Anda di halaman 1dari 7

HIGH ALERT MEDICATION

Sodium Chloride greater than 0,9%


INDAH NILAWATI (1820353904)
Irda rizky wiharti (1820353905)
INDIKASI Mekanisme Kerja
• Secara khusus digunakan untuk
kasus deplesi garam yang berat
saat pemulihan elektrolit yang
cepat diperlukan. Sindrom
“low-salt” dapat terjadi pada;
gagal jantung, penurunan fungsi
ginjal, selama operasi, dan
pasca-operasi.
• Hyponatremia and
hypochloremia karena
hilangnya cairan & elektrolit
• Pengenceran drastic pada
cairan ekstraseluler tubuh
karena asupan air yang
berlebihan
• Perawatan darurat pada kasus
deplesi garam yg berat karena
berkeringat berlebih, muntah,
diare dan kondisi lain.
Source: drugs.com
DOSIS Kenapa NaCl 3% masuk dalam kategori High Alert?

Dosis tergantung pada usia, berat badan dan kondisi klinis pasien yang
ditentukan dari hasil pemeriksaan laboratorium
 Memiliki resiko tinggi terjadinya cedera ketika
Penggantian Natrium terjadi penyalahgunaan
• Initial dose : 0,3-0,6 mEq/kg/jam ~ 0,35-0,7 ml/kg/jam  Memiliki IT sempit  terdapat perbedaan kecil
• Pasien dengan kadar serum Na < 110 mEq/L : 1-2 ml/kg/jam antara dosis terapi dan dosis berbahaya
• Setelah kadar serum Na >120 mEq/L dan tidak ada gejala klinis →
 Joint Commission (TJC), the Institute for Safe
ganti dengan infus NaCl 0,9%
Medical Practices (ISMP), the Institute for
Koreksi serum Na pada hiponatremia akut (< 48 jam) Healthcare Improvement (IHI), and the United
• Initial dose : 1-2 mEq/L/jam untuk 2-3 jam pertama States Pharmacopoeia (USP)  obat-obat yag
biasa menyebabkan cedera dan kematian
• Maksimum : ≤ 20 mEq/L/24jam pertama
• Koreksi dilakukan sampai 48-96 jam berikutnya dengan kadar 12  Ketika NaCl masuk ke dalam jaringan, ↑ Nacl
mEq/L/24jam tinggi dan menarik air  edema yang signifikan
 membahayakan jaringan  menyebabkan
Koreksi serum Na pada hiponatremia kronis (≥ 48 jam)
nekrosis
• Initial dose : 0,5 mEq/L/jam
• Maksimum : < 10 mEq/L/24jam.
• Koreksi dilakukan selama beberapa hari sampai serum Na kembali
normal
Source: medscape
Lokasi Penyimpanan PENYIMPANAN LARUTAN ELEKTROLIT
KONSENTRASI TINGGI
• Berdasarkan pelayanan medis
yang diberikan kepada pasien  Logistik farmasi yang menerima obat segera
maka unit yang dinilai memisahkan obat yang termasuk kelompok
membutuhkan penempatan obat “HIGH ALERT” sesuai dgn daftar.
elektrolit konsentrasi tinggi di
unit pelayanan hanya berada di :  Pada setiap kemasan obat – obatan high alert
diberi label atau sticker “HIGH ALERT”
Intensive Care Unit (ICU) dan VK
(kamar bersalin)  Obat – obatan high alert disimpan terpisah dari
obat lain
Elektrolit konsentrat tidak boleh
berada di ruang perawatan, kecuali  Hindari dari paparan panas berlebihan.
dengan syarat: disimpan di tempat
terpisah, akses terbatas, jumlah  Hindari dari pembekuan.
terbatas dan diberi label yang jelas
 Direkomendasikan untuk disimpan pada
untuk menghindari penggunaan (Steven, 1999)
yang tidak disengaja. temperatur ruang (25oC).

Pemberian Label
 “HIGH ALERT” untuk elektrolit konsentrasi tinggi, jenis injeksi atau infuse tertentu, mis. Heparin,
Insulin, dll
 Penandaan obat High Alert dilakukan dengan sticker “High Alert Double Check” pada obat
PEMBERIAN PENYIAPAN
• NaCl 3 % injeksi intravena diberikan melalui  Apoteker/Asisten Apoteker memverifikasi resep obat high alert
vena sentral dengan kecepatan infuse tidak sesuai PedomanPelayanan Farmasi penanganan High Alert
lebih dari 100mL/jam
 Garis bawahi setiap obat high alert pada lembar resep dengan tinta
• Sodium Chloride 23.4% injection is merah.
dispensed for per tube administration for
sodium supplementation or when the  Jika apoteker tidak ada di tempat, maka penanganan obat high alert
patient is unable to swallow tablets dapat didelegasikan pada asisten apoteker yang sudah ditentukan.
• Larutan NaCl 3% hanya digunakan untuk  Dilakukan pemeriksaan kedua oleh petugas farmasi yang berbeda
penggunaan IV saja.
sebelum obat diserahkan kepada perawat.
• Larutan NaCl 3% diberikan melalui infus
secara perlahan menggunakan jarum Bore  Petugas farmasi pertama dan kedua, membubuhkan tanda tangan
kecil pada vena perifer terbesar. dan nama jelas di bagian belakang resep sebagai bukti telah
dilakukan double check.
• Dosis IV maks yang seharusnya diberikan
adalah 100mL/1jam. Sebelum dilakukan  Obat diserahkan kepada perawat/pasien disertai dengan informasi
penambahan jumlah dosis, konsentrasi yang memadai dan menandatangani buku serah terima obat rawat
elektrolit termasuk klorida dan bikarbonat inap
dalam serum darah harus ditentukan untuk
Source: general pharmaceutical care administration
memastikan kebutuhan NaCl tubuh.
• Penggunaan dosis IV maks NaCl harian
adalah 400mL/24 jam
Source: medscape
COMMON RISK SODIUM CHLORIDE SOL. (ABOVE 0,9%)
• Menyimpan sodium chloride solutions (above 0.9%) pada ruang perawat
• Ketersediaan dalam jumlah besar
• Tidak dilakukan “double check” atau pengecekan 2x dengan petugas yang
berbeda
Pencegahan Faktor Resiko
 Membatasi akses thd sodium chloride solutions (above 0.9 percent) dan jauhkan dari ruang perawat
 Standardisasi dan batasi konsentrasi obat sesuai dengan aturan yang telah dibakukan
 Double check pada kecepatan pump rate, drug, concentration and line attachments.
DAFTAR PUSTAKA
• Campbell et al. 2002. Biology. Jakarta: Erlangga
• General pharmaceutical care administration
• List of High – Alert Medications: Institute for Safe Medication Practice
(ISMP).
• Steven. 1999. High Alert Medication and Patient Safety. The Joint
Commision. Issue 11.

Anda mungkin juga menyukai