Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL Fakultas Kedokteran

Universitas Pattimura - Ambon


Rabu,5 Oktober 2016

Hubungan Penggunaan Media


Elektronik Visual Terhadap
Kejadian Sindroma Mata Kering
di Fakultas Kedokteran
Universitas Pattimura Tahun
2016

Pembimbing I : dr. Saleh Tualeka, Sp.M Saribah Latupono


Pembimbing II : Yuniasih M. J. Taihuttu S.Si, M.Sc 2011-83-041
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Smartphone
Tablet

Penggunaan laptop
LATAR BELAKANG

Menurut International Dry Eye Workshop tahun 2007, sindroma mata kering
merupakan gangguan lapisan air mata dan ocular suface yang bersifat multifaktorial
dengan gejala tidak nyaman, gangguan visual dan ketidakstabilan dari lapisan air
mata.

Sebanyak 25% pasien yang mengunjungi klinik mata mengeluh adanya gejala
mata kering seperti gatal atau berpasir, sekresi mukus berlebihan, tidak mampu
menghasilkan air mata, sensasi terbakar, fotosensitivitas, merah, sakit, dan sulit
menggerakan palpebra.

Faktor risiko yang mempengaruhi sindroma mata kering yaitu faktor


individu, faktor lingkungan dan faktor alat kerja. Orang yang sering mengalami
keluhan mata kering adalah orang yang bekerja dengan menggunakan komputer
seperti akuntan, pengacara, insinyur, administrator bisnis, arsitek dan programer.
Mata kering tidak hanya dialami oleh orang usia kerja tetapi juga oleh anak sekolah
dan mahasiswa termasuk mahasiswa kedokteran.
PREVALENSI SINDROMA MATA KERING YANG BERKAITAN DENGAN
PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK
World Health Organization (WHO) tahun 2014 melaporkan 75 - 90 % kasus mata kering berasal dari
penggunaan media elektronik

American Optometric Association (AOA) tahun 2010 membuktikan bahwa 61% masyarakat Amerika
sangat serius dengan permasalahan mata akibat bekerja dengan komputer terlalu lama

Penelitian Reddy14 pada Student University Malasya tahun 2016 didapatkan 134 orang (80,7 %) yang
menggunakan lensa kontak saat mengoperasikan komputer mengeluhkan mata kering

Hasil riset National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH) menunjukan bahwa penggunaan
komputer terlalu lama dapat menimbulkan stres karena penurunan refleks berkedip sekitar 66% yaitu 3-
6 kali per menit sehingga menyebabkan mata kering

penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Citra15 pada tahun 2011 mengenai hubungan lama
penggunaan komputer dengan sindroma mata kering didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara lama
penggunaan komputer secara terus-menerus dengan peningkatan jumlah gejala dan derajat keparahan
sindroma mata kering dengan tingkat kemaknaan sebesar 95%
Prevalensi mata kering di Indonesia pada mahasiswa telah
dilaporkan oleh beberapa peneliti

Penelitian pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado


oleh Eunike16 dkk didapatkan prevalensi sindroma mata kering sebesar 53,3%, Ananda17
mendapatkan mahasiswa yang mengeluhkan sakit mata akibat penggunaan laptop di
antaranya : mata kering lelah, rasa terbakar, gatal dan pandangan kabur pada mahasiswa
sarjana reguler Fakultas Ilmu Komputer UI tahun 2012 sebanyak 95,7%. Penelitian di Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi oleh Grace9 dkk diperoleh responden yang
mengeluhkan mata kering sebanyak 63%.
PERMASALAHAN
Bagaimana hubungan penggunaan media elektronik
visual terhadap kejadian sindroma mata kering di
Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Tahun
2016 ?
Tujuan penelitian

Umum
Khusus
Hubungan penggunaan  Mengetahui prevalensi SMK

media elktronik visual  Mengetahui distribusi SMK

terhadap sindroma mata berdasarkan :

kering di FK Unpatti 1. Jenis kelamin


2. Angkatan mahasiswa
3. Lama penggunaan media
elektronik visual
4. Jarak penggunaan laptop
Manfaat penelitian
1. Bagi masyarakat umum, khususnya pengguna

komputer dan media elektronik visual lainnya

2. Di bidang akademik/ilmiah

3. Di bidang pengembangan penelitian

4. Untuk peneliti
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI SISTEM LAKRIMAL

Sumber: Netter FH. Atlas of human anatomy. Ed 6th. Elsevier Saunders. Health Science
Licensing Department in Philadelphia, USA. 201422
FISIOLOGI SISTEM DRAINASE LAKRIMAL

Sumber: Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology a system approach. Ed 7th.


Elsevier Saunder. Edinburg. 201123
Sindroma mata kering
= Dry eye syndrome, dry eye disease, keratoconjunctivitis sicca, ocular
surface disease

Penyakit multifaktorial pada air mata dan


permukaan mata yang menimbulkan gejala
ketidaknyamanan, gangguan penglihatan, dan
ketidakstabilan lapisan air mata dengan potensi
kerusakan pada permukaan mata dibarengi
dengan meningkatnya osmolaritas lapisan air mata
serta inflamasi pada permukaan mata.

Report of the International Dry Eye Workshop (DEWS) 2007. The Ocular Surface.
2013;5(2);75-92
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode Penelitian analitik observasional

Desain
cross sectional
Penelitian

Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian kinis. Ed 4.


Jakarta: Sagung Seto. 2011.
Continue....

Waktu
Pengumpulan data Bulan Oktober - November 2016.

Tempat Fakultas Kedokteran Universitas


Pengumpulan data Pattimura Ambon.

Target

Populasi
Terjangkau

Menggunakan Total sampel yang di ambil dari


Sampel angkatan 2013-2016 adalah sebanyak 260 orang.
Estimasi Besar Sampel Minimal
Rumus analitik kategorik tidak
berpasangan

Dahlan MS. Langkah-langkah membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan


kesehatan. Ed 2. Seri Evidence based medicine. Jakarta: sagung seto. 2014
Cont...

Walaupun demikian, dalam penelitian ini sampelnya


adalah 260 responden yang di ambil menggunakan
total sampling.
 Tidak bersedia berpartisipasi.
 Mahasiswa FK Unpatti angkatan
 Mengalami konjungtivitis dan
2013 - 2016 yang belum mengikuti
keratitis pada 1 minggu terakhir
kepaniteraan klinik.
 Menggunakan kontak lensa
 Masih aktif mengikuti perkuliahan.
 Menggunakan kacamata anti

radiasi

 Komputer/laptop responden

yang menggunakan filter layar


Variabel penelitian

Variabel bebas
Variabel terikat
Penggunaan media elektronik
visual yang dilihat berdasarkan : SINDROMA MATA
KERING
1. Jenis kelamin
2. Angkatan mahasiswa
3. Lama penggunaan media
elektronik
4. jarak penggunaan laptop
Kerangka konsep
Definisi Operasional
Cont....
Teknik pengambilan data
1. Informed consent

Instrumen 2. Pembagian kuesioner


3. Jika subyek tidak datang maka
Penelitian
peneliti akan melakukan
penjadwalan ulang. Subyek
dihubungi maximal 3 kali.

Kuesioner
Kuesioner Lama
OSDI penggunaan
Media
elektronik Pengolahan data
• Editing
• Coding
Alat bantu : penggaris Butterfly • Data entry
• Data cleaning
Analisis Data

Setelah itu, data yang telah terkumpul akan diolah menggunakan SPSS dan
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
Alir penelitian
Jadwal pelaksanaan ujian

Anda mungkin juga menyukai