Anda di halaman 1dari 22

DAISY MEIRISA

FARIZI AFHAM
FITRA RAHMADI
RAKA AGRA
KELOMPOK 12
PENGEKSPORAN,
PENGIMPORAN,DAN
IMBAL DAGANG
HARAPAN DAN KESALAHAN PENGEKSPORAN
Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondsi bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain

saling membutuhkan dan saling mengisi. Adanya kebutuhan itulah yang menyebabkan adanya perdagangan internasional.

Masing-masing negara memiliki keunggulan dan di sisi lain juga memiliki kekurangan. Dapat terjadi hasil produksi suatu

negara berlebih atau sebalikinya membutuhkan komoditas lain yang belum dapat diproduksi di negaranya.

Komoditas yang dihasilkan suatu negara mungkin juga belum dapat dipakai langsung karena masih berupa bahan mentah

yang memerlukan proses produksi lebih lanjut. Komoditas yang dibutuhkan tentunya harus memiliki keunggulan jika

dibandingkan dengan komoditas lainnya.


HARAPAN DAN KESALAHAN PENGEKSPORAN
Terdapat beberapa macam keunggulan yang dimiliki oleh suatu komoditas antara lain keunggulan mutlak, keunggulan komparatif, keunggulan

kompetitif, dan keunggulan inovatif.

Teori keunggulan kompetitif dikembangkan oleh Michael E. Porter dalam bukunya Competitive Advantange dan Competitive Strategy. Ada lima

faktor persaingan yang terdapat pada tiap jenis industri, yaitu:

1. Persaingan industri antara sesama perusahaan sejenis, yaitu persaingan antara sesama industri yang memproduksi komoditas yang sama

dengan merk berbeda.

2. Peserta potensial, yaitu persaingan dengan perusahaan baru yang secara potensial dapat mengancam esksistensi perusahaan yang sudah

ada.

3. Barang substitusi, yaitu persaingan dengan produk substitusi.

4. Pemasok, yaitu kekuatan tawar-menawar para pemasok dalam memasok bahan baku, tenaga kerja, teknologi, energi.
RISIKO
• Dalam transaksi perdagangan internasional seringkali menimbulkan kasus-kasus hukum, yang antara lain dapat terjadi karena

adanya perbedaan hukum dan penafsiran dari suatu negara terhadap hal tertentu dalam transaksi perdagangan internasional.

Perbedaan tersebut dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut;

• Pertama , adanya perbedaan kekuatan hukum suatu negoisasi. Sistem hukum Indonesia, sesuai dengan KUHP Perdata bahwa

negoisasi kontrak belum mengikat sebelum kontrak tersebut disetujui secara bersama oleh pihak yang bernegoisasi. Tetapi di

negara tertentu, sesuai dengan ikatan preliminary contract, sampai dengan batas-batas tertentu suatu negoisasi dianggap

mengikat, kecuali hal tersebut dinyatakan secara tegas dalam negoisasi bahwa negoisasi tidak mengikat sama sekali.

• Kedua , adanya perbedaan dalam perbedaan dalam akseptasi dengan tawaran. Dalam Hukum Indonesia, sesuai pasal 1320

KUHP Perdata, jika ada perbedaan tersebut berarti belum ada kata sepakat dan kontrak dianggap belum terjadi. Tetapi di

Amerika Serikat perubahan dalam akseptasi di Amerika Serikat dilihat secara gradual dengan melihat seberapa jauh

penyimpangan dilakukan dalam akseptasi tersebut.


MEMANFAATKAN PERUSAHAAN
EKSPOR
• Yang Mendasari :

• Komoditas yang dihasilkan suatu negara mungkin juga belum dapat dipakai langsung karena masih berupa bahan mentah yang

memerlukan proses produksi lebih lanjut. Komoditas yang dibutuhkan tentunya harus memiliki keunggulan jika dibandingkan

dengan komoditas lainnya.

• Keunggulan komparatif (comparative advantage) adalah keunggulan yang dimiliki suatu negara bila dapat memproduksi suatu

komoditas lebih murah dan lebih baik disebabkan kombinasi faktor produksi yang ideal sehingga produktivitasnya lebih tinggi.

Keunggulan inovatif merupakan keunggulan dalam menciptakan kreasi baru yang sesuai dengan selera konsumen.

• Terdapat beberapa macam keunggulan yang dimiliki oleh suatu komoditas antara lain keunggulan mutlak, keunggulan komparatif,

keunggulan kompetitif, dan keunggulan inovatif. Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak (absolute advantage)

bilamana didukung oleh faktor alam yang spesifik yang tidak dimiliki oleh negara lain.
STRATEGI EKSPOR
1. Menyewa EMC

2. Berfokus pada satu pasar atau sekelompok kecil pasar

3. Memasuki pasar asing dalam skala kecil

4. Mengenali waktu dan komitmen manajerial

5. Membangun hubungan dengan distributor lokal dan/atau pelanggan

6. Menyewa tenaga lokal

7. Proaktif dalam mencari peluang ekspor


PEMBIAYAAN EKSPOR DAN IMPOR

Perangkat keuangan yang telah berkembang untuk mengatasi permasalahan dalam konteks
perdagangan internasional:
• Letter of credit
• Wesel (draft atau bill of exchange)
• Konosemen (bill of lading)
LETTER OF CREDIT
• Sebuah letter of credit, disingkat L/C : diterbitkan oleh bank atas permintaan importir, letter of
credit menyatakan bahwa bank akan membayar sejumlah uang kepada penerima, dalam
pemberian dokumen yang khusus dan terspesifikasi.
LETTER OF CREDIT
DRAFTS (BILL OF EXCHANGE)
Draft adalah sebuah perintah tertulis oleh eksportir menginstruksikan importeratau agen
importer untuk membayar sejumalah uang pada waktu tertentu
KONOSEMEN (BILL OF LANDING)
Konosemen, ditujukan kepada eksportir melayani dengan 3 tujuan yaitu: tanda terima, kontrak,
dan dokumen judul.
TRANSAKSI KHAS PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
BANTUAN EKSPOR
• EXPORT-IMPORT BANK
• ASURANSI EKSPOR KREDIT
Eksportir dapat mengatasi resiko jika importir asing akan default pada pembayaran dengan
membeli asuransi ekspor.

FCIA di Amerika
Serikat
IMBAL DAGANG
• Imbal dagang merupakan sarana alternatif penataan penjualan internasional ketika cara
konvensional pembayaran menjadi sulit, mahal, atau tidak tersedia.
• Perdagangan imbal beli melambangkan keseluruhan rangkaian perjanjian serupa barter;
prinsipnya adalah memperdagangkan barang dan jasa untuk barang dan jasa lain.
Contoh :
• Arab Saudi setuju untuk membeli 10 jet 747 dari Boeing dengan pembayaran berupa minyak
mentah, dengan diskon 10 persen di bawah harga minyak resmi dunia.
• Pemerintah Venezuela merundingkan kontrak dengan Cartepillar di mana Venezuela akan
memperdagangkan 350.000 ton bijih besi untuk peralatan berat Cartepillar.
TERJADINYA IMBAL DAGANG
• 1960

Imbal dagang muncul sebagai sebuah cara Uni Soviet dan negaraa- negara komunis di Eropa Timur, yang mata uangnya umumnya tidak dapat
dikonversi, untuk membiayai impor.

• 1980

Teknik ini tumbuh dalam popularitas di kalangan banyak negara berkembang yang kekurangan cadangan devisa yang dibutuhkan untuk
membeli impor yang diperlukan.
Perkiraan persentase perdagangan dunia yang ditutupi oleh kesepakatan imbal dagang semacam ini berkisar antara 8 dan 10 persen untuk
nilai tinggi ke posisi terendah sekitar 2%

• 1997

Aktivitas Imbal dagang meningkat terutama setelah krisis keuangan Asia pada 1997. Krisis ini menyebabkan banyak negara – negara Asia
dengan sedikit mata uang untuk membiayai perdagangan Internasional.
Banyak perusahaan – perusahaan Asia yang kesulitan untuk mendapatkan akses eskpor untuk membiayai perdagangan internasional mereka
sendiri. Jadi mereka beralih ke satu – satunya pilihan yang tersedia bagi mereka yaitu imbal dagang.
JENIS IMBAL DAGANG
• Barter adalah pertukaran langsung barang dan/atau jasa antara dua pihak tanpa transaksi tunai.

Permasalahan barter :

 Jika barang tidak dipertukarkan secara bersamaan, satu pihak berakhir dengan membiayai pihak lain untuk suatu
periode.

 Perusahaan yang bergerak di bidang barter menanggung risiko harus menerima barang – barang yang tidak
mereka inginkan, tidak dapat digunakan, atau mengalami kesulitan menjual pada harga yang wajar.

• Kompensasi atau Pembelian Kembali terjadi ketika perusahaan membangun pabrik di suatu negara atau
memasok teknologi, peralatan, pelatihan, atau jasa lainnya ke sebuah negara dan setuju untuk mengambil
presentase tertentu dari hasil pabrik sebagai bagian pembayaran pada kontrak.
JENIS IMBAL DAGANG

• Imbal Beli adalah perjanjian pembelian timbal balik.

Contoh : perusahaan AS menjual beberapa produk ke Cina. Cina membayar perusahaan AS dalam dolar,
tetap sebagai gantinya, perusahaan AS setuju untuk menghabiskan beberapa hasil dari penjualan pada
tekstil yang diproduksi oleh Cina.

• Offset mirip dengan imbal beli sejauh satu pihak setuju untuk membeli barang dan jasa dengan
persentase tertentu dari hasil penjualan aslinya. Dari sudut pandang eksportir, bentuk ini adalah lebih
menarik daripada kesepakatan imbal beli yang kaku karena memberikan flesibilitas yang lebih besar
bagi eksportir untuk memilih barang.
JENIS IMBAL DAGANG
• Alih Dagang mengacu pada penggunaan lembaga dagang terspesialisasi sebagai pihak ke-3 dalam
kesepakatan imbal dagang.

Contoh: Sebuah perusahaan Korea menyimpulkan sebuah kesepakatan imbal dagang dengan polandia di
mana Korea akan menerima beberapa jumlah kredit imbal dagang untuk pembelian barang dari
Polandia. Perusahaan Korea tidak dapat menggunakan dan tidak menginginkan barang dari Polandia,
bagaimanapun sehingga menjual kreditnya ke lembaga dagang pihak ketiga dengan harga diskon.
Lembaga dagang menemukan sebuah perusahaan yang dapat menggunakan kredit tersebut dan
menjualnya dengan keuntungan.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN IMBAL
DAGANG
(+) Imbal dagang dapat memberikan perusahaan cara untuk membiayai kesepakatan ekspor ketika
cara lain tidak tersedia. Mengingat masalah dialami oleh banyak negara berkembang dalam
meningkatkan devisa yang diperlukan untuk membayar impor, imbal dagang mungkin satu-satunya
pilihan yang tersedia ketika melakukan bisnis di negara – negara ini.

(-) Namun, adalah kelemahan besar dari model imbal dagang. Selain harus setara, perusahaan
biasanya memilih untuk dibayar dalam mata uang keras/kuat (Hard Currency). Kontrak imbal
dagang mungkin melibatkan pertukaran barang yang tidak dapat digunakan atau berkualitas buruk
yang tidak menguntungkan perusahaan. Selain itu, bahkan jika barang yang diterimanya berkualitas
tinggi, perusahaan masih perlu untuk membuatnya jadi menguntungkan.
THANK YOU.

Anda mungkin juga menyukai