(Terminasi Kehamilan)
Ditinjau dr Ketentuan Pidana
1
Menurut medis :
Tindakan interupsi/terminasi kehamilan
sebelum janin dianggap berbentuk/ sebelum
kehamilan berusia 20 minggu.
(MOH,Stratego to accelerate tha Reductuin of AKI, Jakarta 1997)
Menurut umum :
Keguguran/keluarnya janin sebelum waktunya
baik disengaja maupun tidak.
2
Dlm sejarah Yunani & Romawi, terminasi
kehamilan diselenggarakan utk mengontrol populasi.
Ttp Phytagoras tidak menyetujui terminasi
kehamilan ini, krn ia berpendapat bhw pd saat
fertilisasi, tlh masuk suatu Roh.
Hipocrates adalah salah seorang pengikutnya, shg
dlm Sumpah Hipocrates terdpt sanksi thd perbuatan
abortus/terminasi kehamilan.
3
Dlm suatu pemikiran mengenai terminasi
kehamilan ada 3 kata yg dianggap sangat
penting, yaitu,
1.Hidup (alive)
2.Kehidupan potensial (potential life) &
3.Kehidupan (life).
4
Pendpt tsb memikirkan bhw,
5
Pendpt ini melahirkan konsep,
6
Dikalangan ahli kedokteran dikenal 2
macam abortus (keguguran kandungan),
yaitu,
7
Abortus spontan
8
Abortus buatan
9
Abortus buatan, jika ditinjau dr aspek
hukum dpt digolongkan kedlm 2
golongan yaitu,
10
1.Abortus buatan legal, yaitu
11
2.Abortus buatan ilegal, yaitu
14
UU 23/1992 Ttg Kesehatan Psl 15 yg membolehkan
aborsi dgn alasan kedaruratan medis, kemudian
mengalami perubahan pada UU 36/2009 Ttg
Kesehatan Psl 75 Ayat 2, yaitu dengan penambahan
alasan aborsi termasuk mereka yg menjadi korban
perkosaan.
15
Psl 75 UU 36/2009 Ttg Kesehatan, berbunyi,
1.Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
2.Larangan sbgmana dimaksud pd ayat 1 dpt dikecualikan
berdasarkan :
a.Indikasi kedaruratan medis yg dideteksi sejak usia dini ke-
hamilan, baik yg mengancam nyawa ibu &/janin, yg mende-
rita penyakit genetik berat &/cacat bawaan, maupun yg ti-
dak dpt diperbaiki shg menyulitkan bayi tsb hidup diluar
kandungan.
b.Kehamilan akibat perkosaan yg dpt menyebabkan trauma
psikologis bagi korban perkosaan.
3.Tindakan sbgmana dimaksud pd ayat 2 hanya dpt dilakukan
stlh melalui konseling &/penasehatan pratindakan & diakhiri
dgn konseling pascatindakan yg dilakukan oleh konselor yg
kompeten & berwenang.
16
Dengan demikian abortus buatan dpt merupakan
tindakan kejahatan, ttp bisa jg merupakan tindakan
legal yg dibenarkan UU.
17
Psl 346 KUHP
18
Psl 347 KUHP
23
Nmn demikian terdpt masalah psiko-sosial didlm
masyarakat yg tidak terwadahi dlm 2 aturan
mengenai abortus legal & ilegal tsb, yaitu,
menyangkut kasus-kasus,
25