Anda di halaman 1dari 51

Disampaikan oleh :

Kasubdit Bina Perlindungan Kesehatan Anak


LATAR BELAKANG
DASAR HUKUM
KONVENSI HAK ANAK (KHA)
Hak atas kelangsungan hidup (child survival);

Hak untuk berkembang (child development);

Hak atas perlindungan (child protection)


Hak untuk berpartisipasi dlm kehidupan
masyarakat (child participation)

UU.No.35 thn 2014 tentang


PERLINDUNGAN ANAK
Pasal
P 44
• Setiap anak berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan & jaminan sosial
Ay, 1,2 ,3
sesuai dgn kebutuhan fisik, mental, spiritual, & sosial
Pasal 8
• Pemerintah wajib menyediakan fasilitas & menyelenggarakan upaya kesehatan
yg komprehensif bagi anak agar setiap anak memperoleh derajat kesehatan yg
Pasal 44 optimal sejak dlm kandungan
Ay, 1,2 ,3 • Pelayanan Komprehensif meliputi Upaya promotif, preventif, kuratif &
rehabilitatif
• Cakupan
UU No. 36 Thn 2009 layanan masih
tentang Kesehatan terbatas
• Kelembagaan
• Upaya pemeliharaan kesehatan
bayi & anak harus ditujukan utk kel.marjinal
Pasal mempersiapkan generasi yg masih terbatas
131 akan datang, yg sehat, cerdas
(kuantitas &
ay.1 dan berkualitas serta untuk
menurunkan angka kematian kualitas)
bayi dan anak • INPRES NO. 3
• Pemberdayaan
TAHUN 2010 
• Upaya pemeliharaan kes. bayi & sosial utk
Pasal anak menjadi tanggung jawab &
membangun RAN HAM
kewajiban bersama bg org tua,
131 keluarga, masyarakat & kapasitas
ay.3 pemerintah, & pemerintah
individu, • SE tentang
daerah
masyarakat & Kelompok
kelembagaan Marginal
• Setiap bayi & anak berhak
Pasal terlindung dan terhindar dari kel.marjinal
133 segala bentuk diskriminasi dan
blm berjalan •
ay.1 tindak kekerasan yang dapat
mengganggu kesehatannya optimal
• Landasan
• Upaya pemeliharaan operasional
Pasal kes.penyandang cacat harus
ditujukan utk menjaga agar utk pelaksanan
139 tetap hidup sehat & produktif UU blm
ay.1 secara sosial,ekonomi &
bermartabat
memadai
Undang undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 79 tentang
Kesehatan Sekolah

Kep. Bersama: Mendiknas No. 1/U/SKB/2003, Menkes No.


1067/Menkes/SKB/VII/2003, Menag. No. MA/230-A/2003 dan Mendagri
No. 4415-404/2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS

Kep. Bersama: Mendiknas No. 2/P/SKB/2003, Menkes No.


1068/Menkes/SKB/VII/2003, Menag. No. MA/230-B/2003 dan Mendagri No.
4415-404/2003 tentang Tim Pembina UKS

SLB salah satu sasaran program


UKS
KONDISI
SEHAT
MANDIRI
TUNA NETRA
JENIS KELAINAN

TUNA RUNGU
(14,4%)
TUNA WICARA
INSTITUSI
TUNA RUNGU-WICARA PEMBINAAN
KESEHATAN
TUNA GRAHITA
ANAK DGN
TUNA GANDA MASYARAKAT DISABILITAS
TUNA DAKSA (85,6%)
TUNA LARAS

AUTISME

SUSENAS 2003, ABK usia sekolah 679.048


DISABILITAS ANAK MISKIN (<18 TAHUN)
Jumlah: 130.572 anak

Mantan Penderita Cacat Fisik &


Gangguan Jiwa, 2,257 Mental, 19,438

Tuna Daksa/Cacat
Tubuh, 32,990

Cacat Mental Retardasi,


30,460 Tuna Netra/Buta, 5,921

Tuna Rungu, 3,861

Tuna Wicara,
Tuna Rungu, 16,335
Wicara, Netra, & Tuna
Cacat Tubuh, 2,991 Rungu &
Tuna Rungu, Wicara & Tuna Netra, Rungu Tuna Netra & Cacat Wicara,
Cacat Tubuh, 4,242 & Wicara, 1,207 Tubuh, 3,238 7,632

Sumber: PPLS 2011 8


DATA ANAK DISABILITAS BERDASARKAN
PROPINSI DI INDONESIA

250000 JATIM

200000

150000

100000

50000

0
Anak Cacat (AC)
NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU
LAMPUNG BABEL KEPRI DKI JABAR JATENG DIY
JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG
KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULTRA GORONTALO
SULBAR MALUKU MALUT IRJABAR PAPUA
PREVALENSI 5 KASUS DISABILITAS TERBANYAK
(DI 7 RS PENDIDIKAN DI INDONESIA)

40
35
Surabaya
30
Jakarta
25 Bandung
20 Palembang
15 Denpasar
Padang
10
Makasar
5
0
e
yn y
or lay

y
ra y

om
s

la
e b la

al
de

de
er de

w lP

dr

v.
ch

ic

de
ee

S
ot

al
n
p

b
S

lo
o

(Sumber: Satgas TK-PP-IDAI)


D

G
AUTISME :
Diseluruh dunia terjadi peningkatan secara tajam;
Tahun 1987  1 : 5000
10 tahun kemudian  1 : 500
Tahun 2000  1 : 250

 Amerika 1 : 160
 Inggris 1 : 100
 Asia 1 : 150
 Indonesia …… ??? (termasuk Asia)
DATA AUTISME DI DUNIA
Hongkong
CDC Study, 2008
Amerika,
1,68 : 1000
2008 1 : 80 (anak usia <15 thn)
(anak usia < 8 thn)
INDONESIA???
Jika menggunakan asumsi
yg sama dg Hongkong Study
UNESCO, diperkirakan 112 ribu >
anak autis (19%) dari
2011 35 juta penyandang
66.000.805 anak usia 5 – 19
thn berdasarkan data
autisme di seluruh populasi penduduk, BPS,
dunia; dgn rasio 2010
6 : 1000
KEBIJAKAN
PELAYANAN KESEHATAN
ANAK DENGAN DISABILITAS
UPAYA PEMENUHAN HAK ANAK

RIGHT BASED APPROACH


LIFE CYCLE APPROACH

4 PRINSIP HAK ANAK DALAM KHA:


 Non-diskriminasi; PELAYANAN
 Kepentingan yang terbaik bagi anak; KESEHATAN YANG
 Hak untuk hidup, kelangsungan hidup &
perkembangan; BERKUALITAS
 Penghargaan terhadap pendapat anak

IMPLEMENTASI :
o Terintegrasi, komprehensif, holistik
o Dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah,swasta, organisasi profesi,
masyarakat, dan keluarga.
PEMBINAAN KESEHATAN ANAK
TERKAIT RAN HAM

PUSKESMAS
1 •Lapas/Rutan
•SLB
RUJUKAN
2
RUMAH SAKIT
3
•Panti/LKSA
TARGET PROGRAM KESEHATAN ANAK
TERKAIT RAN HAM
KEGIATAN TAHUN
PERLINDUNGAN KESEHATAN ANAK
2012 2013 2014 2015
Pembinaaan
Kesehatan 20% 40% 60% 90%
Anak di
Panti

Pembinaan
Kesehatan 15 prop 22 prop 28 prop 33 prop
Anak di SLB
Pembinaan
Kesehatan
Anak di 21 prop 25 prop 29 prop 33 prop
Lapas/
Rutan
KEBIJAKAN
• Pembinaan kesehatan anak dengan disabilitas merupakan bagian
integral dari pembinaan kesehatan anak secara umum.
• Pembinaan kesehatan anak dengan disabilitas diarahkan agar
setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas sesuai kebutuhan tumbuh kembangnya
• Upaya pembinaan kesehatan bagi anak dengan disabilitas
dilakukan secara komprehensif dgn melibatkan sektor terkait
• Pembinaan kesehatan anak dengan disabilitas dikembangkan
melalui pelayanan kesehatan di tingkat dasar dan rujukan
• Melibatkan pemberdayaan masyarakat sekolah dan keluarga
dalam pelayanan dan pemeliharaan anak dengan disabilitas
STRATEGI
• Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi anak
dengan disabilitas di pelayanan dasar dan rujukan
• Meningkatkan kerjasama dengan Tim Pembina UKS,YPAC,
PSIKI, Kelompok Masyarakat Peduli Anak Dengan Disabilitas
(POTADS, ISDI,YAI, FKKADK dll) dan Organisasi profesi
terkait
• Meningkatkan sistem informasi dan monev berkaitan dengan
program anak dengan disabilitas
• Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat sekolah dan
keluarga dlm penjaringan/deteksi dini, perawatan dan
pemeliharaan kesehatan anak dengan disabilitas
• Meningkatkan upaya pembiayaan yankes bagi anak dengan
disabilitas (JKN dan sumber dana lainnya)
STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN ANAK DGN
DISABILITAS DI SLB

Rumah Sakit

•Penyuluhan Kes :PHBS


•Pelatihan UKS bg Guru, Kader
Pendidikan Kes/Pendamping
Kesehatan •Integrasi materi kesehatan dlm
Rujukan kurikulum sekolah (kespro)
Tumbuh Kembang
SLB

TRIAS •Penjaringan Kesehatan


•Imunisasi
Pelayanan •Pembinaan gizi/Warung Sekolah
Kesehatan •Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan dan Pertolongan
pertama pada penyakit

•Pelaksanaan 7K
(kebersihan,keindahan,kenyamanan,ket
Pembinaan ertiban, keamanan,kerapihan dan
kekeluargaan)
Lingkungan •Pembinaan & pemeliharaan Kesling
Sekolah Sehat•Pemanfaatan halaman/pekarangan
sekolah
•Lomba Kebersihan
Puskesmas
STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN ANAK DGN
DISABILITAS DI TINGKAT KELUARGA

Rujukan Tumbuh - Kembang Anak

Petugas
Kesehatan

 Pengenalan dini tanda


tanda kelainan tumbuh Anak
kembang pada bayi/balita
oleh Ibu dengan
 Perawatan kesehatan;
 Pola asuh anak;
Disabilitas
 Upaya perlindungan
terhadap penyakit ;
Tingkat
Keluarga/
masyarakat
• Puskesmas Membina SLB
– Puskesmas yang melaksanakan salah satu
kegiatan pelayanan kesehatan melalui
program UKS seperti : penjaringan
kesehatan, imunisasi, pemberantasan
sarang nyamuk di SLB
PELAYANAN UKS DI SLB
DETEKSI DINI
(Penerimaan siswa baru)

STATUS KESEHATAN INDIVIDU MENCEGAH


BERTAMBAHNYA
DERAJAT
KECACATAN YG
MENYEBABKAN
GANGGUAN FUNGSI

SISWA YANG
“MAMPU” MENJADI KEMANDIRIAN
MENINGKATKAN ANAK DIDIK
KADER FUNGSI (SESUAI DG KECACATANNYA)
PEMULIHAN

MENGHINDARI KOMPLIKASI
GURU PENDAMPING MENINGKATKAN
DAYA TAHAN YG BISA DICEGAH
TUBUH
TERHADAP
PENYAKIT DAN
CEDERA
SLB (data Dit.PSLB thn 2008)
SLB A

•TUNANETRA (ANAK DG HAMBATAN PENGLIHATAN)

SLB B

•TUNA RUNGU (ANAK DG HAMBATAN PENDENGARAN)

SLB C

•TUNAGRAHITA (ANAK YANG MENGALAMI RETRADASI MENTAL)

SLB D

•TUNADAKSA (ANAK DG CACAT TUBUH)

SLB E

•TUNALARAS/ TUNA SOSIAL (PENYIMPANGAN EMOSI DAN SOSIAL)

SLB F

•KHUSUS AUTIS

SLB G

•TUNAGANDA (ANAK YG MEMILIKI LEBIH DARI 1 MACAM HAMBATAN)


CAPAIAN PUSKESMAS MEMBINA SLB DI 27 PROVINSI
TAHUN 2014

Capaian Puskesmas Membina SLB Tahun 2014: 89,80% , Jumlah Kab/Kota yang
memiliki puskesmas membina SLB: 204, jumlah puskesmas yang memiliki SLB 500,
jumlah puskesmas yang membina SLB :449, jumlah SLB: 578 Laporan Program Kesehatan Anak Terkait RAN HAM Tahun 2014
PENJARINGAN KESEHATAN
BAGI ANAK DISABILITAS DI SLB
SLB A
PETUGAS KESEHATAN DAN GURU PENDAMPING

Pemeriksaan
dg Kartu E,
Snellen Chart Tajam
SD dan Pin Hole
Penglihatan
Tajam Kesehatan
Perilaku Pemeriksaan Kebugaran
DAN Pemeriksaan
mata lengkap
Terbanyak
adalah beresiko
Pendengaran
dan Status gizi gigi mulut Jasmani
Mental dan
integensia
SLB A kelainan
refraksi
Rujukan

1. Buta Partial: seseorang yg


tdk dapat menghitung jari
dari jarak 3 m dg koreksi
terbaik, e.c terbanyak keln
refraksi, terberat adalah low
vision
2. Buta Total: pemeriksaan Puskesmas Rumah Sakit
dokter spesialis (visus, lap
pandang, pem segmen
depan mata, tekanan bola
mata, media refraksi)
SLB B
PETUGAS KESEHATAN DAN GURU PENDAMPING

SD Uji Penala

DAN
SLB B Uji Berbisik Tajam
Kesehatan
•Tunarungu/ Tajam Perilaku Penglihatan Pemeriksaan Kebugaran
Pendengaran
Mental dan
Tunawicara beresiko dan Status gigi mulut Jasmani
gizi integensia
Ringan,
komtrol / 6
bln
•Tunarungu/
Tunawicara
Sedang
•Tunarungu/
Tunawicara
Berat

Mendengar dan mengulangi kata


1. Pada suara normal/ biasa, jarak 1 m
2. Pada suara yang diperkeras , jarak 1 m Rumah Sakit
3. Mendengar kata yg diucapkan dg berteriak pd sisi
telinga yg sehat
Puskesmas
SLB C
PETUGAS KESEHATAN DAN GURU PENDAMPING

Pemeriksaan
mental dengan
mebandingkan
perkembangan
dg saudara
atau teman
sebaya
Perilaku
abnormal
SD Ada gambaran
fisik yg mudah Tajam Kesehatan
Tajam Perilaku Pemeriksaan Kebugaran
DAN dikenali (btk
kepala, wajah, Penglihatan beresiko
Pendengaran
dan Status gizi gigi mulut Jasmani
Mental dan
integensia
SLB C mata, lidah dll
Kesulitan
adaptasi

Rujukan

Puskesmas Rumah Sakit


SLB D
PETUGAS KESEHATAN DAN GURU PENDAMPING

SD Pemeriksaan Tajam Kesehatan


Penglihatan Pemeriksaan Kebugaran Perilaku
DAN dan Tajam
Status gizi
gigi mulut Jasmani
Mental dan
integensia
beresiko
SLB D Rujukan Pendengaran

Kelainan atau kerusakan


meliputi:
1. Fisik
2. Kerusakan otak dan
tulang belakang
biasanya pada
Cerebral Palsy

Puskesmas Rumah Sakit


Anak dengan Disabilitas Fisik berdasarkan gangguan fungsi otot terdiri dari:
1) Spastik, kekakuan pada sebagian atau seluruh ototnya.
2) Dyskinesia, gerakannya tak terkontrol (athetosis), serta terjadinya kekakuan
pada seluruh tubuh yang sulit digerakkan (rigid).
3) Ataxia, gangguan keseimbangan, koordinasi mata dan tangan tidak berfungsi
dan cara berjalannya gontai.
4) Multipel disabilitas, yang mengalami gangguan kelainan hipertonus dan
hipotonus

Gangguan pola gerak dan fungsi akibat kelumpuhan bisa berupa gangguan fisik
saja atau gangguan fisik dan intelektual. Salah satu bentuk gangguan fisik yang
disertai gangguan intelektual adalah Palsi Serebral yang terbagi dalam kategori:
1) Ringan, dapat berjalan tanpa alat bantu, mampu berbicara dan dapat menolong
dirinya sendiri.
2) Sedang, memerlukan bantuan untuk berjalan, latihan berbicara, dan mengurus
diri sendiri.
3) Berat, memerlukan perawatan tetap dalam ambulansi, berbicara, dan
menolong diri sendiri.
SLB F
PETUGAS KESEHATAN DAN GURU PENDAMPING

SD Pemeriksaan Tajam Kesehatan


Penglihatan Pemeriksaan Kebugaran Perilaku
DAN dan Tajam
Status gizi
gigi mulut Jasmani
Mental dan
integensia
beresiko
SLB F Rujukan Pendengaran

Kelainan atau kerusakan


meliputi:
Terapi:
1. Gangguan kognitif,
bahasa, komunikasi, Wicara, okupasi,
interaksi sosial bermain, diet,
2. Perilaku yang medikamentosa,ai
berulang-ulang r, musik dll
(repetitif)

Puskesmas Rumah Sakit


Perkembangan sosial anak Gangguan Spektrum Autism:
1) Gejala pada bayi adalah kurang perhatian terhadap rangsangan sosial, jarang
tersenyum dan melihat seseorang, tidak ada tanggapan saat dipanggil nama.
2) Gejala pada balita adalah kurang kontak mata, tidak ada komunikasi timbal
balik, berkomunikasi dengan menggunakan tangan orang lain (tidak menunjuk,
tetapi menarik tangan orang lain).
3) Pada usia 3-5 tahun terdapat kesulitan bermain dengan teman sebaya,
mendekati orang secara spontan, meniru dan bereaksi secara emosional,
berkomunikasi tanpa bahasa (non verbal), bergiliran dengan orang lain.
4) Anak yang lebih besar dan dewasa mengalami kesulitan dalam mengenali
wajah sedih, gembira atau marah.

Perkembangan komunikasi anak Gangguan Spektrum Autism:


1) Gangguan komunikasi dapat terjadi sejak tahun pertama kehidupan berupa
terlambat mengoceh, tidak bisa menunjuk, tidak mau dipeluk dan tidak ada
reaksi ketika dipanggil.
2) Gejala awal Gangguan Spektrum (lihat SDIDTK)
a) Jarang mengoceh,
b) Tidak dapat menggunakan kata,
c) Tidak dapat merangkai kata,
d) Bahasa tubuhnya sering tidak sesuai dengan kata,
e) Jarang meminta dan membicarakan pengalaman,
f) Lebih sering meniru (echolalia),
g) Tidak ada perhatian yang sama (joint attention),
h) Tidak dapat bermainpura-pura seperti bermain masak-masakan dan main
boneka.

Bentuk tingkah laku anak Gangguan Spektrum Autism:


1) Melakukan gerakan tidak bertujuan yang diulang-ulang (stereotype) misalnya,
menggerak-gerakkan kata;
2) Tidak mau melakukan hal yang berbeda;
3) Mengerjakan sesuatu secara rutin/kaku terhadap kebiasaan;
4) Bertingkah laku terbatas;
5) Menyakiti diri sendiri seperti memukul-mukul atau membentur-benturkan
kepala.
SLB G
PETUGAS KESEHATAN DAN GURU PENDAMPING

SD Pemeriksaan Tajam Kesehatan


Penglihatan Pemeriksaan Kebugaran Perilaku
DAN dan Tajam
Status gizi
gigi mulut Jasmani
Mental dan
integensia
beresiko
SLB G Rujukan Pendengaran

Kelainan atau kerusakan


meliputi lebih dari 1
Terapi:
hambatan tuna grahita
dengan tunadaksa (CP), Wicara dan wicara,
tunagrahita dan fisik okupasi,
tunarungu-wicara dll

Puskesmas Rumah Sakit


PERMASALAHAN
Pelayanan Kesehatan Anak

Dasar : Rujukan :
• Pelayanan Kesehatan
Anak Yang Berhadapan
Hukum di Lapas/ Rutan,

?
Anak di Panti/ LKSA,
Anak dengan Disabilitas

• Penanganan Kekerasan
terhadap Anak
PERMASALAHAN
1. Sosialisasi kurang (baik dari instansi kesehatan maupun
instansi sosial)

2. Pedoman teknis belum tersosialisasikan ke bawah

3. Pemanfaatan dana operasional belum optimal

4. Ketidaksesuaian antara laporan pengelola program


dengan data JKN
PENGANGGARAN
Pada prinsipnya semua kegiatan Perlindungan Kesehatan Anak termasuk
yg tercantum RAN HAM, merupakan penjabaran RPJMN & Renstra
KemenKes

Penganggaran utk tiap program & kegiatan


melalui
a. APBN
b. DEKONS
c. APBD -- sebagai sasaran pembiayaan
tanggungan Pemda
d. Dana lain (BOK, JKN) - advokasi Dinsos
utk menjadi PBI
UPAYA PENCAPAIAN
Koordinasi LP/LS terkait

Upaya yang dilakukan

1. Sosialisasi di setiap jenjang


2. Meningkatkan akses & kualitas yankes melalui upaya
promotif,preventif, kuratif & rehabilatatif
3. Menggunakan pedoman yankes terkait kes.anak di Pusk & ped.
kes.terkait lainnya
4. Menyelenggarakan forkom/rapat koordinasi
5. Memperbaiki sistim pencatatan & pelaporan
RS yang dilatih tentang Pelaksanaan
Klinik Rujukan Tumbuh Kembang
1.RSUD Kab. Barabai, Kalimantan Selatan
2.RSUD dr. Soedirman Mangun Soemarno Kab
Kediri, Jawa Tengah
3.RS dr. Soedono Kab. Madiun, Jawa Timur
4.RSU Kab. Solok, Sumatera Barat
5.RSUD Mayjen HM Ryacudu Kota Bumi, Lampung
6.RSUD Kab. Gunung Kidul, DIY
7.RSUD Kab Gianyar, Bali
Terima kasih
KHUSUS BAGI TKLB
BUKU KIA KELUARGA - MASY

KEL– MASY – NAKES


Pengertian…

PERTUMBUHAN
Bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sehingga dapat diukur dengan satuan berat
badan, panjang badan, lingkar kepala

PERKEMBANGAN
Bertambahnya fungsi / kemampuan
Sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
Motorik (gerak kasar, halus)
Kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
Komunikasi / berbahasa
Emosi - sosial
Kemandirian
Cara Deteksi Dini Penyimpangan
Tumbuh Kembang Anak
PERTUMBUHAN
 Timbang berat badannya (BB)
 Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
 Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik

PERKEMBANGAN
• KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
• TDD (Tes Daya Dengar)
• TDL (Tes Daya Lihat),
• KMME (Mental Emosional)
• CHAT (Autis)
• CONNERS (gangguan pemusatan perhatian & hiperaktif
KPSP
Kuesioner
Pra Skrining
Perkembangan
TES
DAYA LIHAT
KUESIONER DETEKSI AUTIS (CHAT)
A. Pertanyaan pada orangtua / pengasuh
1. Senang di ayun-ayun, diguncang-guncang
2. Tertarik memperhatikan anak lain
3. Suka memanjat tangga
4. Suka main ciluk-ba, petak umpet
5. Bermain pura-pura membuat minuman
6. Meminta dengan menunjuk
7. Menunjuk benda
8. Bermain dengan benda kecil
9. Memberikan benda utk menunjukkan sesuatu
B. Pengamatan perilaku anak
• Anak memandang mata pemeriksa
• Anak melihat ke benda yang ditunjuk
• Bermain pura-pura membuat minum
• Menunjjuk benda yang disebut
• Menumpuk kubus
KUESIONER MASALAH MENTAL EMOSIONAL

1. Sering terlihat marah


2. Menghindar dari teman-teman
3. Perilaku merusak dan menentang lingkungan
4. Takut atau kecemasan berlebihan
5. Konsentrasi buruk / sulit
6. Kebingungan
7. Perubahan pola tidur
8. Perubahan pola makan
9. Sakit kepala, sakit perut, keluhan fisik
10. Putus asa
11. Kemunduran perilaku
12. Perbuatan yang diulang-ulang
KUESIONER DETEKSI
GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN & HIPERAKTIFITAS
(GPPH)
 Tidak kenal lelah, aktifitas berlebihan
 Mudah gembira, impulsif
 Mengganggu anak lain
 Gagal selesaikan kegiatan, perhatian singkat
 Gerakkan anggota badan / kepala terus menerus
 Kurang perhatian, mudah teralihkan
 Permintaan harus segera dipenuhi, mudah frustasi
 Mudah menangis
 Suasana hati mudah berubah, cepat dan drastis
 Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga
Anak 0-6 thn Alur rujukan dini

Deteksi dini tumbuh kembang

Sesuai Meragukan Penyimpangan

Stimulasi rutin Intervensi 2 minggu Tingkat


dirumah Puskesmas
Evaluasi hasil

Sesuai Meragukan Penyimpangan Tingkat


Puskesmas
Evaluasi hasil Intervensi2 minggu

Sesuai Meragukan Penyimpangan


Tingkat
RS Rujukan
Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS Kl. Tumbuh
Untuk penanganan spesialistik Kembang

Anda mungkin juga menyukai