Anda di halaman 1dari 18

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

• Koronal  ventrikel laryngeal, penyebaran transglottic


• Midsagittal  hub antara tumor dg komisura anterior
• MRI lebih unggul dari CT untuk karakterisasi jaringan spesifik
KLASIFIKASI
• Berdasarkan Union International Centre le Cancer (UICC) 1982, klasifikasi
dan stadium tumor ganas laring terbagi atas :
1. Supraglotis (30-35%)
permukaan posterior epiglotis yang terletak di sekitar os hioid, lipatan
ariepiglotik, aritenoid, epiglotis yang terletak di bawah os hioid, pita suara
palsu, ventrikel
2. Glotis (60-65%)
pita suara asli, komisura anterior dan komisura posterior
3. Subglotis (1%)
dinding subglotis.
KLASIFIKASI
• Tumor Primer (T)
Supraglotis
Tis Karsinoma insitu
T0 Tidak jelas adanya tumor primer l
T1 Tumor terdapat pada satu sisi suara/pita suara palsu (gerakan masih baik).
T1a Tumor terbatas pada permukaan laring epiglotis, plika ariepiglotika, ventrikel atau pita
suara palsu satu sisi.
T1b Tumor telah mengenai epiglotis dan meluas ke rongga ventrikel atau pita suara palsu
T2 Tumor sudah menjalar ke 1 dan 2 sisi daaerah supra glotis dan glotis masih bisa
bergerak (tidak terfiksir).
T3 Tumor terbatas pada laring dan sudah terfiksir atau meluas ke daerah krikoid bagian
belakang, dinding medial daari sinus piriformis, dan arah ke rongga pre epiglotis.
T4 Tumor sudah meluas ke luar laring, menginfiltrasi orofaring jaringan lunak pada leher
atau sudah merusak tulang rawan tiroid.
KLASIFIKASI
Glotis
Tis Karsinoma insitu.
T0 Tak jelas adanya tumor primer
T1 Tumor mengenai satu atau dua sisi pita suara, tetapi gerakan pita suara
masih baik, atau tumor sudah terdapat pada komisura anterior atau
posterior.
T1a Tumor terbatas pada satu pita suara asli
T1b Tumor mengenai kedua pita suara
T2 Tumor meluas ke daerah supraglotis atau subglotis, pita suara masih dapat
bergerak atau sudah terfiksir (impaired mobility).
T3 Tumor meliputi laring dan pita suara sudah terfiksir.
T4 Tumor sangat luas dengan kerusakan tulang rawan tiroid atau sudah keluar
dari laring.
KLASIFIKASI
Subglotis
Tis Karsinoma insitu
T0 Tak jelas adanya tumor primer
T1 Tumor terbatas pada daerah subglotis.
T1a Tumor terbatas pada satu sisi
T1b Tumor telah mengenai kedua sisi
T2 Tumor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak atau
sudah terfiksir.
T3 Tumor sudah mengenai laring dan pita suara sudah terfiksir.
T4 Tumor yang luas dengan destruksi tulang rawan atau perluasan keluar
laring atau kedua-duanya.
KLASIFIKASI
• Penjalaran ke Kelenjar Limfa (N)
Nx Kelenjar limfa tidak teraba
N0 Secara klinis kelenjar tidak teraba
N1 Secara klinis teraba satu kelenjar limfa dengan ukuran diameter 3 cm
homolateral.
N2 Teraba kelenjar limfa tunggal, ipsilateral, ukuran diameter 3-6 cm.
N2a Satu kelenjar limfa ipsilateral, diameter lebih dari 3cm tapi tidak lebih
dari 6 cm
N2b Multipel kelenjar limfa ipsilateral, diameter tidak lebih dari 6cm
N2c Metastasisbilateral atau kontralateral, diameter tidak lebih dari 6cm
N3 Metastasis kelenjar limfa lebih dari 6 cm.
KLASIFIKASI
• Metastasis Jauh (M)
Mx Tidak terdapat/terdeteksi.
M0 Tidak ada metastasis jauh.
M1 Terdapat metastasis jauh.
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
A. Laringektomi
• Laringektomi parsial
stadium I yang tidak memungkinkan dilakukan radiasi, dan tumor stadium II.
• Laringektomi total
pengangkatan seluruh struktur laring mulai dari batas atas (epiglotis dan os
hioid) sampai batas bawah cincin trakea.

B. Diseksi Leher Radikal


Tumor supraglotis, subglotis dan tumor glotis stadium lanjut
Tidak disarankan bila telah terdapat metastase jauh.
PENATALAKSANAAN
• 2. Radioterapi
• Untuk tumor glotis dan supraglotis T1 dan T2 (angka kesembuhannya
90%)
• Keuntungan: laring tidak cedera sehingga suara masih dapat
dipertahankan
• Dosis: 200 rad perhari sampai dosis total 6000 – 7000 rad.
Wang dan Schulz memberikan 4500–5000 rad selama 4–6 minggu
diikuti dengan laringektomi total.
PENATALAKSANAAN
• 3. Kemoterapi
• Untuk tumor stadium lanjut, sebagai terapi adjuvan ataupun paliativ
• Obat: cisplatinum 80–120 mg/m2 dan 5 FU 800–1000 mg/m2.

• 4. Rehabilitasi
• “Vocal Rehabilitation, Vocational Rehabilitation dan Social Rehabilitation”.
• Rehabilitasi suara dapat dilakukan dengan pertolongan alat bantu suara,
yakni semacam vibrator yang ditempelkan di daerah submandibula,
ataupun dengan suara yang dihasilkan dari esofagus melalui proses belajar.
• Faktor yang mempengaruhi suksesnya proses rehabilitasi: faktor fisik dan
psiko-sosial
PROGNOSIS
KESIMPULAN
• Karsinoma laring merupakan keganasan yang sering terjadi pada
saluran nafas setelah karsinoma nasofaring dan tumor ganas hidung
dan sinus paranasal.
• Penyebab pasti sampai saat ini belum diketahui. Risiko tinggi:
perokok, peminum alcohol, infeksi HPV, EBV, paparan debu kayu, sinar
radio aktif, polusi udara, radiasi leher dan asbestosis.
KESIMPULAN
• UICC 1982  klasifikasi tumor ganas laring terbagi atas tumor
supraglotis (30-35%), glotis (60-65%), dan subglotis (1%).
• Gejala: serak, dispnea, stidor, nyeri tenggorok.
• Pemeriksaan penunjang: radiologi konvensional, CT-scan, dan MRI.
Sedangkan untuk diagnosis pasti dilakukan pemeriksaan
histopatologi.
• Penatalaksanaan: pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan
rehabilitasi (NCCN, 2015)
• Prognosis dari karsinoma laring tergantung dari stadium tumor,
pilihan pengobatan, lokasi tumor dan kecakapan tenaga ahli.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai