Kelompok : 1
1. Eudesia E. Wunga
2. Mardi A. Missa
3. Diana B. Kause
4. Hartina ore
Pokok Bahasan
Perkecambahan biji
Pertumbuhan berkecambah
Fungsi dari Dormansi
Dormansi benih
Zat pertumbuhan dan dormansi benih
Pengendalian Lingkungan Dormansi Benih
Melanggar Dormansi
Dormansi tunas
Kontrol Hormonal Dormansi Tunas
Aspek Morfogi dormansi
Perkecambahan biji
Mulai dari radikal benih sampai munculnya aspeks bibit dari tanah,
bibit menumbuhkan subiertanean atau ganisme. Dengan tidak adanya
cahaya, pertumbuhan merupakan proses elagasi yang berlebihan, dengan
modulasi batang berbohong dalam beberapa cara yang mefasilitasi
kemajuan melalui tanah. Dalam rerumputan, modifikasi ini meliputi
analosure titik tumbuh pada silinder daun tertutup, elastisitas batang
keleopt terjadi terutama pada mesoco atau inter mode antara benih dan
kelleoptil (lihat lokasi terutama di mesocotyl sampai puncak muncul. Dari
Sois meyakinkan lokasi pada sesi pemotretan akar pada kedalaman
Etandard aoil tanah ledeng Dionty uluo yang memiliki beberapa modifikasi
untuk prtumbuhan terranean pub.
Pertumbuhan berkecambah
kelembaban di bagian
luar katub terbuka dan
bijinya mengembangkan
bulu data percobaan
diberikan pada gambar
disamping .
Zat Dormansi Benih
Kockelman (1934): zat pertumbuhan berfungsi untuk mengatur germinasi dan dormansi benih dan
pengamatan awal
penghambatan perkecambahan keluar dengan banyak buah dan tampaknya berfungsi untuk
mencegah perkecambahan biji didalam buah pedas
Hemberg (1949 b): mengukur sejumlah besar penghambat pada kuncup daun yang tidak aktif dan
jumlah yang jauh lebih rendah setelah dormansi rusak.
wareing dan roda 1957 : menemukan bahwa benih yang tidak aktif mengandung sejumlah besar
inhibitor pertumbuhan dan jumlah tersebut menurun tanjam pada saat munculnya dormansi.
Mereka mengambarkan testa atau lapisan biji, dalam xanthium yang membatasi pencucian inhibitor
dari biji dan masuknya oksigen kedalam benih, dimana ia bisa menbantu menghancurkan inhibitor.
Pengendalian Lingkungan Dormansi Benih
Temperatur
suhu adalah isyarat lingkungan umum untuk kemunculan dari dormansi. 14 perkecambahan biji jagung
ada akumulasi auksin bebas dan penurunan auxin terikat. Auxin bebas diambil untuk menjadi jumlah
yang dapat diektraksi dengan eter dalam 3 jam, auksin terikat dari 3 sampai 45 jam; diuji dengan
kelengkungan oat-koleoptile (Hamberg, 1955).
cahaya
Kebutuhan cahaya dari banyak biji dapat menyebabkan perkecambahan saat benih
mencapai permukaan tanah atau saat tanah atau vegetasi disekitarnya berkurang dan
kompetisi selanjutnya akan berkurang. Ini adalah persyaratan umum untuk
perkecambahan banyak spesies gulma. Stimulasi perkecambahan oleh cahaya biasanya
bersifat kuantitatif dan pada gambar dibawah ini merupakan mengilustrasikan kurva
respon dosis cahaya.
Air
Benih adalah kemampuan fotoperiodik pendek untuk menyebabkan
perkecambahan bahkan dibawah rezim.
Efek lain dari ketersediaan air yang berlebihan selama selama
perkecambahan adalah pengembangan efek yang tidak baik dan
mengurangi kekuatan bibit karena terlalu cepat menyerap air. Efek
buruk ini terlihat terutama pada tanaman unggulan besar seperti
kacang polong.
Melanggar Dormansi
Perawatan mekanik
mantel benih memberlakukan dormansi pada banyak jenis benih, karena
impermeabilitas terhadap air atau gas (terutama oksigen), restriksi mekanis embrio,
atau adanya zat penghambat pada lapisan benih. Pelepasan biji secara mekanis dapat
meredakan semua keterbatasan perkecambahan ini. Gangguan pada mantel dapat
dicapai pada beberapa spesies dengan cara membekukan benih atau memasukkannya
kedalam nitrogen cair, merebusnya dalam air atau alkohol, atau yang paling umum,
merendamnya dalam asam sulfat pekat.
Perawatan ringan
Perawatan ringan biasanya ada iluminasi sederhana atau eksposur fotoperiodik. Efek
utamanya adalah cahaya.
Perawatan suhu
Perawatan suhu ini juga berlaku untuk berbagai spesies dan termasuk
stratifikasi suhu yang ardized atau perawatan suhu tinggi atau siklus
diurnal suhu tinggi dan suhu rendah.
Perawatan kimia
Dormansi tunas