Anda di halaman 1dari 10

HERNIA

DI SUSUN OLEH :
SETIAWATI
PENGERTIAN

Hernia adalah merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia
abdomen isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan
muskulo apeneurotik dinding perut ( R. Sjamsuhidayat, 2004).
ETIOLOGI
Menurut Black,J dkk (2002).Medical Surgical Nursing, edisi 4.
Pensylvania: W.B Saunders, penyebab hernia adalah:

1. Kelemahan otot dinding abdomen.


a. Kelemahan jaringan
b. Adanya daerah yang luas di ligamen
inguinal
c. Trauma
2. Peningkatan tekanan intra abdominal.
3. Mengejan dan Konstipasi
4. Hipertropi prostate
5. Faktor resiko: kelainan kongenital
MANIFESTASI KLINIK
Adapun Manifestasi Klinis yang timbul menurut Hidayat (2006) yaitu:
1. Penderita terdapat benjolan pada daerah-daerah kemungkinan terjadi
hernia.
2. Benjolan bisa mengecil atau menghilang.
3. Bila menangis, mengedan dan mengangkat benda keras akan timbul
benjolan kembali.
4. Rasa nyeri pada benjolan/ mual dan muntah bila sudah terjadi komplikasi.
5. Benjolan tidak berwarna merah.
6. Bila di raba terdapat benjolan.
PATOFISIOLOGI
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami
pertumbuhan tekanan seperti tekanan pada saat mengangkat
sesuatu yang berat, pada saat buang air besar atau batuk yang
kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot
abdominal, tekanan yang berlebihan pada daerah abdominal itu
tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan mungkin
disebabkan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup
kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau
terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama, pembedahan
abdominal dan kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan yang
sangat kecil pada dinding abdominal, kemudian terjadi hernia.
Karena organ-organ selalu saja melakukan pekerjaan yang berat
dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga
terjadilah penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat
parah.sehingga akhirnya menyebabkan kantung yang terdapat
dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan jika suplai darah
terganggu maka berbahaya dan dapat menyebabkan ganggren
(Oswari, E. 2000).
Obesitas batuk, kongental, mengedan, pengangkatan beban

Tekanan intra abdomen meningkat

Rusaknya integritas dinding otot perut

Organ terdorong keluar melalui defek


Mengeluarkan zat-zat proteolitik
Hernia Respon nyeri Nyeri
(Bradakini,histamine, prostaglandin)

Hernia umbikalis kongenital Hernia para umbikalis Hernia inguinalis Hiatus hernia Hernia insisional

Kantung hernia memasuki Kantung hernia memasuki


Kantung hernia keluar melalui Kantung hernia melewati Kantung hernia memasuki
rongga thorak celah bekas insisi
umbikalis dinding abdomen celah inguinal

Terdorong lewat dinding posterior canalis inguinal yang


lemah

Benjolan pada regio inguinal

Abdomen terdesak Pembedahan Cemas

Mual, muntah Pemasangan elektroda Insisi bedah Dampak anestesi

Asupan nutrisi kurang Terputusnya kontuinitas jaringan SAB


Posisi tidak tepat

Ketidakseimbangan nutrisi Ekstremitas bawah tidak dapat


kurang dari kebutuhan tubuh Resiko injury Mengeluarkan zat-zat proteolitik Luka terbuka digerakkan
(Bradakini,histamine, prostaglandin)
Port de entry kuman Hambatan mobilitas fisik

Respon nyeri
Resiko infeksi
Nyeri

Kerusakan integritas kulit


PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan diameter
2. Dengan inspeksi, adanya benjolan pada umbilikus dan terlihat cukup jelas.
3. Pemeriksaan lab:
a. Darah lengkap: Peningkatan jumlah sel darah putih dengan pergeseran
diferensial.
b. Urinalis untuk mendeteksi adanya infeksi saluran kemih
4. Pemeriksaan rontgen
a. Rontgen abdomen, untuk mendeteksi penyebab lain
b. Rontgen dada, untuk mengesampingkan pneumonia
KOMPLIKASI
Akibat dari hernia dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut :
1. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia.
2. Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus
yang masuk.
3. Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi
penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis.
4. Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan
pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.
5. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung,
muntah dan obstipasi.
6. Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki,
7. Pendarahan yang berlebihan/infeksi luka bedah,
8. Komplikasi lama merupakan atropi testis karena lesi.
9. Bila isi perut terjepit dapat terjadi: shock, demam, asidosis metabolik,
abses.
PENATALAKSANAAN
1. Konservatif
2. Reposisi
3. Operatif
4. Pengobatan operatif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai