Anda di halaman 1dari 39

MANAJEMEN RISIKO

HAZARD, RISIKO, DAN


MANAJEMEN RISIKO
Hazard

■ Potensi yang menyebabkan kecelakan atau bahaya terhadap kesehatan manusia


(ILO)

■ Sumber dari potensi bahaya (ISO, 2009)

■ Sumber atau situasi dengan potensi bahaya dalam hal kecelakaan atau penyakit,
kerusakan alat, kerusakan lingkungan, atau kombinasi ketiga hal tersebut
(Standards Australia, 2001).
Klasifikasi Umum Hazard

Biologis Kimiawi Fisik

Psikososial Ergonomis
Hazard di Tempat Kerja

Mesin bising Zat kimiawi Aliran listrik Ketinggian

Tempat kerja Kekerasan/bullyi Pekerjaan yang


yang buruk ng berulang
Risk

■ Situasi atau kejadian dimana suatu nilai manusia (termasuk manusia itu sendiri)
telah berada dalam bahaya dan keluaran nya (outcome) tidak menentu (Rosa, 1998,
p. 28)

■ Probabilitas terhadap kejadian suatu hal yang akan memiliki dampak pada tujuan
(SA/NZS, 2004)

■ Efek dari ketidaktentuan pada tujuan (SA/NZS, 2009)

■ Paparan pada rencana yang tidak menentu (Holton, 2004, p. 22).


Risk (Hansson, 2004)
■ Kejadian yang tidak diinginkan yang dapat atau tidak dapat terjadi.

■ Sebagai probabilitas dari kejadian yang tidak diinginkan yang dapat atau tidak dapat
terjadi

■ Sebagai nilai ekspektasi statistic dari kejadian yang tidak diinginkan

■ Sebagai fakta bahwa keputusan dibuat dibawah kondisi mengetahui probabilitas.


Manajemen Risiko

■ Proses untuk meminimalisasi atau mengurangi risiko yang dinilai dan untuk memilih
dan implementasi opsi-opsi yang sesuai.

■ 4 komponen  pendahuluan aktivitas manajemen risiko, evaluasi opsi manajemen


risiko, implementasi dari keputusan manajemen risiko, monitoring dan mengulas
kembali.
Manajemen Risiko

■ Manajemen risiko adalah budaya, proses, struktur yang mengarah ke penyadaran


kesempatan-kesempatan yang berpotensi terjadi selagi mengelola efek yang
merugikan (AS/NZS 4360:2004).

■ Manajemen risiko adalah proses, memiliki efek pada kesatuan direktur, manajer
dan personil lain, diaplikasikan pada cara berstrategi, didesain untuk
mengidentifikasi kejadian potensial yang dapat memiliki efek pada kesatuan, dan
untuk jaminan terkait pencapaian dari tujuan (Enterprise Risk management –
COSO).
PERLU DILAKUKAN
MANAJEMEN RISIKO
• menurut Djohanputro (2008), manajemen risiko merupakan proses
terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur,
memetakan, mengembangkan alternatif penanganan resiko, dan
memonitor dan mengendalikan penanganan resiko.
• Menurut clough and sears (1994) manajemen risiko didefinisikan
sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani
semua kejadian yang menimbulkan kerugian.
• smith (1990) mendifinisikan manajemen resiko sebagai proses
identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko
yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau
proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada
perusahaan tersebut
Fungsi
Menurut Djojosoerdarso(2005, p.14), fungsi pokok manajemen risiko terdiri
dari:
■ Menemukan Kerugian Potensial
Artinya berupaya untuk menemukan atau mengidentifikasi seluruh risiko
murni yang dihadapi perusahaan, yang meliputi (a) Kerusakan fisik dari
harta kekayaan perusahaan; (b) Kehilangan pendapatan atau kerugian
lainnya akibat terganggunya operasi perusahaan; (c) Kerugian akibat adanya
tuntutan hukum dari pihak lain; (d) Kerugian-kerugian yang timbul karena
penipuan, tindakan – tindakan kriminal lainnya, tidak jujurnya karyawan; (e)
Kerugian-kerugian yang timbul akibat karyawan kunci (keymen) meninggal
dunia, sakit dan cacat.
■ Mengevaluasi Kerugian Potensial
Artinya melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian
potensial yang dihadapi oleh perusahaan. Evaluasi dan penilaian ini
akan meliputi perkiraan mengenai (a) Besarnya kemungkinan
frekuensi terjadinya kerugian artinya memperkirakan jumlah
kemungkinan terjadinya kerugian selama suatu periode tertentu
atau berapa kali terjadinya kerugian tersebut selama suatu periode
tertentu; (b)Besarnya bahaya dari tiap-tiap kerugian, artinya menilai
besarnya kerugian yang diderita, yang biasanya dikaitkan dengan
besarnya pengaruh kerugian tersebut, terutama terhadap kondisi
financial perusahaan; (c) Memilih teknis/cara yang tepat atau
menentukan suatu kombinasi dari teknik-teknik yang tepat guna
menanggulangi kerugian.
■ Pada intinya, ada empat cara yang dapat dipakai untuk menanggulangi
■ risiko, yaitu mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi,
■ mengasuransikan, dan menghindari. Dimana tugas dari manajer risiko
■ adalah memilih satu cara yang paling tepat untuk menanggulangi suatu risiko atau memilih suatu
kombinasi dari cara-cara yang paling tepat untuk menanggulang risiko.
JENIS MANAJEMEN
RISIKO
Standard Decision Making Process
Harrison (1995)

■ Set objectives
■ Search for alternatives through scanning the internal and external environment of the
organisation for information
■ Compare and evaluate the alternatives by formal and informal means
■ Practice the art of choice
■ Implement the decision when the choice is transformed from an abstraction into an
operational reality
■ Follow up and control to ensure that the implemented decision results in an outcome in
keeping with the objectives set in the first stage
Pengendalian Risiko K3
Perancangan
Eliminasi Substitusi Administratif Alat Pelindung DIri
/Engineering Control
• pengendalian ini • mengurangi risiko • mengurangi risiko • mengurangi risiko • mengurangi risiko
dilakukan dengan dari bahaya dengan dari bahaya dengan bahaya dengan bahaya dengan
cara cara mengganti metode rekayasa cera melakukan cara menggunakan
menghilangkan proses, mengganti teknik pada alat, pembuatan alat perlindungan
sumber bahaya input/ bahan mesin, infrastruktur, prosedur, aturan, diri misalnya safety
(hazard) dengan yang lebih lingkungan, dan pemasangan rambu helmet, masker,
rendah risikonya. atau bangunan. (safety sign), tanda sepatu safety,
peringatan, training coverall, kacamata
dan seleksi keselamatan, dan
terhadap kontraktor, alat pelindung diri
material serta lainnya yang sesuai
mesin, cara dengan jenis
pengatasan, pekerjaan yang
penyimpanan dan dilakukan
pelabelan

Tempat Kerja/Pekerjaan Aman Mengurangi Bahaya Tenaga Kerja Aman Mengurangi Paparan
Perancangan
Eliminasi Substitusi Administratif Alat Pelindung DIri
/Engineering Control
• menghilangkan • Mengganti bahan • Pemasangan alat • Pemisahan lokasi; • Safety helmet;
suatu bahan / bentuk serbuk pelindung mesin • Pergantian shift • Safety shoes;
tahapan proses dengan bentuk (machine guarding); kerja; • Ear plug / muff;
berbahaya pasta; • Pemasangan • Pemberlakuan • Safety goggles;
• Proses menyapu ventilasi umum dan sistem ijin kerja; • Safety harness.
diganti dengan lokal; • Pelatihan
proses vakum • Pemasangan alat karyawan.
• Bahan solvent sensor otomatis.
diganti dengan
bahan deterjen;
• Proses pengecatan
spray diganti dgn
pencelupan.

Tempat Kerja/Pekerjaan Aman Mengurangi Bahaya Tenaga Kerja Aman Mengurangi Paparan
Qualitative Measures of Likelihood
Qualitative Measures of Consequences
LANGKAH-LANGKAH
MANAJEMEN RESIKO
1 Persiapan
Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko
• rutin/non rutin (mis : redesain, perbaikan)
• aktifitas oleh personil internal &/ eksternal
• fasilitas (oleh internal/eksternal)
Personil yang terlibat

Standar dalam penentuan kriteria risiko

Prosedur dan dokumentasi terkait, seperti:


• prosedur manajemen risiko & komunikasi
• daftar bahaya dan risiko (risk register)
• form rencana/program pengendalian
2 Identifikasi Bahaya
Tujuan dari tahap ini adalah Kegiatan identifikasi bahaya perlu
untuk mengetahui & mempertimbangkan hal-hal seperti:
mendata bahaya-bahaya Apa sumber yang berpotensi
apa saja yang ada di menimbulkan cidera ?
 Bagaimana cidera dapat terjadi ?
tempat kerjanya.
 Siapa yang dapat cidera ?

Cara Identifikasi

• Diskusi/Brainstorming
• Mereview catatan K3 organisasi;
• laporan kecelakaan, laporan bahaya,
hasil audit
Hazard?
• Studi literatur (MSDS, statistik industri)
• Wawancara dengan pekerja (user)
• Inspeksi dan observasi tempat kerja Location
• Regulasi dan atau standar K3
3 Analisa Risiko
Analisa risiko dilakukan dengan menentukan
akibat yang timbul dan kemungkinan akibat
tersebut untuk dapat terjadi.

Metode
yang paling
banyak Kualitatif Semikuantitatif
digunakan

Kuantitatif
4 Evaluasi Risiko

Tujuan agar organisasi dapat menetapkan keputusan,


berdasarkan hasil dari analisa risiko sebelumnya,
mengenai risiko mana yang memerlukan pengendalian &
prioritas pengendaliannya.

Apakah risiko bisa


diterima?
(acceptable risk?)
Lakukan
Hasil Analisa
pengambilan
Risiko
keputusan Apakah risiko
harus
dikendalikan? (risk
reduction/control)?
5 Pengendalian Risiko

Suatu risiko tidak Upaya pengendalian risiko agar tidak


dapat diterima menimbulkan kecelakaan/kerugian.

Prinsip dari
pengendalian
risiko

Menghindar Mengurangi
i risiko risiko

mengurangi mengurangi
kemungkinan akibat
6 Pemantauan Tinjauan Ulang
Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukan maka selanjutnya perlu dipantau dan
ditinjau ulang apakah tindakan tersebut sudah efektif atau belum.
7 Komunikasi dan Konsultasi
Tujuan:
 Memberikan informasi kepada pekerja mengenai risiko yang
ada di tempat kerja
 Memberikan awareness kepada pekerja mengenai risiko dan
berperan aktif dalam identifikasi bahaya
 Memastikan pekerja memahami dan menerima strategi
pengendalian yang ditetapkan

Tentukan:
 Kenapa Bahaya/risiko
 Bagaimana dikomunikasikan
 Untuk Apa
LANGKAH MANAJEMEN
RISIKO YANG PALING
PENTING?
IDENTIFIKASI RISIKO
Mengapa?

Karena..
■ Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang secara sistematis dan terus
menerus dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya kerugian dan
bahaya terhadap suatu kegiatan kerja tertentu.
■ Langkah ini nantinya akan memberikan besaran konsekuensi yang dapat terjadi.
dengan mengidentifikasi risiko yang ada kemudian menganalisis permasalahan
tersebut dengan akibat-akibat yang mungkin terjadi dan menetapkan keputusan
berdarkan hasil analisa tersebut.
■ Langkah ini merupakan awal sebagai acuan untuk langkah-langkah manajemen
risiko yang akan dilakukan selanjutnya
Dengan manajemen risiko, apakah
dijamin 100% kecelakaan dan penyakit
akibat kerja dapat dicegah?
Tidak 100% Karena masih
Mungkin
adanya Residual
Risk (Sisa
Maksimal Risiko)
99%
Masih terdapat Residual Risk

Hal ini karena tidak ada tingkat keyakinan yang sampai


dengan 100%, maksimal hanya 99%, dimana 1% adalah suatu
hal yang diluar dugaan kita sebagai manusia

Contoh:
Meskipun pekerja telah dilengkapi dengan Alat
Pelindung Diri, namun kecelakaan masih
mungkin dapat terjadi. Paling tidak kita telah
meminimalisir peluang terjadinya kecelakaan
Kemungkinan/probabilitas

Besarnya probabilitas dapat


■ Keadaan yang mengacu
diperhitungkan secara cermat
pada waktu mendatang
dengan menggunakan teori
tentang kemungkinan
terjadinya suatu peristiwa. probabilitas, meskipun tidak
tepat 100%, tetapi
penyimpangan atau deviasinya
dapat diminimumkan.

Karakteristik dan Menjadi perhatian utama


besarnya kemungkinan dari perusahaan
Referensi:

■ HaSPA (Health and Safety Professionals Alliance). 2012. Risk. Tullamarine, VIC.
Safety Institute of Australia.
■ Universitas Indonesia. Manajemen Risiko K3. Diakses dalam :
[staff.ui.ac.id/system/files/users/bian/material/sesi3manajemenrisikok3.doc]
■ Ristekdikti. Manajemen Risiko. Downloaded from itjen.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/.../Manajemen-Risiko_Ristekdikti.pdf 9/10/16

Anda mungkin juga menyukai