Anda di halaman 1dari 34

PANCASILA DALAM KONTEKS

KETATANEGARAAN RI
Kelompok 9 :
Agusriadi (1510951048)
Muhammad Rivaldi (1510952016)
Nadya Devega (1510952030)
Muhammad Daffa (1710952041)
Latar Belakang
■ Pancasila merupakan landasan dan dasar negara Indonesia yang mengatur
seluruh struktur ketatanegaran Republik Indonesia. Dalam pemerintahan
Indonesia, masih banyak bahkan sangat banyak anggota-anggotanya dan juga
sistem pemerintahannya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam
setiap sila pancasila
■ Dalam perumusan ketatanegaraan Indonesia tidak boleh melenceng dari nilai-
nilai Pancasila, Pembentukan karakter bangsa diliat dari sistem ketatanegaraan
Indonesia harus mencerminkan nilai-nilai dari ideologi bangsa yaitu Pancasila.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini diantaranya :
1. Apa arti Pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI ?
2. Apa hubungan Pancasila dengan pembukaan dan isi UUD 1945 ?
3. Bagaimana Kedudukan Pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia ?
4. Bagaimana dinamika pelaksanaan Pancasila dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia ?
5. Bagaimana sistem pemerintahan negara RI menurut UUD 1945 ?
6. Bagaimana sistem kelembagaan negara RI menurut UUD 1945 ?
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya :
1. Untuk mengetahui pengertian Pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI
2. Untuk mengetahui hubungan Pancasila dengan pembukaan dan isi UUD 1945
3. Untuk mengetahui Kedudukan Pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia
4. Untuk mengetahui dinamika pelaksanaan Pancasila dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia
5. Untuk mengetahui sistem pemerintahan negara RI menurut UUD 1945
6. Untuk mengetahuui sistem kelembagaan negara RI menurut UUD 1945
Arti Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan RI
Pancasila adalah dasar falsafat negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD RI 1945. Oleh sebab itu, setiap warga Indonesia harus mempelajari, mendalami,
menghayati, dan mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan.
Pancasila merupakan sumber hukum materiil. Oleh karena itu, setiap isi peraturan
perundang-undangan tidak boleh bertentangan. Dan apabila itu bertentangan maka akan dicabut
pokok pikiran yang terkandung dalam pancasila merupakan cita-cita hukum bangsa Indonesia
yang mendasari hukum dasar negara yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
Arti Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan RI
Pokok pikiran tersebut adalah :
 Pokok pikiran pertama “Negara” yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia . Negara mengatasi segala paham golongan dan paham
perseorangan. Dengan pengertian yang lazim, Negara, penyelenggaraan Negara, dan
setiapwarga Negara wajib mengutamakan kepentingan Negara.
 Pokok pikiran kedua “Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”. Hal ini
menimbulkan kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Arti Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan RI
 Pokok pikiran ketiga “negara berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan perwakilan”. Oleh karena itu, sistem Negara yang terbentuk harus
berdasar atas kedaulatan rakyat dan permusyawaratan perwakilan.
 Pokok pikiran keempat “Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esamenurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu mengadung isi bahwa pemerintah dan
penyelenggara Negara memelihara budi pekerti yang luhur dan memegang teguh cita-cita
moral rakyat yang luhur.Keempat pokok pikiran tersebut jelas merupakan pancaran dari
pandangan hidup dan dasar falsafah Negara pancasila. Dan pembukaan UUD 1945 mengandung
pandangan hidup bangsa Indonesia pancasila.
Hubungan Pancasila Dengan Pembukaan Dan Isi UUD 1945
1. Hubungan antara Pancasila dengan UUD 1945 secara Keseluruhan
UUD 1945 terdiri dari rangkaian pasal-pasal yang merupakan perwujudan dari pokok-
pokok pikiran terkandung dalam UUD 1945 yang tidak lain adalah pokok pikiran: persatuan
Indonesia, keadilan sosial, kedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan dan ketuhanan Yang Maha Esa menurut kemanusiaan yang adil dan beradab, yang tidak
lain adalah sila dari Pancasila, sedangkan Pancasila itu sendiri memancarkan nilai-nilai luhur yang
telah mampu memberikan semangat kepada dan terpancang dengan khidmat dalam perangkat
UUD 1945. semangat dan yang disemangati pada hakikatnya merupakan satu rangkaian kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
Hubungan Pancasila Dengan Pembukaan Dan Isi UUD 1945
2. Hubungan antara Pancasila dengan UUD 1945 dalam Pembukaan UUD 1945
Ada hubungan prinsipil antara pembukaan UUD 1945 dan proklamasi kemerdekaan
Indonesia, yaitu pertama, pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia. Kedua, tindakan-tindakan
yang segera dilakukan terkait dengan kemerdekaan, cita-cita luhur yang menjadi pendorong
ditegakkannya kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan dan perwujudan keadilan dan kemakmuran
rakyat Indonesia.
Hubungan Pancasila Dengan Pembukaan Dan Isi UUD 1945
Posisi Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum dinyatakan dalam Ketetapan
MPRS No XX/MPRS/1966. Artinya nilai-nilai Pancasila sebagai norma dasar paling fundamental
sehingga mampu menjadi pandangan hidup, visi bangsa, dasar pijakan hubungan politik dan
kehidupan kebangsaan yang lain. Dan ini bersifat tetap yang tidak dapat berubah karena Pancasila
merupakan hasil dari kesepakatan kehidupan berbangsa di Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia, Pancasila secara yuridis formal merupakan dasar filsafat
negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini berarti, dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini termasuk semua
peraturan perundangan, pemerintahan, penyelenggaraan kekuasaan, sistem demokrasi, dan
aspek-aspek penyelenggaraan negara lainnya.
Hubungan Pancasila Dengan Pembukaan Dan Isi UUD 1945
Kedudukan Pancasila ini dapat dirinci sebagai berikut :
1. Sebagai sumber hukum dasar nasional berdasarkan ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998.
2. Meliputi suasana kebatinan UUD.
3. Mewujudkan cita-cita hukum dasar baik tertulis maupun tidak tertulis.
4. Mengandung norma-norma yang harus diwujudkan di dalam UUD.
5. Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945.
Hubungan Pancasila Dengan Pembukaan Dan Isi UUD 1945
Jadi berdasarkan urut-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai sumber tertib hukum tertinggi yang bersumberkan pada Pancasila. Hal ini berarti secara
material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang
meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat. Selain itu dalam hubungannya
dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah negara yang
fundamental, maka sebenarnya secara material yang merupakan esensi atau inti sari dari pokok
kaidah negara Fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila.
Jelas bahwa Pembukaan UUD 1945 sebagai ideologi bangsa tidak hanya berisi Pancasila.
Dalam ilmu politik, Pembukaan UUD 1945 tersebut dapat disebut sebagai ideologi bangsa
Indonesia. Jadi Pancasila itu disamping termuat dalam pembukaan UUD 1945 (rumusannya dan
pokok-pokok pikiran yang terkandung didalamnya) dijabarkan secara pokok dalam wujud pasal-
pasal batang tubuh UUD 1945.
Kedudukan Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia
1. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila dipergunakan
sebagai dasar untuk mengatur pemerintah negara atau sebagai dasar untuk mengatur
penyelengaraan negara. Dengan demikian Pancasila merupakan kaidah negara yang fundamental,
yang berarti hukum dasar baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis dan semua peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam negara Republik Indonesia harus bersumber dari
pancasila.
Pancasila merupakan nilai dasar yang normatif terhadap seluruh penyelenggaraan
Negara Republik Indonesia. Dengan kata lain pancasila merupakan dasar falsafah negara atau
ideologi negara, karena memuat norma-norma yang paling mendasar untuk mengukur dan
menentukan dasar bentuk-bentuk penyelenggaraan negara serta kebijaksanaan-kebijaksanaan
penting yang diambil dalam proses pemerintahan negara Indonesia.
Kedudukan Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia
2. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Ideologi merupakan kumpulan gagasan, ide, keyakinan, atau bersifat yang menyeluruh
dan teratur secara sistematis. Hal-hal yang dapat termuat dalam ideologi adalah politik, sosial,
kebudayaan, dan keagamaan. Dalam kaitan ini, Pancasila tergolong sebagai ideologi. Pancasila
memiliki tersendiri, pancasila sebagai ideologi bukan hanya merupakan hasil pemikiran seseorang
seperti ideologi yang dimiliki bangsa-bangsa lain. Ideologi pancasila diangkat dari nilai-nilai adat
istiadat, budaya, serta agama masyarakat Indonesia sejak zaaman sebelum terbentuknya negara
Indonesia.
Sebagai ideologi, Pancasila tidak bersifat kaku dan tertutup, tetapi bersifat dinamis dan
terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia dapat memperlakukan Pancasila secara
luwes dan kreatif. Artinya sebagai ideologi, Pancasila bisa digunakan untuk menghadapi dan
menjalani zaman yang terus-menurus berkembang sesuai kedaan dengan tanpa mengubah nilai-
nilai dasarnya.
Kedudukan Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia
3. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, berarti Pancasila adalah sikap mental
dan tingkah laku bangsa Indonesia yang mempunyai ciri khas, dan yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa lain. Fungsi Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia memiliki
arti bahwa Pancasila adalah gambaran tertulis dan pola perilaku atau gambaran tentang amal
perbuatan bangsa Indonesia yang khas yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa, yaitu Pancasila memberi ciri khas kepribadian
yang tercermin dalam sila-sila Pancasila, yaitu bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan dan
kesatuan bangsa, berjiwa musyawarah mufakat untuk mencapal hikmat kebijaksanaan, bercita-
cita mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dinamika Pelaksanaan Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik
Indonesia.
Penetapan Pancasila sebagai sebuah ideologi yang kaku dan mutlak pemaknaannya
merupakan sebuah penyimpangan interpretasi dari apa yang diharapkan oleh founding fathers
Indonesia. Menurut Soemantri (2007:22), apa yang diharapkan oleh founding fathers adalah
Pancasila mampu mengatasi permasalahan mengenai keanekaragaman bangsa Indonesia, bukan
justru untuk mengeliminasi perbedaan yang ada.
Namun selama era Orde Baru, apa yang terjadi justru berkebalikan dengan apa yang
seharusnya dilakukan. Dengan dasar bahwa setiap organisasi harus berlandaskan Pancasila,
organisasi-organisasi keagamaan seperti Himpunan Mahasiswa Islam dipaksa untuk mengganti
basis ideologi Islamnya dengan ideologi Pancasila, justru merupakan bukti bahwa terdapat
kesalahan interpretasi dari pemerintahan Soeharto
Dinamika Pelaksanaan Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik
Indonesia.
Sebagai ideologi Pancasila menjadi pedoman dan acuan bangsa Indonesia dalam
menjalankan aktivitas di segala bidang sehingga sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel tidak
tertutup dan kaku melainkan harus mampu mengikuti perkembangan jaman tanpa harus
mengubah nilai-nilai dasarnya. Pancasila memberikan orientasi ke depan dan selalu menyadari
situasi kehidupan yang sedang dihadapi dan akan dihadapi.
Usaha untuk memecahkan persatuan pernah terjadi memberontakan Madiun 1948
maupun pengkhianatan G 30 S/PKI tahun 1965. Namun semuanya itu dapat digagalkan berkat
kesepakatan segenap golongan bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan landasan dasar dan ideologi Pancasila. Pancasila lahir
sebagai dasar negara Indonesia.
Dinamika Pelaksanaan Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik
Indonesia.
a. Masa Orde Lama
Masa pencarian bentuk penerapan Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan 3
Periode berbeda, penerapan Pancasila :
 1945-1950
 1950-1959
 1959-1966
Dinamika Pelaksanaan Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik
Indonesia.
1. Periode 1945-1950
Periode dimana Pancasila menghadapi berbagai masalah periode ini ditandai dengan
terjadinya upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara :
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun 18-9-1948 dipimpin oleh Muso, tujuan
utama : mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis (paham komunis)
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia 17-8--1949 ditangkap 4-6-1962 dipimpin oleh
Kartosuwiryo tujuan utama : mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) dengan syaria’t islam
sebagai pengganti Pancasila
Dinamika Pelaksanaan Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik
Indonesia.
2. Periode 1950-1959
Periode ketika penerapan Pancasila lebih diarahkan pada ideologi liberalisme (kebebasan tanpa batasan),yang tidak
menjamin stabilitas pemerintahan. periode ini ditandani dengan penerapan Pancasila sila keempat yg tidak lagi
berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting)
 Munculnya pemberontakan :
 Republik Maluku Selatan (RMS)
 Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) ingin melepaskan diri dari
 Perjuangan Rakyat Semesta (PERMESTA) NKRI
 Di bidang politik terlaksananya Pemilu paling demokratis pada tahun 1955 bertujuan membentuk KONSTITUANTE
(sebagai lembaga pembentuk UUD, timbulnya krisis politik,ekonomi, dan keamanan akibat Konstituante tidak
dapat menyusun UU.
Dinamika Pelaksanaan Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik
Indonesia.
3. Periode 1959-1966
Periode yang dikenal dengan periode demokrasi terpimpin (demokrasi yang berada pada kekuasaan
pribadi presiden Soekarno)
 Terjadi penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi
 Pres.Soekarno menjadi otoriter,
 diangkat menjadi presiden seumur hidup
 menggabungkan Nasionalis, Agama dan Komunis (NASAKOM) dan tidak cocok bagi NKRI
 terjadi kemerosotan moral di sebagian masyarakat
 Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) 30-9-1965 dipimpin oleh D.N. Aidit, tujuan utamanya adalah untuk
mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis sebagai pengganti pancasila.
Dinamika Pelaksanaan Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik
Indonesia.
b. Masa Orde Baru
Transisi singkat 1966-1968 dimana demokasi Pancasila diwarnai dengan ke diktatoran
 Pelengseran Ir.Soekarno dengan dipilihnya Jenderal Soeharto sebagai Presiden
 konsep Demokrasi Pancasila
 Visi utama dari pemerintahan orde baru adalah untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia
 Terciptanya stabilitas keamanan negara dalam waktu singkat pasca pemberontakan PKI II
 Tidak adanya perubahan ke arah lebih baik di bidang politik, KEPRESIDENAN (pengontrol
utama) Lembaga Suprastruktur Lembaga Infrastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK, MA, LSM, ParPol,
dll).
Dinamika Pelaksanaan Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik
Indonesia.
c. Masa Reformasi
Dimana Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara terus menghadapi
berbagai tantangan, yang dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai
kehidupan serba bebas. (kebebasan bicara, beroganisasi, berekspesi dll.) dampak negative dari
kehupan yang bersifat bebas tanpa batas :
 Munculnya pergaulan bebas
 Pola komunikasi yang tidak beretika, yang dapat memicu terjadinya perpecahan - Menurunnya
rasa persatuan dan kesatuan sesama warga bangsa (adanya konflik di beberapa daerah,
tawuran antar pelajar, tindakan kekerasan untuk mencapai solusi dari permasalahan, dll).
Saling berpacunya pembangunan bangsa-bangsa yang memudahkan masuknya ideologi baru.
Sistem Pemerintahan Negara RI Menurut UUD 1945
Secara garis besar gambaran tetang sistem pemerintahan negara yang dianut oleh UUD
1945 yang telah diamandemen adalah sebagai berikut :
1. Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (pasal 1 ayat 2). Dalam
UUD 1945 yang telah diamandemen , MPR tidak mempunyai kewenangan untuk memilih
Presiden dan Wakil presiden , tetapi hanya dengan GBHN , UUD 1945 tidak lagi mengenal
istilah GBHN sebagai produk MPR. Kewenangan terbesar MPR adalah menetapkan dan
mengubah UUD (pasal 3 ayat 1) selain mengenai Pembukaan UUD dan bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia (pasal 37 ayat 5)
Sistem Pemerintahan Negara RI Menurut UUD 1945
2. Sistem Konstitusional
Sistem konstitusional dalam UUD 1945 tercermin dalam ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
 Kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (pasal 1 ayat 2)
 MPR hanya dapat memberhetikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatan nya menurut
UUD (pasal 3 ayat 3)
 Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD (pasal 4 ayat 1)
 Presiden dan /atau Wakil Presiden sebelum memangku jabatannya bersumpah atau berjanji
memegang teguh UUD (pasal 9 ayat 1)
 Hak-hak DPR ditentukan oleh UUD (pasal 20A)
 Setiap UU yang berlaku tidak boleh bertentangan dengan UUD (pasal 9 24C ayat 1)
 Kewenangan lembaga negara ditentukan oleh UUD (pasal 24C ayat 1)
 Putusan dugaan pelanggaran oleh Presiden dan atau Wakil Presiden oleh Mahkamah Konstitusi
menurut UUD (pasal 24C ayat 2)
Sistem Pemerintahan Negara RI Menurut UUD 1945
3. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3)
4,. Presiden adalah pemegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD (pasal 4 ayat 1). Namun
dalam kewajibannya Presiden dibantu oleh Wakil Presiden.
5. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi. Presiden memegang
tanggungjawab atas jalannnya pemerintahan menurut UUD , dan Presiden diberi kewenangan
untuk membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasehat dan
pertimbangan yang bertugas memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden.
Sistem Pemerintahan Negara RI Menurut UUD 1945
6. Menteri negara ialah pembantu Presiden (pasal 17 ayat 1), oleh karena itu kedudukan menteri
sangat tergantung pada Presiden (pasal 17 ayat 2)
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas. Presiden selaku kepala negara mempunyai
kekuasaan yang sangat luas, meskipun tidak bersifat mutlak. Kekuasaan kepala negara yang tidak
tak terbatan itu adalah dimana kontrol DPR atas berbagai kewenangan presiden sangatlah
dominan.
8. Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik (pasal 1 ayat 1 dan ayat 1 dan pasal
18 ayat 1). NKRI dibagi atas daerah-daerah privinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah.
Kelembagaan Negara RI menurut UUD 1945

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


Keaanggotaan MPR terdiri atas anggota DPR yang dipilih melalui pemilu,
dengan suara terbanyak dan sedikitnya MPR bersidang sekali dalam lima tahun di
ibukota negara. Kewenangan MPR adalah mengubah dan menetapkan UUD (pasal 3)
Kelembagaan Negara RI menurut UUD 1945
2. Presiden dan Wail Presiden
Presiden memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD , dan dalam melakukan kewajibannya dibantu
oleh seorang Wakil Presiden. Presiden berhak mengajukan RUU, dan menetapkan Peraturan Pemerintah untuk
menjalankan UU (pasal 5). Presiden memegang masa jabatan selama lima tahun. Syarat untuk menjadi Presiden dan
Wakil Presiden adalah :
 WNI sejak kelahirannya
 Tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri
 Tidak pernah menghianati negara
 Mampu secara jasmani dan rohani untuk melakukan kewajibannya
 Syarat-syarat lainnya akan diatur dengan UU (pasal 6)
Kelembagaan Negara RI menurut UUD 1945
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Keanggotaan DPR dipilih oleh pemilu dengan suara terbanyak. DPR memiliki fungsi
legislatif, anggaran, dan pengawasan, untuk itu DPR diberikan hak-hak interpelasi, angket,
menyatakan pendapat , mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta imunitas
(pasal 20)
4. Dewan Perwakilan Daerah ( DPD)
Anggota DPD juga dipilih oleh pemilu dengan suara terbanyak dari setiap provinsi. DPD
bersidang paing sedikitnya sekali dalam setahun. DPD berhak mengajukan RUU kepada DPR dan
ikut serta membahasnya sesuai dengan bidangnya.
Kelembagaan Negara RI menurut UUD 1945
5. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
KPU biasa ditugaskan dalam rangka Pemilu agar terselenggara sesuai asas (luberjurdil)
6. Bank Sentral
Negara memiliki satu bank sentral yang susunan , kedudukan, kewenangan, tnggung
jawab , dan independensinya diatur dengan UU (pasal 23D)
7. Badan Pengawas Keuangan (BPK)
BPK diadakan untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang pengelolaan
keuangan yang bebas dan mandiri. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR,
DPD, dan DPRD untuk ditindaklanjuti (pasal 23E)
Kelembagaan Negara RI menurut UUD 1945
8. Mahkamah Agung (MA )
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan, dan dilakukan oleh sebuah MA dan badan
peradilan yang berada dibawahnya.
9. Komisi Yudisial
Komisi yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan ,
keluruhan martabat serta perilaku hakim.
10. Mahkamah Konstitusi (MK)
MK berwenang mengadili pada tingkat terakhir yang putusannya bersifat final untuk
mengkaji UU terhadap UUD , dan lain-lain.
Kesimpulan
Pancasila merupakan sumber hukum materiil. Oleh karena itu, setiap isi peraturan
perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengannya. Dan apabila itu bertentangan maka
akan dicabut. Pokok pikiran yang terkandung dalam pancasila merupakan cita-cita hukum bangsa
Indonesia yang mendasari hukum dasar negara yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
Dengan menggunakan sistem ketatanegaraan berdasarkan pada nilai-nilai yang
berhubungan dengan pancasila, dapat menjadikan karakter suatu bangsa memiliki moral. Sebagai
ideologi Pancasila menjadi pedoman dan acuan bangsa Indonesia dalam menjalankan aktivitas di
segala bidang sehingga sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel tidak tertutup dan kaku
melainkan harus mampu mengikuti perkembangan jaman tanpa harus mengubah nilai-nilai
dasarnya.
DAFTAR PUSTAKA
 Hariyanto, Erie. 2013. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKN). Surabaya :
CV. Salsabila Putra Pratama
 Kaelan dan Achmad Zubaidi. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta :
PARADIGMA
 Karsadi, dkk. 2014. Pancasila di Perguruan Tinggi Bentuk Moral, Karakter dan Budaya
Bangsa. Kendari : Universitas Halu Oleo
 Setijo, Pandji. 2015. Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Dan Bangsa.
Jakarta : PT. Grasindo
 Soehino. 1993. Hukum Tatanegara Sistem Pemerintahan Dan Kelembagaan negara.
Surabaya
 Sri Soemantri, M. 2014. Hukum Tata Negara Indonesia Pemikiran dan
Pandangan.Remaja Roksadaya. Bandung.
 Sugiyarto. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan 2. Jakarta : CV Aditya Nugraha

Anda mungkin juga menyukai