Oleh :
Afif Arastugana
Humaira Ulfa Herman
Nathasa Firdanasari Firdaus
Poppy Silvia
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Diagnosis prenatal lmu dan seni untuk mengidentifikasi
kelainan struktur dan fungsi pada perkembangan janin.
TUJUAN PENULISAN
MANFAAT PENULISAN
METODE PENELITIAN
• Referat ini dibuat dengan mengacu kepada berbagai tinjauan
pustaka dan literatur.
Definisi Chorionic villus sampling
Chorionic villus sampling (CVS)
• suatu prosedur prenatal invasif yang dilakukan untuk
mengetahui kelainan kromosom, molekuler, dan
biokimiawi janin pada trimester pertama.
• dilakukan pada akhir trimester pertama, antara usia
kehamilan 10-13 minggu, dimana kantong gestasional
belum mengisi kavum uterus dan dilingkupi oleh
membran korion yang tebal.
• jaringan diambil dari villi (vascular fingers) korion,
bagian plasenta yang sedang tumbuh.
• Pemeriksaan ini dilakukan dibawah tuntunan
ultrasound
Prosedur Chorionic Villus Sampling
(CVS)
Diagram anatomi kehamilan trimester
pertama
Indikasi CVS
Kehamilan pada wanita dengan usia ≥ 35 tahun.
• Di Amerika CVS sering dilakukan pada wanita hamil berumur > 35 tahun karena pada umur ini terdapat
peningkatan kemungkinan resiko ibu melahirkan bayi dengan down syndrome dan beberapa tipe
aneuploidy.
• Dalam penelitian didapatkan pada usia 35 tahun beresiko 1:385 kelahiran beresiko mengalami kelianan
janin, sedngkan pada usia 45 tahun sebanyak 1:30 kelahiran
Adanya Down’s Syndrome atau kelainan kromosom lain pada anggota keluarga dekat.
Ibu merupakan carrier untuk penyakit terkait kromosom seks (sex-linked diseases).4
Kontraindikasi CVS
Janin kembar, jika hasil CVS abnormal, tidak jelas fetus yang
mana yang terkena.
Komplikasi Fetal
• Abortus
• Cacat anggota tubuh pada bayi
• Ketuban Pecah (Rupture of membrane)
• Infeksi
Komplikasi Maternal
• Efek Psikologis
• Perdarahan
Amniosintesis
Amniosintesis : pemeriksaan untuk uji
abnormalitas kromosom, penyakit
genetik dan infeksi pada fetus.
Kelainan kromosom
1.
Kelainan “ sex-linked “
2.
• meningkat menandakan
Bilirubin
terdapatnya kelainan rhesus.
Maturasi Janin
• Pada sitologi akan ditandai dengan
ditemukannya sel epithel pipih yang
jumlahnya berbeda – beda
berdasarkan usia kehamilan.
Sitologi • Pada kehamilan <34 minggu kadar sel
ini < 1 %, kehamilan 30-40 minggu 10-
50% dan kehamilan > 40 minggu >50
%.
intraperitoneal janin.
Amniosintesis sebagai Terapi
Inform Consent
1. Persiapan
• Pemeriksaan USG -> menentukan letak plasenta
dan identifikasi lokasi amniosentesis yang tepat ->
mengurangi komplikasi.
• Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain ,
abortion, kebocoran cairan amnion, perdarahan
dalam rongga amnion.
2. Penentuan lokasi amniosentesis
• Tergantung -> usia hamil dan pemeriksaan USG sebelumnya meliputi
posisi anak, letak plasenta dan letak kantung ketuban yang terbanyak.
• Ada dua tempat yang paling sering dilakukan amniosentesis adalah
daerah leher janin ( hati-hati trauma) dan pada daerah bagian kecil
janin ( hati-hati trauma pada tali-pusat dan plasenta ).
• Infeksi
Janin • Abortus
• Perdarahan pada janin
• Trauma pada janin
AMNIOINFUSI
Definisi
• 1. Amnionitis
• 2. Polihidramnion
• 3. Uterus hipertonik
• 4. Kehamilan kembar
• 5. Kelainan kongenital janin
• 6. Kelainan uterus
• 7. Gawat janin yang berat
• 8. Malpresentasi janin
• 9. pH darah janin <7.20
• 10. Plasenta previa atau solusi plasenta
Komplikasi
• 1. Prolapsus tali pusat
• 2. Ruptura pada jaringan parut bekas seksio sesarea
• 3. Polihidramnion iatrogenik
• 4. Emboli cairan amnion
• 5. Febris intrapartum
TERIMA KASIH