Anda di halaman 1dari 22

STUDY DESIGN SUMMARY

CONTROL GROUP

YES NO

EXPOSURE DETERMINED CASE SERIES


BY INSVESTIGATOR OR CASE REPORT

YES NO

EXPERIMENTAL OBSERVATIONAL
STUDY STUDY
OBSERVATIONAL
EXPERIMENTAL
STUDY
STUDY (NO RANDOMIZATION)

ASSIGNMENT OF
INDIVIDUALS TO GROUPS
BY INVESTIGATOR

YES NO

CLINICAL COMMUNITY MOVEMENT IN


TRIAL TRIAL TIME
(RANDOMIZATION)

NONE BACKWARD FORWARD FORWARD


(BEGINNING IN PRESENT) (BEGINNING IN PAST)

CROSS CASE COHORT NON CURRENT


SECTIONAL CONTROL STUDY COHORT
STUDY STUDY STUDY
(STUDY (STUDY
SEKAT KASUS
SILANG) KELOLA)

Sori Muda Sarumpaet


STRENGHT METHOD

STRONGEST RANDOMIZED
CLINICAL
TRIAL

COHORT STUDY
CASE CONTROL STUDY
(CROSS SECTIONAL)
CASE SERIES
(CASE REPORT)

WEAKEST

Sori Muda Sarumpaet


Studi Kasus Kelola (Case control study)
• Studi dimulai dengan mengidentifikasi kelompok
dengan penyakit atau efek tertentu (kasus) dan
kelompok tanpa efek (kontrol), untuk mencari faktor
pemapar.
• Dipergunakan untuk mencari seberapa besar
pengaruh faktor resiko terhadap terjadinya effek
(penyakit) yaitu cause effect relationship.
• Misalnya:
 Pengaruh perilaku seksual terhadap Kanker serviks
 Pengaruh vaksinasi BCG terhadap tuberkulosis anak
 Pengaruh kebiasaan merokok terhadap CHD
(Coronary Heart Disease)
APAKAH ADA PENELITIAN
DITELUSUR RETROSPEKTIF
FAKTOR RISIKO MULAI DISINI

A YA
KASUS
(SEBYEK DENGAN
PENYAKIT)
B TIDAK

C YA
KONTROL (SUBYEK
TANPA PENYAKIT)
D TIDAK
STUDY DESIGN
Pertama, tentukan
Kasus Kontrol
Kemudian, Terpapar a b
cari
pemapar Tidak c d
pada terpapar
waktu
yang lalu Total a+c b+d

Proporsi yang a/a+c b/b+d


terpapar
Analisis

Sakit Tidak Sakit

Terpapar a b

Tidak c d
Terpapar
Total a+c b+d

ODDS RATIO = a/a+b = a/b = ad


(OR) c/c+d c/d bc
Ukuran
• ODDS Rasio

AD
• OR=
BC
A= kasus yang terpapar
B= kontrol yang terpapar
C= kasus yang tidak terpapar
D= kontrol yang tidak terpapar
Contoh: Data simulasi

CHD Tidak CHD


Merokok 112 176
Tidak Merokok 88 224
Total 200 400
% Merokok 56.0 44.0
Contoh: Data simulasi

CHD Tidak CHD

Merokok 112 (56%) 176 (44%)


Tidak Merokok 88 (44%) 224 (56%)
Total 200 (100%) 400 (100%)
OR = 1,61 (112 x 224 : 176 x 88), 95% CI: 1,20 – 2,81  p< 0,05

Artinya: Penderita CHD 1,61 kali perkiraan kemungkinannya


mempunyai kebiasaan merokok dibanding dengan yang tidak menderita
CHD.
Population Attribute Risk (PAR)
 Hasil penelitian kasus kontrol dapat dipergunakan
untuk menentukan seberapa besar proporsi kasus
dalam populasi akan dapat dicegah bila faktor risiko itu
dapat dihilangkan
 Rumus untuk menghitung PAR adalah :

p(r-1)
PAR = ------------- X 100 %
p(r-1) +1
Keterangan :
p = Proporsi dari populasi kontrol yang terpapar [B/(B+D) dalam tabel 2x2].
r = Odss Rasio sebelumnya (berdasarkan hasil penelitan).

PAR = 176/400 ( 1,61-1): 176/400 (1,61-1) + 1


= 0,2684: 1,2684
= 21, 16 %  Kejadian CHD bisa dikurangi sebesar 21,16 % bila
kebiasaan merokok dihilangkan.
Pemilihan Kasus

• Sumber Kasus:
- Pasien rumah sakit
- Pasien di praktek/klinik
- Rekam medik
- Populasi umum

• Hindari Bias
- Tetapkan kriteria Eksklusi dan Inklusi
- Sampel Representatif
Pemilihan Kasus

• Pasien Rumahsakit
- Pasien yang datang berobat
- Lebih mudah & Biaya lebih murah
• Populasi umum
- Sampel dirandom dari populasi
- Data seluruh penderita harus tersedia
- Didapat rate dari penyakit
- Lebih mahal dan biaya logistik besar
Pemilihan Kasus

Kasus Insidens vs Kasus Prevalens


• Kasus Insidens:
- Riwayat alamiah penyakit singkat (Akut)
- Jumlah kasus sedikit
• Kasus Prevalens:
- Riwayat alamiah penyakit lama (Kronis)
- Jumlah kasus banyak
Pemilihan Kontrol

Kontrol:
- Harus dapat dibandingkan dengan kasus
- Kriteria kontrol dan kasus harus sama
• Sumber:
- Pasien Rumahsakit
- Diluar rumahsakit
- Kontrol dari tetangga
- Kontrol khusus
Pemilihan Kontrol

Kontrol pasien rumahsakit:


• Mudah, Tidak mahal
• Perhatian terhadap pemapar/Exposure
lebih besar
• Mempunyai kesamaan dalam berbagai
faktor yang tidak terjangkau
• Bias: tidak menggambarkan pemaparan
seperti pada populasi umum
Pemilihan Kontrol

Pasien di luar rumahsakit:


• Waktu lama dan lebih mahal
• List/data selalu tidak tersedia
• Recall bias
• Motivasi kurang
Masalah dalam kontrol

Matching:
• Proses dalam pemilihan kontrol sehingga
mereka sama dengan kasus dalam karakteristik
tetentu
- Group matching
- Individual matching
• Problems: karakteristik yang sudah dimatching
tidak dapat diteliti !
Analysis

• Estimasi RELATIVE RISK dengan


menghitung ODDS RATIO
• Membandingkan kasus dan kontrol
berdasarkan evaluasi pemapar (etiologi
potensial)
Keuntungan
• Cepat, tidak mahal
• Cocok untuk penyakit dengan riwayat
alamiah lama (Kronis)
• Evaluasi terhadap penyakit yang jarang
• Mengamati banyak pemapar untuk satu
penyakit.
Limitations
• Tidak efisien untuk pemapar yang jarang
• Tidak dapat menghitung insidens secara
langsung kecuali untuk population based
• Temporal relationship tidak pasti
• Selection and recall bias lebih besar
• Desain kasus kontrol berada dibawah desain
eksperimental dan studi kohort, akan tetapi lebih
kuat daripada studi cross sectional.

Anda mungkin juga menyukai