Anda di halaman 1dari 15

KELAINAN PIGMENTASI

MELANOSIT
– Sel epidermis yang menghasilkan pigment
melanin
– Terletak di lapisan basal epidermis, terselip
diantara setiap 10 sel keratinosit basale
– Merupakan sel dendritik yang mampu
mentransfer melanosom ke sel keratinosit di
sekitarnya ( 1 ≈ 36)
– Dengan mikroskoup elektron tampak :
• sebagai sel jernih dengan ukuran lebih besar dari
sel keratinosit basal
• Tidak mempunyai tonofilament dan desmosom
• Menempel pada lamina densa
MELANOSIT
– Terdapat 3 tipe melanin yang dihasilkan :
• Eumelanin (coklat/hitam)
• Feomelanin (merah/orange)
• Trichromes (mirip feomelanin)
PENGATURAN PIGMENTASI
– Pigmentasi diatur oleh berbagai growth faktor yang
disekresi oleh keratinosit epidermis sebagai
respon terhadap sinar ultra violet
– Pada paparan SUV A terjadi pigmentasi segera
(beberapa menit-jam) sebagai akibat oksidasi
melanin dalam melanosom
– Pada paparan SUV B terjadi late pigmentasi (2
minggu pasca paparan) sebagai akibat
peningkatan tirosinase yang akan memacu
pembentukan melanosom
KLASIFIKASI KELAINAN PIGMENTASI
– Berdasarkan jumlah pigment :
• Hiperpigmentasi
• Hipopigmentasi
– Berdasarkan Penyebaran Pigmen
• Difus : kelainan sistemik (endokrin, addison,
cushing, hipertiroidisme, kehamilan)
• Lokalisata : nevus melanositik, periokuler,
perioral/peribukal.
– Berdasarkan etiologi
• Kongenital : hiperpigmentasi/hipopigmentasi (vitiligo)
• Didapat (sekunder hiperpigmentasi) : melasma
VITILIGO
▪ Definisi : kelainan depigmentasi didapat yang
ditandai dengan bercak/makula depigmenatsi
berbatas tegas akibat hilangnya melanosit
pada lesi
▪ Etiologi, terdapat 3 teori yang mendasari :
1. Disfungsi melanosit intrinsik yang
mengakibatkan kematian sel
2. Kerusakan sel akibat proses autoimun
3. Senyawa neurokimia yang dihasilkan akhiran
saraf dan mempunyai efek toksik pada
melanosit
VITILIGO
Gambaran klinik
• Insiden terbanyak usia 10-30 tahun
• Lesi awal berupa makula hipopigmentasi yang
menetap, warna putih susu, berbatas tegas
• Predileksi bisa di tangan, kaki, lengan, anogenital,
wajah/bibir
• Distribusi : fokal, segmental
(zoosteriform), generalisata
atau universal
• Dijumpai Koebner fenomena
Pemeriksaan penunjang
Biopsi/histo PA : Tidak ditemukannya
sel melanosit pada lapisan basal epidermis
VITILIGO
– Diagnosis Banding
• Albinisme (defek produksi melanin dalam
melanosit)
• Piebaldisme (defek migrasi melanosit pada masa
perkembangan)
• Hipopigmentasi
pasca inflamasi

– Penatalaksanaan
• Kortikosteroid topikal kuat
• Foto terapi : PUVA
• Depigmentasi (monobensena etil hidrokuinon)
• Kamuflase (cosmetic couverage)
MELASMA

Adalah hiperpigmentasi coklat pada wajah atau


leher yang terpapar sinar matahari
Etiologi lain :
1. Hormonal
2. Genetik
3. Kosmetik
4. Defisiensi nutrisi, disfungsi hepar
MELASMA

Bentuk klinis
– Ada 3 tipe :
• Sentrofasial : pipi, dahi, di atas bibir, hidung, dagu
• Malar : pipi dan hidung
• Mandibular : ramus mandibularis
– Bentuk lesi : irreguler, tepi geografik, simetri
– Berdasarkan kedalaman
pigmen : epidermis, dermis
dan campuran
MELASMA

Diagnosis banding :
– Efelid
– Lentigo
– Hiperpigmentasi pasca inflamasi
– Pemeriksaan Penunjang : biopsi / histo PA
Terlihat adanya peningkatan melanin pada
lapisan basal epidermis
MELASMA

Penatalaksanaan
– Sediaan pencerah kulit (hidrokuinon)
– Tabir surya
– Menghindari faktor etiologi
HIPOPIGMENTASI PASCA INFLAMASI

•Berbagai proses inflamasi pada penyakit


kulit dapat menyebabkan hipomelanosis
•Predileksi dan bentuk kelainan
hipopigmentasi yang terjadi sesuai lesi
primernya
•Contoh penyakit : LED, dermtitis atopik,
psoriasis,

Anda mungkin juga menyukai