Anda di halaman 1dari 48

Bahan kuliah 3 PPs Ilmu Lingkungan 2018

MENGENAL PENDEKATAN
KUALITATIF

Metode penelitian kualitatif muncul karena terjadi


perubahan paradigma dalam memandang suatu realitas.
Dalam paradigma ini realitas sosial dipandang
sebagai suatu yang holistik/utuh, kompleks,
dinamis, dan penuh makna. Paradigma yang
demikian disebut paradigma postpositivisme.
Paradigma sebelumnya disebut paradigma positivisme,
dimana dalam memandang gejala lebih bersifat
tunggal, statis, dan konkret. Paradigma post
positivisme mengembangkan metode penelitian
kualitatif, dan paradigma positivisme mengembangkan
metode penelitian kuantitatif.
 Paradigma dasar:
• Metoda kuantitatif : paradigma
positivisme (fakta-fakta “benar” dan
dapat diukur)

• Metoda kualitatif : paradigma post-


positivisme, paradigma interpretivism
(socially constructed, kompleks, dan
selalu berubah)
AKSIOMA DASAR METODE METODE
KUANTITATIF KUALITATIF
Sifat realitas Tunggal, konkrit, Ganda, holistik,
teramati dinamis, hsl
konstruksi &
pemahaman
Hubungan peneliti Independen Interaktif tidak dapat
dengan yang diteliti dipisahkan
Hubungan variabel Sebab-akibat/kausal Timbal
balik/interaktif
Kemungkinan Cenderung membuat Transferability/hanya
generalisasi generalisasi mungkin dalam
ikatan konteks dan
waktu
Peranan nilai Cenderung bebas Terikat nilai
nilai
Penelitian adalah:
 Metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara trianggulasi (gabungan), analisa
data bersifat induktif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.
 Penelitian Grounded, jika tujuannnya
mengungkapkan atau menemukan
 Etnografi, jika memahami suatu gejala
 Case Study, jika peneliti berupaya
menitikberatkan studinya pada identifikasi
bagaimana proses yang terjadi dalam suatu
lembaga/individu/kelompok
 Fenomenologi, jika penelitian berangkat dari
tujuan untuk mendeskripsikan atau memaparkan
sesuatu.
 Diawali dengan pertanyaan penelitian, bukan dengan
perumusan variabel sebagaimana dalam kuantitatif.
 Peneliti tidak diminta untuk merumuskan hipotesis
penelitian, tapi diminta untuk mengembangkan
hipotesis kerja yang disimpulkan dari analisis terhadap
data.
 Kekuatan penelitian pada peneliti, bukan pada
instrumen sebagaimana penelitian kuantitatif.
 Analisis data diawali dengan memaknai data,
menginterpretasi makna dan mmerumuskan teori.
 Validasi dilakukan dengan triangulasi.
1. Latar Alamiah
2. Manusia sebagai instrumen
3. Pendekatan kualitatif
4. Analisis data secara Induktif
5. Teori dari dasar (Grounded Theory)
6. Deskriptif
7. Mementingkan proses ketimbang hasil
8. Batas ditentukan oleh fokus
9. Desain bersifat sementara
10. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama

8
Permasalahan
Deskripsi – Pembuktian – Evaluasi –
Interpretasi – Prediksi

Studi Literatur
Menyusun kerangka pikir –
mempertajam fokus – mendisain
proposal – menentukan metoda
pengumpulan data – menentukan
metoda analisis
Pendekatan kualitatif :
menekankan pada makna dan pemahaman dari
dalam (verstehen), penalaran, definisi suatu
situasi tertentu (dalam konteks tertentu)
lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari.
mementingkan pada proses dibandingkan
dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan
kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada
kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang
ditemukan.
OBYEK PENELITIAN KUALITATIF
 Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang
alamiah, sehingga metode penelitian ini sering disebut
penelitian naturalistik.
 Obyek yang alamiah adalah obyek yang apa adanya,
tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada
saat peneliti memasuki obyek, setelah berada di obyek,
dan setelah keluar dari obyek relative tidak berubah.
 Berbeda dengan metode penelitian eksperimen di
mana peneliti dalam melakukan penelitian tempatnya
berada dalam laboratorium yang merupakan kondisi
buatan, dan peneliti melakukan manipulasi terhadap
variabel. Dengan demikian sering terjadi bias antara
hasil penelitian di laboratorium dengan keadaan diluar
laboratorium atau keadaan sesungguhnya.
Tujuan :
 Memahami, menginterpretasi bagaimana
responden dalam lingkungan sosialnya
membentuk dunia di sekeliling mereka
 mengembangkan pengertian, konsep konsep,
yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini
dikenal sebagai “grounded theory research”.
 Deskripsi suatu fenomena
 Arti / interpretasi fenomena
 Teori berdasarkan interpretasi
Dasar Teori Penelitian
kualitatif
Dasar teori sebagai pijakan ialah adanya
interaksi simbolik dari suatu gejala dengan gejala
lain yang ditafsir berdasarkan pada budaya yang
bersangkutan dengan cara mencari makna
semantis universal dari gejala yang sedang diteliti.
Pada mulanya teori-teori kualitatif muncul dari
penelitian-penelitian antropologi , etnologi, serta
aliran fenomenologi dan aliran idealisme.
 Teori-teori ini bersifat umum dan terbuka maka
ilmu sosial lainnya mengadopsi sebagai sarana
penelitiannya.
PENTING :
 Akses ke berbagai perspektif dari
responden
 Design studi mengutamakan
interaksi lama dan mendalam

PERAN PENELITI :
 Alat penelitian / instrumen
Desain pendekatan kualitatif :
Desainnya bersifat umum, dan berubah-
ubah/ berkembang sesuai dengan situasi di
lapangan.
Desain hanya digunakan sebagai asumsi
untuk melakukan penelitan, oleh karena itu
desain harus bersifat fleksibel dan terbuka.
Peranan peneliti sangat dominan dalam
menentukan keberhasilan penelitian sedang
desain sifatnya hanya membantu
mengarahkan proses penelitian agar berjalan
dengan sistematis.
1. Pandangan Holistik
2. Konteksual
3. Perspectif emic (dari sudut
pandang masyarakat yang diteliti)
4. Perspective etic (dari sudut
pandang luar /peneliti tentang
suatu realita)
5. Orientasi bebas nilai
DESAIN METODE PENELITIAN
DESKRIPTIF KUALITATIF
Menentukan :
1.Obyek dan informan penelitian
2.Cara memperoleh sumber data (informan)dan
penelitian dan penelitian unit analisis peneitian
3.Metode pengumpulan data dan keabsahan data
4.Metode analisis data
5.Rancangan pembahasan (diskusi) hasil
penelitian
6.Rancangan laporan penelitian
DESAIN METODE PENELITIAN
KUALITATIF (GRUNDED RESESACH)
Menentukan :
1.Obyek dan informan penelitian
2.Wawancara dan mengobservasi serta
membuat catatan harian
3.Menemukan informan baru
4.Mengembangkan strategi wawancara dan
obserbasi
5.Menggunakan trianggulasi untuk menemukan
kebenaran data
6.Terus menerus membuat catatan harian
 Adalah teknik pengambilan sampel secara Snow
Ball Sampling yaitu sampel yang pada mulanya
jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak
berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai
telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika
calon responden sulit untuk identifikasi.

B B B
1 2 3

C C C C C C
1 2 3 4 5 6
Data Penelitian :
Pada pendekatan kualitatif, data bersifat
deskriptif dan bukan angka, maksudnya data
dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan
ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto,
dokumen, artefak dan catatan-catatan
lapangan pada saat penelitian dilakukan serta
suara dan kombinasinya.
Sampel Penelitian :
Sampel kecil merupakan ciri pendekatan
kualitatif karena pada pendekatan kualitatif
penekanan pemilihan sampel didasarkan pada
kualitasnya bukan jumlahnya.
Ketepatan dalam memilih sampel merupakan
salah satu kunci keberhasilan utama untuk
menghasilkan penelitian yang baik.
Sampel juga dipandang sebagai sampel teoritis
dan tidak representatif.
Pada umumnya, sampel yang diteliti disebut
informan.
Penarikan sampel didasarkan pada teknik non-
probabilitas.
Teknik :
Dalam pendekatan kualitatif, maka yang
bersangkutan menggunakan teknik observasi
terlibat langsung atau riset partisipatori, seperti
yang dilakukan oleh para peneliti bidang
antropologi dan etnologi sehingga peneliti terlibat
langsung atau berbaur dengan yang diteliti.
Peneliti dapat melakukan review terhadap
berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada.
Interview yang digunakan ialah interview
terbuka, terstruktur atau tidak terstruktur dan
tertutup terstruktur atau tidak terstruktur.
1) Observasi partisipatori
2) Wawancara mendalam
3) Pengumpulan dokumen
4) Diskusi Kelompok Terarah (FGD)
 Pendekatan ini lebih mudah melakukan
adaptasi terhadap realitas
 Menyajikan hakikat hubungan antara
peneliti dan responden
 Pendekatan ini lebih peka terhadap pola
nilai

25
1. Analisis induktif lebih dapat menganalisis
realitas secara mendalam
2. Membuat hubungan peneliti dan
responden lebih akuntabel
3. Memberi gambaran latar secara lengkap
4. Dapat mengungkap hubungan-hubungan
nilai secara eksplisit dalam struktur analitik

26
1. Tidak ada teori yang apriori yang dapat
menggambarkan realitas
2. Peneliti terlibat di dalam proses, meski tetap
netral
3. Teori lebih responsif terhadap nilai-nilai
kontekstual

27
 Data berupa kata-kata, gambar,
bukan angka-angka
 Laporan penelitian berupa kutipan
data, naskah wawancara, catatan
lapangan, foto, videotape, film,
dokumen pribadi, memo dll.
 Laporan berisi jawaban terhadap
“mengapa”, “alasan apa”, dan “
bagaimana terjadinya”

28
 Bagian-bagian yang sedang diteliti (realitas)
adalah sebuah proses yang sedang bergerak
dinamis. Karena itu, peneliti berkehendak
menangkap proses tersebut serta
dinamikanya

29
Observasi partisipatori
Pengamat (observer) – Pengamat
yang berpartisipasi – Partisipan /
responden yang mengamati –
Partisipan / responden

Tujuan :
 Memahami pola, norma dan
makna perilaku, akar masalah
 Peneliti belajar dari responden
(Spradley 1979, 3)
Wawancara Mendalam
(in-depth interview) :
 Studi pendahuluan sangat
bermanfaat
 Topik “pemanasan”
 Topik spesifik
 Pertanyaan penutup
Hal-hal prinsip :
 Terbuka
 Mempunyai pedoman
 Mendalam
 Perencanaan – persiapan (alat,
mental, dsb)
 Nyaman – Mudah - Pantas
 Sikap antisipatif
 Memupuk kepercayaan
 Naif
 Analitik
 Peran paradoks
 Non-reaktif, non-direktif, non-
judgmental
 Terapetik
 Gigih mengikuti jawaban
 Sabar
Hubungan dengan yang diteliti :
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan
yang diteliti.
Hubungan yang dibangun didasarkan pada saling
kepercayaan.
Peneliti melakukan komunikasi intensif. Apabila
sampel/informan adalah manusia, maka harus
diperlakukan sebagai partner bukan obyek
penelitian.
Biasanya penelitiannya memakan waktu yang
lama karena peneliti harus membangun hubungan
terlebih dahulu dengan yang diteliti sebelum
melakukan penelitian.
 Responden tidak konsentrasi
 Responden tidak kooperatif –
menolak berbicara
 Responden sangat suka
berbicara
 Masalah teknis (alat perekam,
catatan)
Pengumpulan dokumen
Pengumpulan catatan / dokumen yang
relevan

Tujuan :
 Membantu memahami fenomena
 Membantu membuat interpretasi
 Membantu menyusun teori
 Membantu validasi data
Diskusi Kelompok Terarah
Diskusi dengan karakteristik :

 Kelompok kecil (8 – 12 orang)


 Homogen (sex, umur, sos-ek,
pendidikan, dll)
 Diskusi bebas-spontan, fokus
tertentu
 Dipimpin fasilitator
 Dibantu beberapa asisten
Manfaat a.l. :
 Memfokuskan penelitian
 Menentukan topik-topik
wawancara
 Pelengkap hasil wawancara
 Mengembangkan teori
 Istilah-istilah khusus
Persiapan :
 Menetapkan tujuan FGD
 Menetapkan topik-topik diskusi
(fleksibel)
 Pemilihan / mengundang peserta
 Tempat – pengaturan duduk - nama
 Asisten – pembagian tugas
 Alat perekam
Fasilitator :
 Pembukaan: mencairkan suasana,
menetapkan aturan main, rendah
hati
 Tugas: memimpin dan menjaga alur
diskusi
 Penutup: komentar, terimakasih
Asisten :
1. Proses diskusi, proses perekaman
2. Membuat catatan: tanggal, jam
mulai dan selesai, keterangan
singkat dan deskripsi tentang
peserta, tempat FGD dan komentar
3. Dinamika kelompok, jalannya FGD
4. Topik yang disukai, tidak disukai
5. Istilah lokal, sikap responden
6. Mengingatkan fasilitator: topik,
dominasi responden, dll
Selama penelitian

1. Penulisan Memo (catatan


pribadi - kontemplasi)
2. Transkripsi hasil rekaman /
catatan
3. Evaluasi harian / mingguan /
bulanan
4. Modifikasi awal
5. Cara menyusun data
Langkah-langkah

1. Kategorisasi
2. Membuat matriks
3. Matematik sederhana
4. Ringkasan dari tiap responden
5. Kontekstualisasi
6. Analisis naratif
7. Susun teori
Analisis data dalam penelitian kualitatif
bersifat induktif dan berkelanjutan yang
tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-
pengertian, konsep-konsep dan
pembangunan suatu teori baru, contoh dari
model analisis kualitatif ialah analisis
domain, analisis taksonomi, analisis
komponensial, analisis tema kultural, dan
analisis komparasi konstan (grounded theory
research).
1. Proses validasi : Triangulasi
• Subyek (responden)
• Metoda pencarian data
• Teori / kerangka konsep

2. Untuk memastikan reliabilitas :


• Deskripsi tebal
• Sampel responden dari semua
kemungkinan karakteristik yang ada
• Sampel waktu
• Pendekatan lama dan erat
 berbentuk cerita
 bersifat personal
 deskripsi tebal
 naratif
 seluruh cerita seorang / lebih
responden
 dapat dibantu tabel frekuensi
distribusi
Kapan penelitian dianggap selesai
- Setelah tidak ada yang dianggap
baru/jenuh

Kepercayaan terhadap hasil penelitian


- Pengujian kredibilitas, depenabilitas,
proses dan hasil penelitian
Kapan penelitian kualitatif dikatakan cukup ?
Apa yang membatasi peneliti ?

“Engkau dapat mencintai sesuatu /


seseorang seumur hidupmu, namun
tetap saja ia menyimpan rahasia “
(Wilson 1989, 18)

Anda mungkin juga menyukai