Ikk Ny. K
Ikk Ny. K
Penguji :
dr. Yusuf Alam Ramadhon, M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia menempati
Diabetes urutan ke-4 dengan
Melitus jumlah penderita
Prevalensi DM dari tahun
diabetes mellitus
merupakan terbesar didunia
ke tahun semakin
meningkat terutama pada
salah satu setelah China, India, kelompok beresiko tinggi
penyakit non dan Amerika Serikat. Perubahan untuk mengalami
infeksi yang Dengan prevalensi penyakit DM diantaranya
8,6% dari total
pola makan yaitu kelompok usia
sampai saat ini dewasa tua (>40 th),,
penduduk,
masih banyak diperkirakan pada
hipertensi, riwayat
diderita keluarga DM, dislipidemia
tahun 2025 terdapat
masyarakat. 12,4 juta pengidap
diabetes
Pencegahan
primer
Pencegahan
sekunder
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dan Tujuan
Tujuan
• Akut :
– Hipoglikemi
– Ketoasidosis ( diabetik ketoasidosis )
– Koma hiperosmolar nonketotik
• Kronik :
– Retinopati diabetik
– Penyakit jantung koroner
– Neuropati diabetik
– Rentan infeksi
– Kaki diabetik
Terapi
• Edukasi
• Terapi gizi medis
• Latihan jasmani
• Intervensi farmakologis
– Terapi Kombinasi
– Obat hipoglikemik oral
Prognosis
1. FAKTOR GENETIKA
2. RAS
3. USIA
4. JENIS KELAMIN
5. STRES PSIKIS
6. OBESITAS
7. ASUPAN GARAM NA
8. ROKOK
9. KONSUMSI ALKOHOL
MANIFESTASI KLINIS
•Sakit kepala
•Kelelahan
•Mual-muntah
•Sesak napas
•Gelisah
•Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena
adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan
ginjal
Kadang penderita hipertensi berat mengalami
penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak disebut ensefalopati
hipertensif yang memerlukan penanganan segera.
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
Umur : 65 tahun
Alamat : Grogol
Pekerjaan : -
Agama : Islam
Suku : Jawa
Keluhan Utama
Awal mula
•Pasien lama pasien
yang datang di untuk
tegakkan diabetes
kontrol di poli umummelitus
PuskesmaspadaGrogol.tahun 2008 dengan
•Kontrol pasien memiliki riwayat GDS yang tinggi selama beberapa tahun terakhir.
keluhan awal pasien yaitu datang dengan tujuan memeriksakan luka yang
•Pasien juga merasa kebas pada kedua tangan dan kaki.
tertusuk durimemiliki
•Pasien pernah yang tidak sembuh-sembuh,
luka pada disamping
betis kanan karena tertabrak sepeda. itu pasien juga
merasakan mual dan
•Luka pasien tersebut sukarmuntah,
sembuh tetapisaat dilakukan
pasien pemeriksaan
rutin kontrol tekanan
dan mengganti perban darah
di puskemas grogol
setiap dua hari sekali.
didapatkan TD 150/90, pasien tidak pernah memeriksakan kesehatannya,
•Pasien kontrol di Puskesmas Grogol untuk mengontrol kadar glukosa darah dan kolesterol serta untuk
karena adanya
mengambil luka yang tidak sembuh-sembuh akhrinya dilakukan
obat rutin.
pemeriksaan kadar
• Pasien menderita gula
penyakit DM darah sewaktu
sejak 2 tahun yang laludan didapatkan
dan pasien hasilnya
juga menderita 285 mg/dL.
darah tinggi.
•Pasien mengatakan bahwa pasien mengkonsumsi obat DM berupa metformin serta obat hipertensi berupa
Pasien sebelumnya tidak merasakan gejala-gejala berupa sering berkemih,
amlodipin dan captopril tetapi pasien mengaku tidak mengkonsumsi obat tersebut tidak rutin.
mudah lapar,
•Pasien juga sering
mengeluh haus ataupun
penglihatannya berat
mulai kabur padabadan turun, pasien hanya
mata kanannya.
mengeluhkan kesemutan pada tubuhnya.
Riwayat Pribadi
Riwayat operasi : disangkal
Gastritis : disangkal
Kejang : disangkal
Merokok : disangkal
Pasien tinggal bersama dengan anak Rumah ini terdiri dari 7 ruangan yaitu 1
kandungnya, 1 orang menantu, dan 2 orang ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1
cucu ruang tengah, 2 kamar mandi.
Rumah pasien berjarak kurang lebih 2 meter dengan tetangganya tanpa ada pagar
penghalang, begitu pula tetangganya yang lain.
Samping rumah pasien terdapat selokan yang airnya mengalir dan di depan rumah
pasien terdapat tanah kosong dengan pohon-pohon.
Rumah pasien terdapat di pinggir sawah, pasien membuang sampah dengan cara
mengumpulkan dan membakar sampah tersebut di pengumpuan sampah warga
sekitar yang kurang lebih 10 meter dari rumah pasien.
Anamnesis Sistem
Keluhan Utama : luka yang tidak sembuh-sembuh
Kepala : pusing (-), rambut kepala tidak rontok, luka pada kepala
(-), benjolan/borok pada kepala (-)
Leher : sering merasa cengeng
Mata : penglihatan berkurang (+), pandangan dobel (-)
Hidung : tidak ada keluhan
Telinga : tidak ada keluhan
Mulut : tidak ada keluhan
Tenggorokan : tidak ada keluhan
Pernafasan : tidak ada keluhan
Kardiovaskuler : tidak ada keluhan
Gastrointestinal : mual (-), nafsu makan menurun (-)
Sistem genitourinaria : tidak ada keluhan
Neurologi : sering merasakan kesemutan
Psikiatri : tidak ada keluhan
Muskuloskeletal : tidak ada keluhan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
• Kesadaran : compos mentis, GCS E4V5M6
• Kesan status gizi : baik
• Berat badan : 40 kg
• Tinggi badan : 150 cm
• BMI : 17,8
Vital signs
• Tekanan Darah : 180/100mmHg
• Nadi :96 x/menit
• Respirasi rate :20 x/menit
• Suhu :36,5ºC
Pemeriksaan kulit
• Warna : sawo matang, pigmentasi normal
• Turgor kulit : normal
• Kelembaban : dalam batas normal
• Tekstur : dalam batas normal
• Edema : tidak ditemukan
• Kelainan kulit lain : ditemukan luka pada jempol kaki sebelah kiri namun sudah sembuh.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan rambut
• Warna : warna putih
• Kelebatan : kurang lebat
• Distribusi : merata
• Karakteristik lain : dalam batas normal
Pemeriksaan fisik
• Kepala : bentuk mesocephal, wajah simetris, konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-).
• Leher :Retraksi suprasternal (-), deviasi trachea (-),peningkatan JVP (-),
pembesaran kelenjar limfe (-/-).
• Paru-paru : DBN
• Abdomen : DBN
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Psikiatri
•Penampilan : Perawatan diri cukup
•Kesadaran : compos mentis GCS E4V5M6
•Afek : meluas
•Psikomotor : normoaktif
•Proses pikir :
•Bentuk : realitistik
•Isi : waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)
•Arus : koheren
•Insight : baik
Pemeriksaan Neurologi
•Fungsi Luhur : dalam batas normal
•Fungsi Vegetatif : dalam batas normal
•Fungsi Sensorik : dalam batas normal
•Fungsi Motorik : dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
GDS •200mg/dL
DIAGNOSIS HOLISTIK
Biologis
• DM Tipe 2 dan hipertensi
Psikologis
• kondisi kejiwaan pasien baik
Sosial
• kondisi lingkungan baik, kondisi rumah cukup, hubungan
keluarga baik, pasien mengerti akan penyakitnya namun pola
hidup pasien masih kurang baik. Untuk status ekonomi
pasien dan tingkat kesejahteraan pasien kurang.
IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA
Fungsi Holistik
Fungsi Biologis
Merupakan Extended Fungsi Psikologis:
family.
Hubungan keluarga
- Tn. M - Ny. K
-Ny. Ku di antara mereka
- An. W terjalin baik dan
-An. A harmonis
Fungsi Holistik
Fungsi Sosial
Penghasilan Tn. M sekitar
Sebelum sakit : Sebelum sakit, Rp.2.000.0000,-/bulan.dirasa kurang
utuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
penderita sering berkumpul dengan
Pasien dan keluarga Tn. M sehari-
tetangga dan mengikuti kegiatan
harinya makan sebanyak 2-3x, dengan
masyarakat seperti pengajian. nasi, sayur dan lauk pauk seperti telur,
tahu, tempe, kadang-kadang dilengkapi
Setelah sakit: berkumpul dengan buah.
tetangga, prolanis.
KESIMPULAN
Keluarga Tn. M yang berbentuk Extended Family, dengan Tn.M sebagai seorang
kepala rumah tangga. Pasien adalah orang tua Tn. M, pasien menderita DM dan
hipertensi. Pasien mempunyai riwayat penyakit yang sama pada keluarga, dan
untuk fungsi sosial baik tetapi fungsi ekonomi dari pasien kurang baik.
Untuk menilai fungsi fisiologis digunakan APGAR Score.
APGAR Score adalah skor yang digunakan untuk menilai fungsi
FUNGSI FISIOLOGIS keluarga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga
terhadap hubungannya dengan anggota keluarga yang lain.
APGAR Score meliputi :
Rata-rata = (8+8+8)/3 = 8
Kesimpulan: Fungsi fisiologis keluarga Tn. M dinilai sehat, dalam arti
hubungan antar anggota keluarga baik dan perlu dipertahankan.
FUNGSI PATOLOGIS
SUMBER PATOLOGI
Sosial -
Kultur -
Religius -
Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong kekurangan dengan total penghasilan dalam keluarga
sebesar Rp.2.0000.000,-/bulan dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Edukasi -
Medikal -
KESIMPULAN
Keluarga Ny. K tidak mempunyai fungsi patologis di bidang
social, culture, religius, educational,danmedical. Tetapi
keluarga Ny.K memiliki masalah fungsi patologis dibidang
economic.
Pola Interaksi Keluarga
KESIMPULAN
Hubungan antar keluarga terjalin dengan
baik.
GENOGRAM
KESIMPULAN
1. Penyakit DM ditemukan pada anggota keluarga lainnya
2. Tidak adidapatkan penyakit menular
Faktor- faktor yang mempengaruhi Kesehatan
A. Faktor Perilaku dan Non perilaku Keluarga
Sikap :
Lingkungan : Keadaan
Rendahnya sikap pasien untuk
rumah belum memenuhi
menjaga kesehatan dari
syarat kesehatan
penyakit yg diderita
Tindakan:
Pelayanan Kesehatan :
Keluarga pasien kurang
Jika ada anggota keluarga sakit
mengingatkan bahwa pasien
diperiksakan ke Puskesmas
harus melakukan diet DM
B. Identifikasi Lingkungan Rumah
a. Lingkungan rumah
- Luas bangunan belum cukup untuk dihuni 5 orang,
pencahayaan terbilang cukup di setiap ruang seperti
kamar, ruang tamu dan ruang tv
- Halaman rumah pasien terihat sempit karena banyak
tumpukan barang-barang.
- Untuk kebutuhan air mandi, memasak maupun untuk
minum diperoleh dari sumur bor.
Daftar Masalah
Rendahnya sikap
untuk menjaga
Pola hidup pasien buruk
kesehatan dari sakit
yang diderita
Ny. K. 65 Tahun
Dengan Diabetes Mellitus
dan Hipertensi
• Masalah Medis
– DM tipe 2 dengan Ulkus Diabetikum
– Hipertensi
– Dislipidemia
Masalah Non Medis
Terdapat penyakit yang sama pada keluarga
pasien (ibu pasien) yaitu diabetes Mellitus
Kepedulian terhadap penyakit penderita kurang
dan pola hidup pasien buruk
Faktor perilaku keluarga kurang peduli terhadap
kesehatan pasien.
Rendahnya tingkat pengetahuan kesehatan.
Lingkungan rumah belum memenuhi syarat
rumah sehat
Faktor perilaku:
Kepedulian terhadap penyakit penderita kurang
dan pola hidup pasien buruk
Keluarga kurang memahami penyakit penderita
Pola hidup dan pola makan kurang baik.
Faktor non perilaku:
Lingkungan dalam rumah kurang belum
memenuhi syarat rumah sehat
Terdapat anggota keluarga yang memiliki
penyakit yang sama dengan Tn. W yaitu Diabetes
Melitus.
Hubungan Prioritas Masalah dengan DM Tipe
2 dengan Ulkus Diabetikum dan hipertensi
yang diderita Ny. W
• Tingkat pengetahuan yang rendah dan sikap
• Terdapat penyakit yang sama pada keluarga pasien (ibu pasien) yaitu
Diabetes Mellitus
• Kepedulian dari keluarga terhadap penyakit penderita kurang dan pola
hidup pasien buruk
• Pengelolaanhipertensi dandiabetes mellitus untuk saat ini, lebih
menitikberatkan pada pola hidup pasien, serta pola makan dan pasien
harus sering kontrol.
• Pengelolaan hipertensi, diabetes mellitus dan dislipidemia dilakukan
dengan pengendalian glukosa darah, tekanan darah, dan profil lipid
melalui pengelolaan pasien secara holistik dengan mengajarkan
perawatan mandiri dan perubahan perilaku.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Diagnosis Biologis :
- Diabetes Mellitus tipe 2 dengan ulkus
diabetikum
- Hipertensi
- dislipidemia
Diagnosis Psikologis :
Kondisi kejiwaan pasien baik
Diagnosis Sosial :
Kondisi lingkungan kurang baik
SARAN