A Clinical Prediction
Rule for Rebound
Hyperbilirubinemia
Following Inpatient
Phototherapy
Pendahuluan
2
Metode
○Penelitian ini merupakan studi Kohort Retrospeksional
○ Penelitian dilakukan di rumah sakit Kaiser Permanente
Northern California
○Periode 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2014
○Dengan populasi 105.808 bayi lahir dengan usia gestasi ≥35
minggu
4
○ Include :
Fototerapi rawat inap pertama mereka
sebelum usia 14 hari (n = 7202)
Kohort studi
dilakukan pada ○ Exclude :
7048 bayi. ◦ Tidak memiliki kadar TSB ≥2 sebelum
terminasi fototerapi (n = 126)
◦ Bilirubin konjugasi ≥2 mg / dL
sebelum atau selama penerimaan
fototerapi pertama (n = 28)
5
Hasil kemungkinan
Rebound Hiperbilirubinemia
•Usia Kehamilan
•Etnis
•Berat Badan Bayi
•Pemberian susu Formula
9
10
Setelah seleksi bertahap, aturan prediksi terdiri dari 3 prediktor:
usia gestasi, usia saat inisiasi fototerapi (sebagai variabel
kontinu; OR 0,51; 95% CI, 0,38-0,68; koefisien logistik -0,68),
dan TSB relatif pada terminasi fototerapi (OR 1,5; 95% CI, 1,4-
1,7; koefisien logistik 0,42).
Skor = 15 (jika usia gestasi <38 minggu) - 7 × (usia di hari saat inisiasi
fototerapi) - 4 × (ambang fototerapi AAP - TSB pada penghentian
fototerapi) + 50
11
12
Apakah terdapat
sampel yang
representatif, Ya, sampel didefinisikan
terdefinisi jelas, dan dengan jelas sesuai kriteria
berada pada kondisi
inklusi dan eksklusi
yang sama dalam
perjalanan (Methods: paragraph 1,
penyakitnya? page 2)
15
Apakah metode
untuk menentukan
Ya, pada penelitian
tujuan paparan dan
ini menggunakan
konsisten di
hosmer lemeshow test
seluruh kelompok?
dan kurva auroc
Apakah alat
(Stasistical Analyses:
divalidasi, jika ada?
paragraph 1, page 3).
16
IMPORTANCE
Menentukan
sensitivity,
specificity, OR,
CI