil
sebagai postulat (bersama dengan semua postulat Euclides kecuali postulat kesejajaran
Euclides), maka postulat Playfair dapat disimpulan sebagai teorema.

1.3. EKIVALENSI POSTULAT KESEJAJARAN EUCLID

Sekarang kita akan membuktikan ekivalensi postulat kesejajaran Euclides dengan postulat
Playfair.

Pertama,
 Kita asumsikan postulat kesejajaran Euclides dan kita simpulkan menjadi postulat Playfair.
 Jika diketahui garis k dan titik P di luar k (Gambar 1.5) Akan kita tunjukkan hanya ada satu
garis yang melalui P sejajar k.
 Kita tahu bahwa ada garis yang melalui P dan sejajar k, dan kita tahu bagaimana cara
membuatnya (lihat Akibat 3 Teorema 2: Jika titik P tidak ada garis k, maka ada sedikitnya
satu garis lurus yang melalui P yang sejajar k.

Dari P ditarik garis tegak lurus k dengan titik kaki di Q,


dan melalui P dibuat garis m tegak lurus .
Maka m // k.
 Sekarang, misalkan n sebarang garis yang melalui P, dan n ≠ m. akan tunjukkan n
memotong k. misalkan  1 dan  2 adalah sudut-sudut yang dibentuk oleh garis n dan PQ.
Maka  1 bukan sudut siku-siku, karena jika  1 siku-siku maka n dan m berhimpit, hal ini
kontradiksi dengan asumsi.
Jadi  1 atau  2 adalah sudut lancip.

Gambar 1.5

Kesimpulan
Garis k dan n dipotong oleh garis transversal PQ sehingga membentuk sudut lancip  1
dan sebuah sudut siku-siku, yang keduanya merupakan sudut dalam sepihak dari garis
transversal. Karena jumlah kedua sudut ini kurang dari 1800 , sesuai dengan postulat
kesejajaran Euclides, kedua garis n dan k akan berpotongan. Jadi m adalah satu-satunya
garis yang melalui P sejajar k, yang berarti kita dapat menyimpulkan postulat Playfair
dari postulat kesejajaran Euclides.

Kedua,
 Kita asumsikan postulat Playfair, dan kita simpulkan menjadi postulat kesejajaran Euclides.

 Misalkan garis k dan garis m dipotong oleh sebuah garis transversal di Q dan P dan
membentuk sepasang sudut dalam sepihak  1 dan  2 yang jumlahnya kurang dari 1800 .
Jadi :
 1 +  2 < 180 0…………… (1)
Misalkan  3 adalah suplemen dari  1 (lihat Gambar 1.6),
Maka :
 1 +  3 = 1800 ……..……(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh :
 2 <  3 ………..……..…..(3)

 Pada titik P, buatlah  QPR yang sama dan berseberangan dalam dengan  3.
Maka  2 <  QPR, jadi �̅�̅ tidak berimpit dengan garis m (berbeda dengan m).
Menurut Teorema 2: Jika dua garis dipotong oleh sebuah garis transversal sedemikian
hingga membentuk sepasang sudut dalam berseberangan yang yang
sama, maka kedua garis tersebut sejajar.
yakni � ̅�̅ // k.
Sesuai dengan Postulat Playfair: (Hanya ada satu garis yang sejajar dengan garis yang
diketahui yang melalui sebuah titik di luar garis yang diketahui)
Maka m tidak sejajar dengan k ; oleh karena itu m dan k berpotongan.

 Misalkan m dan k berpotongan pada pihak yang berlawanan dengan �̅�̅ dari  1 dan  2,
misalkan di titik E.

Maka  2 adalah sudut luar ∆PQE; oleh karena itu  2 <  3, kontradiksi dengan (3).

Akibatnya permisalan salah, jadi � dan � berpotongan pada pihak PQ yang memuat  1

dan  2.
Jadi postulat kesejajaran Euclides dapat diperoleh dari postulat Playfair, yang berarti kedua
postulat ekivalen.

Anda mungkin juga menyukai