Anda di halaman 1dari 42

DIARE

Laksmi Maharani, M.Sc., Apt.


Laboratorium Farmasi Klinik
Farmasi FIKES UNSOED
Ada apa dengan Diare?
 Diare (Depkes 2013)
 gangguan BAB (lebih dari 3xsehari)
 konsistensi tinja cair
 dapat disertai darah/lendir

 Prevalensi masih cukup tinggi di Indonesia (3,5%),


bahkan pada balita insidennya hingga 6,7%
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
FISIOLOGI PENYERAPAN DI USUS
 Air dan makanan  usus halus  vaskuler:
 Difusi
 Transpor Aktif
 Solvent drag

 Ion Hidrogen + Bikarbonat  asam karbonat 


CO2 + air
 Ion movement  jalur paraseluler
 Transportaktif: glukosa & asam amino  mekanisme
ko-transport Na dependent
 Kontrol hormonal & neurotransmitter
Mengapa Seseorang Bisa Diare?
Patofisiologi
 Terjadi perubahan transpor ion aktif akibat
penurunan absorbsi Na atau peningkatan
sekresi Cl
 Peningkatan osmolaritas luminal

 Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan

 Perubahan motilitas usus

 Reduksi waktu kontak di usus halus


 Pengosongan colon prematur

 Bacterial overgrowth
Klasifikasi Diare Berdasar Mekanisme
Klinis

Sekretori Osmotik

Altered
Exudative Intestinal
Transit
Klasifikasi Diare Berdasar Durasi
Klasifikasi Diare Berdasar Episodiknya
TATALAKSANA DIARE
Apakah Pasien Diare
Perlu diberikan Oralit/
ORS?
Apakah Pasien Diare
Perlu diberikan Obat
Antidiare??
Apakah Pasien Diare
Perlu diberikan
Antimikroba/
Antibiotik???
Tatalaksana Diare
 PREVENTIF
 TERAPEUTIK
 Tujuan Terapi:
1. Mengatur diet
2. Mencegah ganguan keseimbangan air, elektrolit, dan
asam-basa
3. Menghilangkan gejala
4. Menyembuhkan penyebab
5. Mengontrol penyebab diare sekunder
Non-Farmakologis
 Pengaturan Diet
 Stopfood and dairy products for 24 hours  osmotic
 Mual & muntah : mild, digestible, low-residu diet 24
jam
 Anak : tetap berikan diet reguler!

 Terapi cairan dan elektrolit


 ORS

 Parenteral fluid
TERAPI FARMAKOLOGIS
 Antimotilitas : opiat dan turunannya
 Adsorben/ Antidiare Non-Spesifik : attapulgtite,
kaolin-pektin
 Antisekresi : bismuth subsalisilat, ocreotide
 Antibiotik
 Enzim : Laktase
 Mikroflora Usus : Lactobacillus
Antimotilitas: Opiat dan Turunannya
 Memperlama waktu transit intraluminal
 Meningkatkan kapasitas usus, memperlama kontak
dan absorpsi
 Loperamind 4-6 mg bekerja perifer 
menghambat protein pengikat kalsium : calmodulin
 pengontrol sekresi Cl  tidak direkomendasikan
untuk anak < 2th
 Difenoksilat 2,5 mg + atropin (antikolinergik,
blokade tonus vagal + prolong transit lambung)
 Tidak boleh digunakan untuk diare bakteri enteritis
Adsorben : Antidiare Non-spesifik
 Menyerap nutrisi, toksin, obat, digestive juice
 Obat bebas

 Kaolin-Pektin
 Polikarbopil
 Attapulgite
 Arang Aktif
Antisekretori
 Bismuth Subsalisilat  antisekresi, antiinflamasi,
antibakteri  toksik jika digunakan terlalu lama,
berinteraksi dengan banyak obat (antikoagulan,
tetrasiklin, bahan kontras)
 Ocreotide  diare akibat kemoterapi 
mengeblok serotonin dan peptida aktif  inhibisi
sekresi intestinal dan stimulasi absorpsi intestinal 
ESO jangka panjang: kolelithiasis, steatorrhea
DIARE AKUT
Diagnosa Diare Akut
Pentingnya Penilaian Dehidrasi pada
Diare
 Dehidrasi
 Penurunan volume  shock hipovolemik
 Peningkatan suhu, iskemia sel

 Shock Hipovolemik
 Pengurangan volume plasma masif  pengeluaran
mediator inflamasi
 TD menurun  sympathethic discharge 
transcapillary refill, hormone release
 Gangguan perfusi cairan  Insufisiensi sirkulasi  cell
death
Insufisiensi Sirkulasi
Level Dehidrasi Anak

Tanpa Dehidrasi Sedang Dehidrasi Berat


Dehidrasi (≥ 2 tanda) (≥ 2 tanda)

Kesadaran Normal Terlihat Letih atau Mengantuk terus


Rewel menerus, kelelahan

Mata normal Mata cekung Mata cekung

Minum normal Kehausan Tidak mau minum/


hanya minum sedikit
Saat dicubit kulit Saat dicubit kulit
Turgor kulit baik lambat kembali sulit kembali
(< 2 detik) (> 2 detik)
Tanda-tanda Dehidrasi pada Dewasa

 HR > 90 x/menit
 Hipotensi postural
 Hipotensi saat berbaring & nadi sulit dirasakan
 Lidah kering
 Mata cekung
 Kulit susah kembali saat dicubit
Keberhasilan Penurunan Angka Mortalitas
Akibat Diare Akut Disebabkan Oleh....
 Penggunaan ORS
 Kecukupan ASI
 Peningkatan status nutrisi
 Perbaikan Sanitasi dan Hygiene
 Imunisasi campak
(Farthing, 2008)
Prinsip Terapi Diare Akut
 ORS
 Suplementasi Zink, Multivitamin, Mineral
 Diet
 Antidiare Non-spesifik
 Antimikroba
ORS
 Panduan ORS pada anak
Jenis
DATD DADS DADB
Terapi
Rehidrasi - ORS 50-100 Ringer Laktat 100
ml/kgBB mg/kg iv selama 4-6
selama 3-4 jam jam, lalu tambahkan
ORS hingga pasien
membaik
Replace- <10 kg BB = <10 kg BB = <10 kg BB = 60-120
ment of 60-120 ml 60-120 ml ml ORS/ setelah
Losses ORS/ setelah ORS/ setelah diare/muntah
diare/muntah diare/muntah
Zink, Vitamin, Minerals
 RDA folat dkk
Diet
 Tidak ada evidence melarang makan setelah terjadi
diare selama 4 jam
 Small meals lebih beralasan
 Makanan tinggi mikronutrien (sayuran itu sumber
mikronutrien!)
 Makanan tinggi kalori
 Hindari jus kalengan karena hiperosmolar 
menyebabkan diare
 Probiotik harus strain tertentu, contoh: Lactobacillus GG
Penggunaan
Antimikroba
Diare Balita
 Oralit (rehidrasi)
 Zinc  memenuhi kebutuhan imunitas 
mempercepat penyembuhan diare
 Oralit + zinc  menurunkan 40% kematian akibat
diare pada anak
DIARE KRONIK
Terapi Diare Kronik
 Menyelesaikan penyebab
 Mencegah dehidrasi
 Antimotilitas
 Ocreotide  diare akibat kemoterapi
References
 Farthing, M., Lindberg, G., Dite, P., et.al. 2008. World
Gastroenterology Organisation Practice Guideline:
Acute Diarrhea.
 Juckett, G., and Trivedi, R. 2011. Evaluation of Chronic
Diarrhea. Am Fam Physician. 84 (10) : 1119-1126.
 Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., et.al. 2008.
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach.
McGraw Hill. New York, USA.
 NIH. 2001. Dietary Reference Intakes.
http://ods.od.nih.gov/Health_Information/Dietary_Refe
rence_Intakes.aspx. diakses Agustus 2014.
Terimakasih laksmimaharani22@yaho.co.id
2014

Anda mungkin juga menyukai