Anda di halaman 1dari 22

USG GE

Voluson E10
Merk : GE
Type : Voluson E10
Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik
yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam
menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa
sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif).
Selain itu ultrasonografi relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan
persiapan pasien serta peralatannya relatif mudah. Gelombang suara
ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan
dalam teknik ultrasonografi (kedokteran) gelombang suara dengan frekuensi 1-
10 MHz.

Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih


tinggi dari pada kemampuan pendengaran telinga manusia,
sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara
yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara
20 Hz – 20.000 Hz.
Ultrasonografi ini memanfaatkan gelombang ultrasonik yang merupakan gelombang elektromagnetik, untuk
membantu para petugas kesehatan (dokter atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit ataupun mendeteksi yang
ada dalam tubuh pasiennya.
Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan organ-organ tubuh yang dapat diketahui
bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta hubungannya dengan jaringan lain disekitarnya. Sifat dasar ultrasound :
 Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila
melalui media padat.
 Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.
 Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi.
Prinsip Dasar

a. Generator pulsa (oscilator) berfungsi sebagai penghasil gelombang listrik, kemudian oleh
transducer diubah menjadi gelombang suara yang diteruskan ke medium.
b. Apabila gelombang suara mengenai jaringan yang memiliki nilai akustik impedansi,
maka gelombang suara akan dipantulkan kembali sebagai echo.
c. Di dalam media (jaringan) akan terjadi atenuasi, gema (echo) yang lebih jauh maka
intensitasnya lebih lemah dibandingkan dari echo yang lebih superficial.
d. Pantulan gema akan ditangkap oleh transducer dan diteruskan ke amplifier untuk
diperkuat. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui receiver
seterusnya akan ditampilkan mejadi gambar.
Fungsi Alat

Fungsi dari pemeriksaan USG yaitu mendiagnosa dengan menggunakan gelombang ultrasound ke
bagian tubuh yang ingin di diagnosa. USG dapat dilakukan mulai dari kepala sampai ujung kaki.
USG pada kepala biasanya dilakukan pada bayi-bayi baru lahir, untuk memantau bagian dalam
kepala (intrakranial), dengan memanfaatkan kondisi tulang-tulang kepala yang belum menyatu.
Tujuan USG kepala ini untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan bawaan dalam otak, tanda-
tanda perdarahan, atau adanya kelainan hidrosefalus.
USG dapat dilakukan juga untuk mendeteksi semua kelainan soft tissue tumor diseluruh tubuh,
kelainan pada tyroid ataupun paratyroid, kelenjar parotis, musculoskeletal (sistem persendian,
otot dan hubungan antar tulang) pada seluruh bagian tubuh. USG juga dapat mendeteksi kelainan
dini pada payudara. Selain itu tentunya yang biasa sudah kita ketahui USG dapat dilakukan untuk
pemeriksaan testis, abdomen ( hati, pankreas, kandung empedu, ginjal, vesica urinaria, uterus,
prostat) dan tentunya yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah USG untuk pemeriksaan
kehamilan.
Blok Diagram
Microprosessor berfungsi sebagai
pengkontrol semua blok diagram
memberikan signal kepada transmiter
pulse untuk mengaktifkan transduser.

Transduser bekerja sebagai pemancar dan


sekaligus penerima gelombang suara.
Pulsa listrik yang dihasilkan oleh
generator diubah menjadi energi akustik
oleh transduser yang dipancarkan dengan
arah tertentu pada bagian tubuh yang
akan diperiksa. Sebagian akan
dipantulkan dan sebagian lagi akan
merambat terus menembus jaringan yang
akan menimbulkan bermacam-macam
pantulan sesuai dengan jaringan yang
dilaluinya.
Pantulan gema yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transduser ( kristal piezoelektrik ) dan
akan ditangkap sebagai signal ( reciever ) yang salah satu fungsinya sebagai :
a) Amplikasi echo atau memperkuat signal yang kembali dari peningkatan voltase kecil menjadi besar di TGC.
Time gain compensation ( TGC ) terbagi atas :
(1) Near gain, yaitu berfungsi untuk mengatur kuat lemahnya gema yang ada dipermukaan
(2) Delay, berfungsi untuk mengatur kuat lemahnya gema pada kedalaman berapa TGC mulai diatur
(3) Slope, artinya perlu penambahan kekuatan gema didaerah itu
(4) Knee, pada kedalaman dan selanjutnya amplikasi signal konstan dan maksimum
(5) Far gain, berfungsi untuk memperkuat gema yang jauh dari permukaan.
(6) Kompensasi berfungsi sebagai TGC atau sweep gain, yaitu fungsi receiver yang digunakan untuk
menyamakan perbedaan pada amplitudo echo yang diterima, hal ini disebabkan oleh kedalaman reflektor.
(7) Reject berfungsi untuk menekan atau menghilangkan signal / gema yang sangat lemah yang justru
menggangu gambaran, yang dikenal juga dengan noise
Compression, yaitu proses untuk mengurangi dinamik range.
Dinamik range adalah jumlah total rentang ( range ) dari signal yang paling lemah hingga signal yang paling kuat ( dB ). Suatu dinamik range
yang lebar, yang sering dinyatakan dalam desible ( dB ), dapat memastikan rentang display gray level yang lebar, sehingga makin banyak skala
abu - abunya. Kompresi ini bertujuan untuk mengurangi range agar selalu terjaga energi yang kuat tetap kuat dan energi yang lemah tetap lemah.
Demodulation Berfungsi sebagai recification yang mengubah tegangan negatif ke positif. Dan smooting yang dapat memperhalus tegangan
yang telah diperoleh dengan adanya envelope.
Lalu gelombang echo yang ditangkap receiver akan disimpan di scan converter pada blok ini merubah informasi amplitudo echo menjadi format
signal yang dapat ditangkap oleh tv monitor, selama proses konversi informasi sementara disimpan pada memori digital scan converter. Scan
converter memungkinkan untuk menyimpan gambar yang diperoleh dan mengolahnya menjadi gambar lalu menampilkannya pada tabung CRT
dengan skala abu – abu. Amplitudo echo dan informasi biasanya analog, berarti tidak mewakili nilai – nilai diskrit, karena itu harus memasukan
data analognya ke digital converter ( ADC ) untuk diproses menjadi data digital sebelum masuk kedalam memori digital scan converter. Ada 2
proses dalam scan converter :
a) Pre – processing, yaitu proses memanipulasi data digital sebelum disimpan oleh scan converter tetapi setelah dalam
bentuk data digital.
b) Post processing, yaitu proses memanipulasi data setelah disimpan pada scan converter memory tetapi sebelum gambar di
tampilkan di display.
c) Selanjutnya terjadinya Image processing pada display berfungsi sebagai proses pencitraan atau Write Magnification, yaitu
dilakukan sebelum memori digital. Memungkinkan operator secara elektronik menambah ukuran image yang di display sebelum
disimpan dalam memori digital. Selanjutnya proses Read magnification, yaitu terjadi setelah memori digital. Memungkin
operator memperbesar suatu area display tertentu dengan memperbesar masing – masing pixel.
Transducer
Transducer adalah alat yang
berfungsi sebagai transmitter
(pemancar) sekaligus sebagai
recevier (penerima). Dalam fungsinya
sebagai pemancar, transducer
merubah energi listrik menjadi energi
mekanik berupa getaran suara
berfrekuensi tinggi. Fungsi recevier
pada transducer merubah energi
mekanik menjadi listrik.
Elemen penyusun transducer
1. Elemen aktif
Yaitu kristal piezo elektrik, biasanya lead titanate atau lead zirconate dalam bentuk bubuk, kemudian diproses sesuai
bentuk dan ukuran yang dikehendaki. Efek Piezoelektrik yaitu bahan-bahan yang dapat menimbulkan tegangan ketika
bentuk bahan tersebut berubah atau material yang mengalami perubahan bentuk bila menerima suatu tegangan.

2. Elemen Samping (Backing Material)


Yaitu bahan yang berada tepat dibelakang elemen aktif dan berfungsi untuk menyerap suara yang memantul kebelakang
(menjauhi pasien) dan meningkatkan karakteristik imaging tranduser.

3. Matching Layer
Terletak didepan kristal kontak langsung dengan kulit pasien, yang memiliki nilai impedansi antara kulit dan kristal
sehingga energi suara dapat secara maksimal ditranmisikan.

4. Wire (kabel)
Digunakan sebagai perantara pengirim dan menerima energi untuk diproses menjadi gambar.
Jenis jenis transducer
1. Transducer Convex
Di aplikasikan pada pemeriksaan seperti Abdomen, GYN, OB, Urologi.
2. Transducer Linier
Di aplikasikan pada pemeriksaan seperti organ yang kecil (small part) agar gambaran lebih terfokuspada organ yang diperiksa. dan ada juga transducer
linier yang berukuran sedang yang biasanya digunakan untuk pemeiksaan Ortopedic, Breast.
3. Transducer Micro Convex
Transducer jenis ini ada yang berukuran kecil dan sedang yang biasanya diaplikasikan pada pemeriksaan perdiatric, cardiac.
4. Trasducer Endocavity
Transducer ini digunakan untuk pemeriksaan organ dalam yang dimasukan ke dalam tubuh pasien baik secara endorectel maupun endovaginal.
Konfigurasi Tranduser
1. Linear array tranduser
Khusus untuk pola scanning linear.
2. Flat sequenced array
Mengandung sejumlah elemen piezoelektrik yang tersusun linear, yang ditransmisikan secara sekuensial kelompok-
kelompok. Setiap kelompok elemen menghasilkan suatu garis akustik dan kelompok yang sama ini menunggu echo-echo
yang kebali sebelumkelompok berikutnya ditransmisikan. Garis-garis akustik ini sejajar satu sama lain.
3. Curved linear array (convex array)
Mengandung sejumlah elemen piezoelektrik yang ditransmisikan secara sekuensial dalam kelompok-kelompok. Permukaan
tranduser yang melengkung menghasilkan suatu blunted pie sctor cross sectional image.
4. Phased array tranduser
Mengandung sejumlah elemen piezoelektrik di sepanjang permukaan scanning yang kecil. Tiap garis akustik diarahkan
dengan mentransimisikan semua elemen sebagai satu kelompok tetapi dengan perbedaan waktu yang kecil (phase). Phased
array tranduser menghasilkan suatu sector image, tetapi berbeda daricorved linear array, area kontak dengan kulit jauh lebih
kecil dan pie shaped sector image yang dihasilkan merupakan lapangan pandang yang terbatas untuk struktur-struktur yang
terletak dekat permukaan kulit.
5. Trapezoidal array tranduser
Merupakan gabungan dari sequenced array dan phase array untuk neghasilkan format imaging trapezoid (vektor), yang
dicapai dengan menambhakan lapangan pandang sektor ke kedua sisi linear image persegi panjang.
Cara kerja transducer
Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer, yang dipancarkan dengan arah
tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam echo sesuai dengan jaringan yang dilaluinya. Pantulan
echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik
lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope. Dengan demikian bila
transducer digerakkan seolah-olah kita melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan gambaran irisan-
irisan tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor yang dapat diamati untuk pemerisksaan.
Tranduser mempunyai frekwensi (untuk pulse US) yang ditentukan oleh ketebalan dan cepat rambat bahan piezoelektrik.
Semakin tipis aktif elemen, semakin tinggi frekwensi tranduser. Semakin besar cepat rambat aktif material, semakin besar
frekwensi trandusernya.
Kecepatan sebelum kembali eksitasi pulser ke tranduser disebut Pulse Repertition Frequency (PRF) yang ditentukan oleh
timing section. Timing section juga memberikan sinkronasi pada bagian-bagian sistem lain sehingga echo yang kembali
akan diproses dan di display sesuai dengan posisi aksialnya.
Frekuensi tranduser dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:

a. Bandwidth (Hz)
Yaitu rentang frekwensi terendah dan tertinggi suara yang dikeluarkan oleh tranduser. Semakin
kecil bandwidth nilai frekwensi yang dikeluarkan tranduser semakin tepat. Damping material
akan meningkatkan nilai bandwith. Semakin pendek pulsa, semakin tinggi bandwidth. Misal
tertulis 3,5 MHz yang dikeluarkan bisa 2-5 MHz.
b. Faktor Q
Faktor Q menunjukan kemampuan tranduser untuk mengeluarkan frekwensi ultrasound yang
bersih/jernih. Tranduser imaging cenderung mempunyai faktor Q yang rendah, hal tersebut
diperlukan karena untuk menghasilkan pulsa pendek.Pulsa pendek akan menghasilkan resolusi
aksial yang baik. Bandwidth lebar dan faktor Q rendah akan menghasilkan pulsa pendek
sehingga resolusi aksial semakin baik.
c. Panjang pulsa (Pulse Length)
Panjang pulse yang digunakan untuk diagnostik yang paling ideal adalah very short pulse yang
dikeluarkan kristal, dan kristal menunggu waktu yang cukup panjang unutk menerimasuara yang
kembali.
Spesifikasi Alat

System Overview
Connectivity
Tahun Produksi 2014
DICOM 3.0 Yes
Monitor (inch) 23" LED

Tilt/Rotate Adjustable Monitor Yes


DICOM SR_Cardiac No
Monitor Resolution 1920*1080 DICOM SR_Vascular Yes
Image Size Resolution DICOM SR_OB/GYN Yes
Touch Screen (Inch) 12.1"
JPEG, WMV, & AVI Yes
Trackball or Trackpad Trackball
USB Yes
CP Back-Lighting Yes

Weight 324lbs(147Kg)
HDD/SDD 500GB
Probe Ports 4 DVD/CD RW Yes
Battery No Wireless LANn j ki0020 Yes(Option)
Boot-Up Time

Sleep Mode (Quick Start) No

Maximum Depth of Field 30cm

Minimum Depth of Field 0-2cm

Cart (HCU) No

Independent Steer & Lockable Wheels Yes


Bagian pada alat 1. Lengan pada monitor (dapat diatur sepenuhnya)
USG GE
Voluson E10 2. DVD+(R)W drive

3. Tombol ON/OFF

4. Pemeganguntuk Endocavity Penyidikan

5. Memasukkan penahan kabel

6. Konektor memasukkan probr dan memasukkan konektor penyimpanan (Kiri)

7. 23" Layar Lebar Monitor LED

8. 12.1" layar Panel Sentuh

9. Konsol kontrol termasuk Keyboard Alfanumerik, Hardkeys Pengkode dan/Joycoders

10. Tombol Gerakan Konsol Kontrol

11. Gagang depan

12. Pasang periferal untuk (misalnya, ECG, printer,...)

13. Sandaran Kaki

14. Roda Caster depan (dapat dikunci)


Konsol Kontrol 1. Layar Panel Sentuh

2. Panel sentuh rotary/push/kontrol flip

3. Tombol Mode on/off (push), mendapatkan (putar) X,Y,Z rotary kontrol dalam
3D/4D Mode Volume Foc.Panjang (flip), B-Sudut Gambar (putar), Zona
Foc. (push)

4. Kotak Zoom pada/off (push), ukuran Zoom (putar), B-Kedalaman Gambar (Flip)

5. Kontrol jarak-jauh P-keys (programmable)

6. Membekukan / Menjalankan key

7. Pada/mematikan lampu

8. Tombol untuk mengontrol rotasi konsol

9. Tombol untuk konsol kontrol penyesuaian tinggi

10. Logo Voluson

11. Keyboard Alfanumerik dan F1 key (untuk memanggil EUM)

12. Pada/OFF tombol Daya Siaga

13. Trackball dan kunci Trackball


1. PREVENTIVE MAINTENANCE

Memeriksa Sistem Listrik dan Sistem Mekanik


Pastikan bahwa semua sistem perangkat keras di tempat yang benar dan dijamin benar. Periksa sistem jika ada kelainan atau kondisi
yang tidak memenuhi spesifikasi pabrik. Periksa kunci roda, kabel, kabel listrik, transduser, transduser konektor, kipas, pelindung, kabel
grounding, PCB, pengencang, dan kontrol dan indikator untuk memastikan mereka berada dalam kondisi yang baik. Periksa bahwa
monitor dan kontrol panel bekerja dengan baik.

Pembersihan
Bersihkan komponen sistem dan perifer sesuai keadaan atau kebijakan Pelayanan Pelanggan dan jadwal yang dibutuhkan.
- Exterior dan Interior
Gunakan vacuum cleaner, kompresi udara, atau bulu sikat yang lembut untuk menghilangkan serat dan debu dari bagian aliran udara dan
komponen yang terkait dengan assembly kipas, PCB, dan sistem komponen lainnya dan periferal yang mungkin telah terkena debu atau
kotoran. Gunakan yang ringan, non-abrasif,
standar produk pembersih komputer untuk membersihkan monitor, keyboard, sistem, dan permukaan perifer.
- Filter Udara
Bersihkan atau ganti sistem filter udara sebagai garansi kondisinya.
- Trackball
Bersihkan atau ganti trackball sebagai jaminan kondisinya
a). Untuk membersihkan trackball
(1) Membuka tutup dan melepas bezel yang mengelilingi trackball pada sistem kontrol panes. Jika anda tidak
memiliki alat pelepas trackball, klip kertas dimasukkan ke dalam salah satu lubang kecil di bezel yang dapat
membantu untuk memulai membuka tutup bezel.
(2) Dorong trackball naik dari bawah kontrol panel untuk melepasnya.
(3) Bersihkan trackball dengan pad yang dibasahi alkohol.

(4) Bersihkan dua poros encoder dan permukaan bantalan dengan pad yang dibasahi alkohol.
(5) instal ulang trackball dan bezel.

b). Permukaan Exterior


Gunakan kain dengan sabun halus dan air untuk membersihkan permukaan eksterior, termasuk pada sistem,
monitor, dan peripheral. Juga membersihkan kontrol panel dan tombol-tombol. Tinta atau noda membandel harus
dihapus dengan alkohol atau deterjen kuat dan segera dicuci dengan air sabun yang halus.
AWAS Untuk menghindari kerusakan sistem, tidak menggunakan aseton, metil etil keton (MEK), thinner, atau
pelarut yang kuat untuk membersihkan permukaan plastik eksterior.
PERHATIAN Gunakan ESD yang perlindungannya memadai saat melakukan layanan dan prosedur pemeliharaan.
Kalibrasi
Phantom ini digunakan untuk mensimulasikan karakteristik-karakteristik ultrasound yang sering ditemukan dalam
tubuh manusia. Karakteritik-karakteristik ultrasound yang dapat disimulasikan dengan alat ini adalah linieritas,
axial and lateral resolution, depth calibration, dan juga dead zone measurement.

Kalibrasi USG

A. Persiapan

1. Siapkan USG dan lembar kerja pemeliharaan.

2. Siapkan pula peralatan phantom usg dan Electrical Safety Analyzer beserta semua kelengkapannya.
Pelaksanaan
1. Lakukan pendataan Institusi dan Alat, serta alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Catat suhu dan kelembaban ruangan yang terbaca pada Thermohygrometer.
3. Pastikan semua terhubung dengan baik (probe yang akan digunakan).
4. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi alat dan catat hasilnya pada lembar kerja.
5. Lakukan pengukuran keselamatan listrik dengan menggunakan Electrical Safety Analyzer sesuai dengan
kelas dan tipe alat.
6. Lakukan kalibrasi usg, sebagai berikut:
a. Gunakan gel penghantar gelombang ultrasonik pada alas phantom USG.
b. Arahkan probe pada alas phantom usg yang telah diberi gel.
c. Atur grey scale agar gambar yang dihasilkan sesuai dari yang tergelap sampai yang terang.
d. Rekam hasil gambar.
e. Hitung jarak antar bola-bola yang dihasilkan yakni vertical 20 mm distance dengan toleransi 2% dan
horizontal 30 mm distance dengan tolerasi 5%.
f. Dan ukur blind spot apakah masih sesuai.

Anda mungkin juga menyukai