Anda di halaman 1dari 26

MATRIKS

Matriks adalah susunan bilangan yang tersusun


dalam baris dan kolom.
Setiap bilangan pada matriks disebut elemen
(unsur) matriks. Letak suatu unsur matriks
ditentukan oleh baris dan kolom di mana unsur
tersebut berada.
Suatu matriks dinyatakan dengan huruf kapital
A , B , C ,. . . dan seterusnya, sedangkan unsur
matriks dinyatakan dengan huruf kecil a, b , c ,
. ., dan seterusnya.
Contoh :
 Matriks A mempunyai dua baris dan dua
kolom. Oleh karena itu kita katakan bahwa
matriks A berordo 2 X 2 ditulis A2X2 atau (a22).

 “Ordo suatu matriks ditentukan oleh


banyaknya baris dan banyaknya kolom dalam
matriks tersebut.”
Matriks A dan matriks B dikatakan berordo sama atau
berukuran sama jika banyaknya baris dan banyaknya kolom
pada matriks A sama dengan banyaknya baris dan
banyaknya kolom pada matriks B.

Contoh :
a b c a b c
A= d e f dan B= d e f

Matriks A berordo sama dengan matriks B, yaitu 2 x 3


Definisi:
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A = B), jika :
a. Matriks A dan B mempunyai ordo sama.
b. Unsur-unsur yang seletak pada matriks A dan matriks B sama.
1. Matriks Baris
Matriks Baris adalah matriks yang terdiri dari satu baris.
Contoh : A = ( 4 3 2 4 )
2. Matriks Kolom
Matriks Kolom adalah matriks yang terdiri dari satu kolom.
Contoh : A = 4

5
-1

3. Matriks Persegi atau Matriks Bujur Sangkar


Matriks Persegi atau matriks Bujur Sangkar adalah matriks
yang mempunyai jumlah baris = jumlah kolom
4. Matriks Identitas atau Matriks Satuan
Matriks Identitas atau Matriks Satuan adalah matriks diagonal yang unsur-unsur
pada diagonal utama semuanya 1 (satu) ditulis dengan huruf I.
1 0 0 0
Contoh : I3 = 1 0 0 , I4 =
0 1 0 0
0 1 0
0 0 1 0
0 0 1
0 0 0 1
I3 adalah matriks identitas ordo 3 dan I4 adalah matriks identitas ordo 4
5. Matriks Transpos(notasi At )
Transpos A adalah matriks baru dimana elemen
kolom pertama = elemen baris pertama matriks
A, elemen kolom kedua = elemen baris kedua
matriks A, elemen kolom ketiga = elemen baris
ketiga matriks A. 1 -2 5 8
Misal Matriks A =
9 1 4 2 1 9 0
0 3 -2 -3 -2 1 3
5 4 -2
Maka Transpos A adalah At =
8 2 -3

Jadi jika ordo matriks A = 3x4 maka ordo matriks transpos adalah
4x3
Sifat-sifat matriks Transpos :
1) ( A + B )t = At + Bt
2) ( At )t = A
3) ( AB )t = Bt At
Dua matriks dapat dijumlahkan atau
dikurangkan jika ordonya sama.
Misal ordo matriks A = 2 x 3 dan ordo matriks
B = 2 x 3, maka keduanya dapat dijumlahkan
atau dikurangkan.
3 2 1 7 5 -3
Jika A = 5 4 6 , dan B = -2 1 0

3+7 2+5 1+(-3) 10 7 -2


Maka A + B = = 3 5 6
5+(-2) 4+1 6+0

A-B = 3-7 2-5 1-(-3) = -4 -3 4

5-(-2) 4-1 6-0 7 3 6


 Sifat yang berlaku pada penjumlahan matriks
1) A + B = B = A ( Sifat Komutatif)
2) (A + B) + C = A + ( B + C) (Sifat Asosiatif)
3) A + 0 = 0 + A = A (Sifat Identitas
tambah)
Jika k adalah suatu bilangan Real (skalar) dan
Matriks A = (aij), maka Matriks kA = (kaij) adalah
suatu matriks yang di peroleh dengan
mengalikan semua elemen matriks A dengan k.
a11 a12
ka11 ka12
Jadi, jika A =a 21 a22 , maka : kA = ka 21 ka22
7 5 -3
Contoh : Misal A =-2 1 0
,

3.7 3.5 3.(-3) 21 15 -9


maka 3A = 3 7 5 -3 = = -6 3 0
-2 1 0 3.(-2) 3.1 3.0
Sifat-sifat perkalian matriks dengan bilangan real
Jika a dan b bilangan real, maka :
( a + b )A = aA + bA
a ( A + B ) = aA + aB
a( bA ) = (ab)A
 Determinan matriks 𝐴 di definisikan sebagai
selisih antara perkalian elemen - elemen pada
diagonal utama dengan perkalian elemen -
elemen pada diagonal sekunder. Determinan
dari matriks dinotasikan dengan det 𝐴 atau
|𝐴|. Nilai dari determinan suatu matriks
berupa bilangan real.
 Determinan matriks ordo 2x2
a b a b
Jika Matriks A = c d
maka det (A) = |A| = | | = ad –
c d
bc
Contoh :
2 1
P= -6 3
maka,
2 1
det (P) = |P| = | -6 3
| = (2.3) – (1.(-6)) = 6+6 = 12
 Determinan matriks ordo 3x3
Untuk mencari determinan matriks ber ordo
3x3 dapat digunakan dua metode berikut:
▪ Metode Sarrus
▪ Metode Ekspansi Kofaktor
Cara ini paling tepat digunakan untuk menentukan
determinan matriks ordo 3×3.
Cara sarrus :
i. Tuliskan kolom pertama dan kedua dari determinan
awal di sebelah kanan setelah kolom ketiga.

ii. Kalikan unsur – unsur pada keenam diagonal, yaitu


tiga kolom diagonal utama (dari kiri ke kanan) dan
tiga kolom diagonal pendamping (dari kanan ke kiri).
Hasil kali diagonal utama dijumlahkan dan hasil kali
pada diagonal pendamping dikurangkan.
p q r
Jika Matriks B =
s t u
v w x

maka det (B) = |B| = p q r p q


s t u s t
v w x v w

= ptx + quv + rsw – vtr –wup – xsq

Perlu diperhatikan bahwa Metode Sarrus tidak berlaku


bila matriks berordo 4x4 dan yang lebih tinggi lagi.
Minor suatu matriks 𝐴 dilambangkan dengan
𝑀𝑖j adalah matriks bagian dari 𝐴 yang diperoleh
dengan cara menghilangkan elemen -
elemennya pada baris ke-𝑖 dan elemen elemen
pada kolom ke-𝑗.
3 2 4
Contoh : Q= 1 7 5 maka,
7 2 3

3 2 3 2 3 2
M11 =1 7 , M12 =1 7 , M13 = 1 7

M11, M12 , M13 merupakan sub,matriks hasil


ekspansi baris ke-1 dari matriks Q
Kofaktor suatu elemen baris ke-𝑖 dan kolom ke-
𝑗 dari matriks A dilambangkan dengan
𝐾𝑖j =(−1)𝑖+𝑗. |𝑀𝑖j| = (−1)𝑖+𝑗.det (𝑀𝑖.j)
Penentuan tanda dr determinan matriks persegi
berodo 3x3 : + - +
- + -
+ - +

Untuk mencari det (A) dg metode ekspansi kofaktor cukup mengambil


satu ekspansi saja misal ekspansi bari ke -1
𝑄= 3 2 4
1 7 5
7 2 3
Untuk mendapatkan det(𝑄) dengan metode kofaktor adalah mencari
terlebih dahulu determinan – determinan minornya yang diperoleh dari
ekspansi baris ke-1 diatas, yaitu :
7 5
M11= 2 3 , det(𝑀11) = 11 ; M12= 1 5 , det(𝑀12) = -32 ;
7 3
M13= 1 7 , det(𝑀13)=− 47
7 2

det(𝑄)= 𝑘11.𝑞11+𝑘12.𝑞12+𝑘13.𝑞13
= (−1)1+1.|𝑀11|.𝑞11+ (−1)1+2.|𝑀12|.𝑞12 + (−1)1+3.|𝑀13|.𝑞13
=11.3 − (−32).2 + (−47).4 =33+64−188
= −91
Invers matriks adalah lawan atau kebalikan
suatu matriks dalam perkalian yang
dilambangkan dengan A-1.
Definisi:
Jika matriks A dan B sedemikian sehingga A x
B = B x A = I , dimana I matriks identitas maka
B disebut invers dari A dan A invers dari B.
Karena invers matriks A dilambangkan
dengan A-1 maka berlaku: A x A-1 = A-1 x A= I
Dimana I adalah matrik identitas.
Rumus Invers Matriks Berordo 2 × 2
Misalkan A = 2 1 invers dari A adalah A-1,
yaitu -3 -2

1  d  b
 A -1 = ,dengan det A ≠ 0
det A  c a 
Contoh :  3  6
Tentukan invers dari matriks D =  7 11 
Jawab :
 3  6
det D =  7 11  = 3(11) – (–7)(–6) = 33 – 42 = –9
 
D -1= det1 A 117 63
= 1 11 6
 9  7 3

 11 6
=  9  9 
 7 3
  
 9 9

=  119 2
 
3
 7 1
  
 9 3

Anda mungkin juga menyukai