Gen lain yang ada dan juga penting dalam replikasi virus, yaitu:
rev, nef, vif, vpu, dan vpr.
Secara sederhana sel HIV terdiri dari:
Inti - RNA dan enzim transkriptase reversi (polimerasi), protease, dan
integrase.
Kapsid - antigen P24
Sampul - antigen P17 dan tonjolan glikoprotein (GP120 dan GP41).
SIKLUS HIDUP HIV
Ada 2 tipe HIV yang dapat menyebabkan AIDS yaitu HIV-1 dan
HIV-2.
3) Manifestasi Neurologis
Sekitar 10% kasus AIDS nenunjukkan manifestasi neurologis
yang biasanya timbul pada fase akhir penyakit. Kelainan syaraf
yang umum adalah ensefalitis, meningitis, demensia, mielopati
dan neuropari perifer.
TINGKAT KLINIK PENYAKIT INFEKSI HIV
Partikel virus yang terinfeksi akan terbentuk pada saat sel limfosit
T teraktivasi. Aktivasi sel T CD4+ yang telah terinfeksi HIV akan
mengakibatkan aktivasi provirus juga. Karena protein virus
dibentuk dalam sel hospes, maka membran plasma sel hospes
akan disisipi oleh glikoprotein virus yaitu GP41 dan GP120.
Fase perjalanan infeksi HIV dapat dibagi dalam 3 fase, yaitu :
Infeksi akut
Pada fase ini terjadi interaksi antara GP120 virus dengan reseptor CD4+
yang terdapat pada sel limfosit T pada awal infeksi, interaksi ini
menyebabkan terjadinya ikatan dengan reseptor kemokin. Proses
internaliasi HIV pada membran sel target juga memerlukan peran GP41
dalam proses fusi.
Infeksi Laten
Selama periode laten, HIV dapat berada dalam bentuk provirus yang
berintegrasi dengan genom DNA hospes tanpa mengadakan transkripsi.
Infeksi beberapa virus dapat meningkatkan transkripsi provirus DNA pada
HIV sehingga berkembang menjadi AIDS.
Infeksi Kronik
Selama fase ini terdapat peningkatan jumlah virion secara berlebihan di
dalam sirkulasi sistemik dan tidak mampu dibendung oleh respon imun.
Terjadi penurunan jumlah limfosit T CD4+ hingga dibawah 300 sel/mm3.
Perjalanan penyakit semakin progresif yang mendorong ke arah AIDS.
PENULARAN HIV
Tes Virologis
Tes virologis untuk RNA atau DNA yang spesifik HIV merupakan
metode yang paling dipercaya untuk mendiagnosis infeksi HIV pada anak
berumur < 18 bulan. Jika anak pernah mendapatkan pencegahan dengan
zidovudine (ZDV) selama atau sesudah persalinan, tes virologis tidak
dianjurkan sampai 4-8 minggu setelah lahir
Entry Inhibitor
Enfuvirtid (T-20)
Maraviroc (MVC)