KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS

KAMIS, 27JANUARI 2018

RESIDEN JAGA:
DR. MARLIS
DR. HENDRIK
DR. RISMA

Konsulen: dr. RP. Uva Utomo, MH., Sp.KF

 ANGGOTA KELOMPOK

• PUTRI (TRISAKTI)
• MARCELLA (TRISAKTI)
• CHANDRA (UNIB)
• EVAN (UNDIP)
• PADAKA (UNDIP)
 HASIL PEMERIKSAAN
TEMUAN YANG BERKAITAN DENGAN IDENTITAS JENAZAH
 IDENTITAS UMUM JENAZAH
• JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
• UMUR : ± 50 TAHUN
• BERAT BADAN : 58 KILOGRAM
• PANJANG BADAN : 160 CM
• WARNA KULIT : SAWO MATANG
• WARNA PELANGI MATA : HITAM
• CIRI RAMBUT : HITAM, BERUBAN, LURUS,
PENDEK, DISTRIBUSI MERATA
• KEADAAN GIZI : KESAN GIZI CUKUP (IMT 22,65
KG/M2)
 IDENTITAS KHUSUS JENAZAH

Tanda lahir : terdapat sebuah tanda
lahir pada lengan kiri atas sisi luar,
dengan titik pusat sebelas sentimeter
di bawah puncak bahu kiri, bentuk
tidak teratur, dengan ukuran
panjang delapan sentimeter, lebar
empat sentimeter, batas tegas,
warna hitam kecoklatan
Jaringan parut : tepat pada lutut
kanan, bentuk tidak teratur ukuran
panjang dua koma lima sentimeter
lebar satu sentimeter, batas tidak
tegas, warna lebih gelap dari
jaringan sekitar
IDENTITAS KHUSUS JENAZAH

terdapat beberapa tahi lalat pada

tubuh. Tahi lalat terbesar tepat pada
alis mata kiri sisi dalam, bentuk
bulat, dengan diameter nol koma
tiga sentimeter, batas tegas, warna
hitam
PAKAIAN
 TEMUAN YANG BERKAITAN
DENGAN WAKTU TERJADINYA
KEMATIAN
• LEBAM MAYAT : TERDAPAT PADA TENGKUK, PUNGGUNG, PINGGANG;
WARNA MERAH KEUNGUAN, HILANG DENGAN PENEKANAN
• KAKU MAYAT: KELOPAK MATA, RAHANG BAWAH, JARI- JARI TANGAN,
DAPAT DILAWAN
• PEMBUSUKAN: TIDAK ADA
TEMUAN DARI PEMERIKSAAN TUBUH
BAGIAN LUAR
 PERMUKAAN KULIT TUBUH

• KEPALA
• PIPI

P: 6 cm
L: 2,5cm

P: 2,5 cm
L: 2 cm
 PERMUKAAN KULIT TUBUH

• DADA

P: 8 cm
L: 6 cm
 • PERUT

P: 4cm
L: 0,4 cm P: 0,9 cm
L: 0, 2cm
 ANGGOTA GERAK ATAS

P: 4 cm
L: 2 cm P: 8 cm
L: 5 cm
ANGGOTA GERAK ATAS

P: 0,9 cm
L: 0, 2cm
ANGGOTA GERAK BAWAH

P: 4,5 cm P: 4 cm
L: 3,5 cm L: 0,2 cm
ANGGOTA GERAK BAWAH

P: 0,5 cm
L: 0,5 cm

P: 5,5 cm
L: 2,5 cm
 BAGIAN TUBUH TERTENTU
MATA
• ALIS MATA : WARNA HITAM BERUBAN, TIDAK
ADA KELAINAN

• BULU MATA : WARNA HITAM, TIDAK ADA

KELAINAN

• SELAPUT KELOPAK MATA : TERDAPAT

PELEBARAN PEMBULUH DARAH PADA KEDUA
SELAPUT KELOPAK MATA

• KELOPAK MATA: TERDAPAT DUA BUAH LUKA

MEMAR YANG MELINGKARI KEDUA KELOPAK
MATA BAGIAN ATAS DAN BAWAH, BENTUK
TIDAK TERATUR, BATAS TIDAK TEGAS, WARNA
MERAH KEBIRUAN. LUKA MEMAR PERTAMA
PADA KELOPAK MATA KANAN DENGAN
UKURAN PANJANG EMPAT SENTIMETER LEBAR
LIMA SENTIMETER. LUKA MEMAR KEDUA PADA
KELOPAK MATA KIRI, DENGAN UKURAN
PANJANG LIMA SENTIMETER
• SELAPUT BIJI MATA : TIDAK ADA KELAINAN
• SELAPUT BENING MATA : TAMPAK
LINGKARAN PENUAAN YANG MELINGKARI
SELAPUT BENING MATA.
• SELAPUT PELANGI MATA : HITAM, TIDAK ADA
KELAINAN
• MANIK MATA : BENTUK BUNDAR, DIAMETER
NOL KOMA LIMA SENTIMETER, KANAN SAMA
DENGAN KIRI
 BAGIAN TUBUH TERTENTU
• Telinga:
• Bentuk telinga: tidak ada kelainan
• HIDUNG:
• Permukaan daun telinga: tidak ada
• BENTUK HIDUNG: TIDAK SIMETRIS kelainan
• PERMUKAAN KULIT HIDUNG: TERDAPAT • Lubang telinga: tidak ada
CAIRAN WARNA MERAH KEHITAMAN
kelainan. P: 0,5cm
MENYERUPAI DARAH YANG KELUAR DARI
KEDUA LUBANG HIDUNG, BERTAMBAH L: 0,1 cm
BANYAK SAAT JENAZAH DIMIRINGKAN
• LUBANG HIDUNG: TERDAPAT LUKA LECET
TEPAT PADA PANGKAL HIDUNG, BENTUK
TIDAK TERATUR, UKURAN PANJANG NOL
KOMA LIMA SENTIMETER, LEBAR NOL
KOMA SATU SENTIMETER, BATAS TIDAK
TEGAS, WARNA KEMERAHAN. DISEKITAR
LUKA TERDAPAT LUKA MEMAR.
 MULUT
1. BIBIR : TAMPAK KEBIRUAN
2. SELAPUT LENDIR MULUT:
a) TERDAPAT SEBUAH LUKA TERBUKA PADA SELAPUT LENDIR MULUT BAGIAN BAWAH SISI KIRI
HINGGA BIBIR SISI KANAN, BENTUK TIDAK TERATUR, UKURAN PANJANG TIGA KOMA LIMA
SENTIMETER, LEBAR NOL KOMA LIMA SENTIMETER, DALAM NOL KOMA TIGA SENTIMETER,
BATAS TIDAK TEGAS, TEPI TIDAK RATA, TERDAPAT JEMBATAN JARINGAN, TEBING LUKA TIDAK
RATA TERDIRI DARI JARINGAN KULIT DAN JARINGAN IKAT, DASAR LUKA JARINGAN IKAT
b) SELAPUT LENDIR MULUT TAMPAK KEBIRUAN
3. LIDAH: TIDAK ADA KELAINAN
4. LANGIT – LANGIT MULUT : TIDAK ADA KELAINAN
5. RONGGA MULUT : TERDAPAT CAIRAN WARNA MERAH KEHITAMAN MENYERUPAI DARAH YANG
KELUAR DARI RONGGA MULUT, BERTAMBAH BANYAK KETIKA JENAZAH DIMIRINGKAN

P: 3,5cm
L: 0,5 cm
ALAT KELAMIN LAKI-LAKI
• Pelir : sudah disunat
• Kantong pelir :
a. Terdapat sebuah luka terbuka pada
kantong pelir sisi kiri, bentuk tidak teratur,
ukuran panjang satu koma tiga sentimeter,
lebar nol koma lima sentimeter, dalam nol
koma satu sentimeter, batas tegas, tepi
tidak rata, tebing luka tidak rata terdiri
dari jaringan kulit dan jaringan ikat, dasar
luka jaringan ikat, warna kemerahan
b. Teraba dua buah biji pelir dalam kantung
pelir, tidak ada kelainan

P: 1,3 cm
L: 0,5 cm
D : 0,1 cm
 TULANG-TULANG

• TULANG TENGKORAK : TIDAK ADA KELAINAN.

• TULANG WAJAH : TERABA DERIK TULANG PIPI KANAN DAN TULANG HIDUNG.
• TULANG LEHER : TIDAK ADA KELAINAN.
• TULANG BELAKANG : TIDAK ADA KELAINAN.
• TULANG-TULANG DADA : TERABA DERIK TULANG IGA KANAN KE SATU HINGGA
KE ENAM.
• TULANG-TULANG PANGGUL TIDAK ADA KELAINAN.
• TULANG ANGGOTA GERAK : TIDAK ADA KELAINAN.
 KESIMPULAN

BERDASARKAN TEMUAN-TEMUAN YANG DIDAPATKAN DARI PEMERIKSAAN ATAS

JENAZAH TERSEBUT MAKA SAYA SIMPULKAN BAHWA JENAZAH ADALAH SEORANG
LAKI-LAKI, UMUR KURANG LEBIH LIMA PULUH TAHUN, KESAN GIZI CUKUP.
DIDAPATKAN LUKA AKIBAT KEKERASAN TUMPUL BERUPA LUKA MEMAR PADA KELOPAK
MATA, WAJAH, DADA DAN PERUT; LUKA LECET PADA HIDUNG, DADA, PERUT,
ANGGOTA GERAK ATAS DAN ANGGOTA GERAK BAWAH; LUKA TROBEK PADA BIBIR
DAN KANTUNG PELIR; TANDA PATAH TULANG HIDUNG, TULANG WAJAH DAN
TULANG DADA. DIDAPATKAN TANDA MATI LEMAS. DIDAPATKAN TANDA
PERDARAHAN. SEBAB KEMATIAN TIDAK DAPAT DITENTUKAN DARI PEMERIKSAAN LUAR
YANG DILAKUKAN SESUAI DENGAN PERMINTAAN PENYIDIK. WAKTU KEMATIAN
DIPERKIRAKAN ANTARA DUA JAM HINGGA ENAM JAM SEBELUM PEMERIKSAAN
DILAKUKAN
TINJAUAN PUSTAKA
 TRAUMATOLOGI
Trauma

Mekanik Fisik Campuran Kimiawi

Tajam Listrik Senjata Api Asam

Tumpul Petir Basa

Suhu Tinggi

Suhu Dingin

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman Bagi Dokter dan

Penegak Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007
 DEFINISI TRAUMATOLOGI

• Trauma : kekerasan atas jaringan tubuh

yang masih hidup (living tissue)
• Logos : Ilmu

Ilmu yang mempelajari semua

aspek yang berkaitan dengan
kekerasan terhadap jaringan tubuh
manusia yang masih hidup

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman Bagi Dokter dan

Penegak Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007
 TRAUMATOLOGI

Trauma
Tumpul

Luka Memar Luka Lecet Luka Robek Patah Tulang Cedera Kepala

Budiyanto, Arif et all. Ilmu Kcedokteran Forensik. 1997. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
 LUKA MEMAR (KONTUSIO)
• Luka yang disebabkan oleh pecahnya kapiler
sehingga darah keluar dan meresap ke jaringan
di sekitarnya ditandai dengan kerusakan
jaringan tanpa disertai diskontinuitas
DEFINISI permukaan kulit.

• Bentuk tidak teratur, batas tidak tegas

• Tepi luka tidak rata
• pembengkakan, berwarna merah kebiruan  4
SIFAT sampai 5 hari berubah menjadi kuning kehijauan
LUKA  lebih dari seminggu menjadi kekuningan

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kcedokteran Forensik. Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007
 LUKA LECET (ABRASI)

• Luka yang disebabkan oleh rusaknya atau

DEFINISI lepasnya lapisan luar dari kulit

• Bentuk dan batas luka tidak teratur

• Tepi luka tidak rata
SIFAT LUKA • Permukaan tertutup oleh krusta, warna merah
kecoklatan

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kcedokteran Forensik. Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007
 LUKA ROBEK (LASERASI)

• Luka robek adalah jenis kekerasan benda tumpul yang merusak atau merobek kulit
(epidermis dan dermis) dan jaringan dibawahnya (lemak, folikel rambut).
DEFINISI

• Bentuk tidak teratur, batas tidak tegas

• Tepi luka tidak rata
• Tebing luka tidak rata
SIFAT • Terdapat jembatan jaringan
• Disekitar garis luka didapatkan memar
LUKA • Lokasi luka lebih mudah terjadi pada daerah yang dekat dengan tulang.

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kcedokteran Forensik. Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007
 KLASIFIKASI LUKA

• 1. LUKA RINGAN
• 2. LUKA SEDANG
• 3. LUKA BERAT
KUHP PASAL 90 TENTANG LUKA BERAT
a) LUKA ATAU PENYAKIT YANG TIDAK DAPAT DIHARAPKAN AKAN SEMBUH DENGAN
SEMPURNA.
b) LUKA YANG DAPAT MENDATANGKAN BAHAYA MAUT.
c) LUKA YANG MENIMBULKAN RINTANGAN TETAP DALAM MENJALANKAN PEKERJAAN
JABATAN ATAU MATA PENCARIANNYA.
d) KEHILANGAN SALAH SATU DARI PANCA INDERA.
e) CACAT BESAR ATAU KUDUNG.
f) LUMPUH.
g) GANGGUAN DAYA PIKIR LEBIH DARI 4 MINGGU LAMANYA.
h) KEGUGURAN ATAU KEMATIAN JANIN SEORANG PEREMPUAN.
 KUHP PASAL 354 TENTANG
PENGANIAYAAN BERAT
(1) BARANGSIAPA DENGAN SENGAJA MELUKAI BERAT ORANG
LAIN, DIANCAM KARENA MELAKUKAN PENGANIAYAAN
BERAT DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA DELAPAN
TAHUN
(2) BIKA PERBUATAN ITU MENGAKIBATKAN KEMATIAN MAKA
YANG BERSALAH DIANCAM DENGAN PIDANA PENJARA
PALING LAMA SEPULUH TAHUN
 FRAKTUR

• FRAKTUR ATAU PATAH TULANG ADALAH TERPUTUSNYA KONTINUITAS

JARINGAN TULANG DAN/ATAU TULANG RAWAN YANG UMUMNYA
DISEBABKAN OLEH RUDA PAKSA.
• TRAUMA YANG MENYEBABKAN TULANG PATAH DAPAT BERUPA
TRAUMA LANGSUNG DAN TRAMA TIDAK LANGSUNG

Forensik UI
 KECELAKAAN LALU LINTAS

KEJADIAN DI MANA SEBUAH KENDARAAN BERMOTOR TABRAKAN

DENGAN BENDA LAIN DAN MENYEBABKAN KERUSAKAN. KADANG
KECELAKAAN INI DAPAT MENGAKIBATKAN LUKA-LUKA ATAU KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN KARENA KLL

www.korlantas-irsms.info/grafikfatalitaskecelakaan
 ANALISA KASUS

• JENAZAH LAKI-LAKI
• TAMPAK ARCUS SENILIS  USIA KURANG LEBIH 50 TAHUN
• IMT 22,65 KG/M2  KESAN GIZI CUKUP
• LUKA MEMAR, LUKA LECET, DAN LUKA TERBUKA DENGAN BATAS TEGAS, TEPI TIDAK
TERATUR LUKA KEKERASAN TUMPUL
• DERIK TULANG, ASIMETRIS  PATAH TULANG
• PELEBARAN PEMBULUH DARAH PADA SELAPUT BENING KELOPAK MATA DAN BIJI MATA,
UJUNG JARI TAMPAK KEBIRUAN  MATI LEMAS
• LEBAM MAYAT HILANG PADA PENEKANAN, KAKU MAYAT MASIH DAPAT DILAWAN 
WAKTU KEMATIAN 2- 6 JAM SEBELUM PEMERIKSAAN