Euclides, seorang ahli logika, masih mendasarkan pada gambar geometri dalam
pembuktiannya.
Geometri Euclides adalah satu-satunya teori ruang yang mungkin dan betul-betul
menggambarkan dunia fisik. Tidak terpikir oleh mereka bahwa gambar geometri mungkin
dapat menyesatkan mereka. Tetapi
Kedudukan geometri Euclides yang mutlak dan unik ini dibantah pada awal abad 19 oleh
penemu geometri non-Euclides, para ahli matematika seolah terguncang.
Revolusi dalam matematika telah terjadi, yang dapat disamakan dengan revolusi
Copernicus dalam ilmu astronomi atau revolusi Darwin dalam biologi.
Kegagalan dalam setiap usaha untuk membuktikan postulat kesejajaran membawa pada
suatu kenyataan bahwa postulat kesejajaran tidak pasti, teori Euclides tidak keramat, dan
teori geometri yang lain (non Euclides) mungkin benar.
Postulat kesejajaran Euclid yang merupakan salah satu dari kalimat tunggal yang paling
penting dalam sejarah perdebatan para cendikiawan, dapat dinyatakan sebagai berikut:
Jika dua garis dipotong oleh sebuah garis transversal sedemikian hingga membuat
jumlah sudut dalam sepihak kurang dari 1800, maka kedua garis itu berpotongan
�
𝑔
�
pada pihak yang jumlah sudut
1
dalam sepihaknya kurang dari 1800
�
� 1
�
𝑔
1800 . Jika garis 𝑔 dan � diperpanjang maka kedua garis itu berpotongan
�
1
�
�
dipihak 1 kedua sudut dalam sepihak kurang dari 180 .
tempat 0
Pentingnya sejarah postulat kesejajaran didasarkan pada peran pentingnya dalam teori
geometri Euclides. Agar peran tersebut jelas, perlu diuji strukturnya. Oleh karena itu, kita mulai
dengan sketsa teori bidang Euclides. Kita mulai dengan mendaftar sejumlah asumsi atau postulat
geometri Euclides, yakni:
I. Barang-barang yang sama dengan sesuatu barang, satu sama lain adalah sama.
(jika a = c dan b = c , maka a = b)
II. Jika barang sama ditambah dengan barang yang sama, jumlahnya sama.
(jika a = b dan c = d , maka a + c = b + d)
III. Jika barang sama dikurangi dengan barang yang sama, selisihnya sama.
(jika a = b dan c = d , maka a – c = b – d)
VII. Setiap segmen mempunyai satu dan hanya satu titik tengah.
̅�̅ membagi dua hanya di �, � adalah titik tengah ��)
(�
� � �
VIII. Dua buah titik terletak pada satu dan hanya satu garis.
(melalui dua buah titik yaitu titik � dan titik � dapat dibuat tepat satu garis, yaitu garis
�)
� � �
IX. Sebuah segmen dapat diperpanjang sehingga sama dengan segmen tertentu.
̅�̅ dapat diperpanjang menjadi ��, �� = ��)
(�
� � �
O = titik pusat
OA = jari-jari
� �
XI. Semua sudut siku-siku besarnya sama
� � ��
� ��� = ��� =
��� =
��� � O �
� P
C R
x x
A 0 B Q 0 P
3. Teorema tentang kesamaan sudut-sudut alas segitiga samakaki dan konversnya.
C
A B
Bukti :
Diketahui ∆ABC, AC = BC
Akan dibuktikan BAC = ABC.
Pandang ACB dan BCA sebagai segitiga dengan titik sudut A, C, B bersesuaian dengan
titik sudut B, C, A, maka:
AC = BC, BC = AC, ACB = BCA
Sehingga unsur-unsur AC, BC, ACB dari ∆ACB adalah sama dengan unsur-unsur yang
Jadi, BAC = ABC (unsur-unsur yang bersesuaian dari segitiga yang kongruen adalah
sama)
4. Adanya satu garis yang tegak lurus pada suatu garis melalui satu titik pada garis tersebut.
bersesuaian dengan BC, AC, BCA dari ∆BCA
5. Adanya garis tegak lurus pada garis tertentu melalui titik di luar garis tersebut.
6. Pembuatan sudut yang sama dengan sudut tertentu pada titik tertentu dengan menetapkan
titik sudut dan sisinya.
7. Pembuatan segitiga yang kongruen dengan segitiga tertentu dengan menetapkan sisi yang
sama dengan sisi dari segitiga tertentu tersebut.
(∆ABC dan ∆DEF disebut kongruen)
C F
B E
A D
Sekarang kita dapat membuktikan teorema sudut luar, sebagai kunci pengembangan
selanjutnya.
Sudut luar suatu segitiga lebih besar daripada sudut dalam yang tidak bersisian
dengan sudut luar tersebut.
Bukti:
Misalkan diketahui ∆ABC dan D pada perpanjangan �̅�̅ melalui C
Pertama, kita tunjukkan bahwa sudut luar ∆ACD > A.
Misalkan E titik tengah ̅�̅�̅ ……. (Proposisi 10: Garis lurus terbatas dapat dibagi
menjadi dua bagian yang sama panjang),
dan �̅�̅ diperpanjang melalui E sedemikian hingga BE = EF ……. (Postulat 2: Ruas
garis dapat
diperpanjang
secara kontinu
menjadi garis
lurus)
Maka AE = EC,
BE = EF, dan
AEB = CEF (sudut bertolak belakang besarnya sama).
Jadi ∆AEB ≅ ∆CEF (ss – sd – ss) ……. (Proposisi 4: Jika dua buah segitiga
memiliki dua sisi bersesuaian yang
panjangnya sama dan sudut-sudut yang
dibentuk oleh kedua sisi tersebut besarnya
juga sama, maka panjang sisi dan besar
sudut yang bersesuaian lainnya juga sama)
dan
BAE = FCE (sudut yang bersesuaian pada segitiga yang kongruen adalah
sama).
Karena ACD > FCE ……. (Aksioma 5: keseluruhan lebih besar dari
bagiannya),
kita dapat menyimpulkan ACD > BAE = A.
C D
B M
N H
Teorema 2:
Jika dua garis dipotong oleh sebuah garis transversal sedemikian hingga
membentuk sepasang sudut dalam berseberangan yang yang sama,
maka kedua garis tersebut sejajar.
Bukti:
Ingat bahwa dua garis sebidang dikatakan sejajar jika keduanya tidak bertemu
(berpotongan).
Misalkan sebuah garis transversal memotong dua garis k dan m di titik A dan B dan
membentuk sepasang sudut dalam berseberangan 1 dan 2 yang sama.
�
A
B �
Maka keduanya berpotongan di titik C, dan membentuk ∆ABC. Titik C terletak di sebelah
kiri AB atau di sebelah kanannya.
Dalam hal ini sudut luar ∆ABC sama dengan sudut dalam yang tidak bersisian dengannya
( 1 = 2). Hal ini kontradiksi dengan Teorema 1.
Teorema 1:
Sudut luar suatu segitiga lebih besar daripada sudut dalam yang tidak bersisian
dengan sudut luar tersebut.
Akibat 1 teorema 2 :
Dua garis yang tegak lurus pada garis yang sama adalah sejajar
Akibat 2 teorema 2 :
Hanya ada satu garis tegak lurus pada garis tertentu yang melalui
satu titik di luar garis tersebut.
Akibat 3 teorema 2 :
Jika titik P tidak ada garis k, maka ada sedikitnya satu garis lurus
yang melalui P yang sejajar k.
Bukti:
Dari P ditarik garis tegak lurus k dengan titik kakinya Q, kemudian buat garis m yang
melalui P dan tegak lurus �̅�.̅
Maka m sejajar dengan k (sesuai dengan Akibat 1 Teorema 2: Dua garis yang tegak lurus
pada garis yang sama adalah sejajar )
Teorema 3:
Gambar 1.4
Bukti:
Misalkan diketahui ∆ABC.
Akan kita tunjukkan bahwa A + B < 1800 .
Perpanjang �̅�̅ melalui B ke D. Maka ABD adalah sudut luar ABC.
Postulat Playfair
Hanya ada satu garis yang sejajar dengan garis yang diketahui
yang melalui sebuah titik di luar garis yang diketahui
Sekarang kita akan membuktikan ekivalensi postulat kesejajaran Euclides dengan postulat
Playfair.
Pertama,
Kita asumsikan postulat kesejajaran Euclides dan kita simpulkan menjadi postulat Playfair.
Jika diketahui garis k dan titik P di luar k (Gambar 1.5) Akan kita tunjukkan hanya ada satu
garis yang melalui P sejajar k.
Kita tahu bahwa ada garis yang melalui P dan sejajar k, dan kita tahu bagaimana cara
membuatnya (lihat Akibat 3 Teorema 2: Jika titik P tidak ada garis k, maka ada sedikitnya
satu garis lurus yang melalui P yang sejajar k.
Gambar 1.5
Kesimpulan
Garis k dan n dipotong oleh garis transversal PQ sehingga membentuk sudut lancip 1
dan sebuah sudut siku-siku, yang keduanya merupakan sudut dalam sepihak dari garis
transversal. Karena jumlah kedua sudut ini kurang dari 1800 , sesuai dengan postulat
kesejajaran Euclides, kedua garis n dan k akan berpotongan. Jadi m adalah satu-satunya
garis yang melalui P sejajar k, yang berarti kita dapat menyimpulkan postulat Playfair
dari postulat kesejajaran Euclides.
Kedua,
Kita asumsikan postulat Playfair, dan kita simpulkan menjadi postulat kesejajaran Euclides.
Misalkan garis k dan garis m dipotong oleh sebuah garis transversal di Q dan P dan
membentuk sepasang sudut dalam sepihak 1 dan 2 yang jumlahnya kurang dari 1800 .
Jadi :
1 + 2 < 180 0…………… (1)
Misalkan 3 adalah suplemen dari 1 (lihat Gambar 1.6),
Maka :
1 + 3 = 1800 ……..……(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh :
2 < 3 ………..……..…..(3)
Pada titik P, buatlah QPR yang sama dan berseberangan dalam dengan 3.
Maka 2 < QPR, jadi �̅�̅ tidak berimpit dengan garis m (berbeda dengan m).
Menurut Teorema 2: Jika dua garis dipotong oleh sebuah garis transversal sedemikian
hingga membentuk sepasang sudut dalam berseberangan yang yang
sama, maka kedua garis tersebut sejajar.
yakni � ̅�̅ // k.
Sesuai dengan Postulat Playfair: (Hanya ada satu garis yang sejajar dengan garis yang
diketahui yang melalui sebuah titik di luar garis yang diketahui)
Maka m tidak sejajar dengan k ; oleh karena itu m dan k berpotongan.
Misalkan m dan k berpotongan pada pihak yang berlawanan dengan �̅�̅ dari 1 dan 2,
misalkan di titik E.
Maka 2 adalah sudut luar ∆PQE; oleh karena itu 2 < 3, kontradiksi dengan (3).
Akibatnya permisalan salah, jadi � dan � berpotongan pada pihak PQ yang memuat 1
dan 2.
Jadi postulat kesejajaran Euclides dapat diperoleh dari postulat Playfair, yang berarti kedua
postulat ekivalen.