PENDAHULUAN
ANTARMUKA CAIR-PADAT
ANTARMUKA CAIR-CAIR
PENDAHULUAN
• Macam-macam Antarmuka:
– Antarmuka gas-cair
– Antarmuka gas-padat
– Antarmuka cair-cair
– Antarmuka cair-padat
– Antarmuka padat-padat
Sifat permukaan dan antarmuka
tergantung pada kesetimbangan
gaya-gaya interaksi antarmolekul
(atau energi) yang melewati
permukaan atau antarmuka.
Gaya-gaya di dalam cairan, dalam padatan,
dan pada antarmuka meliputi:
• Interaksi polar: Polar Energi lebih tinggi
Lebih kuat
– Ion-ion (+ -)
– Ion-dipol (ikatan H)
– Dipol-dipol
– Dipol terinduksi-dipol
Lebih lemah
• Interaksi non polar: Non polar Energi lebih rendah
– Hidrofobik (gaya
dispersi)
Gaya-gaya tsb bertanggung jawab terhadap: penguapan, kondensasi,
pelarutan, pengendapan, flokulasi, koagulasi, adsorpsi dan desorpsi,
sudut kontak, pembasahan, adesi, detergensi.
• Sistem yang melibatkan antarmuka seringkali
metastabil, yaitu sifat kesetimbangannya
ditunjukkan oleh aspek-aspek tertentu, misalnya
adsorpsi. Contohnya antarmuka padat-uap.
• Mekanisme reaksi kimia dibicarakan dalam
teori proses kecepatan dan umumnya sebagai
variabelnya adalah waktu.
• Dinamika antarmuka juga penting, misalnya
penguapan, kondensasi, pelarutan,
pengendapan, flokulasi, koagulasi, adsorpsi dan
desorpsi.
• Sifat penting antarmuka: sifat yang
berhubungan dengan arah. Sifat-sifat tersebut
bervariasi sepanjang antarmuka, misalnya pada
daerah yang dekat maupun yang jauh dari
antarmuka, terjadi potensial tarik menarik dan
tolak menolak antarmolekul.
• Fenomena secara makroskopis yang tergantung
terutama pada kontrol tegangan antarmuka :
– Sudut kontak yang menunjukkan kesetimbangan
tegangan permukaan pada batas tiga fase.
– Pembasahan,
– adesi
– detergensi.
TEGANGAN PERMUKAAN
•Molekul-molekul air yang berada
di pusat volume air dikelilingi dari b
segala arah oleh molekul-molekul
air lainnya (a).
•Molekul pada permukaan (b) tidak
a
dikelilingi oleh molekul yang
sejenis sehingga tarik menarik
kohesi antara molekul ini dengan
molekul yang langsung berhubungan dengannya di
permukaan, lebih kuat. Ini membentuk suatu “lapisan”
permukaan yang menyebabkan lebih sulit menggerakkan
suatu obyek melalui permukaan dibandingkan dengan
menggerakkan obyek yang terendam sempurna.
Tegangan Permukaan
Contoh-contoh tegangan permukaan
1. Berjalan di atas air 4 Desinfektan
umumnya -nya rendah ( 37 dyne/cm) yang memungkinkan penyebaran lar. desinfektan pada dinding bakteri dan merusaknya.
• 5.
TEGANGAN PERMUKAAN DAN
ENERGI BEBAS PERMUKAAN
• Bayangkan suatu
lapisan sabun yang
direntang-kan
antara dua bingkai
kawat, satu ujung
diantaranya dapat
bergerak. Batang
yang dapat berge-
rak akan tertarik ke
arah batang yang
diam.
Tegangan Permukaan
• Tegangan permukaan lapisan sabun dapat diukur
jika berat yang dibutuhkan untuk mengimbangi
gaya kontraksi (penyusutan) ditentukan dengan
menambah beban F.
F=2L (1)
F adalah gaya yang diterapkan, adalah
tegangan antarmuka dan L adalah panjang kawat
yang dapat bergerak. Gaya total adalah dua kali
harga ini, karena lapisan sabun membentuk
antarmuka dengan kedua bagian batang yang
dapat bergerak, yaitu bagian atas dan bagian
dasar.
=F/2L (2)
Tegangan Permukaan
• Tegangan antarmuka juga bisa ditinjau
dari sisi kerja, yaitu kerja yang dilakukan
untuk memperluas bingkai sejauh jarak
kecil dx.
dKerja = F dx (3)
• Karena dA = 2 L dx, (4), maka
dx = dA / 2L (5).
dKerja = dA. (6).
• Satuan: erg/cm2 atau dyne/cm atau
joule/m2
Tegangan Permukaan
Hukum Termodinamika:
• Pada suhu dan tekanan tetap, tegangan permukaan juga
daapt dinyatakan sebagai energi bebas Gibbs per satuan
luas:
= (G/A)T,P
• Entalpi dan entropi permukaan adalah:
Gs = = Hs – TSs
dan
(Gs/T)P = ( /T)P = -Ss
= Hs + T ( /T)P
• Dari plot tegangan permukaan terhadap temperatur mutlak,
slope ( /T) diketahui sehingga –Ss dapat dihitung.
• Satuan Ss : erg/cm2derajat; joule/m2derajat
• Satuan Hs : erg/cm2; joule/m2
Tegangan Permukaan
Soal:
• Tegangan permukaan metanol dalam air (10% v/v) pada 20, 30
dan 50oC adalah 59,04, 57,27 dan 55,01 dyne/cm. Hitung S s
dan Hs pada daerah temperatur ini!
• Jawab:
= Hs + T ( /T)P ( /T)P = -Ss
293,15 K --- 59,04 dyne/cm
303,15 K -- 57,27 dyne/cm y = 97,34 -0,131 x
323,15 K –- 55,01 dyne/cm Gs = = 97,34 + 0,131 T
Maka dari rumus Hs = + TSs,, pada:
20oC, Hs = 59,04 + (0,131 x 293,15) = 97,44 erg/cm 2;
30oC, Hs = 57,27 + (0,131 x 303,15) = 96,98 erg/cm 2;
50oC, Hs = 55,01 + (0,131 x 323,15) = 97,34 erg/cm 2;
TEGANGAN PERMUKAAN DAN
GELEMBUNG SABUN
Kecenderungan untuk meminimalkan
tegangan dinding gelembung menarik
gelembung sehingga berbentuk bulat, Po
dengan luas permukaannya 4r2 .
Perbedaan tekanan antara bagian dalam
dan luar gelembung tergantung pada Pi
tegangan permukaan dan jari jari gelem-
bung. Tekanan dalam (Pi) cenderung
mendorong ke arah yang berlawanan
dengan tegangan permukaan..
Tegangan Permukaan Dan Gelembung
Sabun
Jika jari-jari diturunkan sebesar dr, maka perubahan energi
bebas permukaan: W = 4 r2 - 4 dr2
W = 4 (r-dr)2
W = 4 r2 - 8 r dr + 4 dr2
dr r
dr << r
W = 4 r - 8 r dr
2
• Sistem minyak-air
Molekul-molekul air yang berada di
pusat volume air dikelilingi dari
segala arah oleh molekul-molekul air
lainnya (a). Gaya tarik-menarik
antarmolekul (ikatan hidrogen),
terdapat di antara molekul-molekul
air yang berdekatan dan menyebab-
kan air berada sebagai suatu cairan. b
Gaya tarik-menarik van der Waals
terdapat antara molekul-molekul a
minyak yang berdekatan, tetapi
molekul-molekul air dalam daerah
antarmuka tidak dikelilingi oleh
molekul-molekul air lainnya.
Dasar Molekuler untuk Tegangan Antarmu
• Ketidakseimbangan
gaya mengakibatkan
gaya tarik-menarik
(neto) mengarah ke
dalam bulk air yang
normal terhadap
antar-muka. Ini
mengakibatkan
perubahan kerapatan
perlahan-lahan dalam
daerah antarmuka.
Tegangan Antarmuka dan Derajat Interaksi
antara Dua Cairan
• Tegangan antarmuka dapat bertindak sebagai
ukuran derajat interaksi antara dua cairan.
Misalnya, air-oktana = 52 dyne/cm, tetapi
air-oktanol = 9 dyne/cm. Tegangan antarmuka
turun dengan berkurangnya jumlah karbon
dalam rantai heksadekana (C16H34), dodekana
(C12H26), oktana dan heptana.
• Tegangan permukaan suatu cairan biasanya
lebih tinggi daripada tegangan antarmuka suatu
cairan dengan cairan lainnya. Mengapa?
• Tegangan permukaan cairan memberikan
gaya tarik-menarik antara molekul-
molekul cairan, yang besarnya sebanding.
Jadi, tegangan permukaan air berkurang
jika temperatur meningkat.
Persamaan Young dan Laplace
• Persamaan 7 merupakan dasar persamaan
kapilaritas, yang diberikan oleh Young dan
Laplace.
• Hubungan tekanan seberang antarmuka
yang melengkung P, dengan tegangan
antarmuka dan R1 dan R2 yang merupakan
jari-jari lengkungan antarmuka adalah:
P = (1/R1 + 1/R2)
PENGUKURAN TEGANGAN
PERMUKAAN DAN TEGANGAN
ANTARMUKA
a = cos
a
= sudut kontak
untuk kebanyakan cairan, 0
L
L
S
S
Kohesi dan Adesi
• Molekul pada keadaan cair melakukan gaya
tarik menarik antar molekul dengan kuat.
Kerja adesi adalah energi yang diperlukan
untuk memecahkan tarik menarik antara
molekul yang berlainan.
• W = tegangan permukaan x perubahan luas
permukaan.
KOEFISIEN SEBAR
• Jika suatu bahan seperti asam oleat diletakkan di
permukaan air, ia akan tersebar sebagai suatu
lapisanjuika gaya adesi antara asam oleat dengan air
lebih besar daripada gaya kohesi antarmolekul asam
oleat. Istilah lapisan di sini adalah lapisan duplex,
lawan kata dari monolayer. Lapisan duplex cukup
tebal (> 100 A) sehingga permukaan dan antarmuka
tidak saling tergantung.
• Kerja adesi: energi yang diperlukan untuk
memutuskan gaya tarik menarik antara molekul yang
berbeda. Berikut adalah silinder hipotetis cairan
sublayer S dan cairan yang menyebar L dengan
penampang yang sama yaitu 1 cm.
Koefisien Sebar
Kerja kohesi adalah energi yang diperlukan untuk
memisahkan cairan yang menyebar sehingga ia dapat
mengalir di atas bagian bawah lapisan (sublayer).
(b)
Kerja = tegangan permukaan x perubahan luas.
Koefisien Sebar
• Dari gambar (a) dan (b) tersebut maka:
Wa = L + S - LS
Wc = 2 L
• Penyebaran terjadi jika gaya tarik menarik antara minyak dan
air lebih besar daripada kerja kohesi. (Wa-Wc) adalah
koefisien penyebaran (S); jika positif minyak akan menyebar
di atas permukaan air.
S = Wa - Wc = (L + S - LS) - 2 L
S = S - L - LS
S = S - (L + LS)
• Dalam istilah termodinamika: bahan akan menyebar jika
energi bebas permukaan sistem berkurang, atau dengan kata
lain, jika energi bebas permukaan yang baru dan antarmuka
yang baru lebih kecil daripada energi bebas permukaan lama.
Koefisien Sebar
• Sebelum kesetimbangan dicapai, permukaan air akan
terjenuhkan dengan bahan yang menyebar, sebaliknya
bahan yang menyebar juga terjenuhkan dengan air. (‘)
menyatakan harga setelah kesetimbangan (yaitu harga
yang lebih akhir). Ketika penjenuhan terjadi, koefisien
sebar dapat berkurang atau menjadi negatif. Ini berarti
meskipun penyebaran awal bahan dapat terjadi pada
bahan cairan, ini dapat diikuti dengan koalesensi bahan
yang berlebih menjadi sebuat lensa jika S’ menjadi
negatif. LS tidak berubah karena tegangan antarmuka
ditentukan di bawah kondisi penjenuhan setimbang.
udara L
lensa
LS
Cairan substrat
Koefisien Sebar
• Jika tegangan permukaan air s adalah
72,8 dyne/cm pada 20oC, tegangan
permukaan benzen L adalah 28,9 dan
tegangan antarmuka antara benzen dan air
LS adalah 35,0, berapakah koefisien
penyebaran mula-mula? Setelah
kesetimbangan, s menjadi 62,2 dyne/cm
dan L menjadi 28,8 dyne/cm. Berapakah
koefisien penyebaran akhir?
Koefisien Sebar
• S = 72,8 – (28,9 + 35,0) = 8,9 dyne/cm
• S’ = 62,2 – (28,8 + 35,0) = -1,6 dyne/cm.
Dengan demikian, ketika benzen mula-mula
menyebar di atas air, pada kesetimbangan
terbentuk monolayer jenuh dengan benzen
berlebih (terjenuhkan dengan benzen)
membentuk suatu lensa.
Koefisien Sebar
• Penyebaran cairan organik di atas air:
• S = +/- ; S’ = -. Ini karena lapisan duplex tipe ini tidak stabil
dan membentuk monolayer dengan bahan berlebih yang
tersisa sebagai lensa di permukaan.
• Tipe struktur molekul mempengaruhi koefisien sebar. Suatu
minyak tersebar di atas air karena mengandung gugus polar
seperti COOH atau OH. Sedangkan semakin banyak rantai
karbon dari suatu asam misalnya asam oleat, perbandingan
polar-nonpolar menurun. Banyak zat nonpolar seperti cairan
petrolatum (S = -13,4) gagal menyebar di atas air.
• Aplikasi: permukaan kulit yang diberi lapisan mengandung
air-berminyak mempunyai sifat polar-nonpolar yang mirip
dengan campuran asam lemak. Untuk losio dengan dasar
minyak mineral, polaritas dan koefisien sebarnya ditingkatkan
dengan penambahan surfaktan.
ADSORBSI PADA ANTARMUKA CAIRAN
• Beberapa molekul dan ion, ketika didispersikan dalam
cairan, bergerak sendiri ke antarmuka, sehingga
konsentrasi pada antarmuka melebihi konsentrasinya di
ruahancairan. Energi bebas permukaan dan tegangan
permukaan sistem berkurang secara spontan. Fenomena
ini disebut adsorpsi, lebih tepatnya adsorpsi positif.
• Zat Aktif Permukaan (Surfaktan / Amfifil)
– Adalah molekul atau ion yang teradsorbsi pada antarmuka.
Molekul atau ion mempunyai afinitas tertentu terhadap
pelarut polar dan non polar. Sifat amfifilik ini disebabkan
mereka terabsorbsi pada antarmuka. Maka dalam dispersi
amil alkohol dalamair, gugus alkohol polar dapat bergabung
dengan molekul air. Sedangkan bagian nonpolar
ditolak,karena gaya tarik-menarik adeso pada air lebih kecil
dibandingkan dengan gaya kohesif antara molekul air.
• Penggolongan Sistem Hidrofil - Lipofil
• HLB surfaktan nonionik yang hanya terdiri dari
bagian hidrofilik adalah poliok-sietilen dihitung
dengan persamaan
• HLB = E/5
• E adalah persen berat etilen oksida.
• Jumlah ester asamlemak alkohol polihidrat, seperti
gliseril monostearat, dapat diperkirakan dengan
persamaan:
• HLB = 20 (1 – S/A)
• S adalah jumlah saponifikasi ester dan A adalah
jumlah asam dari asam lemak.
• Maka HLB polioksietilen sorbitan monolaurat
(Tween 20) dengan S = 45,5 dan A = 276 adalah 16,7.
• Emulsi A/M membutuhkan HLB tertentu disebut
RHLB, yang berbeda harganya dari emulsi A/M.
• Penentuan RHLB
s s s s
Ad S s dT n1 d1 n2 d 2 0
Ad n1 d1 n2 d 2 0
s s s s
d 1d1 2 d 2 0
s s
d 1d1 2 d 2 0
d 2 d 2 0
d
2
d 2 T
2 0 RT ln a2
d 2 RTd ln a2
1 d
2
RT d ln a2 T
a2 d
2
RT da2 T
• Jika tegangan permukaan surfaktan diplotkan
terhadap logaritma aktivitas permukaan atau
konsentrasi, maka segmen linear b-d, kelebihan
permukaan adalah tetap sehingga:
1 d
2
RT d ln c2
• Contoh soal:
Slop terbatas dari suatu plot vs ln c2 untuk suatu
surfaktan non ionik, C12H25O(CH2CH2O)12H,15 adalah
/ lnc2 = -5,2937 dyne/cm pada 23oC. Hitung 2 dan
luas per molekul surfaktan ini.
Dari persamaan adsorpsi Gibbs:
2 = -(1/8,3143 x 107 erg deg-1mol-1 x 296,15 oK) (-
5,2937 dyne/cm)
= 2,15 x 10-10 mol/cm2
Luas per molekul = 1/(6,0221 x 1023 molekul mol-1 x
2,15 x 10-10 mol/cm2)
= 7,72 x 10-15 cm2/molekul = 77 2/molekul.
• Monolayer Tak Larut dan Kesetimbangan
Lapisan
• Monolayer tak larut menyebabkan
gelombang diam.
ADSORBSI PADA ANTARMUKA PADAT
Dapat berupa cairan ataupun gas.
Antarmuka Padat-Gas
• Derajat adsorpsi gas oleh padatan tergantung pada sifat kimia
adsorben dan adsorbat, luas permukaan adsorben, suhu dan
tekanan parsial gas yang diadsorpsi. Jenis adsorpsi : (1)
adsorpsi fisik yang dihubungkan dengan gaya van der Waals
yang bersifat reversibel; (2) adsorpsi kimia atau kemisorpsi
yang terikat dengan ikatan kimia, bersifat ireversibel.
• Kebalikan adsorpsi (pada adsorpsi reversibel) disebut
desorpsi.
• Hubungan antara jumlah gas yang teradsorpsi secara fisik
pada padatan dan tekanan kesetimbangan atau konsentrasi
pada suhu tetap menghasilkan isoterm adsorpsi seperti
terlihat pada gambar berikut ini:
Isoterm adsorpsi gas pada padatan (a) jumlah x gas yang
diadsorbsi per satuan massa m adsorben diplotkan
terhadad tekanan setimbang; (b) Log jumlah gas yang
diadsorbsi per satuan massa adsorben diplotkan terhadap
log tekanan.
x
y kp1 / n
m
x 1
log log k log p
m n
r1 k1 (1 ) p
r2 k2
k1 (1 ) p k2
k1 p (k1 / k 2 ) p
k2 k1 p 1 (k1 / k2 ) p
ym1bp
y
1 bp
p 1 1
y bym ym
p 1 b 1 p
y ( p0 p ) ymb ymb p0
• Antarmuka Padat-Cair
• Bahan obat seperti zat warna, alkaloid, asam lemak
dan beberapa asam dan basa anorganik dapat
diabsorpsi dari larutan ke padatan seperti karbon
aktifa dan alumina. Adsorbsi molekul solut dari
larutan dapat dianalogikan dengan adsorpsi molekul
pada antarmuka padat-gas. Isoterm, seperti dijelaskan
terdahulu, didapatkan dengan mensubstitusi
konsentrasi solut untuk tekanan uap yang digunakan
dalam sistem padat-gas. Contohnya, adsorpsi
strihnin, atropin, dan kinin dari larutan berair dapat
diekspresikan dengan persamaan Langmuir berikut
ini: c 1 c
y bym ym
• Harga c/y terhadap c untuk adsorpsi padat-
padat sefaleksin monohidrat di atas
sorbitol adalah
C (% (w/w)) 5 10 15 20
S L (cos 1)
Wa WSL L (1 cos )
• SOAL
• Keterbasahan permukaan tablet berhubungan dengan
disintegrasi dan disolusi, dan pelepasan zat aktif dari tablet.
Bahan pengikat tablet adalah bahan yang menyumbangkan
sifat kohesi ke tablet. Pengaruh bahan pengikat terhadap tablet
asetaminofen diteliti oleh Esezobo dkk. Sudut kontak air atas
tablet asetaminofen, tegangan permukaan cairan, dan waktu
disintegrasi tablet terlihat dalam tabel berikut. Air pada tablet
terjenuhkan dengan zat-zat formulasi dasar termasuk bahan
pengikat. Konsentrasi pengikat tablet yaitu povidon (PVP),
gelatin dan tapioka tetap pada 5% w/w.
Pengikat (Nm-1) Cos t (menit)
PVP 71,23 0,7455 17,0
Gelatin 71,23 0,7230 23,5
Tapioka 71,33 0,7570 2,0
0.9
0.8
sudut kontak
0.7
0.6
0.9
0.8
sudut kontak
0.7
0.6