Anda di halaman 1dari 14

HIDROLIK

POWER STEERING
Hydraulic Power Steering

adalah sistem pada steering yang bertujuan untuk membuat putaran setir menjadi
lebih ringan dengan memanfaatkan tekanan oli hidrolis yang disesuaikan dengan
kebutuhan selama pengemudian.
Komponen Hidrolik Power Steering

■ Sistem Hidrolik Power Steering


■ Komponen dari Rack and Pinion Steering Assembly
■ Power Steering Pump
1. Sistem Hidrolik Power Steering
 Rack and pinion steering gear
merupakan tempat terjadinya proses pemberian tenaga
untuk meringankan tenaga saat memutar setir.

 Oil Pump
merupakan komponen penghasil daya dan tekanan oli
agar dapat menekan piston dalam power steering.
Pompa ini diputar oleh mesin dengan menggunakan
sebuah belt
 Reservoir tank
untuk menampung oli power steering yang datang dari
power steering rack assembly untuk kemudian
disalurkan kembali menuju ke pompa power steering.

 Tubes
Fungsi dari pipa dan selang ini adalah sebagai tempat
mengalirkan oli power steering baik untuk tekanan
masuk ataupun tekanan kembali.
2. Komponen Rack and Pinion Steering Assembly
■ Rack and pinion linkage
merupakan susunan steering tipe rack and
pinion yang didesain sedemikian rupa sehingga
putaran roda kemudi bisa di teruskan ke roda
■ Pressure Chamber
merupakan ruang tempat terjadinya tekanan
/dorongan pada piston yang menjadi satu
dengan Steering rack shaft.
■ Rotary control valve ini berfungsi
untuk mengatur arah tujuan dari oli yang
bertekanan menuju pressure chamber sesuai
dengan arah putaran setir.
3. Power Steering Pump
Cara Kerja Pompa Hidrolik
1. Pompa Hidrolik
2. Relief Valve
Relief valve diletakkan di dalam flow control valve gunanya adalah untuk mengontrol tekanan
hidrolis secara maksimal.
Steel ball di dalam relief valve berada dalam tekanan hidrolis melalui orifice A2. Ketika kemudi
diputar dan tekanan hidrolisnya naik lebih tinggi dari 75-82kg/cm2 (1060-1160 psi), maka
terkanan tersebut akan menekan relief spring untuk mendorong steel ball sehingga minyal
power steering dapat mengalir ke power steering pump.
Bekerjanya relief valve ini menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan antara chamber A dan
chamber B.
Kemudian flow valve bergerak ke kanan untuk membuka orifice A1, untuk menjaga tekanan
hidrolis agar tetap konstan.
3. Flow control valve
Begitu pelumas yang dikeluarkan oleh power steering pump meningkat mengikuti
kecepatan putaran pump, maka perlu dipasang satu flow control valve untuk mengatur
suplai untuk menjalankan wheel steering operation berdasarkan kecepatan mesin
(kondisi melaju).
■ Saat idling
Minyak yang dikeluarkan dari pump disuplai melalui celah sekitar rod dalam orifice A1
ke gear box.
 Saat berputar kecepatan rendah
Ketika putaran mesin naik, maka yang dikeluarkan oleh
pump juga akan naik dan mengakibatkan perbedaan
tekanan diantara kedua orifice (P1–P2). Kemudian
tekanan yang melebihi gaya pegas pada flow control akan
menekan flow valve ke kanan, sehingga membuka orifice
untuk mempersempit saluran agar pelumas yang mengalir
sesuai dengan keperluan dan kelebihan pelumas tersebut
dialirkan kembali ke pompa.

 Saat berputar kecepatan tinggi


Ketika putaran mesin tinggi maka orifice akan terbuka
sehingga aliran minyak ke gear box akan berkurang.
Akibatnya, tekanan hidrolis akan lambat pada saat kemudi
mulai diputar. Untuk itu diperlukan penstabilan kemudi
dengan cara memutar sedikit dari posisi netral.
Cara Kerja Hidrolik Power Steering

 Posisi Center
 Posisi Berputar kekiri

 Posisi Berputar kekanan


Prosedur Air Bleeding
 Angkat roda depan dengan dongkrak kemudian topang dengan menggunakan rigid racks.

 Kunci kontak OFF.

 Putar penuh kemudi ke kiri dan kanan sebanyak 3 atau 4 kali, isikan reservoir dengan
minyak power steering.

 Pada saat tersebut, putar kemudi ke kiri dan kanan.

 Kemudian hidupkan kembali mesin (idling).

 Putar kemudi ke kiri dan kanan sampai di dalam oil reservoir tidak ada lagi gelembung
udara.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai