Anda di halaman 1dari 23

KASUS -KASUS PARU

Dr Sari Nikmawati SpP


1. HEMOPTISIS
Definis : ekspektorasi darah atau dahak berdarah berasal dari saluran nafas bawah
Batas saluran nafas atas dengan bawah : pita suara
Batuk darah merupakan gejala dari suatu penyakit
Penyakit-penyakit penyebab hemoptisis
- TB paru
- Bekas TB ( BE sekunder )
- Pneumonia / Bronkopneumonia
- BE primer
- Abses paru
- Aspergiloma
- Tumor paru
- Stenosis mitral
Kriteria Batuk Darah Masif
1. Batuk darah > 600 ml/24 jam dan dalam pengamatan batuk darah
tidak berhenti
2. Batuk darah > 250 ml tetapi kurang dari 600 ml /24 jam , Hb <
10g% dan batuk darah masih berlangsung
3. Batuk darah > 250 ml tetapi kurang dari 600 ml /24 jam , Hb > 10g%
dan pada pengamatan selama 48 jam dengan pengobatan
konservatif batuk darah masih berlangsung
• Tata laksana
- Suportif fungsi vital
Lihat pasien syok atau tidak
- Syok : tata laksana syok
- Cegah obstruksi jalan nafas
- Berikan obat anti perdarahan seperti asam traneksamat, vik K ,
vit C , carbazocrom --> intra vena
- Cari penyebab hemoptisis
- Tata laksana penyebabnya
2. PNEUMOTORAK
- Adanya udara bebas pada cavum pleura
- Keluhan : nyeri dada
- PF :
I : Asimetris : dada yang sakit lebih cembung dan
pergerakan dada yang sakit tertinggal
P: Fremitus yang sakit menurun
P: Hipersonor pada paru yang sakit
A: Suara nafas yang sakit berkurang sampai menghilang
• Komplikasi pneumotorak
1. Tension pneumotorak : suatu keadaan emergency
penderita sesak hebat , keringat dingin, gelisah dan
terlihat tanda-tanda sianosis
2. Pneumomediastinum
3. Hemo pneumotorak
4. Pneumotorak bilateral
5. Pneumotorak persisten
• Tata laksana : tergantung luas pneumotorak dan sesak nafas
dimana,
• Pneumotorak < 15 % dan keluhan tidak ada : observasi
• Pneumotorak > 15 % : WSD
Ro Pneumotorak
3. EFUSI PLEURA
- Suatu kondisi adanya cairan di rongga pleura
- Dalam keadaan normal : 15-20 cc sebagai pelumas
- Cairan dalam rongga pleura akan terdeteksi secara radiologi bila
berjumlah 300 cc --> sudut costofrenicus tumpul / berselubung
- Keluhan pasien :
- Bila << : nyeri atau kurang nyaman didada
- Bila >> : sesak nafas
• PF :
• I : Asimetris dada yang sakit terlihat cembung dan pergerakannya tertinggal
• P: Fremitus yang sakit menurun
• P: Redup sampai pekak pada dada yang sakit
• A: Suara nafas menurun sampai menghilang

Efusi pleura masif --> kasus emergency dimana sudah ada tanda -tanda
pendorongan organ sekitarnya

Tata laksana : tergantung etiologi dan jumlah cairan


- Tap berulang
- WSD utk yang masif
Ro Efusi Pleura
4. TB Paru
• Suatu infeksi pada parenkim paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberkulosis
• Cara penularan : droplet
• Masa inkubasi : 2-12 minggu
• Gejala klinik
• Minimal : tidak ada gejala atau dapat berupa batuk-batuk hilang timbul atau
rasa tidak nyaman didada
• Luas : batuk -batuk , batuk darah, sesak nafas, nyeri dada, demam hilang
timbul, penurunan berat badan, anoreksia
• PF :
• Lesi minimal : normal
• Lesi menengah-luas :
I : simetris-asimetris dengan penarikan organ lainnya
P: fremitus yang sakit meningkat
P : redup pada daerah yang sakit
A :suara nafas bronkovesikuler bronkial dengan ronki basah halus sampai
kasar terutama di apeks paru
Diagnosis pasti dengan ditemukan BTA pada pemeriksaan dahak
Pemeriksaan radiologi saja tidak dibenarkan untuk menegakkan suatu diagnosis
TB
Tata laksana : OAT
Ro TB Paru
5. PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK
Definisi : Penyakit paru yang dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh :
- Hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel
- Bersifat progresif
- Berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap
partikel atau gas beracun / berbahaya
- Disertai efek ekstra paru yang berkonstribusi terhadap
derajat berat penyakit
• Faktor resiko PPOK : asap rokok
• PPOK biasanya didapatkan pada usia > 40 tahun
• Laki-laki, usia > 40 tahun , perokok datang dengan keluhan batuk-
batuk dan atau sesak nafas terutama bila beraktivitas --> PPOK
• PPOK dibagi 4 derajat :
• PPOK derajat 1 : batuk-batuk yang hilang timbul dan masih belum
menganggu
• PPOK derajat 2 : batuk -batuk berdahak dan mulai menganggu
• PPOK derajat 3 : keluhan di atas dan sesak nafas bila beraktivitas
• PPOK derajat 4 : sudah ada tanda-tanda gagal jantung kanan
PF :
I : normal , bisa barel chest
P: fremitus bisa normal atau menurun
P: normal atau hipersonor
A: wheezing dan atau ekspirasi memanjang
• Tata laksana
• Bronkodilator : nebulisasi sampai 3 kalilima belas menit
• Drip aminopilin : 0,5 mg/kgBB/jam
• Bolus aminopilin : 5 mg/kgBB/kali
• Kortikosteroid --> tanda-tanda akut
• Antibiotika --> tanda tanda akut
• Mukolitik
PPOK exaserbasi akut :
- sesak nafas meningkat
- dahak berubah warna
- dahak yang lebih meningkat
6. Asma Bronkial

- Inflamasi kronik saluran napas yang menyeluruh


- Reaksi yang berlebihan dari bronkus dengan
manifestasi
- sesak nafas
- dada terasa berat
- batuk-batuk
- napas menciut atau mengi
- Reaksi ini bersifat episodik, reversibel spontan atau
dengan pengobatan
Asma Bronkial
• Gejala asma bervariasi sepanjang hari  PF
dapat normal
• Kelainan yang paling sering ditemui adanya
mengi pada waktu auskultasi
• Perlu pemeriksaan penunjang : spirometri
Diagnosis Banding Asma
1. PPOK
2. Bronkitis Kronik
3. Gagal jantung kongestif
4. Disfungsi laring
5. Obstruksi mekanik
6. Emboli paru
Klasifikasi Asma Berdasarkan Gambaran Klinis

Berat/ ringannya Gejala klinis Fungsi paru


asma
Asma Intermiten Kambuh < 1-2 kali seminggu APE > 80 % prediksi atau nilai terbaik
Gejala asma malam hari < 2 kali sebulan Variabiliti APE < 20 %
Eksaserbasi hanya sebentar
Tidak ada gejala dan fungsi paru normal diantara
kambuhan
Asma Persisten Ringan Kambuh 1-2 kali seminggu, tetapi < 1 kali / hari APE > 80 % prediksi atau nilai terbaik
Gejala asma malam hari > 2 kali sebulan Variabiliti APE 20 – 30 %
Eksaserbasi mengganggu aktivitas dan tidur
Asma Persisten Sedang Setiap hari sesak napas / kambuh APE 60 – 80 % prediksi atau nilai terbaik
Gejala asma malam hari > 1 kali seminggu Variabiliti APE > 30 %
Eksaserbasi mengganggu aktivitas dan tidur
Asma Persisten Berat Kambuh sering APE < 60 % prediksi atau nilai terbaik
Gejala sesak terus menerus / kontinyu Variabiliti APE > 30 %
Gejala asma malam hari sering
Aktivitas fisik terbatas karena asma
Serangan Asma
Gejala dan Berat Serangan Akut Keadaan
Tanda Ringan Sedang Berat Mengancam jiwa
Sesak napas Berjalan Berbicara Istirahat
Posisi Dapat tidur Duduk Duduk membungkuk
terlentang
Cara berbicara Satu kalimat Beberapa kata Kata demi kata
Kesadaran Mungkin gelisah Gelisah Gelisah Mengantuk, gelisah,
kesadaran menurun

Frekuensi napas <20/ menit 20-30/ menit > 30/menit


Nadi < 100 100 –120 > 120 Bradikardia
Pulsus paradoksus - + / - 10 – 20 mmHg + -
10 mmHg > 25 mmHg Kelelahan otot
Otot Bantu Napas dan - + + Torakoabdominal
retraksi suprasternal paradoksal

Mengi Akhir ekspirasi paksa Akhir ekspirasi Inspirasi dan ekspirasi Silent Chest

APE > 80% 60 – 80% < 60%


PaO2 > 80 mHg 80-60 mmHg < 60 mmHg
PaCO2 < 45 mmHg < 45 mmHg > 45 mmHg
SaO2 > 95% 91 – 95% < 90% 22
TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai