Anda di halaman 1dari 16

GEOGRAFI

SUMBERDAYA
Sumberdaya Mineral-Eksploitasi Tambang Freeport di Papua

OLEH
Layla Nurul Rachmayani
Nur Aulia Ramadhaniyah
Pengertian Sumber Daya Alam
• Sumber Daya Alam Menurut Suryanegara (1977)
mengatakan bahwa secara definisi sumber daya alam
adalah unsur – unsur lingkungan alam, baik fisik
maupun hayati yang diperlukan manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna meningkatkan
kesejahteraan hidup.
• Jadi, SDA adalah sesuatu yang berada di alam (di luar
manusia) yang dinilai memiliki daya guna untuk
memenuhi kebutuhan sehingga tercipta kesejahteraan
hidup manusia tersebut dinamakan sumber daya alam
(natural resources).
Pengertian Sumberdaya Mineral
• Menurut UU No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan
Pokok Pertambangan yang dikenal dengan Undang-
Undang Pokok Pertambangan (UUPP), disebutkan
bahwa bahan galian adalah unsur kimia, mineral,
bijih, dan segala macam batuan, termasuk batuan
mulia dan endapan alam.
• Sehingga Sumberdaya Mineral merupakan bahan
galian. Berdasarkan bentuknya bahan galian
dibedakan menjadi tiga yaitu :

berbentuk padat berbentuk cair


berbentuk gas
(misalnya emas, perak dan (misalnya minyak
(misalnya gas alam)
gamping, lempung dll) bumi)
Mineral Berbentuk Padat
• Mineral logam
• Mineral Non-Logam
Bahan Galian Berbentuk Cair

• Minyak bumi
Bahan Galian Berbentuk Gas
• Gas Alam
Berdasarkan ketentuan pasal 14 UUPP (Undang Undang Pokok
Pertambangan), usaha pertambangan bahan galian terdiri atas
beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut :
• Tahap Pertama. Penyelidikan umum, yaitu penyelidikan secara geologi atau
geofisika di daratan, perairan, dan udara, dengan maksud untuk membuat peta
geologi umum atau menetapkan tanda-tanda ditemukannya bahan galian.
• Tahap Kedua. Eksplorasi, yaitu segala penyelidikan geologi pertambangan untuk
menetapkan lebih teliti adanya suatu bahan galian dan sifat dari bahan galian.
• Tahap Ketiga. Eksploitasi, yaitu usaha pertambangan dengan maksud
menghasilkan bahan galian dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.
• Tahap Keempat. Pengolahan dan pemurnian, yaitu pengerjaan untuk mem
pertinggi mutu bahan galian dan upaya memanfaatkan dan mendapatkan
unsurunsur yang terdapat pada bahan galian tersebut.
• Tahap Kelima. Pengangkutan, yaitu segala usaha pemindahan bahan galian dari
hasil pengolahan serta pemurnian bahan galian dari daerah eksplorasi atau tempat
pemurnian.
• Tahap Keenam. Penjualan, yaitu segala penjualan bahan galian dari hasil
pengolahan atau pemurnian bahan galian.
Beberapa Fakta Mengenai Freeport
• PT Freeport McMoran Indonesia (Freeport) melakukan aktivitas penambangan di Papua yang dimulai sejak
tahun 1967 atau selama 49 tahun. Keuntungan dari kegiatan penambangan mineral freeport telah
menghasilkan keuntungan luar biasa besar terhadap perusahaan milik asing tersebut, tetapi keuntungan
tersebut tidak dinikmati bangsa Indonesia terutama rakyat papua, karena di pulau Yohukimo masih terjadi
kelaparan.
• Penambangan Ertsberg dimulai pada Maret 1973 dan habis pada tahun 1980-an sisanya lubang sedalam 360
meter.
• Pada tahun 1988, Freeport mulai menambang Grasberg sebuah cadangan raksasa lainnya, hingga saat ini.
Tambang Bawah Tanah Freeport ini Memiliki Panjang 450 km Setara Solo-Jakarta
• Hasil dari eksploitasi kedua wilayah tersebut, Freeport memperolah sekitar 7,3 juta ton tembaga dan 724, 7
juta ton emas.
• Tambang Grasberg adalah tambang emas yang terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar
dunia. Tak heran, perusahaan ini terus bersikeras untuk memperpanjang renegosiasi kontrak dengan
pemerintah Indonesia. Dikutip dari data PT Freeport Indonesia, cadangan tambangan yang sedang digarap
Freeport Indonesia di Papua mencapai 2,27 miliar ton bijih, yang terdiri dari 1,02 persen tembaga, 0,83 gram
per ton emas dan 4,32 gram per ton perak. Sedangkan berdasarkan data kementerian Energi Sumber Daya
Mineral (ESDM), dari cadangan tersebut, produksinya mencapai 109, 5 juta ton bijih per tahun, dengan umur
tambang 23,5 tahun. Freeport tidak hanya memproduksi emas, perak dan tembaga. Freeport juga
memproduksi molybdenum dan rhenium, sebuah hasil samping dari pemrosesan bijih tembaga.
• Keberadaan freeport sangat didukung pemerintah. Dilihat dari Penandatanganan Kontrak Karya (KK) I
pertambangan antara pemerintah Indonesia dengan Freeport pada 1967, yang kemudian menjadi landasan
aktivitas pertambangan freeport. Bahkan kemudian UU Pertambangan Nomor 11/1967, yang disahkan pada
Desember 1967 yang disahkan delapan bulan setelah penandatanganan KK menjadikan KK tersebut menjadi
dasar penyusunanya.
Visi
Menjadi perusahaan tambang kelas dunia yang menciptakan nilai-nilai unggul dan
menjadi kebanggaan bagi seluruh pemangku kepentingan termasuk karyawan,
masyarakat, dan bangsa.
Misi
Berkomitmen untuk secara kreatif mentransformasikan sumber daya alam menjadi
kesejahteraan dan pembangunan yang berkelanjutan melalui praktek-praktek
pertambangan terbaik dengan memprioritaskan kesejahteraan dan ketentraman
karyawan dan masyarakat, pengembangan SDM, tanggung jawab sosial dan
lingkungan hidup, serta keselamatan dan kesehatan kerja.
Tetapi Apa yang terjadi?
Memprihatinkan Timika Tambang Emas Kelas Dunia
Rakyatnya Mati Kelaparan
• kasus kelaparan yang terjadi di Kampung Jewa
semestinya tidak perlu terjadi jika Pemkab Mimika, PT
Freeport Indonesia, Lembaga Pengembangan Masyarakat
Amungme dan Kamoro (LPMAK) serius memperhatikan
masyarakat. "Ini situasi yang aneh, masa kita punya
perusahaan tambang kelas dunia tapi rakyatnya mati
kelaparan di atas kekayaan alam yang mereka miliki.
Kami minta masalah ini harus secepatnya diatasi,"
tegasnya Thomas menuturkan kalau di Jewa, Aroanop
saja masyarakat bisa kelaparan, bagaimana di kampung-
kampung lain yang jauh dari area perusahaan Freeport.
Pemda Perlu Strategi Tanggulangi Kemiskinan di
Mimika By TimeX Red on March 23, 2016
• sebagian besar wilayah Kabupaten Mimika, yakni 90 persen warga
Mimika masih hidup dibawah garis kemiskinan, apalagi konsentrasi
warga pesisir dan pedalaman dengan mata pencaharian petani, nelayan
dan buruh serta pengangguran terselubung mencapai 80 persen.

Mimika Urutan Pertama Penduduk Termiskin Nasional


By TimeX Red on December 14, 2015
• Kabupaten Mimika, Kota Timika masuk dalam katergori penduduk termiskin
nasional urutan pertama dari 140 Kabupaten Kota di Indonesia. Pasalnya, data
penduduk miskin yang terhitung oleh Dinsos Mimika sejak 2014- 2015 ada sebanyak
565 penduduk miskin di tanah Amungsa. “Data ini berdasarkan rekapitulasi
kerjasama Dinsos Mimika dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika. Ini
belum termasuk data penduduk miskin di wilayah Distrik Jita, Potawayburu,
Kapiraya, Amar, Wonosari Jaya, Agimuga, Jila dan Aroanop,” jelasnya. Jika
membandingkan antar daerah, BPS mencatat angka kemiskinan yang tertinggi itu
justru terjadi di wilayah dengan kekayaan sumber alam melimpah, seperti Papua
dan Papua Barat, yang presentase angka kemiskinannya mencapai 34-36 persen,
jauh lebih besar dibandingkan rata-rata nasional sebesar 13,33 persen.
• Masalah yang timbul dari aktivitas Freeport yang
berlangsung dalam kurun waktu lama ini
diantaranya penerimaan negara yang tidak
optimal dan peran negara/BUMN untuk ikut
mengelola tambang yang sangat minim serta
dampak lingkungan yang luarbiasa. Kerusakan
bentang alam seluas 166 km persegi di DAS
sungai Ajkwa yang meliputi pengunungan
Grasberg dan Ersberg. Berupa rusaknya bentang
alam pegunungan Grasberg dan Erstberg.
• Sudah puluhan tahun Freeport mengeruk emas dan mineral lainnya dari perut
bumi Papua. Namun ternyata, Hasil tambang tersebut tidak diolah di dalam
negeri, tapi diekspor dalam bentuk konsentrat. Hal ini membuat penerimaan
negara tidak optimal. Untuk itu, pemerintah akan melarang ekspor mineral
mentah. Melalui, Undang-undang No 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batu Bara (UU Minerba) yang mewajibkan perusahaan tambang untuk
membangun smelter, pengolahan bahan mentah tambang menjadi bahan jadi.
Selain itu, Freeport berencana membangun smelter dengan kapasitas 2,5 juta ton
per tahun senilai US$ 2,3 miliar. Dalam proyek smelter yang ditargetkan selesai
pada 2017 itu, Freeport akan menggandeng perusahaan tambang emas lainnya PT
Newmont Nusa Tenggara.
• Kontrak Karya (KK) Freeport akan habis pada 2021. Perusahaan ini bersikeras ingin
segera memperpanjang kontrak dengan pemerintah. Sementara menurut UU
Minerba No 4 Tahun 2009 dan PP NO 77 Tahun 2014, perpanjangan operasi hanya
boleh diajukan paling cepat 2 tahun sebelum Kontrak Karya (KK) berakhir. Jika KK
berakhir 2021, maka menurut aturan, pengajuan perpanjangan baru bisa
dilakukan pada 2019. Jika perpanjangan kontrak Freeport dikabulkan maka
perusahaan asal AS itu bisa mengeruk emas dan mineral lainnya hingga 2041.
• Cadangan emas yang menggiurkan, membuat Freeport ingin terus menguasai
tambang Grasberg. Bahkan, Freeport sudah mengalokasikan dana sebesar US$
17,3 miliar yang akan digunakan untuk mengembangkan penambangan bawah
tanah US$ 15 miliar dan pembangunan smelter US$ 2,3 miliar.
Solusi

Anda mungkin juga menyukai