Anda di halaman 1dari 58

Dewi indah noviana pratiwi

FK Unlam/RSUD Ulin Banjarmasin


 Memahami riwayat pasien(Patient History)
 Pemeriksaan fisik pasien(Physical Examination)
 Pemeriksaan laboratorium(Laboratory Tests)
 Teknik pemeriksaan sinar (Imaging Techniques)
 Diagnosis
 pengobatan
 Evaluasi/observasi

2
 Tidak terbatas pada pelayanan saja
 Interaksi dgn klinik: konsultasi
 Pendidikan: dokter,spesialis,mahasiswa dan
teknisi lab
 Pelayanan untuk: rumah sakit,juga untuk
keadaan darurat: ICU, NICU, PICU
 Pengembangan teknik pemeriksaan
laboratorium
 Penelitian

3
•Kimia klinik
•Hematologi
•Urinalisis
•Imunologi/serologi
•Mikrobiologi/penyakit infeksi

4
 Diagnosis
 Memantau perkembangan penyakit
 Memantau keberhasilan pengobatan (follow up)
 Menyaring suatu penyakit di populasi
(skrining/deteksi dini)
 Mengenali penyulit pengobatan (komplikasi)
 Untuk menemukan cara menyelamatkan nyawa
 Prognosis
 Riset/penelitian

5
Mengukur analit sebagai petanda 
membedakan sehat dan sakit
Petanda ideal:
 Sangat spesifik, untuk suatu penyakit yang
spesifik
 Mudah diukur
 Mengambarkan secara kuantitatif berat
suatu penyakit
 Awal ditemukan perjalanan suatu serangan
penyakit
 Tidak dipengaruhi gangguan biologi yang
lain
6
 Plasma – cairan dgn komponen terlarut
 Eritrosit (erythrocytes) – berperan vital dalam
pernapasan dalam
 Lekosit (leukocytes) – melindungi tubuh dari
serangan infeksi (infection)
 Platelets (thrombocytes) – berperan dlm
pembekuan darah

7
Kuliah STIKES Sari Mulia Banjarmasin -
2/26/2018 Biomedik I 8
Perhatikan urutan
komposisinya !

Kuliah STIKES Sari Mulia Banjarmasin -


2/26/2018 Biomedik I 9
Vena
Arteri
Pungsi kulit atau darah kapiler

10
 Pengumpulan darah dengan:
 Sempritsekali pakai (Syringe)
 Tabung penampung (Evacuated
tube)
Mengandung gel pemisah
Mengandung bahan aditif
(Additives)
(Separator gel)

 Cara intravena (Intravenous lines)


11
12
Warna tutup Dengan Kegunaan Sentrifus
tabung antikogulan
Merah - Serum:Bank + (10-15 menit)
darh,kimia klinik
Abu-abu NaF/oxalate Glukose darah _

Hijau Heparin Na, K, Li _


hematologi lain
Ungu K-EDTA Hematologi/kimia _
Biru Sodium Pemeriksaan _
citrate koagulasi
Coklat - Pb _
Biru tua - Trace _
elements(asam)
Emas/tiger - Separator gel _
13
 Untuk pengumpulan tabung dengan tekanan
negatif
 Mudah dipakai
 Steril
 Umum tutup berwarna sebagai petanda
tabung
 Tabung berisi macam antikoagulan
 Tabung mengandung aditif untuk uji spesifik
(glukose,logam berat)

14
Petugas pengambil darah(tenaga medis terlatih)
Metode:
 Venipuncture – tususkan vena  whole blood
 Tusukan kulit- skin, dermal, capillary
puncture) darah kapiler
 Tusukan arteri  pembuluh nadi, pmx ttn
dgn jarum
Darah dialirkan melalui jarum
Masuk ke dalam tabung

15
 Pungsi superfisial 
dikulit untuk mengambil
darah sedikit (drh kapiler)
 Dikumpulkan dalam
wadah kecil,tabung
gelas terkalibrasi ,
lempeng gelas,
atau reagen strip

16
 Vena /kapiler:
 Hemoglobin
 Jumlah lekosit
 Jumlah eritrosit
 Platelet/trombosit
 Hematokrit
 LED

Centrifuged Capillary
Sample 17
 Spesimen darah untuk pemeriksaan lab
dapat diambil dr : vena pilihan
utama
arteri
kapiler
 Darah arteri terutama untuk
pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD)
 Darah kapiler terutama untuk :
- anak kecil
- dewasa ( darah yg diperlukan
sedikit)
18
1. EDTA (Etylene Diamin Tetraacetic Acid)
 Untuk pemeriksaa hematologi
 K2EDTA > larut dr Na2 EDTA
 Kadar 1 mg/ ml
 Kadar > 2mg / ml darah : LED
Hematokrit
 KadarEDTA teralu sedikit
mikroaggregasi
hitung trombosit
 Pencampuran EDTA dg darah tidak sempurna
 pembekuan darah

19
Untuk pemeriksaan kimia klinik
Dosis 20 U / ml darah
Harga mahal & kerja singkat
Tidak dapat digunakan untuk sampel
hapusan darah dengan cat Wright
menyebabkan latar belakang biru pd
hapusan

20
Untuk pemeriksaan faal koagulasi
Kadar sitrat 3,4 atau 3,8 g/dl
Untuk pemeriksaan faal koagulasi
Bila antikoagulan :
terlalu sedikit darah membeku
terlalu banyak  faal koagulasi
memanjang

21
22
23
24
 Lokasi : V. cubiti media
(di fossa ante cubiti; terbaik)
V. pergelangan tangan
V. punggung tangan
V. pergelangan kaki
■ ALAT :
- Alkohol 70% - Kapas kering / kasa
- Tabung - Semprit / vacutainer
- Plester
- Jarum ukuran 20 G - Panjang jarum vena
kecil 21-22 1 – 1,5 inch
Indonesia 23 G

25
 Pastikan identitas penderita sesuai dg penderita
 Pasang tourniquet ± 10 – 15 cm dr daerah yg akan
dipungsi, palpasi vena yg dipilih, penderita diminta
menggenggam tangan
 Desinfeksi kulit dengan alkohol 70% secara sirkuler
 Pegang lengan bawah penderita di bawah daerah
pungsi, semprit/vacutainer holder dipegang di antara
ibu jari & jari 3,4,5. Jari telunjuk sebagai petunjuk
 Tusukan jarum (lubang menghadap ke atas) searah
dg vena, membentuk sudut 15º dg permukaan kulit

26
 Bila jarum masuk vena, terlihat darah di dlm
semprit, tarik pelan2 alat penghisap
 Genggaman tangan penderita dilepas segera
setelah darah masuk dalam semprit. Bila
memakai vacutainer, setelah jarum masuk
vena tekan tabung pd vacutainer holder
 Tourniquet dpt dikendorkan, pd waktu darah
masuk semprit/ dibiarkan sampai volume
darah yg dihisap cukup
 Lepaskan tourniquet sebelum jarum ditarik
dari vena. Tekan bekas tusukan dg kapas
kering & cepat tarik jarum dr vena

27
Biarkan beberapa menit, kemudian :
- pasang plester
- lengan penderita angkat minimal
setinggi jantung
Jika pakai semprit lepaskan jarum
sebelum darah didistribusi ke dalam
tabung / botol penampung

28
 Bayi baru lahir tumit / ibu jari kaki
 Anak2  jari tangan 3,4
 Dewasa  jari tangan 3,4
cuping telinga
Hangatkan lokasi pengambilan darah dg
kain hangat 3 menit

ALAT :
- Alkohol 70%
- Kapas / kassa
- Lancet steril
- Pipet, mikropipet, tabung kecil

29
 Bersihkan lokasi pengambilan darah dg alkohol
70%
 Tunggu sampai alkohol kering
 Tusuk ujung jari dg lancet
 Usap tetesan I dg kapas kering
 Lakukan tekanan perlahan-lahan 1 cm di atas
tusukan, lepas kembali, berulang-ulang sampai
volume darah yg keluar cukup
 Tampung darah ke dalam tabung mikro/pipet
kapiler
 Tekan ujung tusukan dg kapas sampai darah
berhenti

30
Petugas harus trampil
Lokasi :
pergelangan tangan a. radialis
fossa cubiti a. brachialis
lipatan paha a. femoralis
Jarum 18 – 20 G arteri besar
23 – 25 G arteri kecil

31
 Semprit dibilas dg larutan heparin 20 U / ml
darah
 Semprit gelas lebih baik dari plastik
 Desinfektan daerah arteri yg akan diambil
darahnya dg alkohol 70%
 Arteri diraba pulsasinya & dindingnya yg tebal
 Fiksasi arteri dg jari telunjuk proximal dr
daerah yg dipungsi
 Tusukan semprit pd permukaan kulit 5-10 ml
distal jari telunjuk
 Bila semprit gelas masuknya jarum ke
dalam arteri ditandai dg naiknya darah ke
dalam semprit
32
 Hisap darah perlahan-lahan secukupnya
 Tarik jarum & segera tekan bekas tusukan dg kapas
steril selama 5 menit
 Ujung semprit ditutup karet (tidak bolek ditekuk)
 Campur darah dg heparin dg cara memutar semprit
searah sumbu panjang
 Semprit masukan ke dalam plastik berisi es, dibawa
ke lab, kmd diperiksa dlm waktu 15 menit

33
Jenis pemeriksaan Diperiksa sebelum
Kadar Hb Stabil
Jumlah lekosit 2 jam
Jumlah eritrosit 6 jam
Nilai hematokrit 6 jam
Laju Endap Darah 2 jam
Jumlah trombosit 1 jam
Retikulosit 6 jam
Sediaan apus 1 jam

34
 Menentukan bahan spesifik dlm
sampel darah.
 Menentukan spesifik
antigen/antibodi dalam
spesimen
 Menentukan antibodi penyakit,
obat, hormon dan vitamin
35
 Western blot –  Enzyme-linked
konformasi HIV immunosorbent
 Radio- assay (ELISA) –
immunoassay digunakan untuk
(RIA) – untuk diagnosis infeksi
laboratorium HIV
rujukan

36
Blood
Urine
Cerebrospinal Fluid
Amniotic Fluid
Duodenal Aspirate
Gastric Juice

37
 Gall stone
 Kidney Stone
 Stools
 Saliva
 Synovial Fluid
 Tissue Specimen

38
Analityang diukur
Cara mudah mengambil
sampel

39
Variasi:
 Variasi klinik: individu antara individu
 Analitik :tidak ada uji sempurna,Semua uji
mempunyai derajat variasi untuk mengukur
sampel yang sama.
 Hasil akhir uji tergantung
faktor:praanlitik,analitik dan pasca analitik

40
 Uji lab diminta dokter & melalui
komputer/manual
 Spesimen dikumpulkan
 Spesimen dan permintaan dikirim ke
laboratorium
 Spesimen masuk laboratorium
 Spesimen diproses
 Spesimen dianalisa
 Hasil dikupas dan dibuktikan oleh
teknisi
 Hasil dikeluarkan untuk rekaman

41
Variasi antara individu
 Umur
 gender
 Suku /ras
 Genetik
 Keadaan status kesehatan

42
 Makanan
 Obat
 Drugs
 Polatidur
 Bentuk tubuh
 Waktu pengambilan darah
 Lama tourniquet dipasang

43
pengiriman
Terpajan sinar UV
Waktu menunggu sebelum dipisahkan dengan
sel darah
Waktu pemusingan
Kondisi penyimpanan

44
Kesalahan acak
Kesalahan sistemik

45
Kesalahan acak (random)
Kesalahan sistemik

46
 Kesalahan menulis/menurun
 Hasil laporan pasien yang salah

47
 Pengumpulan
 Apakah tabung yang digunakan benar
 Apakah pungsi vena dilakukan benar
 Apakah spesimen yang disimpan benar Pengenalan
(identifikasi)
 Apakah darah yang dikumpulkan dari pasien yang
benar
 Apakah darah yang dilabel benar
 Nama
pasien,identifikasi,tanggal,waktupengumpulan,plebotomis

48
 Kesalahan umum terjadi di lab. Kesalahan
identifikasi pasien

 Lab memerlukan kejelasan dan kebijakan benar


untuk identifikasi & penanganan spesimen yang
salah

49
Bendungan aliran darah dgn pengikat(tourniquet)
sehingga air,ion ,molekul kecil keluar dari
pembuluh darah sedang molekul besar tertahan
didalam\ > pekat
 Total Protein, proteins, iron (Fe), cholesterol,
bilirubin meningkat
 Potassium menurun

50
 Waktu berbaring berpindah tegak
menyebabkan volume darah berkurang700 ml
 Berikut kemungkinan menurun 5-15 % pada
keadaan berbaring:
 Total protein
 Albumin
 Lipids
 Fe(Iron)
 Calcium
 Enzymes

51
Harus segera diletakkan dalam
suhu dingin(es)
 Lactate
 Ammonia
 Acidphosphatase
 Plasma catecholamines

52
 Hemolisisakibat cara pengambilan salah,
 waktu sel darah dilepaskan dalam darah.
 pengaruh pengenceran beberapa analit
 Peningkatan berarti untuk potassium,
magnesium, phosphorous

53
 Hemolysis
 Pelepasan Hb dlm darah mempengaruhi reaksi uji
spesifik
 Penyebab serum/plasma merah berpengaruh pada uji
kolorimetri
 Lipemia (lemak>) dan proteinemia ( protein>)
 Penyebab serum/plasma keruh,dapat mempengaruhi
dasar kolorimetri dan kekeruhan
 Pengaruh pengenceran ,lemak dan protein yang
besar menyingkirkan air diplasma sehingga dapat
memberi hasil rendah palsu khusus sodium

54
 Antibodimanusia terhadap hewan(Human
Anti Animal Antibodies).
 Terjadi di individu yang terpajan
imunoglobulin asing
 Dapat meningkat atau menurun
dasar imunoasai bilamenggunakan
antibodi hewan ,sebagian tikus
.Acuan Human Anti Mouse
Antibodies (HAMA)

55
 Ujimenggunakan reagen untuk
membersihkan HAMA
 Teknisi melakukan penipisan tes untuk
menentukan adanya HAMA
 Umum dilakukan pengiriman ke
laboratorium lain untuk uji dengan
metode alternatif atau antibodi berbeda

56
57

Anda mungkin juga menyukai